Anda di halaman 1dari 16

TUGAS LANJUTAN

METODE PENELITIAN

Tentang

KAJIAN PUSTAKA EDUCATIONAL DESIGN RESEARCH (EDR)

DALAM JURNAL:

“ THE DEVELOPMENT OF AN RME-BASED GEOMETRY COURSE


FOR INDONESIAN PRIMARY SCHOOLS”

OLEH:

NAMA : NENENG LESTARI


NIM : (14175022)

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. Ahmad Fauzi, M.Si

PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dari dosen pembimbing
dalam mata kuliah “ METODE PENELITIAN “ yaitu Dr. Ahmad Fauzi, M.Si
Makalah ini membahas tentang Educational Design Research dan metode Penelitian
tentang jurnal yang direview yang berjudul “The Development Of an RME-Based Geometry
Course For Indonesian Primary Schools”. Penulis mengambil dari beberapa sumber dari
jurnal dan buku Educational Design Research dan membuat gagasan dari beberapa sumber
yang ada tersebut. .
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian makalah ini. Sehingga dapat dibaca oleh para pembaca untuk menambah ilmu
pengetahuan.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Karena itu
penulis sangat mengharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang
membangun agar mencapai hasil yang lebih baik.

Padang, November 2014

Penulis
KAJIAN PUSTAKA
EDUCATIONAL DESIGN RESEARCH
Dalam Jurnal : “ THE DEVELOPMENT OF AN RME-BASED GEOMETRY COURSE
FOR INDONESIANPRIMARY SCHOOLS”

A. Educational Design Research (EDR)


1. Pengertian Educational Design Research (EDR)
Desain penelitian pendidikan adalah genre penelitian di mana pengembangan
berulang dari solusi untuk masalah pendidikan yang kompleks menyediakan pengaturan
untuk penyelidikan ilmiah (McKenney & Reeves). Solusi yang dihasilkan dari
penelitian desain pendidikan dapat menjadi produk pendidikan (misalnya multiuser
permainan belajar dunia maya), proses (misalnya strategi untuk mahasiswa scaffolding
belajar di kursus online), program (misalnya serangkaian lokakarya yang dimaksudkan
untuk membantu guru mengembangkan lebih efektif strategi questioning), atau
kebijakan (misalnya sepanjang tahun sekolah). Peneliti desain pendidikan berusaha
untuk memecahkan masalah dunia nyata yang signifikan sementara pada saat yang
sama mereka berusaha untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat
menginformasikan pekerjaan orang lain menghadapi masalah yang sama.
Educational design research atau desain penelitian pendidikan merupakan
pengembangan sebuah intervensi atau masukan (misalnya: program, strategi belajar
pembelajaran, materi dan produksi system) sebagai sebuah solusi untuk pendidikan
yang kompleks dalam praktek pendidikan, yang juga bertujuan untuk memajukan
pengetahuan kita tentang karakteristik intervensi dan proses merancang dan
mengembangkan mereka.
Barab dan Squire (2004, van den Akker et al., 2006: 5), menerangkan bahwa
Education Design research yaitu: ‘Serangkaian pendekatan, dengan maksud untuk
menghasilkan teori-teori baru, artefak, dan model praktis yang menjelaskan dan
berpotensi berdampak pada pembelajaran dengan pengaturan yang alami
(naturalistic)‟. Sedangkan Plomp (2007: 13), design research adalah: “suatu kajian
sistematis tentang merancang, mengembangkan dan mengevaluasi intervensi
pendidikan (seperti program, strategi dan bahan pembelajaran, prosuk dan sistem)
sebagai solusi untuk memecahkan masalah yang kompleks dalam praktik pendidikan,
yang juga bertujuancuntuk memajukan pengetahuan kita tentang karakteristik dari
intervensi-intervensi tersebut serta proses perancangan dan pengembangannya.‟
Design research sering digunakan dalam penelitian untuk mengembangkan teori-
teori didaktis dari pembelajaran bidang studi tertentu mulai dari tingkat dasar maupun
perguruan tinggi. Istilah lain yang sering digunakan yang relevan sebagai model khusus
dari design research adalah didactical design research. Ketika sebuah penelitian
menempatkan proses desain sebagai bagian yang penting, maka penelitian tersebut
dapat dikatakan sebagai design research. Menurut Cobb (1999, Bakker, 2004), istilah
penelitian design research juga dimasukan ke dalam penelitian pengembangan
(developmental research), karena berkaitan dengan pengembangan materi dan bahan
pembalajaran. Istilah design research lebih dipilih untuk digunakan dibanding
developmental research karena dapat mengabaikan kerancuan konotasi dengan istilah
dalam psikologi perkembangan (developmental psychology) menurut Piaget atau
dengan penelitian yang menjelaskan perkembangan konsep matematika (development
of mathematical concept) pada siswa.
Menurut Edelson (2002, Bakker, 2004), baik design research, developmental
research maupun design experiments semuanya menempatkan proses perancangan
(design) sebagai strategi untuk mengembangkan teori. Model-model penelitian ini
banyak digunakan dalam berbagai penelitian di berbagai bidang sesuai dengan masalah
penelitian yang diajukan. Istilah design research juga memiliki kaitan istilah atau
karakteristik dengan model-model penelitian seperti design study, development
research, formatif research, formatif evaluation dan engineering research.
2. Tahapan Desain Penelitian Pendidikan (EDR)
Desain penelitian dilakukan melalui sejumlah siklus desain dan pengembangan
sehingga dalam pelaksanaan awal intervensi dalam sejumlah konteks. Sebagaimana
dinyatakan di atas, penelitian desain memiliki biasanya beberapa tahap atau fase.

