UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2022
KEGIATAN BELAJAR 3
KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN BELAJAR 3
KEGIATAN BELAJAR 4
2 Daftar materi yang sulit 1. Faktor perubahan makna dan jenis jenis
dipahami di modul ini perubahan makna
2. istilah pragmatik dengan mengetengahkan
istilah competence dan performance.
3.
3 Daftar materi yang sering 1. Secara dikotomis berbagai jenis makna
mengalami miskonsepsi dikelompokkan menjadi beberapa macam.
Pengelompokkan makna ini dapat dilihat
dengan berbagai sudut pandang. Pateda
mengelompokkan jenis makna menjadi 25
jenis makna. Sementara itu, Leech
mengelempokkan jenis makna menjadi
tujuh jenis makna.
PEMBELAJARAN MANDIRI PPG DALAM JABATAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2022
N Butir Respon/Jawaban
o Refleksi
1 Garis besar KEGIATAN BELAJAR 1
materi yang 1. , puisi memiliki arti penting bagi kehidupan. Sejalan dengan fungsi sastra
dipelajari yang disampaikan oleh Aristoteles, yaitu dulce et utileyang berarti
menghibur dan bermanfaat, puisi dapat menghibur sekaligus bermanfaat
bagi manusia.
2. Di antara berbagai pendapat yang ada untuk mendefisinikan puisi, pendapat
Suminto A. Sayuti dianggap dapat mewakili definisi puisi yang berkembang
saat ini. Menurut Sayuti (2002:3), puisi adalah sebentuk pengucapan bahasa
yang mempertimbangkan adanya aspek bunyi-bunyi di dalamnya, yang
mengungkapkanpengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair
yang ditimba dari kehidupan individual dan sosial
3. Pantun merupakan salah satu warisan nenek moyang. Pantun ini
berkembang hingga sekarang. Pantun ini tumbuh dan berkembang dalam
budaya masyarakat.
4. Karmina merupakan pantun pendek yang hanya terdiri dari 2 baris. Karmina
sering juga disebut pantun kilat. Baris pertama merupakan sampiran. Baris
kedua merupakan isi. Jumlah suku kata setiap baris 8-12. Karmina juga
memiliki sajak
Perhatikan contoh karmina berikut!
d. Amanat (Intention)
12. Menulis puisi dapat dimulai dengan menemukan gagasan yang akan ditulis.
Gagasan itu dapat diperoleh melalui berbagai sarana, seperti objek gambar
pemandangan, video, lagu, kisah inspiratif, dan sebagainya.
13. Salah satu cara mengapresiasi puisi adalah dengan mendemonstrasikannya
menjadi sebuah pembacaan yang menarik. Untuk melakukan pembacaan
puisi dengan baik, kita perlu memahami isi puisi tersebut. Aktivitas
menemukan unsur batin puisi, baik berupa tama, perasaaan, nada, maupun
amanat, di atas dapat menjadi bekal untuk membaca puisi.
KEGIATAN BELAJAR 2
1. unsur pembangun prosa fiksi terdiri dari fakta cerita, sarana cerita, dan tema.
Fakta cerita merupakan fakta yang ada dalam cerita,terdiri dari alur, tokoh, dan
latar.
2. Alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disusun berdasar hubungan
kausalitas atau hubungan sebab akibat (Sayuti, 2002). Artinya, peristiwa-
peristiwadalam prosa fiksi itu saling berhubungan
3. Eksposisi atau pemaparan berisi pengenalan, bisa pengenalan tokoh, latar,
ataupun konflik. Setelah pengenalan selesai, muncullah ketidakstabilan
(instabilitas).
4. Cerita digerakkan oleh tokoh. Tokoh ini bisa berupa manusia, binatang,
mainan, hantu, dan sebagainya. Sebagaimana manusia, tokoh digambarkan
secarautuh meliputi tiga dimensi, yaitu dimensi fisiologis, psikologis, dan
sosiologis(Sayuti, 2002).
5. Fabel merupakan prosa fiksi yang menggunakan tokoh binatang. Fabel ini dapat
digunakan untuk menanamkan moral dan karakter. Banyak anak suka membaca
fabel ini. Fabel biasanya ditujukan untuk anak-anak sehingga masuk dalam
kategori sastra anak
6. Latar cerita merupakan unsur fiksi yang mengacu pada tempat, waktu, dan
kondisi sosial cerita itu terjadi. Hal ini sejalan dengan pembagian latar, yaitu
latar tempat, latar waktu, dan latar sosial (Nurgiyantoro, 1995). Latar tempat
adalah latar yang mengacu pada tempat berlangsungnya cerita, misalnya di
kelas, di pedesaan, di kantor, dan sebagainya
7. Legenda setempat tidak sama dengan fabel. Legenda adalah cerita prosa rakyat
yang dianggap sebagai kejadian yang sungguh-sungguh terjadi Menurut Jan
Harold Brunvand (melalui Danandjaja, 1991), legenda dapat digolongkan
menjadi empat kelompok, yaitu
legenda keagamaan,
legenda alam gaib,
legenda perseorangan, dan
legenda lokal
8. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id), anekdot merupakan cerita
singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang
penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
9. Jenis tulisan prosa fiksi dilihat dari panjang pendeknya cerita dan kata dapat
dikategorikan dalam cerpen, novelet, dan novel. Pembedaan ketiga bentuk fiksi
inididasarkan pada panjang pendeknyanya cerita. Cerpen adalah cerita yang
pendek, sedangkan novelet adalah cerpen yang panjang tetapi lebih pendek dari
novel
10. Menurut Nurgiyantoro (2013), cerita fantasi menampilkan tokoh, alur, atau tema
yang derajat kebenarannya diragukan, baik dalam seluruh cerita maupun dalam
sebagian cerita. Teks cerita fantasi menghadirkan dunia khayal atau imajinatif
yang diciptakan oleh pengarang
11. Secara umum, untuk menulis kita perlu memahami tahapan menulis. Tompkins
(2004) menyatakan ada lima tahapan dalam menulis, yaitu tahap pre- writing
(pramenulis), drafting (menulis draf), revising (revisi), editing (penyuntingan),
dan publishing (publikasi). Tahapan menulis tersebut dapat diterapkan dalam
menulis kreatif
KEGIATAN BELAJAR 3
1. Alur atau plot atau kerangka cerita merupakan jalinan cerita atau kerangka dari
awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang
berlawanan (Waluyo, 2001:8). Menurut Wiyanto (2002:24), secara rinc
perkembangan plot drama ada enam tahap, yaitu eksposisi, konflik,
komplikasi, krisis, resolusi, dan keputusan.
2. Tokoh adalah pelaku yang menggerakkan alur drama. Cara menggambarkan
tokoh disebut penokohan. Penokohan ini erat hubungannya dengan perwatakan.
Menurut Wiyanto (2002: 27), karakter atau perwatakan adalah keseluruhan ciri-
cirijiwa seorang tokoh dalam lakon drama.
3. Waluyo (2001: 23) menyatakan bahwa setting atau tempat kejadian cerita
disebut latar cerita. Secara lebih lengkap, Wiyatmi (2006: 51) menyatakan latar
dalam naskah drama meliputi latar tempat, waktu, dan suasana yang
ditunjukkan dalam teks samping.
4. Tema adalah pikiran pokok yang mendasari lakon drama, yang dikembangkan
sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang menarik (Wiyanto, 2002: 23).
Waluyo (2003: 24) menyatakan tema merupakan gagasan pokok yang
terkandung dalam drama.
5. Seorang pengarang drama, sadar atau tidak sadar, pasti menyampaikan amanat
atau pesan dalam karyanya
6. Dialog merupakan ciri khas drama. Dialog dilakukan oleh para tokoh dan harus
mendukung karakter tokoh yang diperankan.
7. Lakuan merupakan gerak-gerik pemain di atas pentas. Lakuan harus berkaitan
dengan alur dan watak tokoh. Lakuan adalah proses perwujudan adanya sebuah
konflik di dalam sebuah drama. Konflik adalah hal yang bersifat dramatik
8. Teks samping atau petunjuk teknis mempunyai nama lain yaitu kramagung.
Dalam bahasa Inggris sering disebut stage direction. Sesuai namanya, teks
samping ini memberikan petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana pentas,
suara, musik, keluar masuknya pemain, keras lemahnya dialog, warna suara,
perasaan yang mendasari dialog, dan sebagainya
9. Pementasan drama dilakukan berdasarkan naskah drama. Dalam naskah drama
terdapat dialog dan teks samping yang akan menjadi panduan pementasan
drama ini biasanya dibagi menjadi babak demi babak dan adegan demi
adegan
10. Menurut Siswanto (2008:165), berdasarkan masanya, drama dapat dibagi
menjadi dua, yaitu drama tradisional dan drama modern.
11. Ada banyak cara untuk mengapresiasi drama, di antaranya menginterpretasi
drama, merefleksi nilai-nilai drama, menulis teks drama, dan mementaskan
drama. Semua aktivitas dalam rangka mengapresiasi drama akan memberi
kemanfaatan pada pembaca drama atau penonton pementasan drama
KEGIATAN BELAJAR 4
1. Format RPP mengikuti Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses dan Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Inti/KompetensiDasar. Berdasarkan Pemendikbud tersebut, maka RPP
dikembangkan
Contoh RPP
Identitas
Nama Satuan PendidikanMata Pelajaran Kelas/Semester
Materi Pokok Alokasi Waktu
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Alat dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar
Langkah-langkah Pembelajaran
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
identitas dalam RPP.
Contoh 2. Identitas RPP
Satuan
Pendidikan
: SMP
Negeri 8
Yogyakarta
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII
Materi Pokok : Teks Drama
Alokasi Waktu : 12 x 40 menit (4 pertemuan)
2. Dalam kurikulum terdapat Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Sesuai namanya, Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan rumusan
kemampuan yang menunjukkan ketercapaian KD.
3. Dalam RPP, tujuan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas, berdasarkan
KD dan IPK yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran ini menunjukkankecakapan
yang harus dimiliki oleh siswa
4. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, materi pembelajaran
dalam RPP harus memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi.
5. Media/alat pembelajaran merupakan sarana bagi guru untuk melaksanakan
pembelajaran di kelas. Media ini harus relevan dengan kompetensi yang ingin
dicapai, sehingga media harus menjadi bagian yang integral dari keseluruhan
prosespembelajaran yang saling berhubungan dengan komponen lainnya
6. Langkah kegiatan pembelajaran disusun menyesuaikan dengan KD, IPK, dan
metode pembelajaran. Secara umum langkah pembelajaran meliputi bagian
pendahuluan, inti, dan penutup. Metode pembelajaran yang dapat diterapkan
dalampembelajaran sastra antara lain scientific learning dan discovery learning
dengan sintak yang tepat. Sintak scientific learning adalah mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Sintak discoverylearning
7. Menurut Depdiknas (2008), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas, dan tugas yang harus dikerjakan siswa
8. Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dijelaskan bahwa penilaiandalam
pembelajaran meliputi penilaian proses dan penilaian hasil belajar. Penilaian
proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic
assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara
utuh.
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di dalam RPP termuat Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) yang dirumuskan dari KD. IPK menjadi acuan
untuk menentukan tujuan, materi, langkah pembelajaran, lembar kerja, dan
penilaian
10.
2 Daftar 1. membedakan bahasa sastra dengan bahasa ilmiah dan bahasa sehari-hari.
materi yang 2. Pementasan drama dilakukan berdasarkan naskah drama. Dalam naskah
sulit dramaterdapat dialog dan teks
dipahami di 3. menyusun perangkat pembelajaran yang antara lain meliputi Rencana
modul ini Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, media/alat
pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan penilaian
pembelajaran
3 Daftar 1. Fiksi sejarah berbeda dengan teks sejarah. Fiksi sejarah bersifat imajinatif,
materi yang sedangkan teks sejarah bersifat faktual
sering
mengalami
miskonseps
i
PEMBELAJARAN MANDIRI PPG DALAM JABATAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2022
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Garis besar KEGIATAN BELAJAR 1
materi yang 1. Keterampilan berbahasa secara umum digolongkan menjadi
dipelajari empat keterampilan secara garis besar yaitu keterampilan
menyimak/memirsa, berbicara, membaca, dan menulis.
2. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan menyimak mempunyai
peranan penting sehingga mengambil bagian melebihi 50% dari
seluruh kegiatanberkomunikasi. Hal in menunjukkan betapa
menyimak memegang peranan pentingtermasuk dalam dunia
akademik karena merupakan salah satu penentu kesuksesandalam
belajar selama masa studi (Goh, 2004: 1).
3. Proses menyimak merupakan proses yang cukup kompleks
karena merupakan serangkaian proses penerimaan sekaligus
penyimpanan informasi yang disampaikan secara lisan baik
menggunakan media audio maupun audiovisual ataubahkan tanpa
media.
4. Fase mempersepsi rangsangan yang ditangkap oleh telinga dan
ditambahkan signal berupa gambar
5. Fase berikutnya adalah pembagian ke dalam segmen-segmen
tertentu sesuaidengan unit-unit kebahasaan (sintactic structure
atau syntactic meaning) yang dikenal atau dikuasai oleh
penyimak
6. Wolvin & Coakely menngolongkan jenis menyimak dalam lima
tipe yaitu: a. diskriminatif (discriminative),
b. komprehensif (comprehensive),
c. terapeutik (therapeutic),
d. kritis (critical), dan
e. apresiatif (apreciative) (Goh:2002).
7. Tujuan menyimak dan jenis menyimak tersebut menjadi penting
karena akan menentukan strategi yang akan digunakan dalam
menyimak. Sebagai contoh ketika akan menyimak untuk
memeperhatikan detail penyimak pasti sudah mulai memikirkan
detail apa saja yang akan dibutuhkan untuk diperhatikan
sungguh- sungguh.
8. Proses belajar atau mempelajari bahasa memerlukan stategi atau
cara-cara tertentu yang bertujuan untuk memaksimalkan
pencapaian pada level tertentu. Begitu juga halnya dalam
pembelajaran menyimak
9. Chamot menyampaikan bahwaterdapat tiga kategori strategi di
dalam pembelajaran menyimak yaitu
a. kognitif,
b. metakognitif, dan
c sosial-afektif
10. Strategi yang berikutnya adalah strategi metakognitif
(metacognitive), yaitustrategi yang berfungsi untuk mengelola
dan memfasilitasi proses mental, serta mengatasi kesulitan
selama menyimak (Goh, 2002:7). Strategi ini tidak hanya
melibatkan aspek kognitif, tetapi juga aspek mental atau psikis
11. Strategi sosial-afektif merupakan strategi menyimak yang
melibatkan pihak lain dalam prosesnya. Dalam hal ini selama
proses menyimak, penyimak memerlukan bantuan orang lain
untuk membantu pemahaman.
12. Pengetahuan tentang jenis menyimak dapat membantu penyimak
menyiapkan strategi yang diperlukan untuk kesuksesan tujuan
menyimaknya tersebut. Wolvin & Coakely menngolongkan jenis
menyimak dalam 5 tipe yaitu: diskriminatif (discriminative),
komprehensif (comprehensive), terapeutik (therapeutic), kritis
(critical), dan apresiatif (apreciative).
KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN BELAJAR 3
KEGIATAN BELAJAR 4
3 Daftar materi Proses belajar atau mempelajari bahasa memerlukan stategi untuk
yang sering memaksimalkan pencapaian pada level tertentu
mengalami
miskonsepsi
PEMBELAJARAN MANDIRI PPG DALAM JABATAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2022
KEGIATAN BELAJAR 2
membahas mengenai; prinsip pembelajaran
keterampilan berbicara, metode
pembelajaran keterampilan berbicara,
evaluasi pembelajaran keterampilan
berbicara, keterampilan berbicara dalam
pembelajaran.
Menjelaskan prinsip pembelajaran
keterampilan berbicara.
Menjelaskan metode pembelajaran
keterampilan berbicara.
Merancang evaluasi pembelajaran
keterampilan berbicara.
Mengimplementasikan keterampilan
berbicara dalam pembelajaran.
KEGIATAN BELAJAR 3
membahas mengenai; konsep dasar menulis,
ragam dan faktor-faktor pendukung
menulis, pendekatan proses menulis, cara
penggalian ide menulis.
a. Menjelaskan konsep dasar menulis.
b. Menjelaskan ragam dan faktor-faktor
pendukung menulis.
c. Menjelaskan pendekatan proses menulis.
d. Menjelaskan cara penggalian ide menulis.
KEGIATAN BELAJAR 4
membahas mengenai;
prinsip-prinsip pembelajaran keterampilan
menulis, model pembelajaran menulis,
penilaian keterampilan menulis berbagai
teks, keterampilan menulis dalam
pembelajaran.
a. Menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran
keterampilan menulis.
b. Menjelaskan model pembelajaran
menulis.
c. Merancang penilaian keterampilan
menulis berbagai ragam teks.
d. Mengimplementasikan keterampilan
menulis dalam pembelajaran.
1. Cerita imajinasi/fantasi
Cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis
yang dibangun menggunakan alur cerita
yang normal, namun memiliki sifat
imajinatif dan khayalan semata. Umumnya
unsur unsur dan struktur cerita fantasi ini
seperti setting, alur, penokohan, konflik,
ending dan lain sebagainya akan dibuat
berlebihan dan terkesan tidak akan pernah
terjadi di dunia nyata.
2. Puisi Rakyat
Puisi rakyat mempunyai nilai-nilai yang
berkembang di dalam kehidupan
masyarakat. Termasuk juga dari puisi rakyat
yaitu puisi lama yang berisi nilai-nilai dan
pesan-pesan warisan leluhur bangsa
Indonesia. Di dalam dunia kesastraan
mempunyai warisan turun-temurun yang
berupa tentang
3. Fabel
Fabel adalah cerita yang menggambarkan
kehidupan hewan yang memiliki perilaku
layaknya manusia (Rubin, 1993
4. Puisi
Pada umumnya unsur-unsur puisi dapat
dibagi berdasarkan strukturnya menjadi dua
jenis yakni struktur fisik dan struktur batin.
5. Drama
Sebelum menelaah teks drama, perlu
dipahami terlebih dahulu struktur yang
membangun naskah drama.
6. Cerpen
7. Cerita inspirasi
Dalam KBBI inspirasi diartikan sebagai
ilham atau sesuatu yang dapat
menggerakkan hati untuk mencipta
(mengarang syair, lagu, dan sebagainya).
b. Kosakata
Seorang penulis cerpen harus mempunyai
banyak perbendaharaan kata.
1. Teks Deskripsi
Salah satu keterampilan pertama yang
muncul oleh pengguna bahasa adalah
menggambarkan atau mendeskripsikan
sesuatu
2. Teks Prosedur
Seperti yang telah dikemukakan pada
Kegiatan Belajar 1 bahwa teks prosedur teks
prosedur diartikan sebagai teks yang berisi
cara, tujuan untuk membuat atau
melakukan sesuatu hal dengan langkah
demi langkah yang tepat secara berurutan
sehingga menghasilkan suatu tujuan yang
diinginkan. Dalam Knapp & Watkins (2005:
153) teks ini diistilahkan dengan genre of
instructing.
4. Teks Eksposisi
5. Teks Eksplanasi
d) Penutup
Kegiatan Belajar 4
PENYUSUNAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN
TEKS BERBASIS GENRE
A. Pemetaan Kompetensi Dasar dan
Penetuan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK)
Komponen terpenting implementasi
kurikulum adalah pelaksanaan
prosespembelajaran yang diselenggarakan di
dalam dan/atau luar kelas untuk membantu
peserta didik mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan.