Anda di halaman 1dari 27

KELAS X

TEKS EKSPOSISI
PENGERTIAN
MENURUT KBBI
TEKS adalah n 1 a naskah yg berupa kata-kata asli dr pengarang; b
kutipan dr kitab suci
untuk pangkal ajaran atau alasan; c bahan tertulis untuk dasar
memberikan pelajaran, berpidato, dsb; 2 wacana tertulis;
EKSPOSISI adalah n 1 petunjuk; 2 pameran (barang-barang hasil
industri, karya seni, kerajinan tangan, dsb)

Jadi teks eksposisi adalah naskah/ teks yang berisi


petunjuk atau memaparkan/ menjelaskan sesuatu.
TUJUAN

Memberi informasi,
pengetahuan(menambah
wawasan)
CIRI-CIRI TEKS EKSPOSISI
1. Menjelaskan tentang informasi dan pengetahuan.
2. Mengandung gaya informasi yang bersifat mengajak.
3. Biasanya menjawab pertanyaan tentang “apa”, “siapa”, “kapan”, “dimana”,
“mengapa”, dan “bagaimana”.
4. Berusaha menjelaskan tentang suatu hal.
5. Gaya penulisan bersifat informatif.
6. Fakta digunakan sebagai alat kontribusi.
7. Bersifat singkat, padat, tepat, akurat.
8. Fakta dipakai agar informasi yang disampaikan bersifat konkret dan dijadikan alat
kontibusi.
9. Informasi disampaikan secara lugas serta memakai bahasa yang baku.
10.Tidak bersifat memihak pada siapapun, artinya tidak memaksakan kemauan penulis
kepada pembaca
JENIS
JENIS PENJELASAN
1. Eksposisi Definisi Menjelaskan pengertian dari suatu objek

2. Eksposisi Proses Memberikan penjelasan langkah-langkah atau tata cara membuat sesuatu

3. Eksposisi Berita Memberikan informasi dari suatu peristiwa & menjawab pertanyaan 5W+1H

4. Eksposisi Analisis Menjelaskan suatu masalah menjadi beberapa bagian lalu dikembangkan secara berurutan

5. Eksposisi Klasifikasi Menjelaskan sesuatu berdasarkan kelompok atau bagian-bagian tertentu

6. Eksposisi Ilustrasi Menjelaskan sesuatu secara sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide

7. Eksposisi Menerangkan sesuatu menggunakan frasa penghubung, meskipun begitu, akan tetapi,
Pertentangan sebaliknya

8. Eksposisi Menerangkan ide dengan perbandingan


Perbandingan
PERBEDAAN
TEKS EKSPOSISI TEKS ARGUMENTASI

• Menjelaskan & menerangkan sehingga • Mempengaruhi pembaca sehingga pembaca


pembaca memperoleh informasi yang sejelas- menyetujui bahwa pendapat dan keyakinan
jelasnya kita benar

• Contoh, grafik, dll. menjelaskan sesuatu yang • Contoh, grafik, dll. membuktikan bahwa
kita kemukakan sesuatu yang kita kemukakan itu benar

• Penutup menegaskan lagi dari sesuatu yang • Penutup berupa kesimpulan atas sesuatu yang
telah diuraikan sebelumnya telah diuraikan sebelumnya.
PERSAMAAN TEKS EKSPOSISI
& TEKS ARGUMENTASI
1) Sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan, dan keyakinan kita
2) Sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat  atau diperjelas dengan
angka, peta, grafik, diagram, gambar, dll.
3)  Sama-sama memerlukan analisis dalam pembahasan
4) Sama-sama menggali idenya dari:
• Pengalaman
• Pengamatan dan Penelitian
• Sikap dan keyakinan
STRUKTUR
3. PENEGASAN
1.TESIS 2. ARGUMEN*
ULANG

Pendapat Data, fakta, dan Pendapat


tentang suatu pendapat untuk sebelumnya bisa
menguatkan tesis berupa saran-saran/
permasalahan
rekomendasi
*CIRI-CIRI ARGUMENTASI
1) Berisikan ide-ide, gagasan, pandangan, point of view, atau pendapat seseorang
mengenai suatu masalah.
2) Berisikan data-data valid, resmi, fakta faktual, objektif, atau hasil riset seorang
ilmuwan guna memperkuat argumen yang diutarakan sehingga pembaca merasa
yakin dengan argumen tersebut.
3) Merumuskan sebuah permasalahan dengan cara kritis, analisis, logis, dan analog.
4) Ditutup dengan pembahasan secara universal atau sebuah kesimpulan
menyeluruh mengenai suatu permasalahan dan solusi untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut

Argumentasi bertujuan untuk menegaskan opini


CONTOH TEKS EKSPOSISI DAN STRUKTUR
LANGKAH-LANGKAH
MENULIS TEKS EKSPOSISI
1)Menetukan topik
2)Menyusun kerangka tulisan
3)Mengumpulkan bahan
4)Mempertimbangkan pembaca
5)Mengembangkan tulisan
KATA
TEKNIS

KONJUNGS
KATA
I
PERSUATIF
TEMPORAL

CIRI
KEBAHASAA
N
KONJUNGSI
KATA
KAUSALITA
PERUJUKAN
S
KATA
KERJA
MENTAL
peristilahan yang berkenaan dengan masalah utama (topik) yang dibahasnya

(sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya) ataupun perbandingan/pertentangan


(sementara itu, sedangkan berbeda halnya, namun).

jika, maka, sebab, disebabkan, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
memprihatinkan, memperkirakan, mengagumi, menduga, berpendapat, berasumsi, dan
menyimpulkan. Kata-kata tersebut digunakan dalam pernyataan-pernyataan yang
mengungkapkan pendapat penulis

menurut, berdasarkan..., merujuk....

hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus, seharusnya.


MATERI TAMBAHAN TEKS EKSPOSISI

 Kalimat nominal dan


 Kalimat verbal (aktif transitif dan aktif
intransitif)
Pola penalaran:
 Deduksi dan Induksi
KALIMAT NOMINAL
berperdikat selain KK, berarti dapat berwujud KB/FB, KS/FS, Kbil/FBil, atau F.Prep/ berupa kata
benda. Kalimat Nominal yaitu kalimat yang berpredikat bukan kata kerja, melainkan berjenis kata
benda, kata sifat, kata bilangan, kata ganti, atau kata keterangan.

 Subyek : berisi kata benda ( orang, hewan , tumbuhan dll )


 Predikat : berisi bukan kata kerja melainkan berjenis kata benda, kata sifat, kata
bilangan, kata ganti, atau kata keterangan. Serta bisa ditambahkan
 Obyek : buku, jam, pensil dll
 Keterangan waktu : 3 jam yang lalu, minggu kemarin, besok dll
 Keterangan tempat : di sekolah, mushola , lapangan dll Contoh :
 Ibu saya adalah seorang guru ( S+P <kata keterangan> )
 Rumah itu besar sekali · Hape kamu bagus sekali · Itu meja guru.
KALIMAT VERBA(KALIMAT VERBA AKTIF
DAN PASIF)
a. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah sebuah kalimat yang subjek (S) berperan sebagai pelaku yang secara aktif melakukan suatu
tindakan yang dikemukakan dalam predikat (P) kepada objek (O)
contoh:
 Ani menyirami bunga.
 Ayah membeilkanku sebuah sepeda.
 John merusak bukunya Andi.

Ciri-ciri kalimat aktif:


