Anda di halaman 1dari 12

BAHASA INDONEISA

FONEM DAN MORFOLOGI

KELOMPOK 4

1. MUHAMMAD REYAN NIM : 0601212019


2. NUR SAIDA LUBIS NIM : 0601212028
3. NADZALYA AMALIKA NIM : 0601211003

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UINSU) MEDAN
• PENGERTIAN FONEM

FONEM
Kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi membedakan makna. Ilmu yang
mempelajari tentang fonem disebut fonemik. Fonemik merupakan bagian dari fonologi.
Fonologi ini khusus mempelajari bunyi bahasa. Untuk mengetahui suatu fonem harus
diperlukan pasangan minimal.
• Yang menjadi masalah adalah bagaimana cara mengetahui bahwa kesatuan bunyi
terkecil tersebut berfungsi sebagai pembeda makna ? Cara yang bisa dilakukan dengan
pembuktian secara empiris yaitu dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik
bahasa yang diteliti.
 Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah
satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu
membandingkanya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang
pertama . Kalau ternyata kedua bahasa itu berbeda maknanya maka berarti bunyi
tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua
satuan bahasa tersebut.
 PENERAPAN FONEM DALAM BAHASA

 Contoh :
1. harus – arus ? /h/ adalah fonem karena membedakan arti kata harus dan arus.
2. Bara – para ? /b/ dan /p/ adalah fonem membedakan arti kata bara dan para

 Fonem dalam bahasa indonesia terdiri atas vokal dan konsonan.


1.) vokal
bunyi vokal dibedakan berdasarkan posisi tinggi rendahnya lidah, bagian lidah yang
bergerak,struktur dan bentuk bibir. Dengan demikian, bunyi vokal tidak dibedakan posisi
artikulatornya karena pada bunyi vokal tidak terdapat artikulasi. Artikulator adalah bagian alat
ucap yang dapat bergerak.
o Vokal adalah bunyi ujaran yang tidak mendapatkan rintangan saat dikeluarkan dari
paru-paru.vokal terbagi menjadi 2 yaitu
• Vokal tunggal (monoftong) yang meliputi a,i,u,e,o
• Vokal rangkap ( diftong ) yang meliputi ai,au,oi.
 Penerapan fonem dalam bahasa

2.) Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan
saat keluarnya. Contoh konsonan antara lain p,b,m,w,f,v,t,d,n,c
 Konsonan dapat dibedakan menurut :
A. Cara hambat ( cara artikulasi ) atau cara pengucapannya
B. Tempat hambat ( tempat artikulasi )
C. Hubungan posisional antara penghambat – penghambat atau hubungan antara artikulator
pasif dan bergetar tidaknya pita suara

Selanjutnya
mengenai contoh
pelafalan kata
Pelafalan ucapan yang hampir
sama tapi berbeda makna.
Fonem

Laba Raba
* jika kita bandingkan : /L/a/b/a/ /R/a/b/a/

kesimpulan bahwa bunyi /L/ dan /R/ adalah dua buah fonem
Labu Rabu yang berbeda dalam bahasa indonesia.

Lupa Rupa Dalam bahasa


indonesia terdapat
fonem /L/ dan /R/

Langka Rangka
PETA KONSEP

 Linguistik atau ilmu bahasa memiliki beberapa cabang, seperti tampak dalam gambar
diagram berikut.

Linguistik

fonologi Tata bahasa semantik

morfologi sintaksis
• PENGERTIAN MORFOLOGI

 Secara etimologi, kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti bentuk dan kata logi yang
berarti ilmu. Jadi, secara harfiah kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. Di dalam kajian
linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang seluk-beluk bentuk kata dan
perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) dan kelas kata.
 Morfologi merupakan pengatur dan penghubung dari unit-unit bermakna terkecil dalam suatu
bahasa.
 Morfologi mempelajari bagaimana unit-unit makna ini, atau bagian-bagian kata, dapat diatur
dalam suatu bahasa.

Bagian bagian
Morfologi Bahasa
kata
• PROSES MORFOLOGI

 proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. Dalam
Bahasa Indonesia, terdapat tiga proses morfologis yaitu
1) Proses pembubuhan afiks ( afiksasi )
2) Proses pengulangan ( reduplikasi )
3) Proses pemajemukan ( pemajemukan )

Penjelasan proses
morfologi
o Macam proses morfologi

1.) Proses Pembubuhan Afiks (afiksasi)


 Afiksasi merupakan nama lain dari morfem terikat. Morfem terikat merupakan kata yang
tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan kata yang dapat berdiri sendiri disebut sebagai
morfem bebas. Morfem bebas merupakan kata dasar yang dapat berdiri sendiri. Kata
dasar dapat berupa kata benda, kata sifat, kata kerja, dll. Penggabungan morfem bebas
dan morfem terikat akan membentuk kata jadian.
 Afiksasi terdiri atas :
 prefiks (ber-, me-, pe-, per-, di-, ter-, ke-, se-
 sufiks (–kan, –an, –i),
 infiks (–el-, -em-, -er-),
 konfiks (ber-kan, ber-an, per-kan, per-an, per-i, pe-an, di-kan, di-i, me-kan, me-i, ter-kan,
ter-i, ke-an), dan
 simulfiks (memper-kan, memper-i, diper-kan, diper-i).
• Macam proses morfologi

2.) Komposisi atau Pemajemukan dalam Bahasa Indonesia


 Komposisi adalah proses kata pemajemukan. Kata majemuk ialah gabungan kata dasar
yang telah bersenyawa atau yang sudah membentuk satu kesatuan dan menimbulkan
arti baru (Alisjahbana, 1953).
 Contoh:
 Keras + kepala = keras kepala
 Kamar + mandi = kamar mandi
 Mata + pelajaran = mata pelajaran
 Kumis + kucing = kumis kucing
 Kumis kucing dalam arti ‘sejenis tanaman’ adalah kata majemuk, tetapi kumis kucing
dalam arti ‘kumis dari seekor kucing’ bukanlah kata majemuk.Pokok kata (tidak bisa
diartikan jika sendiri), tetapi setelah bergabung kemudian mempunyai arti sendiri
disebut pemajemukan.
 Macam proses morfologi

3.) Pengulangan (Reduplikasi)


 Pengulangan atau redupliksai adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruh,
maupun sebagian, baik variasi fonem maupun tidak, hasil pengulangan itu merupakan
kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.
 Misalnya, rumah-rumah dari bentuk dasar rumah.
 Setiap kata ulang sudah pasti memilki bentuk dasar. Kata-kata seperti sia-sia, mondar-
mandir, dan lainnya dalam tinjauan deskriftif tidak dapat digolongkan kata ulang karena
sebenarnya tidak ada satuan yang diulang.
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai