Anda di halaman 1dari 9

Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan


kaidah tata bahasa, baik itu ejaan maupun tanda
bacanya. Sehingga kalimat tersebut mudah dipahami
oleh pembaca atau pendengarnya.

Selain itu, kalimat efektif juga dapat menyampaikan


gagasan-gagasan atau ide yang ingin disampaikan oleh
penulis, atau pembicara pada pembaca maupun
pendengar.
Syarat-syarat kalimat efektif
1. Sesuai EYD
2. Logis
Contoh:
“Waktu dan tempat kami persilakan”
Kalimat tersebut tidak efektif dan tidak bisa diterima oleh
akal sehat. Bagaimana bisa waktu dan tempat
dipersilahkan, bukan pembicara. Yang dimaksud kalimat
tersebut bukanlah waktu dan tempat dipersilahkan,
tetapi bapak asep yang dipersilahkan.
Seharusnya kalimat tersebut adalah sebagai berikut :
“Kepada Bapak Asep, kami persilakan”
3. Tidak ambigu

Kalimat yang mempunyai makna lebih dari satu disebut dengan kalimat yang tidak
efektif. Hal ini dikarenakan kalimat tersebut tidak bisa menyampaikan maksud atau
ide yang sebenarnya kepada para pembaca dan pendengar.

“Para siswa baru mengikuti kegiatan pesantren kilat disekolah”

Kalimat tersebut ambigu karena mempunyai dua makna yang dihasilkan, yaitu
apakah murid baru yang mengikuti kegiatan pesantren kilat di sekolah. ataukah para
murid baru saja mengikuti kegiatan tersebut.

“Para siswa baru saja mengikuti kegiatan pesantren kilat di sekolah”

4. Hemat kata

5. Ketegasan topik
Ciri-ciri kalimat efektif
1. kesepadanan
Ciri-ciri kesapadanan struktur suatu kalimat adalah sebagai
berikut :
Kalimat tersebut harus mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
1. Tidak terdapat subjek yang ganda.
2. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat
tunggal.
3. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata penghubung yang.
Contoh :
 Dalam musyawarah itu menghasilkan lima keputusan (salah)
 Musyawarah itu menghasilkan lima keputusan (benar)
 Di Sekolah kami mengadakan lomba baca puisi (salah)
 Sekolah kami mengadakan lomba baca puisi (benar)
2. Kesajajaran

Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan


yang digunakan dalam kalimat tersebut. Jika bentuk
pertama memakai verba, yang kedua juga harus memakai
verba. Dan apabila kalimat pertama menggunakan kata
kerja berimbuhan me-, maka kalimat selanjutnya juga
harus menggunkan kata kerja berimbuhan me-.

Bapak menolong anak itu dengan dipapahnya kepinggir


jalan (salah)

Bapak menolong anak itu dengan memapahnya


kepinggir jalan (benar)
3. Ketegasan Makna

Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat,


namun memang peletakan subjek seharusnya selalu
mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus
tertentu, kalian bisa saja meletakkan keterangan di awal
kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca
dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat
tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai
pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang
umumnya diikuti partikel lah atau pun.

Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
4. Kehematan

Kehematan adalah menggunakan kata, frasa, atau


bentuk lain dengan yang wajar dan perlu saja.
Namun, perlu diingat bahwa tidak menyalahi
dengan kaidah tata bahasa. Penggunaan kata yang
berlebihan akan merusak maksud kalimat.
Yang harus diperhatikan dalam penghematan kata,
yaitu :
• Menghilangkan pengulangan subjek.
• Menghindari sinonim dalam satu kalimat
• Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk
jamak.
1. Saya di lahirkan pada bulan pebruari.
2. Kepada bapak camat waktu dan tempat kami
persilakan.
3. Banyak juga yang menyangka kalau dia itu
seorang pahlawan.
4. Guru-guru sudah pada hadir di rapat itu.
5. Kemarin banyak para karyawan yang
melakukan demonstrasi.
6. Saran yang di kemukakannya kami akan
pertimbangkan.
7. Motor yang di parkir yang di ujung itu
miliknya.
Bali banyak yang terkenal dengan nama pulau
dewa-dewa pulau seribu candi dan pulau surga.
Beberapa orang-orang memangil bali dengan
sebutan ‘pulau surga’ boekan tanpa alasan. bali
memiliki keindahan alam yang sangat luarbiasa
seperti gunung berapi yg terlihat dekat dan besar
sawah yang terhampar luas yang memberikan
rasa damai dan ketenangan. serta butiran-butiran
pasir pantai-pantai di bali dan keindahan lautnya
yang amat menggoda. Bali memiliki juga tarian-
tarian yang dramatis, upacara adat yang beragam,
serta kesenian dan kerajinan tangan yang indah
dan bagus.

Anda mungkin juga menyukai