1. Pada kalimat aktif subjek melakukan suatu tindakan yang langsung mengenai objeknya
2. Predikat kalimat aktif selalu diawali dengan imbuhan Me- atau Ber- 3. Ada kalimat aktif yang
memerlukan objek
4. Ada kalimat aktif yang tidak memerlukan objek. Setelah mendapat predikat subjek ditambah
pelengkap atau keterangan.
5. Kalimat Aktif memiliki pola S-P-O-K atau S-P-K
Jenis-jenis kalimat aktif:
1. Kalimat aktif Intransitiv adalah kalimat aktif yang memerlukan sebuah objek yang mendapatkan tindakan dari subjeknya.
contoh:
 Ayahku memberi Andi uang saku sebesar Rp. 10.000,-
- Ayahku= Subjek
- Memberiku= Predikat
- Objek= Andi
pada kalimat diatas, “Ayah” yang merupakan subjek melakukan tindakan kepada “Andi” yang merupakan objek.
1. Kalimat aktif ekatransitive
Kalimat ini memerlukan objek namun tidak memiliki pelengkap. Dengan kata lain, Kalimat ini hanya memiliki 3 unsur
yaitu Subjek, Predikat dan Objek.
Contoh:
 Andi membaca sebuah majalah
 Ayah memperbaiki motor Ibu menanak nasi.
1. Kalimat aktif Intransitive
Kalimat ini objeknya tidak dimunculkan sebagai penerima perbuatan subjek. Namun
biasanya kalimat ini diikuti oleh pelengkap dan keterngan. Kalimat ini biasanya
memiliki Pola S-P atau SP-K
Contohnya:
 Iwan sedang menulis di dalam kamar.
 Nenek sedang menjahit dengan sangat hati-hati.
 Ani belajar dengan giat.
1. Kalimat aktif dwitransitif
Kalimat ini memiliki satu predikat dan mengharuskan kehadiran objek dan
pelengkap. kalimat aktif dwitransitif mempunyai empat unsur Subjek (S), Predikat
(P), Objek (O), dan Pelengkap (Pel). Jika salah satu dari ke empat unsur ini tidak
terenuhi, maka kalimat menjadi rancu atau kehilangan makna.
Contoh:
 Ayah mengirimi uang kepada neneak setiap bulan.
 Budi selalau mengunjungi ibunya yang ada di luar negeri.
 Kakakku menguras bak air seminggu sekali.
b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapat/dikenai suatu tindakan yang berupa predikat
oleh objek.
Contoh:
 Tanaman disirami oleh ibu.
 Kakak dibelikan sebuah jam tangan oleh ayah Bajuku dicuci oleh ibu.

Ciri-ciri kalimat pasif:


1. Subjek pada kalimat aktif menjadi objek pada kalimat pasif.
2. Predikat menggunakan awalan di-, ke-an atau ter- Contoh: Rumahnya terbakar oleh si jago
merah.
 Ruangan kelas disapu oleh kami. (aktif)
 Rumahku kemasukan Maling tadi malam. (pasif)
Ø Kata kerja yang memiliki awalan ter- mengandung unsur ketidaksengajaan.
3. Pada umumnya kata kerja didahului dengan kata ganti orang ku- dan kau-. Contoh: Buku itu telah
kurapikan.
4. Kata “oleh” dalam kalimat pasif dapat dihilangkan dan tidak mengubah makna.
contoh:
 Andi ditegur oleh Ibu guru karena ribut. (aktif)
 Andi ditegur Ibu guru karena ribut. (pasif)
Kalimat Pasif
Ada dua jenis Predikat kalimat pasif
1)KK berimbuhan ter-, ke-an, atau –di, dan
2)pasif persona yaitu gabungan kata ganti dan kata
kerja.
Contoh :
Adik dimarahi ibu.
Buku ini aku pinjam (S= buku ini, P = aku pinjam). P-
nya pasif persona.
Mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif

1. Subjek pada kalimat aktif berubah menjadi objek pada kalimat pasif.
Andi Menabrak Budi di depan ruang kelas.(Aktif)
Budi ditabrak oleh Andi di depan ruang kelas. (Pasif)

1. Predikat yang berawalan me- berubah menjadi berawalan di-/ter-


Ani mengabaikan kebun bunga yang cantik itu.(Aktif)
Kebun bunga yang cantik itu terabaikan oleh Ani. (Pasif)

1. Kalimat aktif tidak berobjek tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif.
 
MENGUBAH KALIMAT PASIF MENJADI KALIMAT AKTIF:

1. Subjek pada kalimat pasif diubah menjadi objek pada kalimat pasif.
contoh:
 Kejuaraan itu dimenangkan oleh mereka. (aktif)
 Mereka memenangkan kejuaraan itu. (pasif)

1. Awalan prediket di-/ter-/ke-an diubah menjadi ber- atau me-


contoh:
 Bunga itu ditanam oleh ibuku. (aktif)
 Ibu menanam bunga itu.(pasif)
1. Kata ganti ku- dirubah menjadi Aku.
contoh:
 Buah itu sudah kumakan.(aktif)
 aku sudah memakan buah itu. (pasif)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai