Anda di halaman 1dari 31

Struktur Kalimat

Rini Wuri Astuti, M. Gizi


Kalimat adl satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan
atau tulis, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dalam wujud lisan, tuturan diucapkan dengan nada
naik-turun, keras-lembut, disela jeda, dan diakhiri
intonasi akhir.
Dalam wujud tulis, kalimat diawali dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik, tanda
tanya, dan tanda baca lain
Unsur-Unsur Kalimat
Kalimat minimal terdiri atas unsur subjek dan
predikat sebagai unsur wajib. Di dalam kalimat
terdapat kata atau kelompok kata yang dapat
dihilangkan tanpa mempengaruhi unsur yang tersisa
sebagai kalimat.
Contoh: Amanda mengantar ibunya ke rumah sakit.
 S P O K
Yang dapat dihilangkan dari kalimat tsb adl ke rumh
sakit. Predikat mengantar membutuhkan objek (siapa
yang diantar), dan objek tsb tidak dapat dihilangkan
Subjek
Subjek adl bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan
oleh penulis. Subjek berkategori nominal (N), frasa nominal
(FN), atau verba (V).
Contoh:
a. Titan sedang tidur.
 S-N
b. Adik Titan rajin.
 S-FN
c. Membaca hobi Clara.
 S-V

Ciri-Ciri Subjek
1. dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan
yang menggunakan Apa/Siapa (yang)… dengan
predikat sebagai tumpuan.
Contoh:
a. Siapa yang tidur? (jawabnya) Titan. (S: Titan)
b. Siapa yang rajin? (jawabnya) Adik Titan. (S:
Adik Titan).
c. Apa hobi Clara? (jawabnya) Membaca. (S:
membaca)
Lanjutan…
2. Disertai kata penunjuk itu.
Contoh:
a. Lukisan wanita cantik karya Leonardo da Vinci itu
bernama Monalisa.
b. Gadis itu berhati mulia.
3. Didahului kata bahwa.
Contoh:
a. Bahwa Leonardo da Vinci merupakan pelukis yang
terkenal diakui oleh dunia.
b. Bahwa gadis itu berhati mulia.
Lanjutan…
4. Tidak didahului kata depan.
Contoh:
a. Bagi mahasiswa yang sudah membayar SPP dapat mengambil
kartu aktif mahasiswa di bagian pendaftaran. (salah)
b. Mahasiswa yang sudah membayar SPP dapat mengambil
kartu aktif mahasiswa di bagian pendaftaran. (benar)

5. Ditandai dengan keterangan yang.


Contoh:
a. Mobil yang baru dibeli Pak Adi menabrak pohon.
b. Nasi goreng yang saya makan enak sekali.
Predikat
Predikat (P) adl bagian kalimat yang menandai apa
yang dinyatakan oleh penulis tentang subjek.
Predikat biasanya berkategori verba (V), frasa verbal
( FV), adjektiva (Adj), frasa adjektival (FAdj), frasa
numeral (FNum), frasa preposisional (FPrep), dan
frasa nominal (FN)
Contoh
a. Kemal tidur.
 P-V
b. Kemal sedang tidur.
 P-FV
c. Pacar Kemal dua orang.
 P-Fnum
d. Saya mahasiswa.
 P-N
e. Saya mahasiswa Poltekkes.
 P-FN
f. Manroe ke pasar.
 P-Fprep.
g. Manroe cantik.
P-Adj

h. Manroe cantik sekali.


