Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan 2

HAKIKAT MORFEM

A. Pengertian Morfem
Morfem berasal dari kata “morphe” yang berarti bentuk kata
dan “ema” yang berarti membedakan arti. Jadi, morfem itu
suatu bentuk terkecil yang dapat membedakan arti atau
satuan gramatikal yang mempunyai makna.
B. Hakikat Morfem Menurut Para Ahli
1. Menurut Payne
“Morpheme is the smallest meaningful unit in the grammar of a language.”
Maksud dari pernyataan tersebut bahwa, “morfem adalah unit terkecil yang
memiliki makna dalam bahasa dari suatu bahasa”.

2. Menurut Abdul Chaer


Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna.

3. Menurut M. Ramlan
Morfem merupakan satuan gramatik paling kecil yang tidak mempunyai satuan
lain selain unsurnya

4. Menurut Bloch dan Trager


Morfem yaitu semua bentuk baik bebas maupun terikat yang tidak dapat dibagi ke dalam
bentuk terkecil yang mengandung arti.
C. Jenis-jenis Morfem
1. Morfem Bebas dan Morfem Terikat
a. Morfem Bebas
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri.
Contoh : Citra sedang makan nasi goreng.

b. Morfem Terikat
Morfem terikat adalah morfem yang tanpa digabung dulu
dengan morfem lain tidak dapat muncul dalam pertuturan.
Semua afiks (imbuhan) dalam bahasa Indonesia adalah
morfem terikat.
Contoh : ber-, me-.
2. Morfem Utuh dan Morfem Terbagi

a. Morfem Utuh b. Morfem Terbagi


Semua morfem dasar bebas dan Morfem terbagi adalah sebuah
sebagian morfem terikat adalah morfem yang terdiri dari dua buah
termasuk morfem utuh. bagian yang terpisah.
Contoh : Terbesar = {Ter-} {besar}. Contoh : perbuatan = {Per-} {buat}
{-an}
3. Morfem Segmental dan Suprasegmental
a. Morfem Segmental
Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem
segmental. Semua morfem yang berwujud bunyi adalah morfem segmental.
Contoh : morfem {rumah}, dapat dianalisis ke dalam segmen-segmen yang
berupa fonem [r,u,m,a,h] fonem-fonem itulah yang tergolong ke dalam
morfem segmental.
b. Morfem Suprasegmental
Morfem suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur
suprasegmental, seperti tekanan, nada, durasi dan sebagainya. Dalam
bahasa Ngbaka di Kongo Utara Benua Afrika setiap verba selalu disetai
dengan petunujuk kala (tense).
Contoh :
Kala kini Kala lampau Kala nanti makna
à ā ǎ menaruh
4. Morfem alomorf zero
Morfem beralomorf zero atau nol (lambangnya berupa
Ø), yaitu morfem yang salah satu alomorfnya tidak
berwujud bunyi segmental maupun berupa prosodi
(unsur suprasegmental), melainkan berupa
“kekosongan”.
Contoh :
Bentuk tunggal -> I have a book
I have a sheep

Bentuk jamak -> I have two books


I have two sheep
5. Morfem Bermakna Leksikal dan Tak Bermakna Leksikal

a. Morfem Bermakna Leksikal


Morfem bermakna leksikal adalah morfem-morfem yang secara inheren telah
memiliki makna pada dirinya sendiri, tanpa perlu berproses terlebih dulu dengan
morfem lain. Semua morfem dasar bebas termasuk morfem bermakna leksikal.
Contoh : {pulang} dan {pergi}

b. Morfem Tak Bermakna Leksikal


Morfem tak bermakna leksikal tidak mempunyai makna apa-apa pada dirinya
sendiri. Morfem ini baru mempunyai makna dalam gabungannya dengan morfem
lain dalam suatu proses morfologi.
contoh : {ber-} dan {me-)
C. Alomorf dan Morf
1. Alomorf
Alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam penuturan) dari sebuah morfem.
Jadi setiap morfem tentu mempunyai almorf, entah satu, dua, atau enam buah.
Contoh: me-, mem- men-, meny-, meng-, dan menge-.

2. Morf
Morf adalah deretan fonem.
Contoh : tulis, menulis, penulis, ditulis, tertulis
tulis/, /meN/, /pe/, /di/, /ter/.

Anda mungkin juga menyukai