A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, gotong royong, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Melalui diskusi dan tanya jawab, secara penuh rasa bangga akan kekayaan budayanya
sendiri peserta didik dapat:
1) mengidentifikasi bentuksajak dengan tepat;
2) mengidentifikasi struktur sajak dengan tepat;
3) menjelaskan isi teks sajakdengan benar; dan
Pertemuan Kedua
Melalui unjuk kerja, secara penuh rasa bangga akan kekayaan budayanya sendiri,
berintegritas,dan saling menghargai pendapat, peserta didik dapat:
1) membaca dan atau mendeklamasikan sajak dengan penghayatan dan ekspresi
yang tepat, sesuai dengan struktur teks dan aspek kebahasaan; dan
2) menanggapipembacaan sajak dan atau deklamasi.
Pertemuan Ketiga
Melalui diskusi dan tanya jawab, secara berintegritasdan saling menghargai
pendapat, peserta didik dapat memahami makna konotatif dan denotatif.
D. Materi Pembelajaran
1) Materi Reguler
Pertemuan Pertama
a. Pengertian sajak
b. Bentuksajak Sunda
c. Struktur sajak Sunda
d. Isi sajak Sunda
Pertemuan Kedua
a. Kaidah-kaidah menulis sajak
b. Kaidah-kaidah pembacaan sajak
c. Membaca sajak
d. Deklamasi
Pertemuan Ketiga
Makna denotatif dan konotatif
2) Materi Pengayaan
Musikalisasi sajak
3) Materi Remedial
Struktur sajak Sunda
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientificdan Komunikatif
Metode :Inquiry dan Discovery Learning
Teknik : Diskusi, Tanya Jawab, Unjuk Kerja
1. Media
2.1 Video pembacaan dana tau deklamasi sajak
2.2 Audio pembacaan sajak
2.3 PPT teori sajak
2. Bahan
2.1 Beberapa teks sajak Sunda
Lembar Kerja Siswa
3. Alat
Komputer, LCD proyektor, speaker, kertas plano, kertas tempel, spidol, dan
doubletape
G. Sumber Belajar
Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 1) Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam, kemudian mengecek
kehadiran peserta didik;
2) Guru memotivasi peserta didik dengan
mendoakan agar pembelajaran yang akan
dilakukan berlangsung baik dan bermanfaat;
3) Untuk menggali konsepsi awal peserta didik
guru melakukan apersepsi dengan menggali
informasi dan mengaitkan dengan materi
pada pertemuan sebelumnya;
4) Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang.
5) Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan antara lingkungan alam dengan
dengan materi pembelajaran;
6) Guru memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam pembelajaran; dan
7) Guru menyampaikan tehnik penilaian.
Inti 1) Peserta didik mengamativideo pembacaan 60 menit
sajak;
2) Peserta didik membaca teks sajak;
3) Peserta didik bertanya jawab tentang hal-hal
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
yang berhubungan dengan isi sajak;
4) Masing-masing anggota dalam setiap
kelompok mengumpulkan berbagai contoh
teks sajak dari berbagai sumber;
5) Masing-masing peserta didik dalam
kelompoknya mengidentifikasi isi sajak yang
dikumpulkannya;
6) Perwakilan setiap kelompok menampilkan
hasil identifikasi isi sajak di depan kelas.
7) Peserta didik mengamati beberapa teks
sajak;
8) Peserta didik bertanya jawab tentang unsur-
unsur dan kaidah penulisan teks sajak;
9) Masing-masing peserta didik
mengidentifikasi unsur-unsur sajak dari
berbagai teks sajak dari berbagai sumber;
10) Peserta didik secara berkelompok
menyimpulkan unsur-unsur dan kaidah
penulisan teks sajak;
11) Peserta didik mendeskripsikan hal-hal yang
berhubungan unsur-unsur dan kaidah
penulisan teks sajak.
Penutup 1) Guru bersama peserta didik berdiskusi 10 menit
untuk membuat kesimpulan kelas tentang
materi pembelajaran;
2) Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi pembelajaran yang telah dilakukan;
3) Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4) Guru memberikan tugas individual kepada
peserta didik untuk berlatih membaca sajak;
dan
5) Guru menutup pembelajaran dengan
mendoakan agar pembelajaran yang telah
dilakukan bermanfaat bagi peserta didik.
Pertemuan Kedua
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 1) Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam, kemudian mengecek
kehadiran peserta didik;
2) Guru memotivasi peserta didik dengan
mendoakan agar pembelajaran yang akan
dilakukan berlangsung baik dan bermanfaat;
3) Untuk menggali konsepsi awal peserta didik
guru melakukan apersepsi dengan menggali
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
informasi dan mengaitkan dengan materi
pada pertemuan sebelumnya;
4) Guru memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam pembelajaran; dan
5) Guru menyampaikan tehnik penilaian.
Inti 1) Peserta didik mengamati model yang sedang 60 menit
membaca atau mendeklamasikan sajak;
2) Peserta didik bertanya jawab tentang cara
membaca atau mendeklamasikan sajak;
3) Peserta didik secara bergilir di depan
kelasmembaca atau mendeklamasikan sajak;
4) Peserta didik dalam kelompok bergilir
memberikan tanggapan terhadap penampilan
membaca atau deklamasi yang dilakukan
teman dalam kelompoknya;
5) Peserta didik secara berkelompok
menyimpulkan tentang kaidah membaca atau
deklamasi sajak yang baik;
6) Peserta didik mendeklamasikan sajak sesuai
dengan kaidah-kaidah membaca atau
mendeklamasikan sajak.
Penutup 1) Guru bersama peserta didik berdiskusi untuk 10 menit
membuat kesimpulan kelas tentang materi
pembelajaran;
2) Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi pembelajaran yang telah dilakukan;
3) Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4) Guru memberikan tugas individual kepada
peserta didik untuk berlatih membaca atau
mendeklamasikan sajak; dan
5) Guru menutup pembelajaran dengan
mendoakan agar pembelajaran yang telah
dilakukan bermanfaat bagi peserta didik.
Pertemuan Ketiga
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 1) Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam, kemudian mengecek
kehadiran peserta didik;
2) Guru memotivasi peserta didik dengan
mendoakan agar pembelajaran yang akan
dilakukan berlangsung baik dan bermanfaat;
3) Untuk menggali konsepsi awal peserta didik
guru melakukan apersepsi dengan menggali
informasi dan mengaitkan dengan materi
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
pada pertemuan sebelumnya;
4) Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan antara lingkungan alam dengan
dengan materi pembelajaran;
5) Guru memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam pembelajaran; dan
6) Guru menyampaikan tehnik penilaian.
Inti 1) Peserta didik membaca teks sajak; 60 menit
2) Peserta didik mengidentifikasi kata yang
bermakna denotatif dalam teks sajak;
3) Peserta didik mengidentifikasi kata-kata yang
bermakna konotatif dalam teks sajak;
4) Peserta didik bertanya jawab tentang kata-
kata yang bermakna denotatif dan konotatif
dalam teks sajak;
Penutup 1) Guru bersama peserta didik berdiskusi untuk 10 menit
membuat kesimpulan kelas tentang materi
pembelajaran;
2) Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi pembelajaran yang telah dilakukan;
3) Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4) Guru memberikan tugas individual kepada
peserta didik untuk membaca, dan mengamati
informasi menggunakan sumber-sumber
pengetahuan dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan auditori
berkaitan dengan materi pembelajaran
selanjutnya; dan
5) Guru menutup pembelajaran dengan
mendoakan agar pembelajaran yang telah
dilakukan bermanfaat bagi peserta didik.
1. Jenis/teknik penilaian
a. Kompetensi Sikap:
Pengamatan
b. Kompetensi Pengetahuan:
Tes Tulis
c. Kompetensi Keterampilan:
Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
a. Kompetensi Sikap
Lembar Pengamatan
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Sunda
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Ajaran : .........................
Waktu Pengamatan : .........................
Keterangan :
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha yang sungguh-
sungguh dalam belajar dan menyelesaikan tugas.
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan ada usaha yang sungguh-sungguh dalam
belajar dan menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha yang sungguh-sungguh
dalam belajar dan menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
ajeg/konsisten.
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
belajar dan menyelesaikan tugas secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
b. Kompetensi Pengetahuan:
Soal Tes Tulis
1. Naon anu dimaksud sajak teh?
2. Pek tataan unsur-unsur sajak!
3. Sebutkeun deui kaidah-kaidah dina macasajak!
c. Kompetensi Keterampilan
Baca atawa déklamasikeun hiji sajak kalawan ngagunakeun ekspresi anu saluyu
jeung eusi éta sajak!
Lembar Penilaian Unjuk Kerja/Demonstrasi
Aspek yang Dinilai
Nama Peserta
No. “Sora” “Ekspresi” “Gerak” “Pintonan”
Didik
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
3. Pedoman Penskoran
Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi siswayang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan
yaitumusikalisasi sajak.
Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi siswayang belum mencapai ketuntasan
belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk remedial, yaitu:
a. Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih siswabelum mencapai ketuntasan.
b. Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11-49% siswabelum mencapai ketuntasan.
c. Bimbingan perorangan, jika 1-10% siswabelum mencapai ketuntasan.
Lampiran 1:
EMA, APA
Sajak: Moch Gara
Sajak dina sastra Sunda lain karya sampakan tapi mangrupa karya sampeuran,
hartina sajak mah mangrupa serepan tina sastra séjén. Sajak mimiti gelar sabada
merdeka. Sajak Sunda munggaran ditulis ku Kis W.S. dina taun 1946.
Medal salaku karya sastra tinulis, sajak sumebar dina rupa-rupa media saperti koran
atawa majalah. Malah mah loba sajak anu geu dikumpulkeun dina hiji buku, nu disebut
buku kumpulan sajak. Buku kumpulan sajak nu munggaran medal dina taun 1963 nya
eta Lalaki di Tegal Pati karangan Sayudi. Sedengkeun sajak munggaran dina sastra
Sunda diciptakeun ku Kis WS. Nu judulna Ilangna Mustika, nu medal dina taun 1946.
Sajak mibanda unsur intrinsik, unsur-unsur intrinsik sajak téh ngawengku :
Téma, nya éta inti pikiran nu ngajiwaan carita atawa jadi dadasar carita, sifatna bisa
nembrak bisa nyamuni
Amanat, nya éta pesen atawa talatah ti pangarang nu ditepikeun ngaliwatan
karyana pikeun nu maca atawa nu ngaregepkeun
Rasa, nya éta gambaran rasa anu témbong ngaliwatan kagemblengan eusi
Nada, nya éta gaya pangarang enggoning ngungkab pikiran, idé jeung rarasaanana
ngaliwatan galindengna kekecapan, boh purwakanti boh pilihan kecapna
Sajak Sunda téh dumasar wandana aya dua rupa, nya éta:
1) Sajak epik; nya éta sajak anu eusina ngalalakon.
2) Sajak lirik; nya éta sajak nu eusina mangrupa kedaling rasa.
Aya sababaraha hal anu kudu kapibanda lamun urang rék jadi panyajak
(pangarang sajak), di antara:
1) Panyajak kudu mibanda pangalaman batin. Ngabeungharan pangalaman batin bisa
ku cara ngalakonan langsung hiji kajadian, ngaliwatan papanggihan, atawa tina hasil
maca. Upamana baé dina sajak Turunna Ahmad Ajo, panyajak geus tangtu boga
pangalaman batin ngeunaan Ahmad Ajo, naha ku jalan papanggih langsung jeung
jalmana, béja tina caritaan batur, atawa kungsi maca riwayat ngeunaan rampog anu
ngaran Ahmad Ajo.
2) Panyajak kudu bisa ngamekarkeun sarta ngolah imajinasi. Imajinasi atawa
panglamunan téh pikeun panyajak mah mangrupa modal, sabab gelarna hiji sajak
ieu mangrupa hasil tina proses ngamekarkeun jeung ngolah panglamunan atawa
imajinasi téa. Pangalaman batin anu geus kapimilik ku panyajak henteu langsung
ngajanggélék jadi hiji sajak, tapi ditamperkeun heula ngaliwatan prosés
“perenungan” (ngalamun).
Salian ti bisa nulis, hidep ogé diperedih kudu bisa maca Sajak. Aya dua rupa
tujuan maca sajak. Nu kahiji pikeun tujuan rékréatif, nya éta maca sajak pikeun tujuan
hiburan atawa nohonan rasa kasugemaan sorangan. Maca sajak pikeun tujuan anu ieu,
cukup digalindengkeun dina haté bari terus éta sajak téh dilenyepan nepi ka timbul rasa
sugema dina diri urang sabada maca jeung paham kana eusi éta sajak. Sedengkeun anu
kadua, nya éta maca sajak pikeun tujuan éksprésif, nya éta maca sajak pikeun
ngaékprésikeun atawa ngedalkeun sagala rupa hal anu nyampak boh dina sajak na
sorangan, boh dina diri anu macakeunana. Maca sajak anu ieu mah kudu dibedaskeun
sarta diéksprésikeun luyu jeung eusi sajakna.
Maca éksprésif aya dua rupa, nu kahiji kucara dibaca maké téks, nu kadua ku
cara didéklamasikeun (ditalar kalawan henteu maké téks).
Dina maca éksprésif aya sababaraha perkara anu kudu diperhatikeun, nya éta:
1. Vokal; vokal atawa sora mangrupa perkara anu utama dina maca bedas, boh
powerna boh volumena kudu enya-enya maksimal. Sora nu dipaké maca sajak kudu
buleud, nya éta sora anu kaluar tina dada ngaliwatan tikoro bagian tukang sarta maké
napas anu kaluar tina beuteung.
2. Artikulasi; cara lisan ngunikeun foném-foném atawa sora basa. Artikulasi kudu
jéntré ngunikeun foném /a/, /é/, /e/, /eu/, /i/, /o/, jeung /u/ téh kudu bener-bener
jelas, carana ku jalan muka lisan kalawan maksimal, jadi teu aya sora anu
diheumheum.
3. Intonasi; intonasi téh ngawengku lentong (lagu), dinamika (tarik halonna) jeung
témpo (gancang ancana) ngucapkeun kalimah-kalimah dina waktu maca atawa
ngadéklamasikeun sajak. Intonasi raket patalina jeung émosi sarta interprétasi kana
hiji sajak. Urang bakal bisa ngatur émosi kalawan merenah lamun bisa napsirkeun
atawa ngainterprétasi hiji sajak kalawan merenah, ka dituna bakal bisa ngatur
intonasi kalawan merenah ogé.
4. Éksprési; éksprési ngawengku riuk paroman jeung usikna géstur. É ksprési
gumantung kana déét jerona penjiwaan urang kana eusi sajak anu dibaca.
DO’A
(haturan pa oto iskandar dinata)
Apip Mustopa
jungjunan
pangnangkeupkeun éta nyawa
nu indit taya nu nanya
taya tapakna di dunya
angin
pangusikkeun pangeusi buana
yén aya sinatria nu perlaya
di wewengkon langit sunda
bulan
baturan éta nyawa nu ditundung
di tempat baktina taya nu daék ngajungjung
hé panonpoé
geura awurkeun panas nu ngaduruk sagala
sangkan ieu dada
sakumna nyawa sunda
nyaho boga pahlawan digjaya
Béntang kumelip
di sakuriling bungking
langit peuting,
Jangkrik nu ngaririncik
goong bangkong
nu mungkas wiletan,
Sawah garung
geusan ngajadi
panggung panungtung.
KALANGKANG PIRAMID
Usep Romli HM
KAHÉMAN
(Lely Halimah)
(Galindeng asih keur Sétra jeung Gentra)
Anaking,
dina léngkah anjeun nyampakna pangharepan
pikahareupeun ngalangkang sugan jeung sugan
bray beurang nembang kahéman
wanci peuting ngawih kaasih:
“ayun ambing
ayun ambing...”
6. Wacana di luhur téh mangrupa salahsahiji karya sastra wangun puisi anu disebut....
a. guguritan b. pupujian c. sajak d. dongéng
7. Téma tina wacana di luhur téh nya éta....
a. kanyaah anak ka indung c. anak anu dititah néangan élmu
b. anak nu éléh jajatén d .kanyaah indung ka anak
8. Judul wacana di luhur téh kahéman, sinonim tina kecap kahéman nya éta....
a. ceuceub b. kangéwa c. geuleuh d. kanyaah
9. Dina wana di luhur téh aya kecap tandang anu hartina....
a. bajuang b. indit c. digawé d. lunta
10. Rasa anu kagambarkeun dina sajak di luhur téh nya éta....
a. bagja b. asih c. sedih d. waas
11. Sajak munggaran medal dina sastra Sunda kira-kira dina taun....
a. 1946 b. 1953 c. 1956 d. 1963
12. Nu munggaran ngarang sajak dina sastra Sunda nya éta ....
a. Sayudi b. Kis WS c. Surahman RM d. Yus Rusyana
13. Buku Kumpulan sajak nu munggaran muncul taun 1963 beunang Sayudi nu judulna....
a. Ilangna Mustika c. Nu Mahal ti Batan Inten
b. Lalaki di Tegal Pati d. Basisir Langit
14. Sajak nu eusina ngalalakon sarta lain mangrupa kedaling rasa disebut...
a. sajak lirik c. sajal épik
b. sajak biasa d. sajak apik
15. Jejer atawa inti pikiran anu ngajiwaan carita atawa jadi dadasar carita, sifatna bisa
nembrak bisa nyamuni dina jeroeun sajak disebut....
a. amanat b. gaya c. purwakanti d. téma
16. Amanat sajak téh nya éta ....
a. inti pikiran nu ngajiwaan karangan.
b. gambaran rasa nu kagambar jeroeun sajak.
c. talatah nu hayang ditepikeun pangarang ngaliwatan karyana.
d. saruana sora unggal jajaran
17. Ieu di handap nu lain léngkah rék ngarang sajak.
a. Nangtukeun téma. c. Nangtukeun diksi kecap
b. Nangtukeun judul sajak d. nangtukeun amanat sajak.
18. Nu ngabédakeun buku antologi sajak jeung buku kumpulan sajak nya éta....
a. jumlah pangarang sajakna c. jumlah sajakna
b. nu ngarang buku sajakna d. kualitas sajak-sajakna
19. Ieu di handap nu mangrupa antologi sajak Sunda, nya éta...
a. Lalaki di Tegal Pati c. Ilangna Mustika
b. Saratus Sajak Sunda d. Nu Mahal ti Batan Inten
20. Ieu di handap nu mangrupa buku kumpulan sajak nu kungsi meunang hadiah
rancagé, nya éta ....
a. Lalaki di Tegal Pati c. Nu Mahal ti Batan Inten
b. Blus Kéré Lauk d. Ombak Laut Kidul