Anda di halaman 1dari 3

Sketsa Bahasaku

Morfologi 15
MORFOLOGI

I. Morfologi
Morfologi adalah ilmu tata bahasa yang menyelidiki bentuk kata dan perubahan-
perubahannya.
1. Morfem
Morfem adalah bentuk bahasa terkecil yang memiliki makna.
Morfem dibagi atas:
Morfem Bebas, yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri atau morfem yang memiliki maksud
leksikal.
Contoh: rumah, sawah, buku, dll.
Morfem Terikat, yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dan selalu melekat pada
morfem bebas.
Morfem terikat dasar ( menyerupai bentuk dasar ).
Contoh: alir, juang, dll.
Morfem terikat tak dasar ( afiks )
Di-, ke-, pen-, ke-an, dll.
Morfem terikat gramatikal/sintaksis
Morfem ini sering disebut sintaksis karena penulisannya terpisah dengan kata
yang mengikuti atau diikutinya, serta akan bermakna kalau sudah masuk dalam
kalimat.
Contoh:
Kata depan ( di, ke, dan, dari, pada, dll. )
Kata sambung ( dan, tetapi, atau, dll. )
Morfem terikat unik ( hanya dapat melekat pada kata-kata tertentu )
Contoh: renta, kuyup, dll.

II. Proses Morfologi.
Proses morfologi adalah proses penggabungan morfem satu dengan yang lain, dimana
proses ini akan menghasilkan afiksasi, komposisi, dan reduplikasi.

Sketsa Bahasaku
Morfologi 16
1. Afiksasi ( pembubuhan afiks )
me + minta meminta
me-kan + kembali mengembalikan
-an + tayang tayangan
2. Reduplikasi ( pengulangan )
Anak anak-anak
Buku-buku buku-buku
3. Komposisi ( pemajemukan )
rumah + tangga rumah tangga
meja + hijau meja hijau

III. Proses Morfofonemik
Proses morfofonemik adalah proses penggabungan morfem bebas dan morfem terikat.
Proses ini mengakibatkan perubahan bentuk fonem seperti contoh di bawah ini:
meN- + larang melarang meN- me
meN- + bunuh membunuh meN- mem-
meN- + cium mencium meN- men-
meN- + ambil mengambil meN- meng-
meN- + sumbang menyumbang meN- meny-
meN- + rem mengerem meN-

pada proses pembentukan kata di atas tampak pemunculan fona /n/, /m/, /ng/, /ny/, /dan
/nge/. Pemunculan bunyi tersebut terjadi secara alamiah. Jika diperhatikan bunyi-bunyi yang
muncul tersebut dihasilkan oleh alat ucap yang sama dengan bunyi fonem pertama morfem
bebas yang dilekatinya.
Bunyi /n/ muncul jika fonem pertama morfem dasarnya diucapkan oleh ujung lidah
dengan pangkal gigi atas (apikodental) seperti bunyi /d/, /t/ atau yang lekat dengan itu seperti
fonem /c/ (apikopalatal).
Bunyi /m/ muncul jika donem pertama pada morfem dasarnya bilabial seperti /p/ dan /b/.
Sketsa Bahasaku
Morfologi 17
Bunyi /ng/ muncul ketika buyi fonem pertama fonem dasarnya vocal ( /a/, /i/, /u/, /e/, dan
/o/ ) atau yang diucapkan dengan menggunakan alat ucap faring (di sekitar sebelum anak
tekak) seperti /h/, /k/, dan /g/ dan glottis ( anak tekak ).
Bunyi /ny/ hanya muncul jika yang dihadapannya bunyi /s/.
Bunyi /nge/ muncul jika prefiks meN- digabungkan dengan morfem dasar yang hanya
terdiri atas satu suku kata. Dengan demikian prefiks meN- memiliki alamorf me, men, mem,
meny, meng, dan menge.
Berdasarkan variasi bunyi tersebut maka dapat dijelaskan bahwa proses morfofonemik
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. proses perubahan fonem, Contohnya meN- menjadi mem-, men-, meng-, dan meny-
pada kata-kata memeluk, menulis, mengutip, menyapu.
2. proses penambahan fonem, Contohnya munculnya fonem /ng/ pada kata mengejar.
3. proses penghilangan fonem, Contohnya hilangnya fonem /N/ pada kata melupakan.

Anda mungkin juga menyukai