Anda di halaman 1dari 26

Disusun oleh Kel 8 :

Dhea Amelia (2013411014)


Fadila Nurhaliza (2013411021)
Intan Fadilla (2013411024)
Nepira Putri Andani (2013411032)
Pengertian kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud
lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang
utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan
diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan
berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik(.), tanda tanya (?) dan
tanda seru (!).
Selain itu Kalimat memiliki beberapa pengertian,
diantaranya:
• cook, Elson dan Picket berpendapat bahwa
kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif
dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi
akhir dan terdiri dari klausa.

•Ramlan berpendapat bahwa kalimat adalah


satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya
jeda panjang yang disertai nada akhir naik atau
turun.“THIS
Lado berpendapat bahwa kalimat adalah satuan
terkecil dariekspresi lengkap.

Kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun


tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat
(P). Kalau tidak memiliki unsir subjek dan unsur
predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Dengan
kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai
frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan
frasa.
unsur-unsur kalimat dalam bahasa
Indonesia ada 5 yaitu sebagai berikut.
1. SUBJEK

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, subjek atau subyek merupakan suatu
bagian klausa yang menandai apa yang akan dibicarakan oleh pembicara atau
pengarang. Secara sederhana, subjek disebut dengan pokok kalimat. Subjek sendiri
dapat berbentuk jenis-jenis kata benda , atau bisa juga berbentuk contoh frasa
nomina .

Contoh:

Ibu sedang ke pasar. (Ibu = subjek yang berbentuk kata kerja).

Ayah Andi bekerja di perusahaan multinasional. (Ayah Andi = subjek yang berbentuk
frasa nomina).
2. PREDIKAT

Masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, predikat merupakan


bagian kalimat yang menandai apa yang dapat diucapkan oleh
pembicara atau penulis tentang subjek. Predikat biasanya
ditempatkan setelah subjek. Biasanya, predikat dapat berupa jenis-
jenis kata kerja atau contoh frasa verba dalam bahasa Indonesia.

Contoh:

Adik bermain bola. (bermain = predikat yang berbentuk kata kerja).

Adik sedang bermain bola. (sedang bermain = predikat yang


berbentuk frasa verba).
3. Objek
Objek merupakan unsur kalimat yang ditempatkan setelah
subjek. Objek biasanya digambarkan sebagai korban yang
dikenai perbuatan oleh subjek. Dalam kalimat pasif, objek
biasanya dileakkan di awal kalimat menggantikan posisi.
Sementara itu, dalam kalimat intransitif dan kalimat
semitransitif, kalimat ini tidak digunakan sama sekali, dan
fungsinya di tempat oleh unsur pelengkap dan keterangan.
Sama seperti subjek, objek sendiri juga dapat berupa kata
benda atau pun frasa nomina.
Contoh:
Agus sedang membacakan puisi . (puisi = objek yang
berbentuk kata kerja).
Maya sedang mengerjakan PR Matematika . (PR Matematika
= objek yang berbentuk frasa nomina).
4. Pelengkap
pelengkap atau komplimen merupakan kalimat yang tidak
dibutuhkan di sebelah objek atau laman di sebelah kalimat
jika kalimat itu merupakan kalimat intransitif dan
semitransitif yang tidak membutuhkan keberadaan objek
di dalamnya. Pelengkap disamakan dengan objek, bahkan
dengan keterangan. Padahal, pelengkap mempunyai tujuan
dengan objek maupun keterangan.
Contoh:
Andi mengatakan bahwa baju itu adalah kepunyaannya . (baju
itu adalah kepunyaannya = pelengkap yang berbentuk
klusa).
Wajah Andi terlihat begitu murung . (begitu murung =
pelengkap yang berbentuk frasa adjektiva).
5. Keterangan
keterangan merupakan kalimat yang dapat dibaca setelah
pelengkap, objek, predikat, dan bahkan di awal kalimat
sekalipun. Definisi definisi sendiri – yang dikutip dari
KBBI – adalah jenis-jenis kata atau kelompok kata yang
menerangkan kata atau bagian kalimat lainnya.
Keterangan atau jenis-jenis kata dapat berupa keterangan
tempat, waktu, cara, dan lain sebagainya.
Contoh:
Ibu membeli sayur-sayuran di pasar . (di pasar = keterangan
tempat).
Amalia mengerjakan tugas sekolah di malam hari . (di malam
hari = keterangan waktu).
Jenis Jenis Kalimat

1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat
menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat
diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari
orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai
dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya
atau kalimat perintah.
Contoh:
Ibu berkata: “Rohan, jangan meletakkan sepatu di sembarang
tempat!”
“Saya gembira sekali”,kata ayah,”karena kamu lulus ujian”.
2. Kalimat Tak Langsung

Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali


ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak
ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi
kalimat berita.

Contoh:
Ibu berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus ujian.
Kakak berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan.
3. Kalimat berita

Kalimat berita adalah suatu bentuk kalimat yang menyatakan


suatu pernyataan berita atau peristiwa yang perlu diketahui
sendiri atau orang lain

Contoh:
Pemerintah menunda kenaikan harga BBM.
Kenaikan harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan
pokok.
Demo kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa
dibeberapa derah mengakibatkan kerusakan bebrapa fasilitasa
umum
4. Kalimat tanya
Kalimat Tanya adalah suatu bentuk susunan kalimat yang
sebenarnya belum lengkap dikarenakan kalimat tersebut
memerlukan suatu jawaban sebagai bagian dari kalimat yang
dimaksud.

Contoh :
Kapan akan dilaksanakan pemilihan Gubernur Lampung periode
2021-2026?
Siapa pemenang lomba HGN kemarin?
Apakah perbedaan gizi buruk dengan stunting?
Kalimat perintah
Kalimat perintah adalah bentuk susunan kalimat
yang menyatukan perintah atau suruhan yang
harus dikerjakan oleh orang kedua dan
hubungannya erat sekali
•kalimat perintah dibagi menjadi 6, yaitu:
Suruhan
Contohnya :
Buanglah sampah pada tempat nya!
•larangan
Contohnya :
Jangan makan sambil berjalan!
•Ajakan
Contohnya :
Mari kita cegah stunting diindonesia!
•pengandaian
Contonya :
Andaikan saya memiliki banyak uang, saya ingin mengajak
orangtua saya naik haji.
• Harapan
Contohnya :
Semoga amal perbuatan beliau diterima disisi-Nya
• permintaan
Contohnya :
Mohon untuk dating langsung ke kantor Sriwijaya Air untuk melakukan
penambahan biaya perubahan jadwal penerbangan.
• Kalimat seru
Kalimat seru adalah kalimat yang bermakna seruan dari pembicara kepada
pihak yang lain.
Contohnya :
Bukan main, serunya kuliah gizi ini.
Wow, jumlah mahasiwa regular 1 banyak juga.
Amboi, ganteng sekali adik itu.
Jenis Kalimat Menurut Struktur Gramatikalnya
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada
hakikatnya, kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang
panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada
kalimat-kalimat dasar yang sederhana. Kalimat-kalimat tunggal yang
sederhana itu terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Sehubungan
dengan itu, kalimat-kalimat yang panjang itu dapat pula ditelusuri pola-
pola pembentukannya. Pola-pola itulah yang dimaksud dengan pola
kalimat dasar.
Contoh :
Ayah merokok.
S-P
Adik minum susu.
S-P-O
Ibu menyimpan uang di dalam laci.
S-P-O-K
Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu:
1. Kalimat nominal adalah kalimat yang
predikatnya berupa kata benda.
Contoh: Saya siswa kelas VI.
2. Kalimat verbal adalah kalimat yang
predikatnya berupa kata kerja.
Contoh: Adik bernyanyi.
B. Majemuk Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara terjadi dari dua kalimat tunggal atau
lebih. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi
empat jenis, sebagai berikut.
1. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh
kata danatau sertajika kedua kalimat tunggal atau lebih itu
sejalan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara
penjumlahan.
Contoh:
Kami membaca
Mereka menulis
Kami membaca dan mereka menulis.
2. Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu
dapat dihubungkan oleh kata tetapi jika kalimat itu
menunjukkan pertentangan, dan hasilnya disebut
kalimat majemuk setara pertentangan.
Contoh:
Amerika dan Jepang tergolong negara maju.
Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara
berkembang.
Amerika dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia
dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.
3. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat
dihubungkan oleh kata laludan
kemudianjika kejadian yang
dikemukakannya berurutan.
Contoh:
Mula-mula disebutkan nama-nama juara
MTQ tingkat remaja, kemudian
disebutkan nama-nama juara MTQ
tingkat dewasa.
Upacara serah terima pengurus koperasi
sudah selesai, lalu Pak Ustaz
membacakan doa selamat.
4. Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih
dihubungkan oleh kata ataujika kalimat itu menunjukkan
pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara
pemilihan.
Contoh:
Para pemilik televisi membayar iuran televisinya di
kantor pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya
ke rumah pemilik televisi langsung.
C. Kalimat Majemuk tidak Setara (bertingkat)
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas
satu suku kalimat yang bebas dan satu
suku kalimat atau lebih yang tidak bebas.
Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf
kepentingan yang berbeda-beda di
antara unsur gagasan yang majemuk. Inti
gagasan dituangkan ke dalam induk
kalimat, sedangkan pertaliannya dari
sudut pandangan waktu, sebab, akibat,
tujuan, syarat, dan sebagainya dengan
aspek gagasan yang lain diungkapkan
dalam anak kalimat.
D. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk
tak setara (bertingkat) dan kalimat
majemuk setara, atau terdiri atas kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk tak
setara (bertingkat).
Misalnya:
1. Karena hari sudah malam, kami berhenti
dan langsung pulang.
2. Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja
karena tugasnya belum selesai.
THANKS ☺️

Anda mungkin juga menyukai