Anda di halaman 1dari 29

KALIMAT

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENGERTIAN KALIMAT
• KALIMAT adalah suatu ujaran yang
memiliki struktur minimal subjek (S)
dan predikat (P), serta intonasinya
sudah menunjukkkan adanya
kelengkapan makna.
• Ketuntasan intonasi ditandai dengan
tanda titik, tanda seru atau tanda
tanya.
CIRI-CIRI KALIMAT
• Berintonasi akhir
• Minimal terdiri dari subjek dan predikat
• Predikat transitif disertai dengan objek dan
pre-dikat intransitif disertai dengan pelengkap
• Mengndung pikiran yang utuh dan kesatuan
makna
• Mengandung urutan yang logis
• Dalam bahasa tulis diawali huruf kapital dan
di-akhiri titik, tanda tanya Atau tanda seru
UNSUR-UNSUR KALIMAT
Subjek
Subjek adalah bbagian kalimat yang
menunjukkan pelaku/benda. Subjek biasanya
diduduki oleh jenis kata/frasa benda
(nomina), frasa/ klausa verba.
Contoh :
Adikku menangis. (kata/frasa benda)
Yang berjas hitam guru saya. (klausa)
Mengayuh sepeda menyehatkan badan. (frasa
verba)
• Cara mengenali subjek dengan memberikan kata
tanya siapa (yang)... Atau apa (yang)... kepada
predikat.
• Jika jawaban yang logis, itulah subjek.
• Jika tidak ada yang logis, berarti bukanlah subjek
atau kalimat tersebut tidak memiliki subjek.
• Contoh :
1. Andika membeli buah. (siapa yang membeli
buah?)
2. HP itu disembunyikan Astri. (apa yang
disembunyikan Astri?)
3. Di sini melayani resep dokter. (tidak ada jawaban
logis)
PREDIKAT
• Predikat adalah bagian yang memberikan informasi
tentang apa yang dilakukan subjek atau
menyatakan dalam keadaan bagaimana subjek
didalam suatu kalimat.
• Predikat berfungsi meyatakan sifat, situasi, status,
ciri atau jatidiri subjek.
• Predikat dapat berupa kata atau frasa
(verba,adjektiva, numeralia, nomina)
• Contoh :
1. Ayam berkokok. (verba)
2. Anaknya tampan sekali. (adjektiva)
3. Annisa mahasiswa baru. (nomina)
4. Rumah pak Andi dua. (numeralia)

• Dalam sebuah kalimat bisa terjadi


tidak ada predikat.
• Contoh :
1. Keponakanku yang imut dan lucu
itu
2. Rumah kami yang ada di jalan
Samanhudi.
Perbedaan predikat transitif dan
predikat intransitif

transitif intransitif
Tidak membutuhkan
Membutuhkan objek
objek (pelengkap)

Bisa diubah ke bentuk Tidak bisa diubah ke


pasif bentuk pasif

Me-, memper-,
Verba dasar, ber-, ber-kan,
memper-kan, me-i,
ter-, ke-an
memper-i, me-kan
• Mahasiswa mengadakan
penelitian di laboratorium.
• Penelitian diadakan oleh
mahasiswa di laboratorium.
• Anak itu terjangkit penyakit
demab berdarah di rumah sakit.
Contoh :
1. Paman memperbaiki mobil
di bengkel.
2. Anita menaruh buah di kulkas.
3. Alvaro bermain sepeda.
4. Penjahat itu tertangkap polisi.
OBJEK
• Objek adalah bagian dalam suatu kalimat yang
berkedudukan untuk melengkapi predikat.
• Objek biasa diduduki oleh nomina, frasa nomina,
atau klausa
• Letak objek selalu dibelakang predikat verba
transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya
objek
• Sebaliknya apabila predikat verba intransitif,
kehadiran objek tidak dibutuhkan.
• Objek dalam kalimat aktif dapat berubah
kedudukan menjadi subjek dengan catatan harus
diubah menjadi kalimat pasif
Contoh:
1. Ibu menggendong adik.(kalimat aktif)
Adik digendong ibu. (kalimat pasif)
2. Nina mendesain ruang tidur. (kalimat aktif)
Ruang tidur didesain Nina. (kalimat pasif)
PELENGKAP
• Pelengkap merupakan bagian kalimat yang berkedu
dukan sebagai pelengkap predikat verba intransitif.
• Umumnya pelengkap terletak dibelakang predikat
intransitif.
• Namun, apabila dalam kalimat terdapat predikat
verba transitif yang membutuhkan objek maka
pelengkap terletak dibelakang objek.
• Pelengkap tidak bisa berubah kedudukan menjadi
subjek.
Contoh:
1. Ketau MPR membacakan pancasila.
2. Banyak partai politik berlandaskan
pancasila.
3. Santi menghadiai adiknya kain katun.
4. Sinta membelikan adiknya boneka lucu.
KETERANGAN
• Keterangan berkedudukan sebagai
pihak yang menerangkan berbagai
hal.
• Artinya, keterangan dapat
berkedudukan menerangkat subjek,
predika, objek atau pelengkap.
• Posisi bersifat manasuka
Jenis keterangan

Jenis
keterangan • Posisi/ penghubung

Tempat • Di, ke, dari, (di) dalam, pada

• Pada, dalam, se-, sebelum,


Waktu sesudah, selama, sepanjang
alat • dengan

tujuan • Supaya, untuk, bagi, demi

cara • Secara, dengan cara,


dengan jalan
• Dengan, bersama,
penyerta beserta

• Seperti, bagaikan,
similatif laksana

penyebaban • Karena, sebab


MACAM-MACAM KALIMAT
1. Kalimat berita : kalimat yang memberikan atau
memaparkan suatu kejadian atau peristiwa.
contoh : Hampir saja tadi dia terjatuh.
2. Kalimat tanya : kalimat yang mengandung makna
suatu pertanyaan.
contoh : Di mana kamu tinggal?
3. Kalimat retoris : kalimat tanya yang sebenarnya
mengandung suatu makna pernyataan dan tidak
memerlukan jawaban.
contoh : Siapa yang mau menderita penyakit
typus?
4. Kalimat perintah : kalimat yang mengandung makna
meminta/memerintah seseorang untuk melakukan
sesuatu.
contoh : buang sampah itu!
5. Kalimat ajakan : kalimat sebagai perluasan maknadari
kalimat perintah dan erat hubungannya dengan orang
kedua.
contoh : aku ingin kamu untuk bersabar,
6. Kalimat permintaan : kalimat ajakan yang diperhalus
dengan menggunakan kata mohon, harap, tolong.
contoh : kumohon kamu untuk tetap tinggal di sini.
7 Kalimat perjanjian : kalimat yang mengandung makna
persyaratan.
contoh:aku akan berlibur, jika sudah selesai
pekerjaanku
8. Kalimat luas : kalimat yang terdiri dari kalimat inti
dan diperluas dengan keterangan (tambahan).
contoh : Rina yang berambut panjang itu membawa
buah.
9. Kalimat tunggal : kalimat yang hanya terdiri dari
satu subjek dan satu predikat.
contoh : Ibu memasak.
10. Kalimat majemuk : kalimat yang terdiri dari dua
klausa atau lebih. Kalimat majemuk terdiri dari dua:
a. Kalimat majemuk setara: kalimat yang memiliki
dua klausa atau lebih dan setara.
contoh : Joni bermain dan Nina belajar.
b. Kalimat majemuk bertingkat : kalimat
majemuk yang terdiri dari dua klausa atau
lebih, namun salah satu klausa bertindak
sebagai induk kalimat dan yang lainnya
sebagai anak kalimat.
contoh : saya tidak akan mengajar karena
sakit perut.
KALIMAT EFEKTIF
• Kalimat efektif adalah kalimat yang
mampu mengungkapkan maksud dan
gagasan dari penutur atau penulisnya
sehingga dapat dengan mudah dipahami
oleh pendengar atau pembaca secara
tepat pula.
• Suatu kalimat harus memenuhi persyaratan
agar dapat disebut sebagai kalimat efektif.
1. Adanya kesatuan kalimat (kohesi)
• Kesatuan kalimat dalam hal ini adalah suatu kalimat
harus ada satu ide pokok saja.
• Berdasarkan agenda sekretaris direktur akan
memberikan pengarahan tentang rencana
pengembangan perusahaan.
• Berdasarkan agenda, sekretaris direktur akan
memberikan pengarahan tentang rencana
pengembangan perusahaan. ATAU
• Berdasarkan agenda sekretaris, direktur akan
memberikan pengarahan tentang rencana
pengembangan perusahaan.
2. Adanya kepaduan kalimat
• Maksudnya terdapat hubungan yang padu
di antara unsur-unsur
pembangun/pembentuk kalimat.
• Contoh:
Kepada setiap pelanggar aturan lalulintas
harus diberikan sanksi.
Setiap penggar aturan lalulintas harus
diberikan sanksi.
3. Adanya keparalelan kalimat
• Artinya jika terdapat unsur-unsur yang sama
derajatnya, sama pola atau kata dan frasa yang
dipakai dalam kalimat.
• Contoh:
• Kegiatan di laboratorium meliputi pengamatan
objek,mengidentifikasi kerakteristik objek, objek
diberi label, dan penyusunan laporan penelitian.
• Kegiatan di laboratorium meliputi pengamatan
objek,mengidentifikasi kerakteristik objek, pelabelan
objek, dan penyusunan laporan penelitian.
4. Adanya kehematan kalimat
• Penghematan kalimat dilakukan dengan cara
menghindari pemakain kata-kata yang memang
tidak diperlukan dalan kalimat.
• Contoh:
• Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri
bahwa laki-laki itulah yang saya lihat telah belajar
dengan keras dan sekuat tenaga berpeluh keringat
dari pagi, siang, sore, hingga malam hari telah larut
di taman kota ini.
• Saya melihat bahwa laki-laki itu telah belajar
dengan giat di taman kota ini.
5. Adanya kelogisan kalimat
• Agar ide kalimat yang akan disusun masuk akal,
sehingga akan mudah dipahami. Selain itu,
diupayakan agar kalimat yang disusun bisa
menimbulkan/ memunculkan pola pikir yang
sistematis pada diri pembaca.
• Contoh:
• Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan,
selesailah makalah ini tepat pada waktunya.
• Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat
pada waktunya.
Contoh-contoh kalimat tidak
efektif dan pembetulanya
• Rajinlah belajar agar supaya pintar
• rajinlah belajar agar pintar
• Menurut informasi yang saya dengar
menginformasikan bahwa akan ada pergantian
menteri.
• Menurut informasi yang saya dengar, akan ada
pergantian menteri.
• Kita harus merubah perilaku yang tidak baik.
• Kita harus mengubah perilaku yang tidak baik.
• Mobil dekan yang baru mahal harganya.
• Mobil yang baru milik dekan itu, mahal harganya.

Anda mungkin juga menyukai