B. Tanda Baca
a) Penggunaan tanda baca titik (.),
b) koma (,),
c) titik koma (;),
d) titik dua (:),
e) tanda hubung (-),
f) tanda tanya (?),
g) tanda seru (!),
h) tanda petik dua (“...”),
i) tanda petik tunggal (‘...’),
j) tanda kurung ((...)),
k) garis miring (/).
H. Penggolongan Kalimat
1. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Pengucapan
a. Kalimat langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat
menirukan ucapan orang. Kalimat langsung memberitakan
bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga).
b. Kalimat tak langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan
kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak
langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan
sudah diubah menjadi kalimat berita.
2. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Stuktur Gramatikal (Jumlah
Klausa)
a. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu klausa
dan terdiri atas satu subjek serta satu predikat. Kalimat
tunggal merupakan kalimat dasar.
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal
yang saling berhubungan baik kordinasi maupun
subordinasi.
c. Kalimat majemuk bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas satu suku kalimat
bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua
kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak
sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting
(inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat)
3. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Unsur Kalimat
a. Kalimat lengkap
Kalimat lengkap sekurang-kurangnya terdiri dari satu subjek
dan satu predikat.
b. Kalimat tidak lengkap
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna
karena hanya memiliki subjek saja, atau predikat saja, atau
objek saja, atau keterangan saja.
4. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Susunan Subjek dan
Predikat
a. Kalimat inversi
Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya
mendahului subjeknya.
b. Kalimat versi
Kalimat versi adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur
kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa
Indonesia (S-P-O-K).
4. Kalimat Efektif
A. Kalimat Efektif
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mampu mengungkapkan
pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang terdapat pada
pikiran penulis atau pembicara.
B. Ciri-ciri Kalimat Efektif
Ciri-ciri kalimat efektif antara lain sebagai berikut.
1. Memiliki unsur pokok, minimal tersusun atas subjek dan
predikat.
2. Menggunakan diksi yang tepat.
3. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan
pikiran yang logis serta sistematis.
4. Menggunakan tata aturan ejaan yang berlaku.
5. Memperhatikan penggunaan kata yaitu penghematan
penggunaan kata.
6. Menggunakan variasi struktur kalimat.
7. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa
C. Syarat-syarat Kalimat Efektif
1. Sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
2. Sistematis
3. Tidak boros dan bertele-tele
4. Tidak ambigu
D. Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif
1. Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran dan struktur
kalimat yang digunakan.
2. Keparalelan adalah kesamaan bentuk dan struktur struktur
yang digunakan dalam kalimat efektif harus paralel, sama,
atau sederajat.
3. Ketegasan adalah penekanan pada ide pokok kalimat.
4. Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau
bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
5. Kecermatan artinya kalimat yang dibuat tidak menimbulkan
tafsiran ganda (ambigu).
6. Kepaduan berkaitan dengan keselerasan pernyataan dalam
kalimat agar informasi yang disampaikan tidak terpecah-
pecah.
7. Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
2. KB 2Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Keterampilan Menyimak yang meliputi
Pembelajaran Menyimak dalam Kurikulum
2013, Strategi Pembelajaran Menyimak dalam
Kurikulum 2013, Penilaian Keterampilan
Menyimak, dan Implementasi Keterampilan
Menyimak dalam Pembelajaran.Adapun daftar
istilah dan definisidalam KB 2 sebagaiberikut :
1. Pembelajaran menyimak merupakan salah
satu pembelajaran keterampilan berbahasa
dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah.
2. Tujuan adalah memetakan KD (kompetensi
dasar) berdasarkan pembelajaran
keterampilan “menyimak/memirsa” dengan
cara mencermati beberapa kata kunci yang
menandai keterampilan menyimak dalam
konteks genre teks tertentu.
3. Perumusan kata kerja operasional
merupakan dasar bagi proses belajar
mengajar yang akan dilaksanakan sehingga
berpengaruh secara langsung terhadap
perencanaan metode /strategi, materi yang
dibutuhkan, media yang harus dipersiapkan,
dan evaluasi yang harus dibuat.
4. Inti implementasi adalah penerapan semua
strategi yang dipilih sesuai dengan sintak
metode pembelajaran yang dipilih.
Kegiatan Belajar 3
KETERAMPILAN MENULIS
1. Menulis merupakan kemampuan seseorang
menuangkan ide, gagasan atau gambaran yang
ada di dalam pikiran manusia dalam bentuk
karya tulis yang dapat dibaca, dipahami dan
dimengerti orang lain.
2. Esai adalah tulisan yang membahas satu
masalah berdasarkan pemikiran sudut pandang
penulisnya.
3. Makalah adalah karangan yang membahas
suatu masalah secara logis, sistematis, dan
lengkap
4. Artikel adalah karya tulis hasil pemikiran atau
penelitian yang disajikan secara jelas,
sistematis dan sesuai dengan kaidah penulisan
yang berlaku.
5. Proposal merupakan karya tulis yang berisi
rancangan kegiatan atau rancangan penelitian
sebelum kegiatan/penelitian dilaksanakan
6. Laporan merupakan suatu macam dokumen
yang menyampaikan informasi mengenai
sebuah masalah yang telah atau tengah
diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang
diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang
akan diambil
7. Ragam karya tulis faktual merupakan sebuah
proses komunikasi atau pemberian ide,
gagasan, dan pikiran dalam bentuk bahasa tulis
berdasarkan fakta-fakta.
8. Teks deskripsi merupakan suatu bentuk
karangan yang melukiskan sesuatu sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya sehingga
pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar,
meraba, mencium, dan merasakan) apa yang
dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.
9. Teks narasi atau naratif merupakan karangan
yang menyajikan serangkaian peristiwa atau
kejadian menurut urutan terjadinya atau
kronologis dengan maksud memberi makna
kepada sebuah atau rentetan kejadian sehingga
pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
10. Teks eksposisi merupakan karangan yang
bertujuan untuk mengklarifikasi, menjelaskan,
mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan
dalam rangka memberikan informasi kepada
pembaca.
11. Teks eksplanasi merupakan karangan yang
menyajikan proses terjadinya atau terbentuknya
suatu fenomena alam atau sosial.
12. Teks prosedur merupakan karangan yang
berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang
disajikan secara runtut
13. Kata adalah unsur bebas terkecil yang
bermakna.
14. Keraf (2004:21) menyatakan bahwa kata
merupakan suatu unit dalam bahasa yang
memiliki stabilitas inter dan mobilitas
posisional, yang berarti ia memiliki komposisi
tertentu (fonologi atau morfologi) dan secara
relatif memiliki distribusi yang bebas.
15. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan
penulis membedakan secara tepat nuansa
makna dengan gagasan yang ingin disampaikan
kepada pembaca
16. Kalimat efektif merupakan satuan bahasa
(kata-kata) untuk menyampaikan pesan,
gagasan, dan perasaan sesuai dengan maksud
penulis dan kaidah penulisan kalimat.
17. Kesatuan kalimat adalah terdapatnya satu
ide pokok dalam sebuah kalimat.
18. Kepaduan kalimat adalah hubungan timbal
balik yang tepat antarunsur pembentuk kalimat.
19. Kesejajaran atau kepararelan adalah
pemakaian bentuk gramatikal yang sama untuk
bagian-bagian kalimat tertentu atau terdapatnya
unsur-unsur yang sama derajatnya dengan pola
kalimat yang sama.
20. Ketepatan adalah kesesuaian pemakaian
unsur-unsur yang membangun suatu kalimat
sehingga terbentuk pengertian bulat dan pasti.
21. Kelogisan adalah penalaran atau alur
berpikir yang masuk akal
22. Paragraf merupakan sekumpulan kalimat
yang dirangkai atau dihubungkan sehingga
membentuk suatu gagasan tertentu.
23. Kalimat pokok adalah kalimat inti yang
memuat ide atau gagasan dari sebuah paragraf.
24. Kalimat inti berisi suatu pernyataan yang
akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat
lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
25. Kalimat penjelas adalah kalimat yang
memberikan penjelasan tambahan atau detail
rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
26. Pengembangan gagasan secara
internal/deduktif adalah pengembangan
paragraf yang terjadi di dalam satu paragraf
dalam bentuk pengembangan gagasan dasar ke
dalam gagasan pengembang yang dilanjutkan
dengan pengembangan kalimat topik ke dalam
kalimat-kalimat pengembang.
27. Paragraf secara eksternal/induktif adalah
pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan
dengan paragraf yang lain
28. The appeal target audience yaitu
menentukan target pembaca
29. A coherent structure yaitu struktur tulisan
yang koheren
30. A smooth, detailed development
(ketuntasan pengembangan masalah tulisan),
dan
31. An appropriate, well articulated style
(gaya tulisan yang menarik)
32. Pramenulis adalah tahap persiapan untuk
menulis.
33. Kegiatan menulis adalah mengungkapkan
fakta-fakta, gagasan, sikap, pikiran, argumen,
perasaan dengan jelas dan efektif kepada
pembaca (Keraf, 63 2004:34)
34. Pascapenulisan merupakan tahap
penghalusan dan penyempurnaan tulisan kasar
yang dihasilkan.
35. Tompkins dan Hosskisson (1995:57)
menyatakan bahwa penyuntingan adalah
pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik
karangan seperti ejaan, puntuasi, diksi,
pengkalimatan, pengalineaan, gaya bahasa, dan
konvensi penulisan lainnya.
36. Penyuntingan merupakan kegiatan
merevisi atau perbaikan tulisan.
37. Kevin Byron merangkum kiat untuk
menemukan ide yaitu SCAMPER, dengan
(1) substitusi (substitute),
(2) kombinasi (combine),
(3) adaptasi (adapt),
(4) modifikasi (modify),
(5) gunakan untuk hal lain (Put to other uses),
(6) menghilangkan (eliminate),
(7) melakukan sebaliknya (reverse).
38. Model pembelajaran adalah prosedur atau
pola sistematis yang digunakan sebagai
pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang didalamnya terdapat strategi, teknik,
metode, bahan, media dan alat penilaian
pembelajaran
Kegiatan Belajar 4
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
MENULIS