Anda di halaman 1dari 17

Kalimat

Kelompok 3
1. Gamma Burhan Putra (2101103010063)
2. Hanifa Salwa (2101103010054)
3. Khairunnisa (2101103010056)
4. Muhammad Faiz Zahran (2101103010020)
5. Muhammad Raiyan Fajri (2101103010084)
6. Raisya Almadea Irham (2101103010088)
7. Rifa Syafika (2101103010076)
8. Sri Nabilah (2101103010004)
Pengertian Kalimat
● Kalimat: satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan
pikiran yang utuh.
○ Dalam wujud lisan, kalimat diungkapkan melalui nada.
○ Dalam wujud tulisan, kalimat diungkapkan melalui tanda baca, dan biasanya
diakhiri oleh tanda titik (.), tanda tanya (?), ataupun tanda seru (!).

● Kalimat sekurang-kurangnya memiliki subjek (S) dan predikat (P).


○ Subjek (S) menandakan apa yang utama dibicarakan.
○ Predikat (P) adalah apa yang dilakukan oleh subjek.
Pola Kalimat Dasar
1. Kata Benda + Kata Kerja = Mahasiswa berdiskusi.
2. Kata Benda + Kata Sifat = Dosen itu ramah.
3. Kata Benda + Kata Bilangan = Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
4. Kata Benda + (Kata Depan + Kata Benda) = Tinggalnya di Palembang.
5. Kata Benda + Kata Kerja + Kata Benda = Mereka menonton film.
6. Kata Benda + Kata Kerja + Kata Benda + Kata Benda = Paman mencarikan
saya pekerjaan.
7. Kata Benda + Kata Benda = Rustam peneliti.

Berikut hanya pola dasar, tetapi dapat diperluas lagi melalui gabungan unsur-
unsur kalimat lainnya.
Kalimat
Gramatikal
Kalimat gramatikal yaitu kalimat yang di susun diikuti kaidah bahasa indonesia yang berlaku. Makna gramatikal dapat
Sales
muncul setelah adanya dua kata atau lebih yang bergabung menjadi satuan bahasa (frase bahasa), dan dapat terjadi karena
adanya afiksasi, pembentukan kata majemuk, dalam kalimat tersebut.

1. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Kalimat ini hanya mempunyai satu subjek dan satu
predikat.
Contoh:
a. Separuh pesisir Pulau Bangka rusak
b. Separuh pesisir Pulau Bangka rusak karena aktivitas kapal pasir timah.
c. Separuh pesisir Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, rusak karena aktivitas kapal pasir timah.
BAB Kalimat tunggal pada contoh (a) adalah kalimat dasar, sedangkan kalimat tunggal pada contoh (b dan c) adalah kalimat
1V tunggal yang sudah di perluas oleh unsur keterangan: sebab pada kalimat (b) dan keterangan apositif pada kalimat (c). Oleh
karena itu, kalimat tunggal bisa berwujud kalimat dasar dan juga bisa berwujud kalimat yang diperluas. Meskipun sudah
mengalami perluasan, fungsi S dan P pada kalimat tunggal hanya satu.
Semua kalimat dasar merupakan kalimat tunggal, tetapi tidak semua kalimat tunggal berwujud kalimat dasar. Kalimat dasar
BAB adalah kalimat yang terdiri atas satu kalusa, unsur unsurnya lengkap, susunan unsur unsurnya menurut urutan yang paling
v umum, dan tidak mengandung pertanyaan atau pengingkaran. Dalam kata lain kalimat dasar identik dengan kalimat tunggal
deklaratif afirmatif yang urutan unsur unsurnya paling lazim.
Secara umum pola urutan kalimat dasar bahasa indonesia adalah S+P+(O)+(Pel)+(Ket). Unsur objek, pelengkap dan
keterangan yang ditulis diantara tanda kurung tidak selalu harus hadir, kehdirannya bergantung pada predikat.
BAB
vi
Kalimat Gramatikal
2. Kalimat majemuk
Dikelompokkan menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk tidak setara, dan kalimat majemuk
campuran
• Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara terjadi dari dua kalimat tunggal atau lebih.
Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu

 KALIMAT MAJEMUK SETARA PENJUMLAHAN ( dua kalimat tunggal atau lebih dapat
dihubungkan oleh kata dan atau serta)
Contoh
Kami membaca mereka menulis
Kami membaca dan mereka menulis

 KALIMAT MAJEMUK SETARA PERTENTANGAN ( kedua kalimat yang berbentuk kalimat


BAB
setara itu dapat dihubungkan oleh kata tetapi)
v Contoh
Jepang tergolong negara maju
Indonesia tergolong negara berkembang
BAB Jepang tergolong negara maju, tetapi indonesia tergolong negara berkembang
vi
Kalimat Gramatikal
 KALIMAT SETARA SEBAB AKIBAT (Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata
lalu dan kemudian)
CONTOH
Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu pak ustaz membacakan doa selamat.

 KALIMAT MAJEMUK SETARA PEMILIHAN ( Dua kalimat tunggal atau lebih dihubungkan oleh
kata atau)
CONTOH
Para pemilik televisi membayar iuran televisinya dikantor pos yang terdekat, atau para petugas
menagihnya kerumah pemilik telivisi langsung.

2) KALIMAT MAJEMUK TIDAK SETARA


Terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas
INDUK KALIMAT ANAK KALIMAT

BAB
v Inti gagasan Sudut pandang waktu,sebab,akibat,tujuan,syarat,dsb
CONTOH
Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas, saya akan membawamu ke hotel hotel besar.
BAB anak kalimat induk kalimat
vi
Kalimat Gramatikal
3) KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
Terdiri atas kalimat majemuk tak setara (bertingkat) dan kalimat majemuk
setara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk tak
setara (bertingkat)
CONTOH
Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
Induk kalimat (kalimat majemuk setara)
BAB Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
v
Induk kalimat anak kalimat

BAB
vi
Kalimat Retorika
Menurut gaya penyampaiannya kalimat maajemuk dapat digolongkan menjadi tiga macam ,yaitu :
a. Kalimat yang melepas
Kalimat ini disusun dengan diawali unsur utama,yaitu induk kalimat dan ikuti oleh unsur
tambahan,yaitu anak kalimat. gaya penyajian kalimat itu disebut melepas. Unsur anak kalimat ini
seakan-seakan dilepaskan saja oleh penulisnya dan kalau pun unsur ini tidak di ucapkan,kalimat itu
sudah bermakna lengkap.
Contoh : Saya akan dibelikan motor oleh Ayah jika saya lulus ujian sekolah.
b. Kalimat yang berklimaks
Yaitu kalimat yang disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat.
Contoh : Karena sulit kendaraan,ia datang terlambat ke sekolahnya.
c. Kalimat yang berimbang
Yaitu kalimat yang disusun dalam bentuk majemuk setara atau majemuk campuran,gaya penyajian
kalimat itu disebut berimbang.
BAB Contoh : “Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan dan dapat
vi
beribadah dengan leluasa.”
Kalimat Menurut Fungsinya
1. Kalimat Pernyataan
Merupakan kalimat yang berfungsi untuk menyatakan suatu hal–biasanya
berupa informasi atau fakta–yang disampaikan ke khalayak luas tanpa berharap respon atau
balasan dari pihak khalayak.
Contoh :
Kemarin, kami sempat berpapasan di pinggir jalan.
2. Kalimat Tanya atau Kalimat Pertanyaan
Merupakan jenis kalimat yang bertujuan untuk menanyakan suatu hal kepada pihak yang
ditanya, di mana pihak yang ditanya mesti menjawab pertanyaan tersebut.
Contoh :
Apakah kau sudah sarapan pagi tadi?
Mengapa mukamu cemberut terus?
3. Kalimat Perintah
Adalah kalimat yang berisi perintah atau bujukan kepada seseorang agar seseorang tersebut
mau melaksanakan perintah atau bujukan tersebut.
Contoh:
tutup pintu itu sekarang!
BAB jangan buang sampah sembarangan!
vi
Kalimat Menurut Fungsinya
4. Kalimat Seruan
Merupakan kalimat yang berfungsi untuk menyatakan kekaguman, kebahagiaan, larangan, kebingungan,
ajakan, kemarahan, dan kesedihan. Sekilas, kalimat seruan mirip dengan kalimat perintah. Padahal,
keduanya mempunyai perbedaan mendasar, terutama soal fungsinya. Kalimat seruan berfungsi untuk
menyatakan apa yang dirasakan seseorang, sedangkan kalimat perintah digunakan untuk memerintah orang
lain.
Adapun beberapa contoh kalimat seruan adalah sebagai berikut:
1. Wow, pemandangan pantai ini sungguh indah! (menyatakan kekaguman)
2. Hore, akhirnya aku jadi juara! (menyatakan kebahagiaan)
3. Awas, di sepanjang jalan itu banyak lubangnya! (menyatakan larangan)
4. Astaga, aku kebingungan begini! (menyatakan kebingungan)
5. Ayo, kita bergegas sekarang juga! (menyatakan ajakan)
6. Awas kau, akan kutunggu pembalasanku! (menyatakan kemarahan)
BAB
7. Duh, betapa malangnya nasibku ini! (menyatakan kesedihan)
vi
Kalimat Efektif
● Kalimat efektif: kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-
gagasan pada pikiran pendengar/pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara/penulis.
● Kalimat efektif bertujuan untuk memberi kejelasan yang terjamin terhadap apa yang dapat
dimengerti.
● Ciri-ciri kalimat efektif:
○ kesepadanan struktur;
○ keparalelan bentuk;
○ ketegasan makna;
○ kehematan kata;
○ kecermatan penalaran;
○ kepaduan gagasan;
○ dan kelogisan bahasa.

Kalimat Efektif: Kesepadanan


● Kesepadanan: keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.
● Diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
● Memiliki subjek (S) dan predikat (P) yang jelas. Dapat dihindarkan dengan tidak meletakkan kata
depan di depan subjek (S) seperti “di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai,
menurut, dll.”
○ Contoh salah: Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
BAB ○ Contoh benar: Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
vi
Kalimat Efektif
Kalimat Efektif: Ciri-Ciri Kesepadanan
● Tidak terdapat subjek ganda.
○ Contoh salah: Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
○ Contoh benar: Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
● Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada depan kalimat tunggal.
○ Contoh salah: Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti
acara pertama.
○ Contoh benar: Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti
acara pertama.

BAB
vi
Kalimat Efektif
Kepararelan: kepararelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat.
Misalnya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bntuk kedua dan selanjutnya
juga harus menggunakan nomina.

Contoh:
• Ibu memotong sayuran dan dimasukkan ke mangkuk (Tidak sejajar).
• Ibu memotong sayuran dan memasukkannya ke mangkuk (Sejajar).

Kelugasan: kelugasan adalah kalimat harus langsung ke intinya. Artinya sebuah kalimat
efektif tidak boleh berbelit-belit dan berputar-putar tidak jelas.

Contoh:
• Seiring meningkatnya permintaan terhadap produk ayam dalam negeri, mau tidak mau
memaksa peternak ayam menambah produksinya dan lebih meningkatkan mutu daging
ayam itu sendiri (Tidak efektif).
• Seiring meningkatnya permintaan terhadap produk ayam dalam negeri, memaksa
peternak ayam menambah produksinya dan lebih meningkatkan mutu daging ayam.
BAB (Efektif).
vi
Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran
yang utuh, secara lisan diucapkan dengan dengan nada naik turun dan di akhiri dengan intonasi akhir.
Sedangkan secara tulisan di awali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.

Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.
2. KB + KS : Dosen itu ramah.
3. KB + Kbil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.
5. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.
6. KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya pekerjaan.
7. KB1 + KB2 : Rustam peneliti.

Menurut strukturnya, kalimat bahasa indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
1. Kalimat tunggal
2. Kalimat majemuk setara
3. Kalimat majemuk tidak setara
4. Kalimat majemuk campuran
Menurut gaya penyampaiannya, kalimat majemuk dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Kalimat yang melepas
2. Kalimat yang klimaks
3. Kalimat yang berimbang
Kesimpulan
Berdasarkan fungsinya kalimat dapat dibedakan menjadi:
1. Kalimat pernyataan
2. Kalimat pertanyaan
3. Kalimat perintah
4. Kalimat seruan

Kalimat Efektif merupakan kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembaca atau penulis. Kalimat efektif memiliki ciri yaitu,
Kesepadanan struktur, keparalelanbentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan
penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai