Pengertian
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulis secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai unsure SPOK atau kalimat yang tidak mempunyai ide atau gagasan pembicara / penulis. Kalimat tidak efektif tidak memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.
2. Kepaduan
Kalimat Efektif
3. Kepararelan
4. Penekanan 5. Kehematan
6. Kelogisan
1. Kesatuan
Kesatuan Satu Ide Pokok (Jelas)
kalimat boleh panjang/pendek, menggabungkan lebih dari satu kesatuan, bahkan dapat mempertentangkan kesatuan yang satu dan yang lainnya asalkan ide/gagasan kalimatnya tunggal.
CONTOH
Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit. Kalimat di atas tidak efektif, karena dalam kalimat tunggal terdapat dua subjek, yaitu pembangunan gedung sekolah baru dan pihak yayasan. Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik. Kalimat di atas tidak efektif karena adanya kata depan yang salah dalam sehingga gagasan kalimat menjadi kacau. Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan member pengarahan kepada pegawai baru. Kalimat di atas ambigu, tidak jelas siapa yang akan member pengarahan, sekretaris atau manajer personalia.
2. Kepaduan (Koherensi)
Definisi : terjadinya hubungan yang padu antara unsur unsur pembentuk kalimat. Tidak Punya Subjek Struktur kalimat Rancu Unsur S-P-O Tdk Berkaitan Erat Salah Dalam Pemakaian kata
Kalimat Koheren
Saya punya rumah baru Rumah saya saja diperbaiki baru saja diperbaiki.
3. Kepararelan
Terdapatnya unsur unsur yang sama derajatnya, sama pola / susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Ketentuan : bentuk kalimat pada unsur pertama harus sama dengan bentuk kalimat pada unsur kedua dan selanjutnya.
Contoh : Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku buku diberi label. ( )
Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pelabelan buku. ( )
4. Penekanan
Ialah terjadinya suatu perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat secara keseluruhan.
Cara Pemberian Perlakuan Khusus Pada Kata Kata Tertentu Meletakkan kata yang ditonjolkan pada awal kalimat Melakukan pengulangan kata (repetisi)
Contoh Kalimat Bulan Desember kita ujian akhir semester. (Bukan bulan November) Saya senang melihat panorama alam yang indah; saya senang melihat lukisan yang indah; dan saya juga senang melihat seni ukir yg indah. Penduduk desa itu tidak menghendaki bantuan yang bersifat sementara, tetapi bantuan yang bersifat permanen. Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah ini
5. Kehematan
Ialah, adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu (tidak mengulang subjek, tidak menjamakkan kata yang memang sudah berbentuk jamak, dan tidak menggunakan kata yang mubazir). Contoh kalimat
Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa mahasiswa itu belajar seharian dari pagi sampai malam.
CONTOH
Santi menanam bunga anyelir, bunga mawar, bunga anggrek, dan bunga melati di taman rumahnya. Kalimat di atas tidak hemat, karena anyelir, anggrek, dan melati sudah jelas nama bunga Di dekat kantor tempat mendaftarkan tanah ditemukan sebuah peti tempat menyimpan uang dan sebuah koper yang terbuat dari kulit. Kalimat di atas tidak hemat, karena banyak menggunaan kata-kata yang seharusnya tidak perlu.
6. Kelogisan
Ialah terdapatnya arti kalimat yang logis / masuk akal. Contoh kalimat yang lemah dari segi logika :
3.
Kesimpulan
Kalimat efektif
Kalimat yang dapat dipahami maknanya, dan tepat sehingga tidak terjadi keganjalan dalam kalimat. kalimat tidak ambigu Pembaca Mengerti dengan jelas maknanya.