Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Kalimat Imperatif

Menurut Rahardi, 2005:80, kalimat imperatif merupakan kalimat yang mengandung maksud memerintah atau meminta
agar mitra tutur atau orang lain menuruti sesuatu yang diminta oleh si penutur. Kalimat ini terkadang disebut juga sebagai
jenis-jenis kalimat perintah. Isi kalimat imperatif bisa berupa perintah yang sangat keras atau kasar, hingga permohonan
yang sangat halus dan santun. selain itu, kalimat tersebut bisa juga berisi pembiaran terhadap suatu perbuatan atau
pelarangan suatu tindakan. Oleh karenanya, kalimat ini terbilang rumit dan banyak variannya. Adapun macam-macam
kalimat imperatif dan contohnya antara lain contoh kalimat imperatif transitif dan intransitif, contoh kalimat perintah
imperatif permintaan dan harapan, contoh kalimat imperatif perintah halus, contoh kalimat imperatif pembiaran, dan
contoh kalimat imperatif larangan.

Ciri-Ciri Kalimat Imperatif


1. Intonasi yang rendah di akhir kalimat.
2. Adanya artikel penegas, penghalus, ajakan, harapan, permintaan, dan larangan.
3. Susunan kalimatnya inversi, sehingga subjek dan predikatnya tidak pasti.
4. Pelaku tindakannya tidak selalu terungkap.
5. Umumnya diakhiri contoh penggunaan tanda seru (!) yang terdapat di akhir kalimat.

Jenis jenis Kalimat Imperatif


Berdasarkan ciri-cirinya di atas, kalimat imperatif terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Kalimat Imperatif Intransitif


Kalimat imperatif intransitif adalah kalimat perintah yang terbentuk dari kalimat deklaratif (pernyataan) intransitif yang
berpredikat kata kerja dasar, frasa adjektif, dan frasa verbal yang berprefiks ber-, dan meng-, ataupun frasa preposisional.
Contoh :
Keluar !
Pergi !

2. Kalimat Imperatif Transitif


Kalimat imperatif transitif adalah kalimat perintah yang terbentuk dari predikat kata kerja transitif, kalimat imperatif
transitif hampir sama dengan bentuk kalimat deklaratif pasif.
Contoh :
Pergilah kemanapun kamu mau !

3. Kalimat Imperatif Halus


Kalimat imperatif halus adalah bentuk kalimat perintah yang memakai kosakata halus seperti kata coba; silahkan; tolong;
sudilah kiranya; dan sebagainya.
Contoh :
Tolong buatkan saya kopi !
Silahkan Anda masuk ruang direktur kami !
Cobalah kue buatanku !

4. Kalimat Imperatif Permintaan


Kalimat imperatif permintaan adalah bentuk kalimat perintah yang menggunakan kata “minta” atau “mohon”. Subjek dari
kalimat imperatif permintaan tidak selalu dimunculkan dan biasanya subjek adalah penutur sendiri.
Contoh :
Mohon diterima dengan baik berkas ini !
Mohon perhatiannya, Bapak-bapak sekalian !

5. Kalimat Imperatif Harapan


Kalimat imperatif harapan juga biasa disebut sebagai kalimat imperatif ajakan. Kalimat imperatif harapan atau ajakan
adalah kalimat perintah yang terdapat kata mengajak atau harapan didalamnya, biasanya diiikuti dengan kata “ayo” atau
“mari”.
Contoh :
Marilah kita bersama- sama memajukan sekolah kita !

6. Kalimat Imperatif Larangan


Kalimat imperatif larangan adalah kalimat perintah yang didalamnya mengandung larangan dengan ditandai kata
“jangan”.
Contoh :
Jangan pernah menginjak rumah ini lagi !
7. Kalimat Imperatif Pembiaran
Kalimat imperatif pembiaran adalah bentuk kalimat perintah yang didalamnya memuat kata biar; biarkan. Kalimat
perintah pembiaran merupakan bentuk kebalikan dari klaimat imperatif larangan. Kalimat imperatif pembiaran artinya
membiarkan sesuatu terjadi tanpa dilarang.
Contoh :
Biarkan saja dia pergi !

Kalimat Deklaratif

Kata deklaratif berasal dari bahasa Latin “declaratio” yang berarti “pernyataan”. Deklaratif disebut juga sebagai kalimat
berita yang bersifat informatif, fakta (opini). dari pengertian singkat tersebut kalimat deklaratif dapat diartikan sebagai
suatu kalimat yang berbentuk pernyataan dan berfungsi memberikan informasi mengenai suatu hal tanpa mengharapkan
respon khusus. kalimat deklaratif termasuk jenis kalimat sederhana yang hanya memiliki satu subjek dan predikat dengan
diakhiri tanda petik (“).

Ciri khas lain pada kalimat deklaratif diantaranya adalah :


• Susunan kalimatnya bukan merupakan ciri khas (sama dengan kalimat lainnya)
• Diucapkan dengan intonasi datar dan netral (tidak ada bagian yang dinilai lebih penting dalam kalimat)
• Kalimat deklaratif dapat ditempatkan pada awal atau akhir kalimat (pokok pembicaraan)

1. Kalimat Deklaratif Aktif


Kalimat deklaratif aktif adalah kalimat yang bersifat aktif, subjeknya melakukan tindakan kepada objek.
Contoh :
Sebuah mobil menabrak bahu jalan Gajah Mada Buleleng sekitar pukul 05.00 pagi tadi.

2. Kalimat Deklaratif Pasif


Kalimat deklaratif pasif adalah bentuk kalimat berita yang subjeknya dikenai tindakan oleh objek.
Contoh :
Kalung korban kecelakaan dijarah oleh pihak yang masih dalam pengejaran aparat

3. Kalimat Deklaratif Inversi


Kalimat deklaratif inversi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek.
Contoh :
Datanglah Ayahnya yang sudah lima belas tahun tak bertemu

4. Kalimat Deklaratif Langsung


Kalimat deklaratif langsung adalah bentuk kalimat berita yang berupa kutipan pembicaraan seseorang sesuai apa yang
dikatakan.
Contoh :
Lina berkata, “Aku akan pergi ke makam nenek siang ini,”
5. Kalimat Deklaratif Tak Langsung
Kalimat deklaratif tidak langsung adalah kalimat yang mengungkapkan kembali ucapan orang lain.
Contoh :
Ibu bilang semalam ayah demam tinggi

Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi kalimat tanya. dilihat dari asal bahasanya yaitu interogasi, dapat diartikan
bahwa kalimat interogatif berfungsi untuk menanyakan suatu hal atau berita kepada orang lain. Kalimat interogatif
paling sering menggunakan tanda tanya (?) pada setiap akhir kalimat.

Ciri lain pada kalimat interogatif adalah terlihat dari kata tanya pada awal kalimat yang menjadi bahan untuk mendapatkan
jawaban seperti, apa; siapa; dimana; kapan; mengapa; bagaimana; dan sebagainya.

Jenis jenis Kalimat Interogatif


1. Kalimat Interogatif Meminta Pengakuan
Kalimat interogatif ini adalah jenis kalimat tanya yang mengharapkan jawaban pengakuan dari lawan tutur. Kalimat
interogatif meminta pengakuan biasanya sudah mengandung sebuah jawaban yang pasti dan terdiri dari pilihan atau
penawaran. Kalimat jenis ini ditandai dengan kata tanya “apakah”
Contoh :
Apakah berkas sudah kamu kirimkan?
Apakah anda seorang polisi?
2. Kalimat Interogatif Meminta Jawaban Kata Tanya
Kalimat interogatif yang meminta jawaban kata tanya ditandai dengan kalimat yang menggunakan apa; siapa; dimana;
kapan; bagaimana; dan semacamnya.
Contoh :
Kapan anda berangkat ke Bandung?

3. Kalimat Interogatif Jawaban Alasan


Kalimat interogatif dengan jawaban alasan adalah kalimat tanya yang didahului dengan kata “mengapa” atau “kenapa”.
Contoh :
Mengapa kamu tidak masuk kerja?

4. Kalimat Interogatif Jawaban Pendapat


Kalimat interogatif jawaban pendapat adalah jenis kalimat interogatif yang biasanya menggunakan kata “bagaimana” di
awal kalimat.
Contoh :
Bagaimana keadaan nenekmu di desa?

Anda mungkin juga menyukai