Anda di halaman 1dari 13

MODUL 2

MATA
KULIAH
PDGK4504
DASAR-DASAR FONOLOGI DAN
MORFOLOGI BAHASA
INDONESIA

Disusun Oleh :

Citra Kusuma
Nia Amalia
Kegiatan Belajar 1

DASAR-DASAR FONOLOGI BAHASA


INDONESIA
PENGERTIAN FONOLOGI

Ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa.

2
Fonologi

Fonetik Fonemik

Bagaimana bunyi- Bunyi-bunyi ujaran


bunyi itu dihasilkan yang berfungsi
oleh alat ucap sebagai pembeda
manusia makna

3
A. FONETIK
• Fonetik membahas bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia, serta bagaimana bunyi itu dihasilkan.
• 3 alat ucap yang berperan dalam menghasilkan bunyi bahasa, yaitu :
a. Sumber tenaga ( alat pernafasan paru-paru, yang menghembuskan
udara )
b. Pita Suara ( menghasilkan bunyi ketika udara keluar )
c. Rongga Faring ( mengubah bunyi melalui rongga
mulut/rongga hidung sehingga menghasilkan bunyi
bahasa yang berbeda-beda.
Bunyi bahasa yang keluar melalui mulut disebut bunyi oral, sedangkan
yang keluar melalui rongga hidung disebut bunyi nasal (sengau)

*Lihat bagan alat ucap modul 2.7/PDGK4504

4
B. FONEMIK (FONEM)

• Fonem adalah satuan bunyi bahasa yang terkecil yang dapat


membedakan arti.
• Fonem tidak dapat berdiri sendiri, karena belum mengandung
arti. Sedangkan huruf (grafem) adalah lambang (gambar) dari
bunyi (fonem)
Secara resmi ada 32 buah fonem, yaitu :
1. Fonem Vocal 6 buah : a, i, u, e, o, ∂
2. Fonem Diftong 3 buah : oy, ay, ou
3. Fonem Konsonan 23 buah : b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r,
s, t, v, w, x, y, z, š, /?/, ny, ng, sy, kh

5
C. VOKAL DAN KONSONAN
Berdasakan ada tidaknya rintangan terhadap arus udara dalam saluran suara, maka bunyi
bahasa dibedakan menjadi dua kelompok, yakni Vokal dan Konsonan.

Jika bunyi ujaran yang keluar dari paru-paru tidak mendapat halangan, maka bunyi yang
dihasilkan adalah bunyi vokal.

Bunyi vokal dihasilkan tergantung dari hal berikut :

1. Posisi bibir ( bentuk bibir ketika mengucapkan bunyi ).


2. Tinggi rendahnya ujung lidah (posisi ujung dan belakang lidah ketika
mengucapkan bunyi.
3. Maju mundurnya lidah( jarak antara lidah dengan lengkung kaki gigi ).

Jika bunyi ujaran, ketika udara ke luar dari paru-paru mendapat halangan, maka bunyi
yang terjadi adalah bunyi konsonan. Halangan yang terjadi bermacam-macam, ada
halangan seluruhnya ada halangan yang sebagian.

*Lihat diagram vokal dan konsonan pada modul 2.8/PDGK4504

6
DASAR-DASAR MORFOLOGI DALAM
BAHASA INDONESIA
• Morfologi adalah ilmu bahasa yang membahas bentuk-bentuk kata
• Morfem adalah satuan bunyi bahasa yang ikut serta dalam
pembentukan kata serta perubahan-perubahannya.
• Morfem terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Morfem bebas/ dasar
2. Morfem terikat ( morfem terikat
morfologis dan morfem terikat sintaksis)

7
Perhatikan contoh berikut :

pekerjaan

pe – an kerja

Tidak bisa langsung Dapat langsung


membina kalimat, membina kalimat,
tergantung pada kata seperti :
yang dilekatinya Kerja itu belum selesai

Unsur Terikat Unsur Bebas

Morfem
8
A. Morfem Bebas
• Dapat langsung membina kalimat
• Terbatas pada kata dasar, atau sama dengan kata dasar ( kata yang
belum mendapat imbuhan)
• Pasti memiliki fonem vocal
• Fonem konsonan tidak dimiliki oleh semua morfem bebas atau kata
dasar ( contoh : ‘ia’

9
B. Morfem Terikat

Morfem terikat dibagi 2, yaitu :


1. Morfem terikat morfologis adalah morfem yang
terikat pada sebuah morfem dasar.
contohnya : morfem imbuhan, morfem ulang, dan
morfem majemuk
2. Morfem terikat sintaksis adalah morfem dasar
yang tidak mampu berdiri sendiri sebagai kata
dan tidak mengandung makna tersendiri.
Contohnya morfem ‘yang’ dan morfem ‘dan’.

10
Jenis-jenis imbuhan (afiks) menurut
posisinya :
1. Prefiks (awalan) : di depan kata dasar, contohnya : me-lihat, mem-
baca
2. Infiks (sisipan) : di tengah kata dasar contohnya : telunjuk,
kemelut
3. Sufiks (akhiran) : di belakang kata dasar contohnya : minum-an,
seni-man
4. Konfiks (gabungan 2 afiks) : di depan dan di belakang kata dasar
contohnya me-lupa-kan, mem-bawa-kan.

11
Fungsi morfem terikat :

1. Membentuk kata kerja ( me-, ber-, per-, -kan, -i,


ber – an. Contohnya me-mukul
2. Membentuk kata benda ( pe-, ke-, -an, ke – an,
per – an, -man, -wan, -wati. Contohnya seni-man
3. Membentuk kata sifat (ter-, -i, -wi, -iah)
contohnya manusia-wi
4. Membentuk kata bilangan (ke-, se-,) contohnya
ke-dua
5. Membentuk kata tugas (se-, se – nya) contohnya
se-benar-nya
12
SEKIAN

LLK

Anda mungkin juga menyukai