Gambar 1. Siklus desain penelitian pendidikan


a. Problem : ini merupakan tahap awal dari desain penelitian pendidikan. Pada tahap
ini penelti terlebih dahulu mendefenisikan permasalahan,
mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang akan diteliti.
b. Design and develop prototype : dalam tahap keedua ini peneliti merancang dan
mengembangkan bahan (prototype/instrument)
untuk penelitian.
c. Evaluation : pada tahap ketiga peneliti menilai rancangan yang telah
dikembangkan, sesuai atau tidaknya terhadap penelitian
d. Revision : pada tahap empat peneliti jika ada rancanan yang belum sesuai, maka
peneliti memperbaiki rancangan. Namun, jika rancangan telah sesuai
maka peneliti mendapatkan hasi yang ditelti.

3. Fungsi Design Research


Untuk memahami dimana posisi design research dibandingkan dengan penelitian
lain, berikut disajikan berbagai jenis penelitian berdasarkan fungsinya (Plomp,
2007:12), yaitu :
Tabel 1. Jenis penelitian dan fungsinya
No Jenis Penelitian Fungsi Penelitian
1 Survey Menguraikan; membandingkan; mengevaluasi
2 Studi kasus Menguraikan; membandingkan; menjelaskan
3 Eksperimen Menjelaskan; membandingkan
4 Penelitian tindakan Merancang / mengembangkan solusi untuk
masalah praktis
5 Ethnografi menguraikan; menjelaskan
6 Penelitian menguraikan; membandingkan
hubungan
7 Penelitian evaluasi menentukan tingkat efektivitas program
8 Penelitian Merancang/mengembangkan suatu intervensi
rancangan (seperti program, strategi dan materi
(design research) pembelajaran, produk dan system) den gan
tujuan untuk memecahkan masalah
pendidikan yang kompleks dan untuk
mengembangkan pengetahuan (teori) tentang
suatu karakteristik dari intervensi serta proses
perancangan dan pengembangan tersebut.

Penelitian desain pendidikan dapat dilakukan terutama untuk:


 Memecahkan masalah (misalnya meningkatkan partisipasi perempuan dan kaum
minoritas lainnya di bidang teknik dan ilmu pengetahuan karir).
 Masukan pengetahuan untuk penggunaan inovatif (misalnya menggunakan
affordances ponsel pintar untuk mengaktifkan mobile learning), dan/atau
 Meningkatkan ketahanan dan sifat sistematis dari praktek desain (misalnya
menetapkan seperangkat prinsip-prinsip desain untuk menerapkan pembelajaran
berbasis penyelidikan dalam ilmu sekolah menengah).
Atau, berkaitan lebih ke motif meningkatkan kualitas hasil penelitian, desain
penelitian pendidikan dapat dilakukan terutama untuk:
 Menghasilkan pengetahuan baru (misalnya, mengembangkan teori pembelajaran
permainan berbasis),
 Menghasilkan berbagai jenis pengetahuan (misalnya meningkatkan dan
memperluas pengetahuan yang berhubungan dengan pengembangan profesional
bagi strategi scaffolding untuk guru matematika), dan / atau
 Meningkatkan validitas ekologi pengetahuan berbasis penelitian (misalnya
meningkatkan kemungkinan bahwa inovasi pendidikan akan digunakan untuk
mengubah praktik pendidikan).
4. Kelebihan EDR
Kelebihan educational design research dapat kita lihat pada motif penggunaannya
dalam penelitian bidang pendidikan. Sebagaimana model penelitian lainnya,
penggunaan suatu model penelitian didasarkan pada motif tertentu. Ada tiga motif
penggunaan design research (van den Akker et al., 2006), yaitu :
a. Meningkatkan Relevansi Penelitian
Penggunaan design research didasarkan pada keinginan untuk meningkatkan
relevansi (increase the relevance) penelitian dengan kebijakan dan praktik
pendidikan. Penelitian pendidikan sering dikritik karena tidak langsung dapat
memperbaiki praktik pendidikan. Dengan kajian (study) yang hati-hati dan bertahap
untuk memperoleh model intervensi yang paling ideal pada situasi tertentu, peneliti
dan praktisi dapat mengembangkan model intervensi yang tepat dan efektif melalui
proses artikulasi prinsip-prinsip dari berbagai dampak intervensi yang terjadi
(Collins et al. 2004; van den Akker 1999, dalam van den Akker et al., 2006 : 4).
b. Mengembangkan Landasan Teori secara Empiris
Motif kedua penggunaan design research untuk penelitian pendidikan adalah
yang berkaitan dengan sisi ilmiah yang dihasilkan. Design research memiliki tujuan
untuk mengembangkan teori-teori yang diperoleh dari pengalaman empiris
(Developing Empirically Grounded Theories) dengan menggabungkan kajian pada
proses pembelajaran dengan berbagai aspek yang mendukung proses pembelajaran
tersebut (diSessa and Cobb 2004; Gravemeijer 1994, 1998, dalam van den Akker et
al., 2006:4). Motif ini menegaskan design research sebagai penelitian design
experiment yang menghasilkan landasan teori (grounded theory) melalui pendekatan
kualitatif.
c. Meningkatkan Kekokohan Penerapan Rancangan Motif
Berkaitan dengan upaya meningkatkan kekokohan dari penerapan sebuah
rancangan (Increasing the Robustness Design Practice). Banyak inovasi yang
dirancang oleh para praktisi dan peneliti pendidikan untuk mengatasi masalah yang
terjadi, tetapi pemahaman mereka seringkali tetap eksplisit mengenai keputusan
yang dibuat maupun rancangan yang dihasilkan. Dari persfektif ini, ada kebutuhan
untuk mengekstrak rancangan penbelajaran agar eksplisit yang dapat menghasilkan
upaya pengembangan rancanganberikutnya (Richey dan Nelson 1996; Richey et al
2004; Visscher-Voerman dan Gustafson, 2004, dalam van den Akker et al., 2006:4).
5. Skema Educational Design Research (EDR)
a. Model McKenney (2003, Plomp, 2007:14)

Gambar 1 : Diagram Design Research Model McKenney

b. Model Reeves (2006, Plomp, 2007:14)

Gambar 2: Diagram Design Research Model Reeves


c. Model Wademan (2005, Plomp, 2007:14)

Gambar 3: Diagram Design Research Model Waderman

B. Teori Realistic Mathematics Education (RME)


RME adalah pendekatan di mana pendidikan matematika dipahami sebagai aktivitas
manusia (Freudenthal, 1973; Treffers, 1987; Gravemeijer, 1994; De Lange, 1987, 1998).
Dalam RME belajar matematika berarti melakukan matematika, yang memecahkan setiap
masalah kehidupan hari (masalah kontekstual) adalah suatu bagian yang sangat penting
dimana siswa harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali konsep-konsep
matematika, dan bahwa proses belajar-mengajar menjadi sangat interaktif (Fauzan, A.,
Slettenhaar, D., & Plomp, T. (2002a).
Menurut Treffers, 1991a (Fauzan, 2002), Ide utama RME adalah bahwa anak-anak
harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali matematika di bawah bimbingan
orang dewasa (guru). Selain itu Pengetahuan mathematical formal dapat dikembangkan
dari pengetahuan informal yang anak-anak.
Mengingat karakteristik ini, RME dianggap sebagai pendekatan yang sangat
menjanjikan untuk meningkatkan pengajaran matematika dan untuk membuatnya tidak
hanya lebih relevan untuk siswa di Indonesia tetapi juga untuk mengubah suasana kelas.
untuk menjelajahi apakah dan dalam kondisi apa RME sebagai pendekatan dapat
digunakan dalam Sekolah dasar Indonesia, serangkaian pelajaran yang telah dirancang
pada materi pelajaran luas dan keliling pada konsep geometri.

C. METODE PENELITIAN DALAM JURNAL


1. Desain penelitian sebagai pendekatan penelitian
a) Apa itu Desain Penelitian?
Menurut Van den Akker & Plomb (1993), desain penelitian ditandai dengan dua ciri
– ciri khusus, yaitu
1. Pengembangan dari product Prototipe, yang termasuk bukti empiris dari kualitas
mereka
2. Menghasilkan petunjuk metodologi untuk desain dan evaluasi produk tersebut.
Richey & Nelson (1996) dan Van den Akker (1999) membedakan dua jenis desain
penelitian. Ini dirangkum oleh Nieveen et al. (2006) sebagai studi pengembangan dan
studi validasi
 Studi validasi memiliki fokus pada merancang lingkungan belajar atau lintasan yang
bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi teori tentang proses belajar dan
bagaimana belajar lingkungan dapat dirancang. Studi validasi bertujuan memajukan
pembelajaran dan pengajaran teori seperti Pendidikan Matematika Realistik
(Gravemeijer & Cobb, 2006).
 Studi Pengembangan bertujuan pada prinsip-prinsip desain untuk mengembangkan
intervensi inovatif yang relevan untuk praktek pendidikan. "Studi Pengembangan
mengintegrasikan bagian pengetahuan dari penelitian sebelumnya dalam proses desain
dan menyempurnakan inovasi pendidikan berdasarkan uji coba di lapangan. Dengan
membongkar proses desain, prinsip-prinsip desain yang dapat menginformasikan
pengembangan dan implementasi masa yang akan datang yang diperoleh. "(Nieveen et
al., 2006: 153).
Kemudian Tjeerd Plomp (2009:16) menyatakan Dalam kasus studi pembangunan,
tujuan desain penelitian pendidikan adalah untuk mengembangkan solusi berbasis
penelitian untuk masalah yang kompleks dalam praktek pendidikan. Pada Jenis ini
desain penelitian didefinisikan sebagai analisis sistematis, desain dan evaluasi
pendidikan intervensi dengan tujuan ganda menghasilkan solusi berbasis penelitian
untuk masalah yang kompleks .
Oleh karena penelitian ini bertujuan mengembangkan RME berbasis materi pelajaran
geometri berkualitas tinggi dikategorikan sebagai jenis penelitian pengembangan dari
desain penelitian.
Kegiatan penting dalam desain penelitian dalam siklus dasar yaitu desain analisis,
pengembangan, implementasi, evaluasi dan refleksi) dan penggunaan evaluasi formatif
sebagai kegiatan kunci untuk membangun bukti kualitas produk dan untuk menghasilkan
pedoman untuk perbaikan produk (Ottevanger, 2001) . Terkait hal ini, Nieveen (1997) dan
Van den Akker (1999) disebutkan tiga tahapan utama atau fase dalam desain penelitian
(lihat juga Plomp, 2009) yaitu:
1. front-end analysis / pleminary investigation
2. prototipe phase, and
3. assessment phase, yang terdiri dari sumatif evaluasi produk akhir.
Secara keseluruhan dari kegiatan ini yaitu suatu refleksi sistematis terhadap
metodologi pengembangan yang harus berlangsung untuk menghasilkan prinsip-prinsip
desain (Plomp, 2009). Kemudian kegiatan dan pekerjaan ini menurut Nieveen (1997) dan
Ottevanger (2001), penelitian ini adalah dibagi menjadi tiga tahap yaitu analisis front-end,
tahap prototyping, dan tahap penilaian. Selama tahap prototipe, pendekatan desain
penelitian yang diusulkan oleh Freudenthal Institute (lihat Gravemeijer 1999; dan
Gravemeijer & Cobb, 2006) diterapkan.
Freudenthal (1991, hal. 161), dalam kaitannya dengan pengembangan RME,
mendefinisikan desain penelitian sebagai:
"Experiencing a cyclic process of development and research so consciously, and
reporting on it so candidly that it justifies, and that this experience can be transmitted to
others to become like their own experiences"
Gravemeijer (1999; dan lihat juga Gravemeijer & Cobb, 2006) menyatakan bahwa
dalam pendekatan ini peneliti menunjukkan perhatian mereka untuk mengembangkan
urutan instruksional dalam pembelajaran matematika. Untuk melakukannya, mereka mulai
dengan eksperimen pemikiran, berpikir tentang rute pembelajaran yang akan dilalui siswa.
Dengan merenungkan hasil instruksi eksperimen di mana hasil gagasan eksperimen yang
dicobakan, mereka melanjutkan dengan gagasan eksperimen berikutnya.Para peneliti
dalam pendekatan ini memiliki proses pembelajaran jangka panjang dalam pikiran. Dalam
proses jangka panjang ini, selanjutnya gagasan dan instruksi percobaan saling berkaitan.
Situasi ini mengarah pada penjelasan bahwa pengembangan dapat dilihat sebagai proses
siklik kumulatif, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Siklus gagasan dan instruksi percobaan diuraikan di atas menunjukkan kegiatan yang
dilakukan setiap hari mengembangkan urutan pembelajaran. Misalnya, gagasan
eksperimen kedua dilakukan berdasarkan hasil percobaan instruksi pertama. Hasil gagasan
eksperimen diuji melalui instruksi percobaan kedua pada hari berikutnya. Proses ini
dilanjutkan sampai urutan instruksional, yang terdiri dari sejumlah pelajaran untuk
mengajar topik matematika yang bekerja dengan baik, yang dikembangkan. Urutan
instruksional disebut teori pembelajaran lokal. Gravemeijer dan Cobb (2006) menyebut
setiap hari dari pengembangan siklus mikro dan pengembangan seluruh pembelajaran
sekuens siklus makro (lihat Gambar 2).

Figure 2: Micro and macro cycles of design research (Gravemeijer &


Cobb, 2006).
Berikut ini adalah tabel ringkasan dari desain penelitian:

b) Tahap Penelitian
Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya bahwa desain penelitian
dilakukan dalam 3 tahap (lihat gambar 3)

1. Front-end analysis
Tujuan dari analisis front-end adalah untuk mendapatkan gambaran dari titik
awal dan titik akhir potensi materi. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini
meliputi konteks dan analisis masalah, literatur review, dan analisis contoh yang
tersedia dan menjanjikan. Konteks dan analisis masalah dilakukan dengan
melakukan beberapa kegiatan seperti review Dokumen kurikulum Indonesia dan
hasil penelitian terkait, observasi kelas, wawancara dengan kepala sekolah, guru
kelas.
2. Prototyping stage
Prototipe adalah versi awal atau semua model atau bagian dari sistem sebelum
memutuskan sepenuhnya dibuat untuk mengembangkannya (Smith, 1991).
Menurut Nieveen (1997) istilah "mengembangkan" dalam definisi ini mengacu
pada pembuatan produk akhir. Jadi, prototipe semua produk yang dirancang
sebelum produk akhir akan dibuat dan dilaksanakan sepenuhnya dalam praktek.
Pada penelitian ini dilakukan 2 tahap prototype.
3. Assessment stage
Tahap penilaian bertujuan untuk melihat apakah produk yang kita hasilkan
efektif dan praktis untuk digunakan. tahap penilaian ini juga akan menyebabkan
kesempatan untuk mengevaluasi lebih lanjut menduga lintasan belajar dan
dilakukan pada beberapa sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Gravemeijer, K.P.E. (1994b). Educational development and development research in


mathematics education. Journal for Research in Mathematics Education, 25(5),
443-471.
Gravemeijer, K.P.E. (1999). Developmental research: Fostering a dialectic relation between
theory and practice. In J. Anghileri (Ed.), Principles and practice in arithmetic
teaching (pp. 147-161). London: Open University Press.
Fauzan, A., Slettenhaar, D., & Plomp, T. (2002a). Traditional mathematics education vs.
realistic mathematics education: Hoping for changes. Paper presented at the 3rd
Mathematics Education and Society (MES) conference, Helsinghor, Denmark,
April.
Fauzan. 2002. Aplying Realistic mathematics Education in teaching Geometri In Indonesian
Primary School. (Online). http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/11462400.pdf
(diakses pada tanggal 25 Oktober 2014)
Freudenthal, H. (1991). Revisiting mathematics education. Dordrecht: Kluwer Academic.
Nieveen, N., McKenney, S., & Van den Akker, J. (2006). Educational design research: the
value of variety. In J. van den Akker, K. Gravemeijer, S. McKenney & N.
Nieveen (Eds), Educational design research (pp. 151-158). London: Routledge.
Ottevanger, W. (2001). Teacher support materials as a catalyst for science curriculum
implementation in Namibia. Doctoral dissertation. Enschede, the Netherlands:
University of Twente.
Plomp, T. (2009). Educational design research: an introduction. In T. Plomp & N. Nieveen
(Eds), An introduction to educational design research (pp. 9-35). Enschede, the
Netherlands: SLO
Smith, M.F. (1991). Software prototyping: Adoption, practice and management. London:
McGraw-Hill.
Van den Akker, J. (1999). Principles and methods of development research. In J. van den
Akker, R. Branch, K. Gustafson, N. Nieveen & T. Plomp (Eds.), Design
approaches and tools in education and training (pp. 1-14). Dordrecht: Kluwer
Academic Publisher.
Van den Akker, J. & Plomp, T. (1993). Developmental research in curriculum: Propositions
and experiences. Paper presented at the annual meeting of the American
Educational Research Association (AERA), Atlanta, April 12-16.

Anda mungkin juga menyukai