Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3

Kalimat dan Kalimat Efektif


Disusun oleh :

- Alfiani Intan Nurjanah (22210087)


- Dimas Bangkit Prasetyo (22210059)
- Fadhila Habieba (22210034)
- Junette Karen (21210071)
- Manuel Felix A Valentino S (21210193)
- Nabilla (2121
KALIMAT

Arti Kalimat satuan Bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri
dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan Bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh baik dengan lisan maupun tulisan. Dalam wujud
lisan, wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengankalimat diucapkan dengan suara naik turun keras lembut, disela jeda dan
diakhiri dengan intonasi aktif sedangkan dalam tanda titik (.)
JENIS-JENIS
KALIMAT
1. Jumlah klausa
a. Kalimat Tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola kalimat.
contoh :
Dia seorang dokter. (kalimat nomina)
Dia sangat cantik. (kalimat adjektiva)
Dia tidur. (kalimat verba)
Rumahnya delapan buah. (kalimat numeral)
b. Kalimat Majemuk adalah kalimat yang memiliki pola dari satu.
ciri-ciri :
• dibentuk dari dua atau lebih klausa.
• kedudukan setiap klausa sederajat.
contoh :
Engkau tinggal disini, atau ikut saya
S P K K oj P Pel
2. Kalimat Menurut Fungsinya
a). Kalimat Berita (deklaratif) adalah kalimat yang isinya sebuah pemberitaan dan diakhiri
dengan tanda baca titik.
contoh: Perayaan HUT RI ke-65 berlangsung meriah.
b). Kalimat Tanya (interogatif) adalah kalimat yang menggunakan kata tanya, berisikan sebuah
pertanyaan, dan diakhiri dengan tanda baca tanya.
contoh: Apakah perayaan HUT RI ke-65 berlangsung meriah?
3. Kalimat Perintah (Imperatif) adalah kalimat yang berisikan menyuruh atau melarang
seseorang melakukan sesuatu, diakhiri dengan tanda baca seru.
contoh: Ayo, cari buku itu sampai ketemu!
4. Kalimat Seru (Ekslamatif) adalah kalimat yang berisikan ungkapan perasaan emosi yang kuat
dan diakhiri dengan tanda baca seru.
contoh: Aduh, saya terpeleset!
5. Kalimat Menurut Kelengkapan Unsur
a). Kalimat tak lengkap (Kalimat Minor)
Konteks wacana pembicaraan sudah diketahui antara pelaku komunikasi.
contoh :
Pembeli : Minta satu kilo Bu.
Penjual : 35.000 (sambil menyerahkan barang)
35.000 merupakan bagian dari bentuk lenkap Anda harus membayar Rp35.000,00.
b). Kalimat Lengkap (Kalimat Mayor)
Kalimat yang lengkap unsur-unsur pembentuknya.
contoh: Ayah membaca koran.
6. Kalimat Menurut Susunan Subjek Predikat
a). Kalimat inversi
Unsur P mendahului S
contoh :
Matikan televisi itu!
P S
b). Kalimat versi
S+P Televisi itu dimatikan
S+P Kemarin, pacarku menangis karena sedih.
Ket S P Ket
. Menurut bentuknya jenis kalimat dapat dibagi menjadi kalimat majemuk dan kalimat tunggal
1). Kalimat tunggal
Kalimat tunggal ialah sebuah kalimat bahasa Indonesia yang hanya memiliki satu struktur Subjek
Predikat maupun satu klausa. Kalimat tunggal tersusun dengan rapi dan baik dengan inti maupun tanpa
inti.
Jenis jenis kalimat tunggal :
a. Kalimat transitif ialah sebuah kalimat yang memiliki objek.
contoh : Ibu membuatkan Ayah makanan makanan
(Ibu = S, membuatkan = P, Ayah = O, makanan = Pelengkap).
b. Kalimat Intransitif ialah jenis kalimat tunggal yang tidak memiliki objek maupun tidak memiliki
pelengkap.
Contoh :
Kakek makan di dapur. (kakek = S, makan = P, di dapur = K)
c. Kalimat semitransitif ialah jenis kalimat tunggal yang tidak memiliki objek namun memiliki pelengkap.
contoh:
Pak Joko menjadi ketua RT. (Pak Joko = S, menjadi = P, ketua RT = Pelengkap)
2). Kalimat Majemuk Setara
Jenis jenis kalimat majemuk yang pertama ialah kalimat majemuk setara. Kalimat majemuk setara
ialah sebuah kalimat yang tersusun oleh dua klausa yang saling berkaitan secara setara.
a. Kalimat Majemuk Setara dengan Penjumlahan. Jenis jenis kalimat majemuk setara yang pertama
memiliki hubungan yang hampir sama dengan penjumlahan. Dalam kalimat ini menggunakan kata
penghubung serta, baik, maupun, dan, atau.
b. Kalimat Majemuk Setara dengan Memilih. Jenis jenis kalimat majemuk setara adapula yang
hampir sama dengan hubungan pilihan. Dalam kalimat ini menggunakan kata penghubung atau
Misalnya Mereka dapat memakan buah ini atau minum jus buah itu.
c. Kalimat Majemuk Setara dengan Perlawanan. Kalimat ini merupakan jenis jenis kalimat
majemuk yang memiliki hubungan dengan perlawanan. Hubungan kalimat tersebut ditandai
dengan kata penghubung tetapi. Kalimat majemuk setara yang mempunyai hubungan dengan
perlawanan memiliki makna penguatan. Misalnya Riko belum selesai kuliah tetapi berhasil
mendirikan usahanya dengan omset jutaan rupiah .
3). Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat ini masih termasuk kedalam jenis kalimat tunggal dalam bahasa
Indonesia. Kalimat majemuk bertingkat ialah jenis kalimat tunggal yang diperluas menjadi
sebuah klausa yang baru. Klausa satu dengan klausa lain dihubungan dengan subordinator.
Maka dari itu kalimat ini juga memiliki nama lain yaitu kalimat kompleks atau kalimat
subordinasi. Klausa satu dengn klausa lain dalam kalimat majemuk bertingkat ini dapat disusun
dengan pola:
subordinasi - anak kalimat/klausa sematan - Klausa 1/Kalimat utama
2007
atau 2010 014 2018
Klausa 1/Kalimat utama - subordinasi - anak kalimat/klausa sematan
Jenis jenis kalimat majemuk bertingkat ini juga menggunakan kata sambung misalnya:
1. Sehabis/Sebelum : kata penghubung yang menyatakan urutan waktu.
2. Sejak : kata penghubung yang menyatakan ikatan awal.
3. Ketika/Sewaktu : kata penghubung yang menyatakan persamaan waktu.
4. Jika/Andaikan/Kalau : kata penghubung yang menyatakan syarat.
KALIMAT EFEKTIF

Kalimat Efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk


menimbulkan kembali gagasan gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat dikatakan efektif kalau mampu membuat proses penyampaian dan
penerimaan itu berlangsung dengan sempurna. Kalimat efektif mampu
membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar dengan
lengkap dalam pikiran penerima, persis seperti yang diutarakan
penyampai.
 
SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.


. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar
atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya
CIRI-CIRI KALIMAT
EFEKTIF
1. Kesatuan
-Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah
kalimat kalimat. Dengan satu ide itu kalimat boleh panjang atau pendek, menggabungkan
lebih dari satu kesatuan, bahkan dapat memperentangkan satu sama lainnya, asalkan ide
atau gagasan kalimatnya tunggal.
Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya :
- Pembangunan Gedung sekolah baru pihak Yayasan dibantu oleh bank yang
memberikan kredit. (Terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal).
Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya :
- Pihak Yayasan dibantu oleh pihak yang memberi kredit untuk membangan Gedung
sekolah baru.
2. Kepanduan
Yang dimaksud koherensi adalah hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang
termasuk unsur pembentuk kalimat adalah kata, frasa, klausa, serta tanda baca yang membentuk S-
P-O-PEL-Ket dalam kalimat.
Contoh kalimat yang unsurnya tidak koherensi :
- Kepada setiap pengendara mobil di Kota Jakarta harus memiliki surat izin mengemudi. (Tidak
mempunyai subjek atau subjeknya tidak jelas).
Contoh kalimat yang unsurnya koherensi :
- Setiap pengendara mobil di Kota Jakarta harus memiliki surat izin mengemudi.
3. Keparalelan
Yang dimaksud dengan kepararelan atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama
derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
Contoh kesejajaran atau paralelisme yang salah :
- Kegiatan di perpuastakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku- buku diberi
label.
Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar :
- Kegiatan di perpuastakaan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog dan pelabelan buku
4. Penekanan
Yang dimaksud dengan penekanan adalah suatu perlakuan khusus menonjolkan bagian
kalimat sehingga berpengaruh terhadapmakna kalimat secara keseluruhan. Cara yang dipakai
untuk memberi perlakuan khusus pada kata-kata tertentu ada beberapa, yaitu :
- Dengan meletakkan kata yang di tonjolkan itu di awal kalimat
- Dengan melakukan pengulangan kata
- Dengan melakukan pengulangan kata kunci
5. Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan ialah menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.
Hemat disini tidak mengulang-ulang subjek, tidak menyamakan kata yang sudah berbentuk
sama.
Contoh kalimat yang tidak hemat :
- Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri bahwa mahasiswa itu belajar seharian
hari pagi sampai petang.
Contoh kalimat yang hemat :
- Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
6. Kelogisan
Yang dima
sud dengan kelogisan ialah mengupayakan agar ide kalimat masuk akal. Sebuah kalimat yang sudah
benar pula pemakaian tanda baca, kata dan frasa dapat menjadi salah karena
maknanya tidak masuk akal atau lemah dari segi logika.
contoh :
- Kambing sangat senang bermain hujan. (padahal kambing tergolong anti air)
- Karena lama tinggal di asrama putra, anak semua laki-laki. (apa hubungan tinggal di asrama putra
dengan mempunyai anak laki-laki).
7. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat.
UNSUR-UNSUR KALIMAT EFEKTIF

- Subjek (S)
Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal,
suatu masalah yang menjadi pangkal atau pokok pembicaraan. Subjek biasanya di isi oleh
jenis kata atau frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal.
- Predikat (P)
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku atau benda di dalan suatu kalimat).
- Objek (O)
Objek (O) adalah sebuah konsep, abstraksi atau sesuatu yang diberi batasan jelas.
Sebuah objek adalah sesuatu yang mempunyai keadaan, prilaku, dan identitas
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai