Anda di halaman 1dari 30

KALIMAT EFEKTIF

Deni Karsana
Pengertian
 Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar
atau pembaca seperti apa yang ada dalam
pikiran pembicara atau penulis

 Kalimat Penulis = kalimat Pembaca


Koala tarsius
Ciri-ciri kalimat efektif
 Kesepadanan
 Keparalelan atau kesejajaran
 Ketegasan
 Kehematan
 Kecermatan
 Kepaduan
 Kelogisan
Ad.1 kesepadanan

 Bahwa yang dimaksud dengan kesepadanan ialah


keseimbangan antara pikiran dan struktur bahasa yang
dipakai.
 Sebuah kalimat harus jelas subjek dan predikatnya.

A. Supaya jelas subjek hindarkan pemakaian kata depan di,


dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai,
menurut, dan sebagainya di depan subjek. Hasilnya,
bukan subjek, tetapi menjadi keterangan. Contoh:
 Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
 Keterangan tujuan predikat objek
 Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
 Subjek predikat objek
B. Tidak terdapat subjek ganda/ada dua subjek
 Misal:
 1. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.

S1 S2 P K
 perbaikan
 Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
Ket S P K
  
 2. Soal itu saya kurang jelas.
S1 S2 P
 Perbaikan 
 Soal itu bagi saya kurang jelas.
S Ktujuan p
 Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai
pada kalimat tunggal. Misal:
 Kami agak datang terlambat. Sehingga kami

tidak dapat mengikuti acara pertama.


 kami agak datang terlambat sehingga kami

tidak dapat mengikuti acara pertama.


 Kami agak datang terlambat. Oleh karena itu,

kami tidak dapat mengikuti acara pertama.


(Oleh karena itu merupakan kata penghubung
antarkalimat).
Kata penghubung
 Kata penghubung intra kalimat
Contoh: tetapi, dan, atau, karena, sehingga

 Kata penghubung antarkalimat


 Contoh:
- Namun,
- Oleh karena itu,
- Oleh Sebab itu,
- Akan tetapi,
- Sehubungan dengan itu,
- Meskipun
Predikat tidak didahului kata yang. Apabila
didahului kata pewatas yang, predikat
menjadi bagian dari subjek.
contoh:
 Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
(S)
 Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
(S) kini menjadi (P) bahasa yang dipakai di ASEAN
sebagai bahasa asing kedua (Pel).
 Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Subjek Predikat Keterangan
Ad.2 keparalelan atau kesejajaran

 A. Kesejajaran bentuk
 Kesamaaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat
itu. Artinya Predikat bentuk pertama menggunakan
nomina, maka predikat bentuk kedua juga nomina.
 Contoh:
 Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
 S P1/verba/pasiv P2/nomina/aktif
 Perbaikan:

 Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.


 Pasif pasif
 Pemerintah membekukan harga minyak atau menaikkan secara luwes.
 Aktif aktif
kesejajaran
 Contoh:
 2) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah
kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan,
pengujian sistem, pembagian air, dan pengaturan tata
ruang.
 Perbaikan:
 Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan
pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian
sistem, pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
 Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan
mengecat tembok, memasang penerangan, menguji
sistem, membagi air, dan mengatur tata ruang.
Kesejajaran
 B. kesejajaran makna
 Contoh:
 Dia berpukul-pukulan.
 S P (KK berbalasan/reprosikal)
Perbaikan: Mereka berpukul-pukulan.
 Ani memetiki setangkai bunga
 S P O
Perbaikan: Ani memetik setangkai bunga.
Ani memetiki banyak bunga.
kesejajaran
 C. kesejajaran dalam rincian pilihan
Contoh:
 Pemasangan telepon (S) akan menyebabkan (P)
 a. melancarkan tugas, ( P/Verba)
 b. untuk menambah wibawa, dan (P/Verba)
 c. meningkatnya pengeluaran. (P/Verba)

Perbaikan
 Pemasangan telepon (S) akan menyebabkan (P)
 a. kelancaran tugas, (O/ FN)
 b. Wibawa, dan (O/N)
 c. Pengeluaran. (O/N)
Ad.3 ketegasan

 Menonjolkan ide pokok kalimat


Cara-caranya:
A. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat.
Contoh:
1. Presiden SBY mengharapkan masyarakat tidak panik
terhadap krisis global.
 Pada Kalimat pertama, penekanannya presiden

mengharapkan. Kalimat ini terlihat tegas, kesannya biasa


saja)
 
2. Harapan Presiden SBY ialah masyarakat tidak panik
terhadap krisip global.
 Pada Kalimat kedua, penekanannya harapan presiden
B. Membuat urutan bertahap (dari hal yang
kecil ke hal yang besar).
 Contoh:
 Bukan seribu, sejuta atau seratus, tetapi

berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan


Sandiaga Uno kepada anak-anak terlantar.
  
 Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi

berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan


Sandiaga Uno kepada anak-anak terlantar.
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi)
 Contoh;
 Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka

akan kepintaran mereka.

 Ciri ini berbeda dng ciri kehematan.


d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang
ditonjolkan (menggunakan kata tetapi)
 Contoh:
 Anak itu tidak malas dan tidak curang, tetapi

rajin dan jujur.


 Mempergunakan partikel penekanan
(penegasan). Partikel: -lah,-tah, -kah
 Contoh:
 Saudaralah yang bertanggung jawab.
 Siapakah gadis yang berambut panjang tadi

malam?
 Manatah mungkin, daku dapat memeluk

gunung.
Ad. 4 kehematan

A. Penghematan dapat dilakukan dengan cara


tidak mengulang subjek pada kalimat
majemuk bertingkat. Contoh:
 Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat
itu.
 S P1 S P2 Ket
 Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
 P1 (Ket sebab) S P2 K tempat
 Anak kalimat induk kalimat (Subjek tetap ada/
Unsur-unsur lengkap)
 K S P K
 b. Penghematan dilakukan dengan cara
menghindarkan pemakaian superordinat pada
hiponimi. Misalnya, kata merah (hiponim) mencakup
kata warna (superordiant). Contoh dalam kalimat:
 Ia memakai baju warna merah.  Ia memakai baju

merah.
Perundang-undangan-> undang-undang, peraturan,
ketetapan
 Contoh: Saya membaca perundangan-undangan

undang-undang. saya membaca undang-undang.


C. Menghindarkan kesinoniman suatu kata
 Contoh :
 Dia hanya membawa badannya saja. --> Dia hanya

membawa badannya.
 Sejak dari pagi dia termenung  Sejak pagi dia

termenung.
  
 Naik sinonim ke atas
 Turun sinonim ke bawah
 Agar supaya  supaya
 Masuk ke dalam  masuk

 Adalah merupakan adalah


D. Bentuk jamak jangan digabung dengan
bentuk ulang yang sudah menandakan jamak.
 Contoh:

1. Pesta itu dihadiri para tamu-tamu.


Para tamu-tamu  para tamu/ tamu-tamu
 2. Banyak gadis-gadis yang menyukai

bintang film itu, Aldebaran.


 Banyak gadis-gadis  banyak gadis/gadis-

gadis
Ad.5 kecermatan

 Kalimat efektif harus cermat. Kalimat tidak


menimbulkan tafsir ganda. Hal itu membuat
bingung pembaca. Contoh:
 Mahasiswa PT yang terkenal itu menerima

hadiah.
 Mahasiswa dari PT yang terkenal itu

menerima hadiah.
 Mahasiswa yang terkenal dari PT itu

menerima hadiah.
Ad.6 kepaduan

 Kalimat yang padu tidak menyisipkan sebuah


kata seperti daripada atau tentang antara
predikat kata kerja transitif dan objek penderita
 Contoh:
 Mereka membicarakan tentang kehendak rakyat.
 S P OK
 Mereka membicarakan kehendak rakyat.
 S P O
 Mereka (S) membicarakan (P) berita(O) tentang

kehendak rakyat(K)
Ad. 7 kelogisan

 Bahwa ide kalimat dapat diterima oleh akal


sehat penulisannya. Contoh:
 Waktu dan tempat kami persilakan.  Para

tamu kami persilakan.


 Untuk mempersingkat waktu, kita lanjutkan

acara berikutnya. Untuk memanfaatkan


waktu, kita lanjutkan acara berikutnya.
 Bagi yang membawa handphone harap

dimatikan. Handpone harap dimatikan atau


disenyapkan.
 Hindari pemakaian kata yang tidak tepat dan dapat
menimbulkan kebingungan pembaca. Terjadi
kerancuan penyusunan kata dalam membentuk
kalimat. Kalimat tersebut menjadi tidak logis.
 Contoh:
 Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar mandir di
daerah tersebut.
 Subjek P Ket
 Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-
mandir di daerah tersebut.
 Keterangan S P Ket
tempat
 Inilah permen pelega polusi tenggorokan.
 Larutan ini dapat menghilangkan sariawan,

panas dalam, hidung tersumbat, dan bibir


pecah-pecah.
 Kualitas dan kepuasan Anda menjadi tujuan

kami.
perbaikan
 Inilah permen pelega tenggorokan yang
berpolusi .
 Larutan ini dapat menghilangkan sariawan,

panas dalam, dan menyembuhkan hidung


tersumbat dan bibir pecah-pecah.
 Kualitas layanan kami menjamin kepuasan

Anda.
Kisi-kisi mid tes
 Soal Menjawab pertanyaan
 1. Perkembangan bahasa (Apa alasan Bahasa
Indonesia mengambil sumber dari bahasa melayu?)
 2. Ragam Bahasa (Apa yang dimaksud dengan
ragam bahasa baku? Berikan penjelasan ciri-cirinya!)
 3. Diksi (Apa yang dimaksud dengan sinonim?
Berikan contoh dan penggunaan dalam kalimat!)
 4. Kalimat I (Apa ciri-ciri subjek dalam kalimat
bahasa Indonesia?)
 5. Kalimat II (Perbaiki kalimat-kalimat berikut
menjadi kalimat efektif!)
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai