KALIMAT EFEKTIF
Oleh:
Agung Pranoto Kadiatmaja, S.S., M.Pd.
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan
keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur
bahasa.
1. Kesepadanan
Setiap kalimat efektif harus memiliki kesepadanan bentuk. Dengan kata lain, unsur – unsur
kalimat, seperti S, P, O, K, dan Pelengkap yang saling mendukung dan membentuk kesatuan
gagasan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur
bahasa.
Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak
efektif)
Kalimat efektif adalah kalimat – kalimat yang memiliki ketepatan dalam pemilihan kata,
sehingga tidak menimbulkan sebuah keambiguan atau penafsiran ganda.
Contoh:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3. Kehematan Kata
Kalimat efektif harus memiliki kehematan penggunaan kata, frasa atau bentuk lain. Dengan
kata lain, tidak terjadi pengulangan – pengulangan kata yang tidak perlu tetapi tetap tidak
menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Kalimat efektif harus logis. Yang dimaksud dengan kelogisan adalah kalimat tersebut memiliki
ide yang masuk akal dan mudah dipahami oleh pembacanya. Serta penulisannya sesuai dengan
ejaan yang berlaku.
Contoh:
5. Kepaduan Kalimat
Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat efektif, jika informasi yang terkandung tersusun dengan
padu dan tidak terpecah – pecah. Hal ini dicirikan dengan kalimat tersebut yang tidak bertele –
tele
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur
meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa
kemanusiaan. (efektif)
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif, jika memiliki kesejajaran atau
kepalarelan bentuk. Prinsip ini dicirikan dengan penggunaan bentuk kata, dan imbuhan di
dalam kalimat itu. Jika pada bentuk pertama menggunakan kata kerja maka bentuk kedua juga
menggunakan kata kerja.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
7. Ketegasan Makna
Ketegasan makna adalah prinsip dasar yang harus dimiliki oleh kalimat efektif. Artinya, ide
pokok dalam kalimat efektif harus diperjelas, dengan cara meletakkan kata kunci atau inti kata
pada awal kalimat, mengurutkan ide – ide tersebut secara bertahap, dan menggunakan artikel –
artikel penekanan, seperti –kah, -pun, dan –lah.
Ketepatan
Kalimat tidak efektif : Sungguh sangat benar-benar beruntung nasib orang itu.
Ketepatan
Kalimat tidak efektif : Kemarin banyak para karyawan yang melakukan mogok kerja.
Ketepatan
Ketepatan
Kalimat tidak efektif : Semua orang tau bahwa dia yang mencuri kalung itu.
Kalimat efektif : Semua orang tahu bahwa dia yang mencuri kalung itu.
Kehematan
Kalimat tidak efektif : Mobil yang diparkir yang diujung itu milik ayahku.
Ketepatan
Kalimat tidak efektif : Banyak juga yang menyangka kalau dia itu seorang pahlawan .
Kalimat efektif : Banyak juga yang menyangka bahwa dia seorang pahlawan.
Kepaduan
Kalimat tidak efektif : Dia berhasil terhindar daripada kebakaran yang mengerikan itu.
Kalimat efektif : Dia berhasil menghindar dari kebakaran yang mengerikan itu.
Ketepatan
Ka limat tidak efektif : Pertemuan tadi dihadiri oleh pimpinan dan para anggota-anggotanya.
Kalimat efektif : Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para anggotanya.
Ketepatan
Kehematan
Ketepatan
Ketepatan
Kelogisan
Kehematan
Kalimat tidak efektif : Kita harus berfikir maju ke depan agar menjadi orang sukses.
Kalimat efektif : Kita harus berfikir maju agar menjadi orang sukses.
Kehematan
Kehematan
Kalimat tidak efektif : Budi naik ke atas menggunakan tangga untuk menuju lantai 2.
Ketepatan
Ketepatan
Kalimat tidak efektif : Andi berusaha menstop mobil yang sedang melaju.
Ketegasan
Kalimat tidak efektif : Saya telah katakan bahwa saya akan pergi dengannya.
Kalimat efektif : Telah saya katakan bahwa saya akan pergi dengannya.
Ketepatan
Ketepatan
Kalimat tidak efektif : Budi tidak masuk hari ini. Jangan-jangan dia sedang sakit.
Kalimat efektif : Budi tidak masuk hari ini. Mungkin dia sedang sakit.
Kehematan
Kalimat tidak efektif : Kamu harus belajar dengan giat agar supaya naik kelas!
Kalimat efektif : Kamu harus belajar dengan giat agar naik kelas!
Kehematan
Kalimat tidak efektif : Banjir yang terjadi itu disebabkan karena sampah yang menggunung.
Kalimat efektif : Banjir yang terjadi itu disebabkan sampah yang menggunung.
Kesepadanan
• Kalimat efektif
• Kalimat efektif
Kepararelan
• Kalimat efektif
Ketepatan
• Kalimat efektif
Kehematan
• Kalimat efektif
Ini saja yang dapat aku berikan padamu.
Kelogisan
• Kalimat efektif
Kesepadanan
Kepaduan Kalimat
Rapat kali ini membahas tentang permasalahan – permasalahan yang terjadi. (Tidak efektif)
Kelogisan
Kepada Pak Lurah, waktu dan tempat kami persilakan. (Tidak efektif)
Untuk mempersingkat waktu, mari langsung kita mulai acara ini. (Tidak efektif)
Kehematan Kata
Anak yang baru masuk itu tidak masuk ke sekolah hari ini. (Efektif)
Barang bagus akan dikirim ke Jakarta saat ini juga. (Tidak efektif)
Barang yang kondisinya bagus, akan dikirim ke Jakarta saat ini juga. (Efektif)
Ketegasan Makna
Pertemuan kali ini akan dihadiri oleh pak walikota, gubernur, dan seluruh camat di kota ini.
(Tidak efektif)
Pertemuan kali ini akan dihadiri oleh gubernur, walikota, dan seluruh camat di kota ini. (Efektif)
Kesejajaran Bentuk
Ani membantu ibu memasak, mencuci, dan sapu di rumah. (Tidak efektif)
Ayah bingung dengan tumpukan barang itu, apakah harus dibuang atau menyimpannya. (Tidak
efektif)
Ayah bingung dengan tumpukan barang itu, apakah harus dibuang atau disimpan. (Efektif)
Kakak menyingkirkan batu itu dengan didorongnya ke pinggir jalan. (Tidak efektif)
1. Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik. (memakai kata depan
yang salah sehingga gagasan kalimat menjadi kacau).
Kepaduan
(1) Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak
mempunyai subjek/subjeknya tidak jelas).
(2) Saya punya rumah baru saja diperbaiki. (struktur kalimat tidak benar/rancu).
(3) Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah merevisi anggaran itu proyek. (salah
dalam pemakaian kata).
(3) Saya sudah menyarankan kepada mereka untuk merevisi anggaran proyek itu.
Kesejajaran
• Demikianlah agar ibu maklum, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
• Dalam rapat itu diputuskan tiga hal pokok, yaitu peningkatan mutu produk,
memperbanyak waktu penyiaran iklan, dan pemasaran yang lebih gencar.
• Demikianlah agar Ibu maklum, dan atas perhatian Ibu, saya ucapkan terima kasih
Ketepatan
1. Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sehingga petang. (salah dalam
pemakaian kata sehingga).
2. … bukan saya yang tidak mau, namun dia yang tidak suka. ( salah memilih kata namun
sebagai pasangan kata bukan).
1. karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai petang.
2. … bukan saya yang tidak mau, melainkan dia yang tidak suka.
Kehematan
1. Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar seharian dari
pagi sampai petang.
2. Manajer itu dengan segera mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan
direkturnya.
3. Agar supaya Anda dapat memperoleh nilai ujian yang baik Anda harus belajar dengan
sungguh-sungguh.
3. Agar Anda dapat memperoleh nilai ujian yang baik, belajarlah sungguh-sungguh.
Perbaikan:
• Atau