Anda di halaman 1dari 29

KALIMAT EFEKTIF

OLEH
YENI RAHMAWATI, M.PD.
KALIMAT EFEKTIF
DEFINISI KALIMAT EFEKTIF
Menurut Finoza (2004:131) kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan penutur/penulis secara tepat
sehingga dapat dipahami oleh pendengar/
pembaca secara tepat.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1. Memiliki diksi (pilihan kata) yang tepat,
2. Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal
Subjek predikat (SP),
3. Taat pada tata aturan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI),
4. Memakai kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai,
5. Memakai variasi struktur kalimat,
6. Memakai kesepadanan antara struktur bahasa dan
jalan pikiran yang logis dan sistematis,
7. Mewujudkan koherensi yang baik,
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
8. Memperhatikan pararelisme,
9. Diwarnai kehematan, dan
10. Didasarkan pada pilihan kata yang baik.
SYARAT KALIMAT EFEKTIF
Kesatuan (Kohesi)

Kepaduan (Koherensi)

Keparalelan

Penekanan

Kehematan

Kevariasian

Kelogisan
KESATUAN
• Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapat satu
ide pokok dalam sebuah kalimat. Dengan satu ide
pokok tersebut kalimat boleh panjang atau pendek,
menggabungkan lebih dari satu-kesatuan, bahkan
dapat mempertentangkan kesatuan yang satu dan yang
lainnya asalkan ide atau gagasan kalimatnya tunggal.
Penutur tidak boleh menggabungkan dua kesatuan
yang tidak mempunyai hubungan sama sekali ke
dalam sebuah kalimat.
KESATUAN
• Contoh
1. Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan
dibantu oleh bank yang memberi kredit. (salah,
terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal)
2. Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi
kredit untuk membangun gedung sekolah baru.
(benar)
KOHERENSI (KEPADUAN)
Koherensi adalah terjadinya hubungan
yang padu antara unsur-unsur pembentuk
kalimat. Yang termasuk unsur pembentuk
kalimat adalah kata, frasa, klausa, serta
tanda baca yang membentuk S-P-O-Pel.-
Ket. dalam kalimat.
KOHERENSI (KEPADUAN)
• Contoh
1. Kepada setiap pengendara mobil di Kota
Jakarta harus memiliki surat izin
mengemudi. (salah karena tidak
memiliki subjek/subjeknya tidak jelas)
2. Setiap pengendara mobil di Kota Jakarta
harus memiliki surat izin mengemudi.
(benar)
KEPARALELAN (KESEJAJARAN)
• Keparalelan adalah terdapatnya unsur-unsur yang
sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan
frasa yang dipakai di dalam kalimat.
• Contoh
1. Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku,
membuat katalog dan buku-buku diberi label. (salah)
2. Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku,
pembuatan katalog, dan pelabelan buku. (benar)
PENEKANAN
• Penekanan adalah terjadinya suatu perlakuan khusus
pada kata tertentu dalam kalimat sehingga
berpengaruh terhadap makna kalimat secara
keseluruhan.
• Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk memberi
perlakuan khusus pada kata-kata tertentu, yaitu
1. Mengubah-ubah posisi dalam kalimat,
2. Mempergunakan pengulangan kata (repetisi),
PENEKANAN
3.Pertentangan,
4. Partikel penekanan.
• Contoh
1. Mengubah-ubah posisi dalam kalimat.
Kami berharap pada kesempatan lain dapat
membicarakan lagi soal ini.
Kalimat di atas menunjukkan bahwa kata yang
dipentingkan adalah kami (berharap), bukan yang lain-
lain. Di samping kata kami, kita dapat memberi
penekanan pada kata-kata lainnya: harap, pada
PENEKANAN
kesempatan lain, kita, soal ini. Kata-kata tersebut dapat
ditempatkan pada awal kalimaat dengan konsekuensi
bahwa kalimat di atas bisa mengalami perubahan
strukturnya, asal isinya tidak berubah.
Contoh
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita
bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Pada kesempatan lain kami berharap kita dapat
membicarakan lagi soal ini.
Kita dapat membicarakan lagi soal ini pada
kesempatan lain demikian harapan kami.
PENEKANAN
2. Mempergunakan pengulangan kata (repetisi).
Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, tidak
suka ditipu, dan tidak suka dibodohi.
3. Pertentangan
Pertentangan dapat pula dipergunakan untuk
menekan suatu gagasan.
Penduduk desa itu tidak menghendaki bantuan yang
bersifat sementara, tetapi bantuan yang bersifat
permanen.
PENEKANAN
4. Partikel penekanan.
Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa partikel
yang berfungsi untuk menonjolkan sebuah kata atau ide
dalam sebuah kalimat. Partikel-partikel yang dimaksud
adalah lah, pun, kah, yang oleh kebanyakan tata bahasa
disebut imbuhan.
Contoh
Kami pun turut dalam kegiatan itu.
Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan
masalah itu.
KEHEMATAN
• Kehematan adalah adanya upaya menghindari
pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat di sini berarti
tidak memakai kata-kata mubazir, tidak mengulang
subjek, dan tidak menjamakkan kata yang memang
sudah berbentuk jamak.
• Contoh
1. Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri
bahwa mahasiswa itu belajar seharian dari pagi
sampai petang. (salah)
2. Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
(benar)
KEVARIASIAN
Variasi adalah suatu upaya yang bertolak belakang
dengan repetisi. Repetisi atau pengulangan adalah
sebuah kata untuk memperoleh efek penekanan, lebih
banyak menekankan kesamaan bentuk.
Dalam kalimat, variasi dapat diperoleh dengan
beberapa cara, yaitu
1. Variasi sinonim kata
Variasi berupa sinonim kata atau penjelasan-penjelasan
yang berbentuk kelompok kata pada hakikatnya tidak
mengubah isi dari amanat yang akan disampaikan.
KEVARIASIAN
Contoh
Seribu puspa di taman bunga seribu wangi menyegar
cita.
Kata puspa dan wangi memiliki makna yang sama dan
digunakan dalam satu kalimat.
2. Variasi panjang-pendeknya kalimat
Variasi dalam panjang-pendeknya struktur kalimat
akan mencerminkan dengan jelas pikiran pengarang,
serta pilihan yang tepat dari struktur panjangnya sebuah
kalimat dapat memberi tekanan pada bagian-bagian
yang diinginkan.
KEVARIASIAN
Contoh
Saudara J.U. Nasution memberikan alasan untuk
menolak sajak tersebut dengan mengutarakan bahwa
puisi itu tidak mengikuti logika puisi, pada malam
lebaran tidak ada bulan. Sebenarnya tidak perlu kita
bawa logika puisi untuk menolak puisi tersebut.
Penciptaan puisi memang bukanlah hanya dapat
melambangkan banyak hal. Akan tetapi, pernyataan itu
juga harus intensif, yang dengan sendirinya dapat
menimbulkan kesan kepada pembaca, dan kesan itu
timbul bukan karena peneliti pernah mengalami hal
yang sama atau mengetahui jiwa penyair atau situasi
KEVARIASIAN
Penyair waktu menciptakan sajak itu. Dari segi syarat-
syarat tema juga sudah terang sajak itu bukanlah suatu
puisi yang baik. Dia juga harus mmeberi sesuatu kepada
manusia dan yang diberikan itu haruslah sesuatu yang
berharga.
Bila kita perinci fragmen di atas, kalimat pertama
mengandung 23 kata (nama orang dihitung 1 kata).
Sementara itu, kalimat-kalimat selanjutnya berturut-
turut terdiri dari 11 kata, 9 kata, 37 kata, 15 kata, dan 16
kata. Ternyata, fragmen ini tidak membosankan karena
cukup mengandung variasi.
KEVARIASIAN
3. Variasi penggunaan bentuk me- dan di-
Pemakaian bentuk gramatikal yang sama dalam
beberapa kalimat berturut-turut juga dapat
menimbulkan kelesuan.
Contoh
Pemerintah memperbaiki jembatan yang rusak di sekitar
Kali Code. (kalimat aktif)
Jembatan yang rusak di sekitar Kali Code diperbaiki
oleh pemerintah. (benar kalimat pasif)
Pemerintah diperbaiki jembatan yang rusak di sekitar
Kali Code. (salah)
KEVARIASIAN
4. Variasi dengan mengubah posisi dalam kalimat.
Variasi dengan mengubah posisi dalam kalimat
sebenarnya mempunyai sangkup-paut dengan
penekanan kalimat.
Contoh (lihat pada penekanan kalimat).
KELOGISAN
• Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/
masuk akal.
• Contoh
1. Bagi yang membawa HP harap dimatikan! (salah)
2. HP harap dimatikan! (benar)
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 2005. Komposisi Bahasa
Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa.
Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.
TERIMA KASIH
SOAL
1. Agar supaya Anda dapat memperoleh nilai ujian
yang baik, Anda harus belajar dengan sungguh-
sungguh.
2. Bahasa indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
3. Dalam rapat itu membahas masalah penting.
4. Bagi dosen yang berhalangan hadir harap
diberitahukan ke akademik.
5. Presiden menganugerahi penghargaan kepada para
pahlawan.
6. Para hadirin sekalian dipersilakan duduk.
7. Jika aku lulus nanti, maka aku akan melanjutkan
kuliah di Inggris.
JAWABAN
1. Supaya Anda dapat memperoleh nilai ujian yang
baik, Anda harus belajar dengan sungguh-sungguh.
2. Bahasa indonesia berasal dari bahasa Melayu.
3. Rapat itu membahas masalah penting.
4. Dosen yang berhalangan hadir harap diberitahukan
ke akademik.
5. Presiden menganugerahkan penghargaan kepada
para pahlawan.
6. Hadirin dipersilakan duduk.
7. Jika aku lulus nanti, aku akan melanjutkan kuliah di
Inggris.
KUIS
1. Jika aku diterima kerja di hotel berbintang, maka aku
akan bersedekah kepada fakir miskin.
2. Dalam penelitian itu membahas masalah kebahasaan.
3. Kakak menghadiahkan adiknya tas baru.
4. Para tamu-tamu datang di pesta itu.
5. Sinta lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan
berjahitan.
TUGAS
1. Carilah Koran Edisi terserah!
2. Tentukan pola
Subjek/Predikat/Objek/Pelengkap/Keterangan
pada koran 10 saja!
3. Artikel pada koran digunting dan ditempelkan
di kertas serta digarisbawahi!
4. Gunakan kertas folio bergaris!
5. Tidak boleh kerja sama!

Anda mungkin juga menyukai