2.1 Tanggapan terhadap artikel Guru dituntut kreatif dalam surat kabar
Kompas, senin, 22 oktober 2018
Guru harus punya bekal beragam model belajar yang membuat siswa paham
dan dapat mengaplikasikan struktur Bahasa yang baik, terutama terkait beragam
teks.
“Bukan tidak bagus materi soal struktur Bahasa, tetapi bisa membuat siswa
bosan. Apalagi jika guru kurang mengembangkan model belajar yang menarik,”
ujar Jajang.
Janjang mengatakan, guru bisa mulai dari dunia siswa. Siswa diera digital
mempunyai referensi membaca dalam Bahasa Indonesia secara digital.
“Dengan pendekatan yang tersumber dari apa yang dipahami atau dimiliki
siswa, belajar Bahasa Indonesia bisa menarik,” ujar Jajang.
Tanggapan.
Guru harus punya bekal beragam model belajar yang membuat siswa paham
dan dapat mengaplikasikan struktur Bahasa yang baik, terutama terkait beragam
teks. Salah satu penyebab, guru Bahsa Indonesia sejak kuliah, juga hanya diajar
struktur Bahasa yang terceraiberai. Intervensi pertama yang dilakukan adalah
mengakrabkan guru kepada jenis-jenis teks. Guru dituntut rajin membaca dan
menganalisis teks.
2.2 Kesalahan kebahasaan dalam surat kabar Kompas, senin, 22 oktober 2018
1. Judul: Entis (2018:2) SDN Grenjeng kota Cirebon, Tiadakan Upacara Bendera
Kesalahan: Terdapat kata tiadakan, penggunaan kata yang tidak baku dalam
sebuah judul artikel.
2. Paragraf pertama: Entis (2018:2) "Mulai tahun ini kita minta seluruh sekolah
melaksanakan upacara tiap hari Senin, kepala sekolah harus memberikan arahan
setiap pekan."
Kesalahan: Kata minta sebaiknya diganti dengan meminta, supaya baku. Kata
tiap sebaiknya diganti dengan setiap.
3. Paragraf ketiga: Entis (2018:2) Salah satu guru yang bernama Eman,
mengatakan selaku dirinya perwakilan guru kaget, kenapa tempat pembangunan
proyek di lapangan upacara.
Permbetulan: Salah satu guru yang bernama Eman, mengatakan dirinya selaku
perwakilan guru kaget, mengapa tempat pembangunan proyek di lapangan
upacara.
4. Paragraf keempat: Entis (2018:2) H Bram sendiri hanya menerima upah gaji
kerja semua tenaga kerja(tukang) dari H Bram.
Kesalahan: Upah gaji diganti dengan upah. Karena Jika ditulis keduanya akan
menimbulkan pemborosan kata. H Bram diberi tanda titik menjadi H. Bram.
Karena, merupakan singkatan kata haji.
5. Paragraf kelima: Entis (2018:2) [...] karena ada lahan kosong di jejeran
kelas(pojok) tapi setelah lihat gambar berbeda.
Kesalahan: Terdapat kata lihat sebaiknya diganti dengan melihat, supaya baku.
Pembetulan: [...] karena ada lahan kosong di jejeran kelas(pojok) tapi setelah
melihat gambar berbeda.
6. Paragraf ketujuh: Entis (2018:2) "Bagi penilaian saya hanya selalu mencari akal
akalan saja agar anggaran sarana prasarana selalu meningkat di setiap tahunya,
masa kota cirebon hanya 5 kecamatan tingkat pembangunanya[...]"
Kesalahan: Terdapat kata bagi yang seharusnya menggunakan kata menurut.
Kata hanya selalu sebaiknya diganti dengan selalu. Akal akalan sebaiknya akal-
akalan. Tahunya seharusnya menggunakan tahunnya. Pembangunanya
seharusnya menggunakan pembangunannya. Karena keduanya ditambahkan
sufiks-nya.
8. Paragraf kedua: Kartika (2018:8) [...] dari mulai upaya mengkaburkan informasi,
bahkan pengerjaannya telah diborongkan.
9. Paragraf kelima: Kartika (2018:8) [...] kenapa muncul nama pihak ketiga, yaitu
Maryanto siapakah Maryanto?Sekdin menjawab dirinya tidak tahu.
Pembetulan: Paragraf kelima: [...] mengapa muncul nama pihak ketiga, yaitu
Maryanto siapakah Maryanto? Sekdin menjawab dirinya tidak tahu.
10. Paragraf ketujuh: Kartika (2018:8) Sebagai pejabat publik di Dinas
Pendidikan, seharusnya dapat memberikan contoh pejabat lain dilingkungan
pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran