Anda di halaman 1dari 13

KALIMAT

EFEKTIF
Bahasa Indonesia Akademik
Indikator Pencapaian Pembelajaran

Mahasiswa dapat menerapkan


kalimat efektif dalam penulisan
ilmiah.
Apa itu kalimat?
Kalimat adalah rentetan kata yang disusun sesuai dengan kaidah. Adapun
unsur-unsur dalam pembentukan kalimat yaitu adanya Subjek, Predikat,
Objek/Pelengkap, dan Keterangan.
Contoh:
Mahasiswa mengerjakan tugas di kelas.
S P O K

Lalu, apa itu Kalimat Efektif?


Kalimat efektif adalah kalimat yang harus sesuai dengan kaidah atau
gramatika bahasa baik strukturnya maupun ejaannya, tidak bermaknna ganda
maupun rancu.
Bermakna Rancu
Ganda
Kalimat yang memenuhi ketentuan Kalimat yang kacau atau kalimat yang
tatabahasa, tetapi masih menimbulkan susunannya tidak teratur sehingga
tafsiran ganda tidak termasuk kalimat informasinya sulit dipahami.
efektif.
Contoh kalimat rancu:
Contoh kalimat bermakna ganda: Menurut para pakar sejarah mengatakan bahwa
Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan. candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan
Syailendra.

Perbaikan:
Perbaikan:
a. Tahun ini SPP mahasiswa, baru
a. Menurut pakar sejarah, Candi Borobudur
dinaikkan. dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.
b. SPP mahasiswa tahun ini baru b. Pakar sejarah mengatakan bahwa Candi
dinaikkan. Borobudur dibangun pada masa Kerajaan
Ciri Kalimat Efektif

1 3

KESEPADANAN PENEKANAN

2 4

KOHERENSI VARIASI
KESEPADANA 1
N
Kesepadanan adalah hubungan timbal balik antara objek dan predikat, predikat
dengan objek serta keterangan, yang semuanya berfungsi menjelaskan unsur/bagian
kalimat tersebut.
Contoh : Mahasiswa mempelajari bahasa dengan baik.
S P O-pen K
Bahasa dipelajari mahasiswa dengan baik.
S P O-pel K
2. KOHERENSI
Koherensi adalah adanya kepaduan dalam kalimat.
Kepaduan suatu kalimat akan terganggu apabila: penggunaan kata ganti yang salah, kata
depan yang tidak tepat, dan kata penghubung yang tidak jelas.

Contoh:
Kata ganti yang salah
Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. (tidak efektif)
Atas perhatian saudara, saya ucapkan terima kasih. (efektif)
Kata depan yang tidak tepat
Anita lebih cantik dari Riana.(tidak efektif)
Anita lebih cantik daripada Riana.(efektif)
Kata penghubung yang tidak jelas
Yanto mengotori kaca itu, ia membersihkannya. (tidak efektif)
Yanto mengotori kaca itu, kemudian dia membersihkannya. (efektif)
3.
PENEKANAN
Penekanan terhadap inti yang ingin diutarakan dalam kalimat biasanya
ditandai dengan nada suara, seperti memperlambat ucapan, meninggikan
suara, pada bagian kalimat yang dipentingkan.
Ada tiga cara yang lazim digunakan untuk memberi penekanan terhadap
inti pikiran tersebut.
1. Urutan logis
2. Letak inti pikiran dalam kalimat
3. Repetisi kata
4. Kehematan
5. Pemakaian kata depan dari dan daripada
Penekanan
Urutan Letak Inti
Repetisi Kata
Logis Pikiran
Disusun dengan urutan Inti pikiran yang hendak Maksudnya untuk
logis secara kronologis, dikemukakan itu dapat memberikan
sehingga isi kalimat diletakkan di awal penekanan/penegasan
jelas membentangkan kalimat. Bagian inilah pada bagian kalimat
yang dinamakan yang diutamakan.
maksudnya.
pengutamaan bagian Contoh:
Contoh:
Pembangunan yang
Pengalaman Pancasila kalimat.
dilaksanakan sekarang
dapat diwujudkan Contoh:
harus memperlihatkan
dalam kehidupan Masalah itu saya harap kesinambungan antara
pribadi, keluarga, dapat diselesaikan pada pusat dan daerah,
masyarakat, dan pertemuan yang akan kesinambungan antara
negara. datang. pemerintah dan swasta.
Penekanan
Kehematan Kata depan Dari dan Daripada

Kehematan itu dimaksudkan ialah Kata depan dari hanya dipakai


apabila menyatakan asal dan arah.
apabila ada dalam kalimat dua kata
Contoh:
yang berfungsi sama, atau dua kata
Cincin itu terbuat dari emas murni.
berdekatan bersinonim, sebaiknya satu (asal)
saja yang digunakan.
Contoh: Sedangkan kata depan daripada
Para hadirin riuh tertawa setelah selalu dipakai untuk menyatakan
mereka merasa lucu karena pelawak perbandingan.
itu. (tidak efektif) Contoh:
Hadirin riuh tertawa setelah merasa Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang
lucu karena pelawak itu.(efektif) berguna daripada duduk-duduk
berpangku tangan.
memberikan penekanan
2. Awal Kalimat
4. pada bagian-bagian
kalimat yang diinginkan. Tempatkan ide/gagasan pikiran pada awal
VARIASI Agar tidak membosankan kalimat.
dalam penulisan kalimat Contoh:
diperlukan pola dan Pilu rintihan pengungsi itu karena ketiadaan
bentuk atau struktur yang makanan. (frase keterangan kualitas)
bervariasi.

3. Bentuk me- dan di-


1. Ragam Kalimat
Memvariasikan penggunaan prefiks me-
Ditandai dengan penggunaan kalimat tanya dan di- agar penyusunsan pola kalimat
atau perintah. tidak monoton.
Contoh: Contoh:
Tercapaikah tujuan pendidikan bahasa Rani melipat baju di kamarnya
Indonesia itu, apabila masyarakat kita Baju dilipat Rani di kamarnya
masih mengabaikannya?
Penggunaan Ejaan
Kalimat efektif ditandai pula dengan penggunaan
ejaan secara tepat, baik itu dalam hal penggunaan
tanda baca, penulisan huruf, maupun dalam
penulisan kata.
Contoh:
tidak efektif :
Bu Guru Ani pandai menyanyi.
efektif
Bu, Guru Ani pandai menyanyi
Bu Guru, Ani pandai menyanyi.
Bu Guru Ani, pandai menyanyi.
Selamat
Memahami!

Anda mungkin juga menyukai