Anda di halaman 1dari 13

FONOLOGI

- Fonetik - Fonemik - Fonem Fonologi berasal dari kata fon-logos dapat diartikan sebagai ilmu tentang bunyi. Bunyi yang dimaksud pada kalimat diatas adalah bunyi bahsa yaitu segala bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu Fonologi terbagi atas dua bidang yaitu : 1. Fonetik 2. Fonemik Fonetik adalah ilmu yang menelaah tentang bunyi-bunyi ujaran yang dipakai dalam tutur, serta bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi tsb. Munculnya bunyi bahasa, pada hakekatnya dihasilkan oleh : 1. Udara : Yang dialirkan dari paru-paru 2. Artikulator : Alat ucap yang dapat digerakkan 3. Titik Artikulasi : Alat ucap yang menjadi tujuan sentuh. Fonemik adalah cabang fonologi yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa (fonem) sebagai pembeda arti. Fonem adalah unsur terkecil dari bunyi ujaran yang dapat membedakan arti, Untuk membuktikan apakah sebuah fonem sanggup membedakan arti, maka dapat ditentukan dalam pasangan kata yang memiliki bentuk dan jumlah fonem yang sama, hanya dibedakan oleh satu fonem sedangkan artinya berbeda contoh : cari, lari, sari, jari dsb. Tinjauan Fonem Fonem dapat dibedakan menjadi menjadi dua bagian yaitu vokal dan konsonan. Vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia, apabila udara yang keluar dari paru-paru tidak mendapat hambatan. 1. Vokal tunggal (monoftong) (a e e i o u) = 6 2. Vokal rangkap (diftong) (ai, au, oi ) = 3 Konsonan adalah bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia apabila udara yang keluar dari dari paru-paru mendapat hambatan.

1. Konsonan tunggal (monograf) (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, r, s, t, w, y, z) 2. Konsonan rangkap (digraf) (h, ng, ny, sy) Jadi jumlah fonem dalam bahasa Indonesia adalah 31 fonem. Sedangkan jumlah huruf bahasa Indonesia hanya 26 : {a, b, c, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z,} Klasifikasi Vokal dan Konsonan : - Klasifikasi vokal berdasarkan : 1. Posisi bibir : - v. bundar (a, o, u) - v. tak bundar (e, e, i) 2. Tinggi rendahnya lidah : - v. depan (e, i) - v. pusat (e) - v. Belakang (a, o, u) Klasifikasi konsonan berdasarkan : 1. Pita suara ; - K. Bersuara (b, d, g, dst) - K. Tak bersuara (c, f, h, dst) 2. Jalan Udara : - K. Nasal (m, n, ng, ny) - K. Oral (b, c, d, dst) 3. Macam halangan : - K. Hambat (b, c, p, dst) - K. Frikatif (f.v) - K. Sfiran (s, z, sy) - K. Lateral (1) - K. Tril (r) 4. Homorgannya : - K. Bilabial (b, m, p) - K. Labidental (f.v) - K. Afikodental (t, d, n, dst) - K. Palatal (c, j, ny) - K. Velar (k, kh, g, ng) - K. Laringai (h) Perubahan-perubahan bunyi : Assimilasi : Fonem yang tidak sama dijadikan sama. Alsalam - Assalam. Dissimilasi : Fonem yang sama dijadikan berbeda. Sajjana - Sarjana, Citta - Cipta. Diftongisasi : Proses dari vokal tunggal menjadi vokal rangkap. Anggota - Aggauta

smart learning center

-1-

Honoftangisasi :

Proses dari vokal rangkap menjadi vokal tunggal. Sungai -sunge

Adaftasi : Penyesuaian ejaan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia . Adsimilatio -Assimilasi. Kontaminasi : Kesalahan atau kerancuan dalam pengunaan kata-kata atas kalimat. "Berulang-kali" seharus nya berulang-ulang atau berkalikali Contoh soal : 01. Dalam bahasa indonesia dibedakan antara fonem /k/ dengan /b/ terdapat pada kata. (a) Kota - bata (b) Kaku - baku (c) Kaki - daki (d) Kabur - sabur (e) Kutu - buku Jawab : (B) Konsonan /1/ dapat disejajarkan dengan /d/ sama dengan /p/, tinjauan tersebut didasarkan atas. (a) Hambatan (b) Pitasuara (c) Homorgan (d) Jalan udara (e) Maknanya Jawab : (C)

2. Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan morfem lain, dan dapat mempengaruhi arti. Morfem terikat terdfiri atas dua golongan yaitu: 2.1 Morfem terikat morfologis, adalah morfem yang sifat terikatnya terdapat pada pembentukan kata, termasuk didalamnya seluruh imbuhan (me, el, kan, ke-an, dll) 2.2 Morfem terikat sintaksis adalah morfem terikat yang sifat terikatnya terdapat pada pembentukan kalimat. Contoh : Kata Sambung : tetapi, dan, atau Kata Sandang : si, sang, hang Kata Seru : oh, wah, dst Kata Depan : di, ke, dari Kata Ganti : ku, mu, nya Dalam pelajaran bahasa Indonesia morfem bebas sering juga disebut dengan kata. Contoh nya kata "mobil" adalah kata dasar kata benda yang dapat berdiri sendiri juga mempunyai arti. Perhatikan imbuhan me- atau ber-, kedua imbuhan tersebut disebut morfem terikat, karena tidak mempunyai kesanggupan untuk berdiri sendiri .baik morfem me- atau ber- disebut morfem terikat morfologis. Kata yang "yang" atau "kan" juga tergolong morfem terikat, karena kedua kata itu tidak dapat berdiri sendiri jika tidak dirangkaikan dengan sebuah morfem bebas. Sebuah imbuhan apabila dirangkaikan degan morfem lain dapat menimbulkan variasi bunyi contohnya : me > membaca, mendapat, mengatur, menyandang,mengebom. pe > pembaca, pendatang, pengatur, penyandang, pengebom. ber > belajar, bekerja ter > telanjur, terasa Batasan : Alomorf adalah variasi bentuk suatu morfem disebabkan pengaruh lingkungan yang dimasukinya. Perbedaan morfem dengan kata. Setiap kata pasti morfem, tetapi tidak semua morfem yang tergolong sebagai kata. Contoh Soal 01. Bentuk yang dalam ucapan sehari-hari dapat berdiri sendiri disebut dengan : (A) Morfem (B) Alamorf (C) Kata (D) Morfem terikat

02.

smart learning center


MORFOLOGI
Morfem Bebas Morfem terikat Alomorf

Morfologi secara definisinya dapat dibatasi sebagai ilmu yang mempelajari bentuk dan pembentukan kata. Yang dimaksud dengan bentuk adalah morfem atau dapat juga diartikan sebagai unsur terkecil dari bentuk bahasa. Morfem terbagi atas dua bagian yaitu morfem bebas dan morfem terikat. 1. Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai arti, Contohnya: Kata benda : tali, rumah , buku. Kata kerja : lari, pulang, makan. Kata sifat : cepat, pandai, tinggi.

-2-

02.

(E) Kata tugas Jawab : C Semua imbuhan di bawah ini memiliki Alamorf kecuali : (A) me(B) ber(C) ke(D) ter(E) peJawab : C

MORFOLOGI 2
Tinjau Fungsi Nosi

smart learning center


02. berMemben-tuk kata kerja kerja 1. mempunyai 2. memakai 3. berada dalam keadaan 4. kumpulan,beber apa terdiri dari 5. mengadakan, mengerjakan 6. melakukan terhadap diri sendiri 7. melakukan perbuatan atau resiplok 1. tak disengaja 2. Dapat di..... 3. Tiba-tiba, tidak di sengaja 4. Sampai ke... 5. Mengeraskan / intensitas 1. 2. 3. 4. 5. Yang meYang diAlat meMempunyai alat Yang biasa mela - kukan/profesi 6. Menyerupai, berlaku seperti 1. Menganggap seperti 2. Membuat jadi 3. Mengeraskan arti/intensitas 1. Menyatakan pasif bermobil bersepeda berduka berbulan bersawah bercukur berhias berperang bercinta 03. terMembentuk kata kerja kerja terpijak tertangkap terbayang terulang tersipu-sipu penembak pesuruh pemukul pemarah pemburu penghulu penengah perbudak pertuan pertinggi perturut

Pada pelajaran Morfologi (1) telah dikatakan, bahwa imbuhan adalah morfem terikat yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa dibantu oleh morfem lain dan dapat mempengaruhinya arti. Tinjauan terhadap afiks dapat dilaksanakan berdasarkan tiga cara : 1. Berdasarkan asalnya, ada afiks asli (me, ber, kan, ke-an dan lain-lain) 2. Berdasarkan kesanggupan melekat. Afiks Produktif, yaitu afiks yang mempunyai kesanggupan besar untuk melekat pada morfem lain (me, ber, pe, ke-an , per-an dll). Afiks Improduktif, yaitu afiks yang kesanggupannya melekat hanya terbatas pada beberapa kata tetentu saja (ke, el, em, er). 3. Berdasarkan letaknya : Prefiks atau afiks yang melekat pada awal kata (me, ber, ter, di, ke, dll). Infiks atau afiks yang melekat pada tengah sebuah kata. ( el, em, er). Sufiks atau afiks yang melekat diakhir sebuah kata. (I, kan, an). Konfiks atau afiks yang melekat secara serentak diawal dan diakhhir sebuah kata.(ber-an, kean, me-kan dll). Imbuhan gabung , yaitu imbuhan yang terdapat diawal dan diakhir, tetapi melekat dengan tidak serrentak (memper, memperi, memper-kan dan lainlain). Jika sebuah afiks atau lebih melekat pada sebuah kata, maka pelekatan itu dapat menimbulkan nosi dan fungsi. Fungsi adalah kesanggupanafiks untuk mengubah jenis kata,sedangkan nosi adalah arti yang timbul disebabkan oleh pelekatan afiks.Agar lebih jelas perhatikan tabel.

Contoh soal : 01. pe-an pada kata pelarian berfungsi untuk membentuk : (A) Kata kerja (B) Kata benda (C) Kata sifat (D) Kata dasar (E) Kata tugas Jawab : (B) 02. Nosi yang timbul disebabkan melekatnya akhiran -an pada kata akhir menjadi harian menyatakan : (A) Intensitas (B) Sportanitas (C) Kuasatif (D) Superlatif (E) Tiap-tiap Jawab : (E)
NO IMBUHAN FUNGSI JE-NIS ARTI CONTOH

01.

me

Membentuk kata kerja

kerja

1. Melakukan perbuatan 2. Bekerja dengan alat 3. Pergi ke4. Mencari, mengumpul -kan 5. Berbuat seperti 6. Membuat jadi 7. Membubuhi 8. Menghasilkan, mengeluarkan 9. Menjadi seperti

menari mengali merantu mendamai membabibuta menyambar mengapur merapat melembaga

04

pe-

Membentuk kata kerja

kerja

05

per-

Membentuk kata kerja

kerja

06

di-

Membentuk kata kerja

kerja

dimakan dibawa

07

ke-

Membentuk kata benda atau kata bilangan

benda

1. yang di... 2. bilangan singkat 3. kumpulan

ketua kekasih kesatu kesepuluh

-3-

08

se-

09

el-

Membentuk kata benda atau kata bilangan keterangan Membentuk kata benda

Kata tugas/ kata bilan g-an benda

1. satu 2. menyerupai/ sama 3. seluruh 1. yang melakukan pekerjaan yang menyataka n sifat menyataka n banyak tempat, sisi pekerjaan kumpulan, seluruh tiap-tiap sifat/ meng -andung menyerupa i yang di.... cara ber.... penegasan perintah membuat jadi/kausati f intensitas membuat jadi, berlaku sseperti

Sebuah secara sedesa sependapat telapak telunjuk

MORFOLOGI Kata dasar Kata jadian Jenis kata

2.

gemilang geligi pengangan timbangan buatan lautan bulanan manisan anak-anak danganan pikiran lempari lukai pukuli rajai kepalai

3. 10 -anMembentuk kata benda benda 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2.

11

-i

Membentuk kata kerja imperatif

kerja

Tinjauan terhadap kata bahasa Indonesia dapat dilaksanakan dengan dua pendekatan dari segi bentuk dan dari segi jenisnya. Berdasarkan bentuknya kata terbagi atas dua bagian : kata dasar dan kata jadian (kata turunan). 1. Kata dasar adalah kata yang belum mengalami proses pengimbunan, pengulangan dan pemajemukan. Contoh : - gunting, paku, rokok (K.benda) - lari, makan, tanam (K.kerja) Kata dasar, harus dibedakan dengan : Bentuk dasar, karena bentuk dasar adalah bentuk bentuk yang menjadi dasar pembentukan kata yang lebih besar. 2. Kata jadian atau kata turunan adalah kata- kata yang telah mengalami proses pengimbunan, pengulangan dan pemajemukan. Kata berimbuhan, kata yang mendapat penambahan imbuhan (makanan,mengunting, kecantikan) Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan. Ciri-ciri kata ulang : a. Mempunyai bentuk yang diulang b. Biasa dipergunakan dalam tutur c. Tidak mengubah jenis kata d. Ada pertalian jenis kata bentuk yang diulang dengan kata ulangnya. Jenis-jenis kata ulang : 1. kata ulang seluruh. (Dwilinga) - anak-anak - rumah-rumah - kejadian-kejadian 2. kata ulang Dwi Purwa (ulangan suku awal) - laki-lalaki-lelaki - tangga-tatangga-tetangga 3. kata ulang berubah bunyi (Dwilingga salin suara) - sayur-mayur - lauk-pauk - gerak-gerik 4. kata ulang sebagian - tanaman-tanam-tanaman - tumbuhan-tumbuh-tumbuhan

3. 4.

12.

-kan

Membentuk kata kerja

13

ke-an

Membentuk kata benda

smart learning center


14 per-an Membentuk kata benda benda 1. tempat ber2. hasil 3. hal ber4. himpunan Perkemahan Permainan Persaudaraan perpustakaan 15 pe-an Membentuk kata benda benda 1. cara me2. hal mePembaca pembentukan 16 me- par me-kan me-per kan di-kan diper Membentuk kata kerja kerja 1. menyatakan Kausatif/ membuat 2. menganggap seperti 3. intensitas Mempercapai

1. membuat jadi/ kausatif 2. intensitas 3. Melakukan Pekerjaan Untuk yang lain 4. Memasukkan ke benda 1. tempat 2. kana 3. agak, lebih 4. berakal, Seperti 5. berada dalam 6. Hal keadaan

kerja

Hentikan Dengarkan Suguhkan

penjarakan Kediaman Kehujanan Kepanjangan kekanakkanakan Ketiduran kecantikan

17 18

me-i ber-kan

Membentuk kata kerja Membentuk kata kerja

kerja kerja

1. Kausatif 1. perbuatan resiplok / perbalasan 2. perbuatan Berlangsung Lama dilakuKan oleh Pelaku banyak

Memperdala m Memperbapa kkan diperturutkan memperbaiki Berpacaran

Berkeliaran berkacauan

19

ber-kan

Membentuk kata kerja

kerja

1. memakai sebagai 2. untuk memperindah 3. akan

Berbalaskan Beralapkan bersaudaraka n

-4-

smart learning center


Jenis-jenis kata majemuk 1. kata majemuk setara (koordinatif) (siang malam, kaki tangan) bersifat eksosentris atau kata majemuk yang tidak mengandu ng inti "tua muda, laki bini". 2. Kata majemuk bertingkat (subordinatif) (rumah sakit, kursi malas) bersifat endosentris atau kata majemuk yang salah satunya yang merupakan inti. - rumah sakit (D.M) regresif - bulat telur(M.D) progresif Contoh soal 01. Diantara kata-kata dibawah ini yang merupakan kata ulang adalah: (A) Cumi-cumi (B) Kura-kura (C) Kunang-kunang (D) Was-was (E) Gerak-gerik Jawab (E)

5. kata ulang berimbuhan, mendapat tamba han Imbuhan. - tarik-menarik - berlari-lari Arti yang ditimbulkan proses pengulangan kata antara lain adalah : 1. Menyatakan banyak tak tentu (rumahrumah, desa-desa) 2. Menyatakan bermacam - macam (buahbuahan, tanam-tanaman) 3. Menyatakan menyerupai (mobil - mobilan) 4. Menyatakan agak (kemerah - merahan, kebarat-baratan) 5. Menyatakan saling (berpeluk - pelukan, tanya-menanya) 6. Menyatakan intensitas ; Intensitas kualitas, (kuat-kuat) Intensitas kuantitas, (anak-anak) Intensitas frekuensi, (menggaruk-garuk) 2.3 kata majemuk (kompositus) kata majemuk adalah gabungan dua buah kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan arti. Ciri-ciri kata majemuk 1. terdiri dari dua kata atau lebih 2. membentuk pengertian baru 3. tidak boleh disisipi kata sambung "yang","dan"

02. Pengimbuhan yang mempunyai fungsi terdapat pada : (A) tercantik (B) berlari (C) getaran (D) menari (E) serasi Jawab (C)

SEMANTIK
Makna Jenis-jenis makna Perubahan makna Sematik adalah cabang dari ilmu bahasa yang menelaah tentang makna dan perkembangannya.Sedangkan makna itu sendiri adalah hubungan antara lambang bunyi bahasa dengan suatu benda atau hal dimaksudkan.

Macam-macam makna
Makna leksikal adalah makna suatu kata yang tertera dalam kamus. Contohnya, Kursi dapat diartikan sebagai tempat duduk yang mempunyai sandaran. Makna gramatikal adalah makna yang timbul dalam proses tata bahasa. Contohnya, Mencangkul = melakukan pekerjaan dengan cangkul. Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya, atau disebut juga dengan makna lugas Contohnya, Kursi diatikan sebagai tempat duduk. Makna konotasi adalah makna yang telah mengalami perluasan dari makna sebenarnya Atau makna tafsiran. Contohnya, Kursi diatikan sebagai kedudukan atau jabatan. Polisemi adalah kata-kata yang bentuknya sama, bunyinya sama dan mempunyai beberapa makna yang satu sama lainnya mempunai pertalian makna. Contohnya, kepala kantor, kepala gula,kapala orang. Homonim kata-kata yang bentuk dan bunyinya sama, dengan artinya berbeda. Contohnya, paku dapat diartikan sebagai sayuran dapat pula diartikan sebagai besi.

Homofon adalah kata-kata yang bunyinya sama sedangkan bentuk dan artinya berbeda. Contohnya, Tang dengan tank Homograf adalah kata-kata yang tulisannya sama,

-5-

sedangkan bentuk dan artinya berbeda. Contohnya, kecap dapat diartikan rasa, dapat juga sebagai ressep masakan. Hiponim adalah makna yang dicakup oleh makna yang lebih umum. Contohnya, Biru, lila, jingga, dicakup kata warna Sub-ordinatif (kohiponim) adalah makna mencakup makna kata-kata lain. Contohnya, kata warna mencakup kata, lila,ungu, biri, jingga dll. Sinonim adalah kata-kata yang maknanya hampir sama. Contohnya, lelaki dengan pria. Antonim adalah kata-kata yang maknanya berbeda atau berlawanan. Contohnya, berat dengan ringan Nilai rasa adalah makna suatu kata yang dihubungkan perasaan. Contohnya, kata mati, meninggal dan wafat mempunyai nilai rasa yang berbeda. PERUBAHAN MAKNA

Contoh soal : 01. Kata yang dapat dijadikan sebagai contoh homonim adalah, kecuali: (A) Sedang (D) Seri (B) Buku (E) Bisa (C) Paku Jawab (D) 02.Kata kerja yang mempunyai makna gramatikal terdapat pada, kecuali: (1) Berpeluk-pelukan (3) Terikat (2) Mencangkul (4) Merana Jawab (D)

SINTAKSIS 1
KALIMAT Ciri-ciri kalimat Ragam kalimat Sintaksis adalah cabang dari ilmu bahasa yang menelaah tentang kalimat dalam suatu bahasa. Kalimat adlah suatu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Ciri-ciri kalimat 1. Unsur segmenti 2. Unsur suprasegemental 3. Pengertian yang lengkap 4. Situasi

smart learning center


2. Makna menyempit; makna yang lampau lebih luas dari makna sekarang. Contohnya, Sarjana Pendeta 3. Amelioratif arti yang baru dirasakan lebih baik dari makna yang lampau. Contohnya, Wanita... Perempuan Istri/nyonya... Bini 4. Peyoratif arti baru dirasakan lebih redah dari arti yang lampau(kebalikan dari amelioratif). Contohnya, Kakitangan gerombolan 5. Sinestesia adalah perubahan makna, akibat perubahan tanggapan indra . Contohnya, Senyuman pahit

Bahasa adalah komunikasi yang bersifat dinamis, sehingga makna suatu kata dapat pula mengalami perubahan-perubahan. 1. Makna meluas ; makna sekarang lebih luas dari makna lampau. Contohnya, Berlayar Saudara dll

Ragam Kalimat
1 . Berdasarkan subjek 1.1. Kalimat aktif yaitu kalimat yang subjeknya aktif melakukan perbuatan. Contohna, Ayah membaca buku 1.2. Kalimat pasif yaitu kalimat yang subjeknya dikenal atau menderita perbuatan. Contohnya, Adik dipukul ibu 2. Berdasarkan predikat 2.1. Kalimat verbal yaitu kalimat yang predikatnya berjenis kata kerja. Contoh, Petani bekerja dengan rukun 2.2 Kalimat nominal yaitukalimat yang predikatnya selain kata kerja. Contoh, Abang pengarang novel Gadis itu cantik 3. Berdasarkan intonasi (maksud) 3.1. Kalimat berita yaitu kalimat yang gunanya -

Kata-katanya hambar 6. Asosiatif


; pembentukan makna baru berdasarkan persamaan sifat. Contohnya, Amplot Catat.

-6-

smart learning center


Contoh Soal 01. Kaliamat yang tergolong kalimat verbal adalah, kecuali: (A) Ayah pedangang (B) Budi makan (C) Kucing mengeong (D) Lampu bersinar terang (E) Perawat mengobati pasien Jawaban A 02. Semua kalimat dibawah ini merupakan kalimat aktif, kecuali: (A) Ayah dipukuli nenek (B) Anjing mengajar kucing (C) Adikm membaca buku (D) Nola menyiram bunga (E) Andi berjalan di trotoar Jawaban A

untuk menyampaikan imformasi. Contoh, Perang menimbulkan banyak korban Kalimat tanya adalah kalimat yang menghendaki jawaban atau tanggapan. Contoh, Siapa nama anak itu? Kalimat perintah adalah kalimat yang menghendaki tindakan dari pendengar nya. Contoh, Berangkatlah sekarang! 4. Berdasarkan pola kalimat 4.1. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola kalimat. Contoh : Pemburu menembak Rusa di hutan. 4.2. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk setara yaitu kalimat majemuk yang polanya setara. Contoh: Ayah makan dan Ibu menjahit. Kalimat majemuk bertingkat yaitu kalimat yang mempunyai pola yang tidak setara. Contoh: Ayah makan ketika Ibu men jahit. Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang polanya dirapatkan . Contoh : Ayah pergi ke Bandung. Menjadi Ayah dan Ibu pergi ke Bandung

Pelajaran sintaksis 1 sudah diuraikan pengertian tentang kalimat serta beberapa jenis kalimat. Jenis kalimat yang selanjutnya adalah : 1. Kalimat inti/ Transportasi 1.1. Kalimat inti adalah kalimat mayor yang mempunyai urutan umum, hanya terdiri dari dua kata dan berintonasi netral. Ciri-ciri kalimat inti : a. Tata urut kata yang umum b. Intonasi netral c. Hanya terdiri dari dua kata d. Kedua kata itu berupa unsur pusat Hakekat pola kalimat inti : 1. Kata benda - kata benda Adik pelajar 2. Kata benda - kata kerja Kakak belajar 3. Kata benda - kata sifat Harimau ganas 1.2. Kalimat Trasformasi adalah perubahan struktur kalimat inti manjadi struktur kalimat yang baru. Perubahan tersebut dapat dari segi urutannya, intonasi atau jumlah katanya. Contoh: Makan Ayah Ayah makan? Ayah makan nasi goreng 2. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan informasi secara jelas, ringkas dan mudah dimengerti. 1. Susunan kata-katanya sesuai dengan struktur bahasa Indonesia baku. 2. Mengandung pengertian yang jelas dan utuh. 3. Tidak ada kata yang mubazir 4. Diksi yang tepat. Contoh kalimat yang kurang efektif 1. Mereka saling berpelukan 2. Ia menuntut agar supaya saya datang ke rumahnya.

Jabatan Kalimat
Subyek adalah pokok atau inti pembicaraan. Ciri-ciri Subjek 1. Kata benda atau yang dibendakan 2. Menjadi pokok permasalahan. 3. Jawaban pertanyaan apa/ siapa. Predikat adalah bagian kalimat yang menjelaskan perbuatan atau sifat subjek.

SINTAKSIS 2
Ragam kalimat Jabatan kalimat

-7-

Ciri-cirinya: 1. Menjelaskan subjek 2. Berjenis kata benda, sifat, keterangan, bilangan. 3. Jawaban pertanyaan mengapa, bagaimana, kenapa, diapakan. Obyek langsung (Obyek penderita) Obyek tak langsung (Obyek Penyerta) Obyek pelaku Keterangan : Keterangan waktu (ketika, nanti) Keterangan tempat (di-ke, dan) Keterangan sebab (...karena) Keterangan alat (dengan tongkat) Keterangan akibat (sampai hingga) Keterangan tujuan (agar, supaya) Keterangan jumlah (lima buah) Keterangan modalitas (benar-benar) Contoh Soal: 01. Ali anak dokter Sulaiman pulang ke kampungnya.Yang merupakan inti kalimat tersebut adalah: (A) Ali anak (B) Ali dokter (C) Ali Sulaiman (D) Ali pulang (E) Ali kekampungnya. Jawab D 02. Seluruh para hadirin sekalian diharapkan supaya tenang. Agar kalimat tersebut lebih efektif maka unsur yang dihilangkan adalah: (A) Seluruh (B) Para (C) Seluruh dan para (D) Seluruh dan hadirin (E) Seluruh, para dan sekalian Jawab E

1. NARASI Karangan narasi pada umumnya berupa karangan yang bersifat menceritakan, yang terdapat karangan fiksi. Contoh : Roman, Legenda, Biografi, ottobiografi, dll. 2. DESKRIPSI Karangan deskripsi adalah karangan yang berupa lukisan atau gambaran suatu objek atau masalah tertentu. 3. EKSPOSISI Eksposisi adalah karangan yang menjelaskan sesuatu dapat dilengkapi dengan data-data seperti grafik, statistik dll. 4. ARGUMENTASI Argumentasi adalah karangan yang berupa gagasan atau ide yang dilengkapi dengan data tertentui untuk tujuan mempengaruhi pembaca atau pendengarnya. 5. PERSUASI Persuasi adalah karangan yang berbentuk ringkas, menarik dan mempengaruhi pembacanya dengan kuat, agar mengikuti kemauan pembicara atau penulisnya. Berdasarkan isi Berdasarkan isi yang terkandung dalam sebuah karangan, jenis karangan terbagi atas dua jenis: 1. Karangan ilmiah yaitu: karangan yang sebenarnya bersifat objektif, serta terhindar dari masalah emosional. a. Laporan penelitian b. Makalah/ kertas kerja c. Skripsi d. Tesis e. Disertasi

smart learning center

WACANA
Bentuk karangan Alinea/ Paragraf Karangan Ilmiah Tinjauan terhadap karangan dapat dilaksanakan dengan dua pendekatan. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan dari segi bentuk dan dari segi sisinya. 1. berdasarkan bentuknya, karangan dapat dibedakan menjadi lima bagian yaitu :

2. Karangan non ilmiah adlah karangan yang berisi uraian yang mungkin saja fiktif. Sedangkan didalamnya terkandung unsur-unsur imajjinasi dan emosi. Contoh : - puisi - proses - drama Alinea atau Paragraf Alinea atau paragraf adalah kesatuan beberapa kalimat yang secara serentak mendukung satu pokok pikiran. Alinea terdiri atas dua unsur. Unsur pertama berupa kalimat utama dan unsur kedua berupa kalimat penjelas.

-8-

Jenis Alinea : 1. Jenis alinea berdasarkan letak kalimat utama: a. INDUK Kalimat utamanya berada di akhir alinea (MD) b. DEDUKSI Kalimat utamanya berada diawal alinea (DM) c. INDUK/ DEDUKSI Kalimat utamanya terdapat diawal dan diakhir alinea (D-M-D). d. DESKRIPSI Setiap kalimatnya sama kepentingannya atau kedudukannya, tanpa ada salah satunya merupakan kalimat utama. Jenis alinea berdasarkan tujuan 1. Alinea pembuka 2. Alinea penghubung 3. Alinea penuutup Contoh soal 01. Judul yang sesuai untuk dijadikan karangan ilmiah adalah, kecuali: (1) Bahasa Persatuan (2) Kesehatan Ibu dan Anak (3) Menu Keluarga (4) Keindahan Danau Toba Jawab D 02. Semua pernyatan ini harus ada dalam karangan ilmiah , kecuali: (A) Data (B) Masalah (C) Pembahasan (D) Pemikiran (E) Perasaan Jawab (E)

punyai beberapa kelemahan, yaitu: 1. Masih ada fonem yang dilambangkan dengan dua tanda. 2. Masih ada dua fonem yang dilambangkan dengan satu tanda. Contohnya: diagraf, diftong, perbedaan antara /e/ pepet dengan /e/ taling. Penulisan Huruf Penulisan huruf kapital ada 13 macam : 1. Huruf pertama awal kalimat. 2. Huruf pertama petikan langsung 3. Huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan keagamaan 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan. Yang diikuti nama orang. Huruf pertama jabatan, pangkat yang di- ikuti nama orang Huruf pertama nama orang Huruf pertama nama bangsa, suku, bahasa dan peristiwa sejarah Huruf pertama nama tahun, bulan, hari Huruf pertama nama khas dalam geografi Huruf pertama nama resmi badan lembaga pemerintah dan dokumen resmi Huruf pertama semua kata dalam nama buku, majalah, surat kabar, kecuali kata tugas yang tidak pada posisi awal Dipakai dalam singkatan nama, gelar dan sapaan Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan .

smart learning center


12. 13. Penulisan Kata Dalam penlisan kata ini, menurut EYD dibedakan atas: 1 Kata depan 2 Kata dasar 3 Kata jadian yang terdiri atas - Kata berimbuhan - Kata ulang - Gabungan kata Kata depan Kata depan (di,ke,dari) ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Hal yang sama juga berlaku pada kata sandang, kata depan di dan ke harus dapat dibedakan dengan di- ke- sebagai imbuhan. Kata dasar Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contohnya: Ibu percaya engkau tahu

EJAAN
Macam-macam Ejaan Penulisan kata/ Huruf Tanda Baca Pemisahan Suku Kata

EYD Ejaan adalah keseluruhan peraturan dalam menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana inter-relasi antar lambanglambang tersebut. Sistem ejaan Bahasa Indonesia menggu nakan sistem fonemis. Dalam penggunaan sistem ini, ternyata ejaan bahasa Indonesia masih mem -

-9-

Kata jadian Kata jadian sering juga disebut kata kompleks atau kata turunan adalah kata dasar yang telah mendapat pengimbuhan, dan per senyawaan. Adapun penulisan dari kata berimbuhan 1. Serangkai dengan kata dasar Bila bentuk dasarnya berupa gabungan kata, maka yang mendapat awalan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang megikuti atau yang mendahuluinya tetapi bila mendapat awalan sekalian akhiran, kata tersebut ditulis serangkai. Contoh ; - garis - menggaris - menganak- ungai - garis bawahi - menggaris bawahi Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Kata majemuk umumnya ditulis terpisah kecuali: Contoh: Kambing hitam Matahari Maha esa Buku sejarah baru Antar kota Non-Indonesia Pemisahan suku kata pada dasar adalah sebagai berikut; 1. Kalau ditengah kata ada dua vokal yang beberurutan, pemisahan tersebut di lakukkan diantara kedua vokal tersebut. Misalnya: ka-in, ma-af, dst. 2. Kalau ditengah kata ada konsonan di an-tara dua vokal, pemisahan tersebut dilakukan sebelum konsonan itu misalnya: a-naknya, ba-rang, su-lit dst. 3. kalau ditengah kata ada konsonan yang berurutanpemisahan tsb terdapat diantara kedua konsonan itu misalnya: man-di,cap-lok dst 4. kalau di tengah kata ada tiga konsonan atau lebih, pemisahan tersebut dilakukan diantara konsonan yang pertama dengan konsonan yang pertama dengan konsonan yang kedua. Misalnya : Ins-stru-men, ul-tra, dst.

kesatuan.

TANDA BACA

smart learning center

Imbuhan (termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk) dan partikel (yang biasanya dituliskan serangkaian dengan kata dasarnya) dalam penyukuan kata dipisahkansebagai satu -

Tanda baca yang ada EYD adalah 16 jenis, keenam belas jenis tanda tersebut mencakup: 1. Tanda titik 2. Tanda koma 3. Tanda titik dua 4. Tanda hubung 5. Tanda pisah 6. Tanda elipsis 7. Tanda tanya 8. Tanda titik 9. Tanda kurung 10. Tanda kurung siku 11. Tanda petik 12. Tanda petik tunggal 13. Tanda ulang 14. Tanda garis miring 15. Tanda penyikat 16. Tanda titik koma Tanda koma (,) dipakai anatar lain: 1. Untuk suatu perincian atau pembilangan. Misalnya : saya membeli kertas, pena dan tinta. 2. Untuk memisahkan kalimat setara ang satu dengan kalimat yang berikutnya yang didahului kata: tetapi, melainkan. Misalnya : saya ingin datang, tetapi hari ini hujan. 3. Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahulu induk kalimatnya. Misalnya : Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. 4. Dibelakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kali mat. Misalnya: Oleh karena itu, kamu harus hatihati. Jadi, soalnya tidak semudah itu. 5. Dibelakang kata-kata seperti : oh, ya, wah, Aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya, wah, bukan main! 6. Untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya: Kata Ibu,"Saya senang sekali". 7. Diantara : - nama dan alamat - bagian-bagian alamat - tempat dan tanggal - nama dan tempat wilayah atau negeri yang

- 10 -

smart learning center

ditulis berurutan. Misalnya: Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta. 8. Untuk menceraikan bagian nama yang di balik susunannya didalam daftar pustaka Misalnya: Tjokronegoro, sutomo. Cukuplah saudara membina bahasa persatuan kita? Djakarta, Eresco, 1968. 9. Diantara tempat penerbitan, nama penerbitan, dan tahun penrbitan. (lihat contoh no. 8) 10. Diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya. Misalnya: B. Ratulangi, S.E. 11. Dimuka angka persepuluhan dan diantara rupiah dan sendan bilangan. Misalnya ; 12.45 m Rp 15,50 12. Mengapit keterangan tambahan dan keterangan tambahan dan keterangan aposisi. Misalnya : Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali 13. Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tesebut berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu. Misalnya: "Dimana saudara tinggal?" tanya Karim Contoh Soal 01. Penulisan gelar yang benar adalah: (A) Abdul. SH (B) Abdul. SH. (C) Abdul. S.H. (D) Abdul. S.H. (E) Abdul, S.H. Jawab E 02. Pola persukuan yang benar adalah: (A) de- mon- tra- si (B) demon- stasi (C) demons- tra-si (D) de- mons- tra- si (E) de- mon- stra- si Jawab E

yaitu sastra lama (melayu) dan sastra baru atau Sastra Indonesia. I. Sastra lama dimulai dari : a. Masa purba Hasil kesusastraan pada masa ini adalah berupa dongenng-dongeng. b. Masa Hindu-Arab (Islam) Pada masa Hindu ada dua hasil karya yang cukup populer: 1. Ramayana oleh Walmiki 2. Mahabrata oleh Wiyasa Sedangklan pada masa Islam: 1. Syair Burung Pingai dikarang oleh Hamzah Fansuri . 2. Tajus Salatin dikarang oleh Buchari Aljauhari 3. Guridam 12 dikarang oleh Raja Ali Haji 4. Masa Abdul Kadir Munsji.Masa ini di sebut pula sebagai masa peralihan dari satra lama menuju sastra baru. Karyanya: Hikayat Abdullah, Pelayaran Abdullah ke Jeddah. II. Sastra Indonesia Berdasarkan pendapat para ahli Sastra Indonesia dimulai dari berdirinya Balai Pustaka, yaitu sekitar tahun 20-an. 1. Angkatan Balai Pustaka Pada masa ini dikenal beberapa nama pengarang seperti: Merari Seregar : Azab dan Sengsara Marah Rusli : Siti Nurbaya Abdul Muis : Salah Asu0han dan lain-lain 2. Angkatan Pujangga baru (1933) Pelapor berdirinya Angkatan pujangga baru adalah : 1. STA Layar terkembang 2. Amir Hamzah Buah rindu 3. Sanusi Pane Syandya Kla Ming Majapahit 4. Armijn Pane Belenggu 5. J.E. Tatengkeng: Rindu Dendam 3. Angkatan '45 Pada masa ini ada dua orang pengarang yang Paling terkenal, yaitu Chairil Anwar: Deru Campur Debu Idrus : Aki (Dari Ave Maria ke jalan lain ke roma

SASTRA/ GAYA BAHASA


SEJARAH SASTRA GAYA BAHASA Periode kesusastraan Secara singkat pembabakan dalam kesusastraan Indonesia dapat dibagi dua bagian,-

- 11 -

4. Angkatan '66 Hasil karya angkatan '66 antara lain: Tirani oleh Taufik Ismail Balada orang-orang tercinta oleh W.S. Rendra Bentuk-bentuk Karya Sastra 1. Prosa Roman Novel Cerpen 2. Puisi Puisi lama: 1. Pantun terdiri atasempat baris bersajak ab/ ab 2. Gurindam, terdiri atas dua baris bersajak a-a 3. Syair, terdiri atas empat baris bersajak a-a/ a- a 4. Bidal (pribahasa) Pepatah Ungkapan Perumpamaan Puisi baru: 1. Disticon (sajak dua seutal) 2. Terzina (sajak tiga seutal) 3. Quatrin (sajak empat seutal) 4. Quint (sajak lima seutal) 5. Sextet (sajak enam seutal) 6. Septina (sajak tujuh seutal) 7. Stansa/ Oktaf (sajak delapan seutal) 8. Soneta (terdiri atas 14 baris) 9. Sajak bebas 1. Drama Bedasarkan cara pengolahannya: 1 Opera 2 Pantomim 3 Sandiwara 4 Ketoprak, Wayang dll Berdasarkan isi cerita: 1 Tragedi 2 Komedi 3 Tragedi komedi 4 Melodrama Contoh Soal: 01. Hasil karya Chairil Anwar, termasuk terjemahan adalah, kecuali:

Deru Campur Debu Kerikil Tajam dan Yang Terhempas dan Yang terputus (C) Pulanglah Dia Si Anak Hilang (D) Kena Gempar (E) Atheis Jawab E 02. Banyak orang menanam pulut saya sendiri menaam padi Banyak orang karam di laut Saya sendiri karam di hati Puisi diatas berjenis ; (A) Syair (B) Pantun (C) Pantun Tua (D) Pantun Nasehat (E) Pantun Orang Tua Jawab B

(A) (B)

DAFTAR PUSTAKA
1. Badudu, J.S. Pelik-pelik Bahasa Indonesia,
Bandung, Pustaka Prima, 1985 2. Keraf, glorys. Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta Gramedia, 1987 3. Keraf, Glorys. Komposisi, Ende, Nusa Indah, 1982 4. Keraf, Glorys. Tata Bahasa Indonesia,Jakarta, Nusa Indah, 1984 5. Kridalaksana, Hari mukti. Kamus Linguistik, Jakarta, Gramedia, 1984 6. Nata Sasmita, Drs. Hanafi, dkk. Ringkasan Bahasa Indonesia, Bandung, Gramedia, 1987 7. Ramlan, Prof. Drs. Morfologi, Yogyakarta, Karyono, 1980.

smart learning center

- 12 -

smart learning center

Anda mungkin juga menyukai