Anda di halaman 1dari 4

A.

Analisis Situasi

Ledakan ketel uap Pabrik sarung di Pekalongan memakan korban jiwa. 3 orang
karyawan pabrik menjadi korban pada kejadian ledakan ini. 1 korban meninggal di
tempat dengan luka bakar hamir 100 % di seluruh tubuh, 2 korban kritis dengan luka
bakar serius akibat terpapar suhu panas setelah terjadi ledakan. Ketel uap pabrik sarung
tersebut tiba – tiba meledak. Lokasi kejadian yaitu di Daerah Pekalongan, Jawa Tengah.
Ledakan ini terjadi pada hari Minggu, 16 Juni 2019.

B. Analisis Respon

Sesaat setelah kejadian, korban yang selamat segera dilarikan ke Rumah Sakit
Islam Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan untuk mendapatkan perawatan yang lebih
intensif. Keluarga korban
Setelah insiden kebakaran terjadi, petugas dari kepolisian setempat langsung
melakukan olah TKP.
C. Perencanaan Respon

Pada kejadian ledakan ketel uap Pabrik sarung di Pekalongan terdapat beberapa
korban dengan masalah serius. Kondisi korban yang mengalami cidera berat karena luka
bakar perlu mendapatkan penanganan medis segera agar tidak terjadi masalah kesehatan
yang lebih serius. Korban dengan luka bakar memerlukan respon khusus dalam
penanganannya oleh ahli gizi. Beberapa respon tindakan yang perlu dilakukan dalam
menangani korban tersebut yaitu :
1. Skrining Gizi
Perlu dilakukan skrining gizi untuk mengetahui status gizi pasien apakah pasien
beresiko mengalami malnutrisi atau tidak. Form skrining yang digunakan disesuaikan
dengan korban luka bakar.
Skrining gizi yang digunakanyaitu :
- Dewasa : NRS 2002
2. AsuhanbGizi
Korban lukabakarmembutuhkankuantitasdankualitasnutrisi yang berbedadari
orang normal,
karenapadaumumnyakorbanlukabakarmengalamikeadaanhipermetabolik.
Makadariitu, perludilakukanasuhangiziuntukmengetahuihal-hal yang
berkaitandengankondisitersebut, antaralain :
- Umur, jeniskelamin, status gizi
- Riwayatpenyakitsebelumnya
- Luasdanderajatlukabakar
- Keadaanumum
- Keluhan
- Suhudankelembabanruangan
- Aktivitasfisikdanfaktor stress
- Penggunaanobat-obatandanperawatan

Dalampenentuankebutuhankaloripasien yang ideal


adalahdenganmengukurkebutuhankalorisecaralangsungmenggunakanindirekkalorimet
rikarenaalatinitelahmemperhitungkanbeberapafaktorseperti BB, jeniskelamin,
luaslukabakar, luaspermukaantubuh, danadanyainfeksi.
Untukmenghitungkebutuhankalori total harusditambahkanfaktor stress 20-30%. Akan
tetapi, alatinijarangtersedia. Maka, yang
seringdigunakanuntukperhitungankebutuhanadalahmenggunakanrumusCurreri
(untukpasien>17 tahun).

Curreri = 25 x BBI + 40 x % total luaslukabakar


Korbanlukabakarperluperhatiankhususdalamperhitungankebutuhannyakarenabila
asupankalorikurang, makaakanberakibatpadawaktupenyembuhanlukabakar yang lama
dandapatmeningkatkanresikomorbiditasdanmortalitas. Namun,
bilakelebihankaloridapatmenyebabkanhiperglikemi.

3. PerencanaanPemberianAsupan
Dalampemberianmakanpadakorbanlukabakardapatmelalui oral, enteral, maupun
parenteral.
Untukpenentuandimulainyapemberianmakanpadakorbanlukabakardapatdimulaisejak
4 jam sampai 48 jam pascatrauma. Untuksyarat diet yaitu protein tinggi,
lemaksedang, karbohidratsedang, dancairantinggiuntukmengganticairan yang hilang
agar tidakterjadi shock.

D. RencanaMonitoring danEvaluasi

Monitoring danevaluasiadalahkegiatan yang


bertujuanuntukmengendalikanpelaksanaan program gizisupayasesuaidenganrencana yang
sudahdisusun. Monitoring
danevaluasisangatpentingdalamupayamengatasisuatumasalahkarena monitoring
dilakukanuntukmenjamintercapainyatujuan yang
sudahdirencanakandanevaluasidilakukanuntukmenilaiseberapabesarhasilataupengaruhdar
i program yang direncanakanuntukmengatasimasalah yang ada. Monitoring
danevaluasijugamempengaruhiapakah program yang
dibuatlayakuntukditeruskanataulebihbaikdihentikanjikatidakmemilikidampak yang
besarataumemberipengaruh yang signifikanterhadapsuatukeadaanatauperistiwa.
Setelahmelakukanperencanaanresponpadakorban, diperlukan monitoring
danevaluasipadakorbanuntukmengetahuikondisikorbansetelahmelaksanakanperencanaanr
espon yang telahdibuat. Hal-hal yang perludimonitoringdandievaluasi:
1. Status gizikorbandengancarapengukuranantropometri
2. Keadaanumumkorban
3. Keluhanyang dirasakankorban
4. Derajatlukabakarpadakorban
5. Asupanmakandancairankorbandengancara visual comstock

Jikahasil monitoring danevaluasikorbantelahmenunjukkan outcome yangbaik,


makatidakdiperlukanasuhangizidankorbanataupasiendapatsegeradipulangkan.
Tetapijikahasil monitoring danevaluasimenunjukkan outcome yang kurangbaik,
makaperludilakukanpengkajianulangpadaperilaku yang diberikanpadakorban agar
kondisikorbanmenjadilebihbaikdanlekaspulih.

Anda mungkin juga menyukai