13010117130042
Sastra Indonesia – C
1. Coba Anda sebut dan jelaskan dengan contoh permasalahan yang berkait
dengan analisis data (kata bahasa Indonesia) yang memerlukan ilmu bantu
fonologi!
Jawab:
Dalam suatu penelitian yang sistematis dan dimulai sedikit demi
sedikit, data-data berupa satuan-satuan yang berupa tuturan yang
mengandung satuan-satuan bunyi yang dibeda-bedakan atas dasar
keragaman ucapannya dikumpulkan terlebih dahulu. Satuan-satuan
tersebut ditranskripsikan secara fonetis, dan dikelompokkan
berdasarkan persamaan artikulatorisnya. Atas dasar korpus yang
mengandung bermacam-macam bunyi dan cara pengucapannya itu,
dapat disimpulkanlah fonem-fonem yang ada dalam bahasa, dalam
hal ini bahasa Indonesia.
Dari hasil pengelompokkan tersebut kita dapat mengetahui
bahwa perbedaan fonem tak hanya membedakan bunyi namun
dapat juga membedakan makna meskipun hanya berbeda satu
fonem atau bahkan fonemnya sama namun cara pelafalan
fonemnya berbeda.
2. Coba Anda sebut dan jelaskan dengan contoh permasalahan yang berkait
dengan:
a. Gugus dan kelompok konsonan
b. Gugus dan diftong
Jawab:
a. Gugus konsonan ialah deretan dua konsonan yang masing-
masing berkedudukan sebagai koda suku pertama dan tumpu
suku kedua. Gugus konsonan ini hanya terdapat pada kata-
kata yang suku pertamanya tertutup (KVK atau VK), sedang
suku yang kedua berpola (KV) atau (KVK). Contohnya: /n-t/
cinta, tinta, unta, minta, dsb.
3. Coba Anda sebut dan jelaskan dengan contoh permasalahan yang berkait
dengan manfaat pembelajaran fonologi bahasa Indonesia!
Jawab:
Manfaat Fonologi bahasa Indonesia adalah kita dapat mengetahui
secara benara bahwa pembeda arti dalam sebuah kata bukanlah huruf,
melainkan sebuah fonem. Kita juga dapat mengetahui cara penulisan bunyi
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Coba Anda sebut dan jelaskan dengan contoh permasalahan yang berkait
dengan ranah kajian fonologi bahasa Indonesia!
Jawab:
Kajian fonologi meliputi dua cabang kajian, yaitu:
a. Fonetik
Fonetik ialah cabang studi fonologi yang mempelajari
bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi
tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda atau tidak.
Contoh: perubahan fonem kata lubang dan lobang adalah
/u/ dan /o/. Kedua fonem tersebut tidak menimbulkan
perbedaan arti.
b. Fonemik
Fonemik yaitu kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang
bersungsi membedakan makna. Contohnya pada kata Kata
dan Kita. Perubahan fonem kata kata dan kita adalah /a/ dan
/i/. Namun perbedaan fonem tersebut menimbulkan makna
yang berbeda.
5. Coba Anda sebut dan jelaskan dengan contoh permasalahan yang berkait
dengan permasalahan adanya dua bentuk bersaing, misalnya antara
penggunaan bentuk menyukseskan dengan mensukseskan (dan masih
banyak lagi). Mengapa sampai-sampai terjadi hal yang semacam itu?
Jawab:
Bentuk kata bersaing adalah masalah salah kaprah yang sudah
umum sehingga tidak terasa kesalahannya karena data-data bersaing itu
banyak digunakan dalam masyarakat pemakai bahasa. Dalam kasus
menyukseskan dan mensukseskan, yang benar adalah menyukseskan.
Karena kata sukses diberi awalan me- akan menjadi menyukseskan, bukan
mensukseskan. Fonem /s/ jika diberi awalan /me-/ akan meluluh
menjadi /ny/.
Contoh lainnya, kata memprotes atau memrotes? Yang benar
adalah memprotes. Karena fonem /pr/ apabila diberi awalan /me-/ akan
tetap menjadi /pr/, tidak meluluh. Kemudian pada kata menyapu atau
mensapu? Yang benar ialah menyapu. Karena menyapu kata dasarnya
adalah sapu. Fonem /s/ apabila bertemu dengan awalan /me-/ akan meluluh
menjadi /ny/.
Jawab:
Morfofonemik adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam
pembentukan kata yang terjadi karena proses afiksasi karena pertemuan
antara morfem dasar dengan afiks. Sedangkan fonetik adalah cabang studi
fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah
bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda atau tidak.
Dalam proses morfofonemik, akan berubah sesuai keadaan dimana
kata dasar sebuah kata diawali dengan huruf apa. Misalnya, awalan /me-/
akan berubah menjadi /mem-/ apabila bertemu dengan fonem /p/. Seperti
pada kata memotong, memutus, dsb. Begitu juga dengan imbuhan /me-/
akan berubah menjadi /meny-/ jika bertemu /s/ seperti pada kata menyukai,
menyapu, dsb.
Fonem /p/, /d/, /t/, /s/, /k/ mempunyai kecendurungan menghambat
alat ucap saat diucapkan (fonetik), sehingga apabila tidak terjadi
perubahan saat kata yang diawali oleh fonem tersebut bertemu dengan
awalan /me-/, maka akan jadi terdengar aneh saat dilafalkan. Contohnya
seperti mensapu, mempotong, mentulis, memputus, dsb. Maka dari itulah,
proses morfofonemik berkaitan erat dengan fonologi subbidang fonetik.
DAFTAR PUSTAKA