P-FAdj
Ciri-Ciri Predikat
 1. dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan apa dan bagaimana
subjek.
Contoh:
a. Pekerjaan itu tidak kusukai.
(Bagaimana pekerjaan itu? Jawabnya tidak kusukai, maka tidak kusukai
adl P)
b. Dia sukses.
(Bagaimana dia? Jawabnya sukses, maka sukses adl P.
2. dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan. Tidak diikuti verba atau
adjektiva, sedangkan bukan diikuti nomina.
Contoh:
a. Lista tidak menangis ketika terjatuh di depan rumah.
b. Chandra bukan mahasiswa, melainkan dosen.
Lanjutan
3. Jika subjek kalimat panjang sehingga batas antara subjek dan
predikat tidak jelas, predikat tersebut dapat didahului adalah, ialah,
atau merupakan.
Contoh:
a. Maraknya penggunaan telepon genggam Blackberry merupakan
wujud perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih.
b. Alasan panjang lebar yang diutarakan terdakwa di persidangan
pada siang hari itu adalah rekayasa terdakwa sendiri.
4. Dapat didahului akan, sudah, sedang, selalu, atau hampir
Contoh:
a. Saya akan belajar lebih giat lagi.
b. Romi selalu penasaran setiap menunggu nilai ujian keluar.
Lanjutan…
5. Dapat didahului sebaiknya, seharusnya, atau
seyogianya
Contoh:
a. Mahasiswa sebaiknya belajar lebih serius.
b. Proposal penelitian seharusnya menggambarkan
cara kerja penelitian
Objek
Objek (O) adl bagian kalimat yang melengkapi kata kerja sebagai
hasil perbuatan yang dikenai perbuatan yang menerima atau yang
diuntungkan oleh perbuatan.
Objek terletak setelah predikat berverba aktif transitif (ditandai
dengan –kan, -i, meN-).
Contoh:
a. Susi mencintai aku.
O
b. Rahmad sudah memasukkan buku barunya ke dalam tas itu.
O
c. Mahasiswa mengibarkan Sang Saka.
O
Ciri-Ciri Objek
1. Berkategori nomina (N) atau frasa nominal (FN).
Contoh:
a. Maria menulis puisi.
O-N
b. Sang Kancil mengelabui Sang Buaya.
O-FN
2. Dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
Contoh:
a. Pemerintah mengecam KDRT.
b. KDRT dikecam pemerintah
Lanjutan…
3. Tidak didahului kata depan.
Contoh:
a. Mahasiswa mendiskusikan tentang hasil penelitian
mereka. (objek didahului tentang)
b. Mahasiswa mendiskusikan hasil penelitian mereka.
(objek tidak didahului tentang)
Pelengkap
Pelengkap (Pel) atau komplemen berbeda dengan objek.
Pelengkap tidak dapat menjadi subjek jika kalimat dipasifkan.
Predikat yang diikuti pelengkap adalah kata yang berimbuhan ber-,
ter-, ber-an, ber-kan, dan kata-kata khusus, seperti merupakan,
berdasarkan, dan menjadi.
Contoh:
a. Indonesia berlandaskan hukum.
Pel.
b. Gonzales bertubuh kekar.
Pel.
c. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia.
Pel.
Ciri-Ciri Pelengkap
1. Berkategori nomina (N), frasa nominal (FN), adjektiva (Adj), frasa
adjektival (FAdj), frasa verbal (FV), frasa preposisi (FPrep).
Contoh:
a. Ia menjadi polisi.
b. Adik tersandung batu.
c. Saya benci akan kemunafikan.
2. Berada langsung di belakang predikat jika tidak ada objek dan di
belakang objek jika unsur ini hadir.
Contoh:
a. Anak-anak bernyanyi “Selamat Ulang Tahun”.
b. Nenek membuatkan kakek kopi.
3. Tidak dapat dijadikan bentuk pasif.
Keterangan
Keterangan (K) adalah bagian kalimat yang bukan
merupakan inti kalimat. Fungsinya meluaskan atau
membatasi makna subjek atau predikat.
Contoh:
a. Sukreni tinggal di Bali.
K
b. Setiap hari Minggu kami berwisata kuliner.
K
Ciri-Ciri Keterangan
1. Dapat berpindah posisi di awal, tengah, atau akhir kalimat.
Contoh:
a. Dewasa ini ada operating system (OS) yang
K
menarik perhatian orang.
b. Ada operating system (OS) yang menarik perhatian orang dewasa ini.
K
c. Ada operating system (OS) dewasa ini yang menarik
K
perhatian orang.
d. Mahasiswa mendengarkan kuliah dengan serius.
K
e. Mahasiswa dengan serius mendengarkan kuliah.
K
f. Dengan serius mahasiswa mendengarkan kuliah.
K
Lanjutan…
2. Dapat berupa keterangan tambahan, keterangan pewatas,
atau keterangan aposisi.
Contoh:
a. Megawati, yang menjabat Presiden RI pada tahun 2001-
2004, adalah putri Bung Karno (konstruksi yang sebagai
keterangan tambahan)
b. Megawati yang menjabat Presiden RI pada tahun 2001-2004
adalah putri Bung Karno (konstruksi yang sebagai
keterangan pewatas)
c. Megawati, Preside RI 2001-2004, adalah putri Bung Karno
(Presiden RI 2001-2004 sebagai keterangan aposisi).
Jenis-Jenis Kalimat Menurut
Struktur Gramatikal
1. Kalimat Tunggal
2. Kalimat Majemuk Setara
3. Kalimat Majemuk Tidak Setara (Bertingkat)
4. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas unsur subjek da predikat.
Berikut merupakan beberapa pola kalimat dasar:
1. Mahasiswa Berdiskusi.
S:KB P:KK
2. Dosen itu ramah.
S:KB P: KS
3. Harga buku itu tiga puluh ribu rupiah.
S:KB P: Kbil.
4. Mereka menonton film.
S:KB P:KK O:KB
5. Paman mencarikan saya pekerjaan.
S:KB P:KK O:KB Pel:KB
6. Rustam peneliti.
S:KB P:KB
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara terdiri atas gabungan dua kalimat tunggal
atau lebih. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi
empat jenis, antara lain.
1. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan
atau serta jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan
hasilnya disebut kalimat majemuk setara penjumlahan.
Contoh:
Kami membaca.
Mereka menulis.
Kami membaca dan mereka menulis.
Tanda koma dapat digunakan jika kalimat yang digabungkan
lebih dari dua kalimat tunggal.
Contoh:
Direktur tenang.
Karyawan duduk teratur.
Para nasabah antre.
Direktur tenang, karyawan duduk antre, dan para nasabah antre.
2. Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan
oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukkan pertentangan, dan hasilnya
disebut kalimat majemuk setara pertentangan. Contoh:
Amerika dan Jepng tergolong negara maju.
Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.
Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia tergolong negara berkembang.
Kata penghubung lain yang dapat digunakan adalah sedangkan dan melainkan.
3. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan
oleh kata lalu dan kemudian jika kejadian yang
dikemukakannya berurutan, dan hasilnya disebut
kalimat majemuk setara berurutan.
Contoh:
Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat
remaja, kemudian disebutkan nama-nama juara MTQ
tingkat dewasa.
Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai,
lalu Pak Doni membacakan doa selamat.
4. Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih itu
dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu
menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat
majemuk setara pemilihan.
Contoh:
Para pemilik televisi membayar iuran televisinya di
kantor pos yang terdekat, atau para petugas
menagihnya ke rumah pemilik televisi.
Kalimat Majemuk Setara
Rapatan
Kalimat majemuk setara rapatan adl suatu bentuk yang merapatkan dua
atau lebih kalimat tunggal, yang dirapatkan adl unsur subjek atau unsur
objek yang sama.
Contoh:
1. Kami berlatih.
Kami bertanding.
Kami berhasil menang.
Kami berlatih, kami bertanding, dan kami berhasil menang.
Kami berlatih, bertanding, dan berhasil menang.
2. Menteri Agama tidak membuka seminar tentang zakat.
Menteri Agama menutup seminar tentang zakat.
Menteri Agama bukan membuka, melainkan menutup seminar tentang
zakat.
Kalimat Majemuk Tidak Setara
(Bertingkat)
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku
kalimat yang bebas (klausa bebas) dan satu suku kalimat
atau lebih yang tidak bebas (klausa terikat).
Inti gagasan dituangkan ke dalam induk kalimat ,
sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu,
sebab, akibat, tujuan, syarat, dsb dengan aspek gagasan
yang lain diungkapkan dalam anak kalimat.
Penanda anak kalimat adalah walaupun, meskipun,
sungguhpun, karena, apabila, jika, kalau, sebab, agar,
supaya, ketika, sehingga, setelah, sesudah, sebelum,
kendatipun, sekalipun, bahwa, dsb.
Contoh:
1. a. Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
(tunggal)
b. Mereka masih dapat mengacaukan data-data
komputer.
(tunggal)
c. Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-
alat modern, mereka masih dapat mengacaukan
data-data komputer itu.
Kalimat Majemuk Tidak Setara
(Bertingkat) yang Berunsur Sama
Kalimat majemuk tidak setara dapat dirapatkan andaikata
unsur-unsur subjeknya sama.
Contoh:
Kami sudah lelah.
Kami ingin pulang.
Karena sudah lelah, kami ingin pulang.
Pada contoh di atas, terdapat kata kami sebagai subjek anak
kalimat dan pada induk kalimat terdapat pula kata kami
sebagai subjek induk kalimat. Dalam hal ini, subjek
ditekankan pada induk kalimat sehingga subjek padaanak
kalimat boleh dihilangkan, dan bukan sebaliknya.
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat ini terdiri atas kalimat majemuk tidak setara (bertingkat)
dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk tidak setara (bertingkat).
Contoh:
1. Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
(Bertingkat + Setara)
2. Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya
belum selesai. (Setara + Bertingkat)
Kalimat (1) terdiri atas anak kalimat karena hari sudah malam
dan induk kalimat yang berupa kalimat majemuk setara, kami
berhenti dan langsung pulang. Jadi, susunan kalimat pertama
adalah bertingkat + setara.

Anda mungkin juga menyukai