TATA KALIMAT
I. Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa Memahami kalimat
Mahasiswa Mampu Menjelaskan ciri-ciri Kalimat
Mahasiswa Mampu Menjelaskan Pola Kalimat
II. Materi
A. PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh dengan
ditandai kesenyapan akhir. Dalam bahasa tertulis, kaiimat diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca titik (.), tanya (?), atau seru (!). Kalimat umumnya berupa
kelompok kata. Namun, tidak sedikit pula kalimat yang hanya terdiri atas satu kata.
Contoh kalimat:
1) Aduh.
2) Selamat siang.
3) Ayah pergi ke Bandung.
4) Fatimah membaca buku bahasa Indonesia di kamarnya
Kalimat ialah suatu bagian ujaran yang berdiri sendiri dan bermakna dan diakhiri oleh
intonasi akhir. Sebuah kalimat sekurang-kurangnya memiliki subjek dan predikat.
Banyak hal yang dapat kita persoalkan mengenai kalimat bahasa Indonesia. Beberapa hal
yang patut memperoleh perhatian kita sehubungan dengan upaya kita untuk memahami
struktur kalimat adalah :
(1) alat uji kalimat,
(2) ciri-ciri unsur kalimat,
(3) pola kalimat,
(4) kalimat majemuk.
1. Kata
Sebagai contoh, perhatikan kembali kalimat (1) dan (2) di atas!
2. Frase
Ftase adalah kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi. Frase memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. dibentuk oleh dua kata atau lebih,
b. tidak mengandung unsur subjek dan predikat, serta
c. unsur-unsurnya masih mempertajarnkan makna aslinya.
Berdasarkan hubungan antara unsur-unsur pembentuknya, frase diklasifikasikan atas frase
endosentris dan frase eksosentris.
Contoh:
ayah ibu
siang malam
suka duka
b) Frase atributif adalah frase yang salah satu ursumgadapat menggantikan kedudukan frase
itu secara keseluruhan. Frase.ini ditandai oleh adanya unsur yang berfungsi sebagai inti frase
dan atribut frase. Inti frase disebut yang diterangkan (D) dan atribut frase disebut yang
menerangkan (M).
Contoh:
Rumah besar
D M
sedang membaca
M D
Ketua MPR
D M
amat besar
M D
Tangga berjalan
D M
c) Frase apositif, adalah frase yang hubungan antara unsur-unsurnya dapat saling
menggantikan. Hal itu terjadi karena unsur-unsurnya itu memiliki makna yang sama atau
bersinonim.
Contoh kalimat:
(1) Alam, putraku, kini berusia delapan tahun
(2) Alam kini berusia delapan tahun
(3) Putra,ku kiniberusia delapan tahun
2) Frase eksosentris, adalah frase yang semua ataupun salah satu unsurnya tidak dapat
menggantikan kedudukan frase itu secara keseluruhan. Frase eksosentris umumnya
didahuluioleh kata depan.
Contoh:
disekolah
dari rumah
kepadaAhmad
Frase dapat pula diklasifikasikan berdasarkan jenis kata yang menjadi inti pembentuknya.
Dalam hal ini dikenal adanya frase verbal, frase ajektival, frase 'nominal, frase pronominal,
frase adverbial, frase numeralia, dan frase introgatif.
3. Klausa
Klausa merupakan kalompok kata yang terdiri atas subjek dan predikat.
Klausa berbeda pula dengan kalimat, klausa tidak mengandung unsur intonasi
atau kesenyapan akhir. Klausa kedudukannya merupakan bagian dari suatu kalimat.
Kalimat Klausa
1. Hari ini akan hujan Hari ini akan hujan
2. Besok pagi kakak akan pergi ke a. Besok pagi kakak akan pergi ke
Bandung dan ayah pergi ke Jakarta. Bandung
b. ayah pergi ke Jakarta
3. Ketika pertandlngan itu berlangsung, a. Ketika pertandlngan itu
mereka pergi ke luar lapangan. berlangsung.
b. mereka pergi ke luar lapangan
b. Jeda
Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda berfungsi untuk menandai batas-batas satuan
kalimat.
Contoh:
1) Menurut cerita/adik lbu Yani itu guru yang pandai.
(Yang pandai adalah adiknya lbu Yani)
2) Menurut cerita adik/lbu Yani itu guru yang pandai
(Yang pandai adalah lbu Yani)
3) Menurut cerita adik ibu/Yani itu guru yang pandai.
(Yang pandai adalah Yani)
4) Menurut cerita adik lbu Yani / itu guru yang pandai
(Yang pandai adalah seseorang)
c. Nada
Nada adalah tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Tinggi-rendahnya nada dapat
membedakan bagian kalimat yang satu dengan bagian kalimat lainnya' yang tidak penting.
Contoh:
1) Alam mengirim surat kemarin. (bukan Yanto)
2) Alam mengirim surat kemarin. (bukan menulis)
3) Alam mengirim surat kemarin (bukan buku)
4) Alam mengirim surat kemarin. (bukan besok)
d.. Tempo
Tempo ialah cepat atau lambatnya pengucapan suatu bagian kalimat. Fungsinya hampir sama
dengan nada, yakni untuk mementingkan suatu bagian kalimat.
Contoh: Nama saya A-l-a-m.
Kata Alam diucapkan lebih lambat dengan maksud untuk
menimbulkan efek kejelasan bagi pendengarnya.
SETRUKTUR KALIMAT
Struktur atau bangun kalimat diisi oleh unsur-unsur yang sifatnya relatif tetap. Unsur-unsur
tersebut ada yang disebut subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
1. Subjek
Subjek adalah unsur yang berfungsi sebagai pokok pembicaraan suatu kalimat.
Fungsi ini umumnya diisi oleh kata atau frase benda, baik itu yang konkret ataupun yang
abstrak.
Contoh:
a. Kakaknya sedang menulis surat
b. Kucing yang saya temukan malam tadi, menggigit anak kera
Namun demikian, ada pula subjek yang diisi oleh kata kerja
Contoh:
a. Membaca adalah hobinya sejak'kecil.
b. Menyanyi dapat menyegarkan pikirannya
2. Predikat
Predikat adalah unsur kalimat yang berfungsi menjelaskan subjek. Predikat umumnya berada
di belakang subjek. Fungsi predikat sebagian besar diisi oleh kata.kerja. Di samping itu,
ternyata ada pula predikat yang dibentuk oleh kata benda, kata sifat, dan frase depan.
Contoh:
a. Mantan presiden itu menikmati masa pensiunnya.
b. Pencurinya pemuda itu.
c. Bunga itu indah sekali.
d. Ayah ke kantor.
.
3. Objek dan Pelengkap
Objek dan pelengkap merupakan fungsi kalimat yang letaknya selalu berada dibelakang
predikat. Objek diisi oleh kata benda, sedangkan pelengkap bisa pula disis oleh kata kerja,
kata sifat, atau kata bilangan.
Contoh :
Contoh kalimat yang berobjek:
a. Kita harus menyelesaikan pekejaan ini hingga selesai.
b. saya pasti akan memaafkan dia seandainya dia itu mau mengakui kesalahannya.
c. Farida sedang membaca majalah dan adiknya bermain catur.
4. Keterangan
Keterangan adalah unsur yang fungsinya menerangkan seluruh fungsi yang ada dalam suatu
kalimat.
Ciri-ciri fungsi keterangan
a. Kehadirannya bersifat manasuka.
b. Letaknya bebas
c. Umumnya didahului oleh kata depan, seperti di, dari, ke, ketika, tentang.
Contoh:
1) Kemarin paman datang dari Jakarta.
2) Di sana telah terjadi tabrakan beruntun.
3) Kami bersedia berkorban demi kepentingan negara.
4) Tanpa kemauan tidak mungkin tidak berhasil.
JENIS-JENIS KALIMAT
1. Kalimat Sederhana
Kalimat sederhana adalah kalimat yang dibentuk oleh fungsi-fungsi pokok, yakni terdiri atas
subjek, predikat, dan objek/pelengkap. Setiap fungsi dari kalimat itu pun belum mengalami
perluasan, baik itu yang berupa perluasan subjek, predikat, ataupun objeK/pelengkap. Oleh
karena itu, kalimat sederhana selalu dibentuk oleh satu klausa. Kalimat sederhana sering pula
disebut kalimat inti.
Contoh :
a. Badannya langsing.
b. Mereka kehausan.
2. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang telah mengalami perluasan, baik itu berupa
penambahan fungsi keterangan ataupun dengan perluasan pada fungsi-fungsinya. Kalimat
kompleks dapat terdiri atas satu kluasa-ataupun dua kluasa.
Kalimat kompleks sering pula disebut kalimat luas.
Contoh:
a. Ketika masih kuliah badannya sangat langsing.
b. Para peserta upacara sudah kehausan sejak pukul 10.00 pagi.
2. Kalimat Mayor
Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung.dua unsur pusat, yakni
bisa terdiri dari subjek dan predikat (S-P) atau subjek,
predikat, objek'(S-P-O); ataupun lebih dari itu, misalnya
dengan disertai keterangan (S-P-O-K).
Contoh :
a. Alam akan pergi besok pagi
S P K
b. Kerjakan tugas ini!
P P
C. KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIF
1. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan.
ciri penting yang menandai kalimat aktif, predikat kalimat itu berupa kata kerja yang
berawalan me(N)- dan ber-.
a. Adikku sedang membaca.
b. Dia asyik bernyanyi di kamar.
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Kalimat pasif antara lain di
tandai oleh predikatnya yang berawalan di- atau ter-
Contoh :
a. Pameran itu akan dibuka oleh Pak Bupati.
b. Ali terkejut mendengar kematian sahabatnya.
1. Kalimat langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan apa yang diujarkan
orang.bugiin kutipan dalam kalimat langsung ada berupa kalimat tanya,
kalimat berita, atauPun kalimat perintah'
Contoh:
a. Apakah gurumu baik?" tanya Alam
b. Kata orang tua.zaman dahulu, “Malu bertanya, sesat di jalan.''
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat atau satu klausa.
Pola kalimatnya itu dibentuk oleh subjek dan predikat. Ada pula yang lebih lengkap lagi,
yakni terdiri atas subjek, predikat, objek, pelengkap, atau keterangan.
a. kakak meminjami Alam novel baru.
b. adik pulang dari sekolah
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimatyang terdiri atas dua pola kalimat atau dua klausa atau lebih.
Kalimat majemuk dapat dibentuk dari paduan beberapa buah kalimat tunggal. Kalimat
majemuk dapat digolongkan ke dalam tiga jenis, yakni :
Kalimat Majemuk Setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
a. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan antara unsur-unsurnya bersifat setara
atau sederajat.
Contoh:
1) Ibu membaca buku dan ayah membersihkan kebun.
2) Saya yang harus keluar atau Anda diam.
3) Pencopet itu tidak hanya dipukuli orang banyak, tetapi diserahkan juga kepada polisi.
Apakah tuturan yang kita hasilkan memenuhi syarat sebagai kalimat? Salah satu syaratnya
adalah kelengkapan unsur kalimat, yaitu subjek, predikat, objek, keterangan, pelengkap.
1. Subjek:
Subjek dapat diketahui dari jawaban atas pertanyaan siapa atau apa predikat.
Contoh: Mahasiswa mengerjakan tugas makalah.
2. Predikat:
Predikat dapat diketahui dari jawaban atas pertanyaan bagaimana atau mengapa subjek.
Contoh: Mahasiswa menyusun skripsi.
3. Objek:
Objek dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Objek hanya terdapat pada kalimat yang
predikatnya berupa kata kerja transitif.
Contoh: Mahasiswa itu mengemukakan masalahnya.
Masalahnya dikemukakan oleh mahasiswa itu.
4. Pelengkap:
Pelengkap tidak dapat menjadi subjek sebab tidak dapat dipasifkan.
Contoh: Mereka belajar matematika dengan sungguh-sungguh.
5. Keterangan:
Posisi keterangan dapat berpindah-pindah di depan, tengah, atau akhir kalimat.
Contoh: Mereka belajar di perpustakaan.
Kata penghubung yang dapat digunakan untuk kalimat majemuk setara, antara lain, sebagai
berikut:
Jika kalau, apabila, andaikata, Ketika, waktu, setelah, sebelum, Supaya, agar, sebab, karena,
Walaupun, sekalipun, biarpun, bagaimanapun.
Contoh: Dia datang ketika saya sedang tidur.
Meskipun usianya sudah lanjut, semangat belajarnya tidah pernah padam.
III. Kegiatan
Bacalah degan saksama teks materi tersebut
IV. Tugas
1. Buatlah rangkuman dari materi tersebut.
2. Buatlah soal pilihan ganda a,b,c,d dan e, minimal 10 soal dan berikan jawaban.
3. Unggah tugasmu kedalam sistem yang telah disediakan dengan format file word..
V. Daftar Pustaka