Anda di halaman 1dari 14

IDE PENJELAS

OLEH:
NUR WAHIDAH
(2006170003)

PRODI: PIAUD
Daftar Isi

Pengertian Ide Penjelas


01 02 Unsur Ide Penjelas

Jenis Paragraf 03 04 Syarat-syarat Paragraf

Pola Paragraf 05 06
Persamaan dan
Perbedaan Antar
Paragraf
Pengertian
• Paragraf merupakan bagian dari karangan (tertulis) atau bagian tuturan (kalau lisan).
• Sebuah paragraf ditandai oleh suatu kesatuan gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat.
• Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah kalimat.
• Kalimat-kalimat itu saling bertalian untuk mengungkapkan gagasan tertentu.
Unsur-unsur Gagasan
1. Gagasan Utama
 Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf.
 Gagasan utama yang eksplisit (jenis paragraf deduktif, induktif atau paragraf campuran).
 Gagasan utama yang implisif (paragraf deskriptif atau naratif)
2. Gagasan Penjelas
 Gagasan penjelas adalah gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
 Kalimat penjelas berisikan:
a. Uraian-uraian kecil;
b. Contoh-contoh;
c. Ilustrasi-ilustrasi;
d. Kutipan-kutipan; atau
e. Gambaran-gambaran yang sifatnya parsial.
• Contoh gagasan penjelas.

Karyawan-karyawan di suatu kantor tidak dapat bekerja dengan tenang karena


kepala kantornya bersikap keras dan kaku. Sering kali dia bersikap seakan-akan dia
sendiri yang paling benar. Semua kehendaknya harus diikuti. Akibatnya suasana kerja
di kantor itu sama sekali tidak menyenangkan.
JENIS-JENIS PARAGRAF
1. Paragraf Deduktif
 Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf.
 Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf dinyatakan dalam kalimat pertama.

 Contoh :
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami imbas krisis ekonomi sektor-sektor di bidang pertanian. Misalnya,
perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65%; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkena
kebakaran sepanjang tahun, sektor sektor kehutanan masih tumbuh 2,95%. Secara umum, kontribusi dari sektor-sektor pertanian terhadap
produk domestik bruto (PDB) meningkat dari 18,07% menjadi 18,04%. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sektor pertanian merosot
dari tahun ke tahun.
JENIS-JENIS PARAGRAF, Cont.
2. Paragraf Induktif
 Paragraf Induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf.
 Mula-mula dikemukakan fakta-fakta ataupun uraian-uraian. Kemudian fakta-fakta tersebut digeneralisasikan ke dalam sebuah kalimat.
 Contoh :

Baik di Indonesia maupun di negaranya sendiri, Shin-chan tidak dianggap sebagai role model yang baik buat anak-anak. Protes pun
bermunculan. Ruang surat pembaca di koran-koran dipenuhi dengan keberatan para orang tua terhadap komik yang laris manis itu.
Umumnya surat itu datang dari kalangan ibu. Menurut mereka dalam suratnya, kelakuan negatif Shin-chan ternyata diikuti oleh
anak-anak. Shin-chan, di mata para orang tua Indonesia, adalah setan kecil penebar virus.

3. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)


• Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir.
JENIS-JENIS PARAGRAF, Cont.
4. Paragraf Deskriptif/Naratif
 Jenis paragraf ini, gagasan utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Semua kalimatnya
merupakan kalimat penjelas.

 Contoh :

Sikap santun dan penuh hormat kepada Umi bersemi sejak kanak-kanak. Umi disayang oleh semua orang, mulai dari kakek,
nenek, ayah saya pokoknya semua memanjakan beliau. Sampai dia dapat suami, suaminya pun sayang dan memanjakan Umi saya.
Umi orangnya aktif sehingga jarang memasak untuk keluarga. Sekali memasak, Umi membuat rendang banyak-banyak untuk
kebutuhan satu bulan, karena Umi sering pergi lama untuk urusan organisasi. Yang memasak Bapak, yang memperbaiki kompor
dan memanjakan Umi juga Bapak.
SYARAT-SYARAT PENYUSUNAN PARAGRAF YANG BAIK
1. Kepaduan Makna (Koheren), apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya.
2. Kepaduan Bentuk (Kohesif), berkaitan dengan penggunaan kata-katanya.

 Kekohesifan ditandai:
a. Hubungan penunjukkan, ditandai oleh kata-kata (ini, itu, tersebut, berikut, tadi);
b. Hubungan pergantian (Saya, kami, mereka, kita, engkau, anda);
c. Hubungan Pelesapan ( sebagian, seluruhnya);
d. Hubungan perangkaian (lalu, kemudian, akan tetapi, sementara itu, selain itu, jadi, akhirnya);
e. Hubungan Leksikal (pengulangan kata, sinonim, hiponim).
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
• Pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama, yaitu:
1. Kemampuan memerinci gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan penjelas;
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas ke dalam urutan yang teratur.

1. Paragraf Narasi
 Adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri
kejadian yang diceritakan itu.
 Tiga unsur utama yakni tokoh-tokoh, kejadian, dan latar atau ruang dan waktu.

2. Paragraf Deskripsi
 Adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Pola pengembangan :
a) Pola Spasial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu.
b) Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu.
Paragraf Narasi
• Narasi Fiksi • Narasi Nonfiksi
1. Menyampaikan makna/amanat secara tersirat; 1. Menyampaikan informasi yang memperluas
2. Menggugah imajinasi; pengetahuan;

3. Penalaran difungsikan sebagai alat pengungkap 2. Memperluas pengetahuan/wawasan;


makna, kalau perlu diabaikan; 3. Penalaran digunakan sebagai sarana untuk
4. Bahasa cenderung figuratif dan menitikberatkan mencapai kesepakatan rasional;
penggunaan konotasi. 4. Bahasanya cenderung informatif dan
menitikberatkan penggunaan denotasi.
POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF, Cont.
3. Paragraf Eksposisi
 Adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek. Untuk memaparkan masalah, paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk dan data
lainnya.

 Pola pengembangan :
a) Pola Proses, merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa.

b) Pola Sebab Akibat, dalam hal ini, sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Dapat pula sebaliknya.

c) Pola Ilustrasi, dalam hal ini pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif.

4. Paragraf Argumentasi
 Argumen bermakna ‘alasan’. Argumentasi berarti ‘pemberian alasan yang kuat dan meyakinkan’.

 Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan.
Persamaan dan perbedaan antara paragraf
eksposisi dan argumentasi
 Persamaan  Perbedaan
1) Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan
1) Sama-sama menjelaskan pendapat,
sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-
gagasan, dan keyakinan. jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi
2) Sama-sama memerlukan fakta yang pembaca sehingga pembaca menyetujui pendapat, sikap
dan keyakinan kita benar.
diperjelas dengan angka, peta, grafik,
2) Eksposisi menggunakan contoh, grafik dll untuk
gambar dll.
menjelaskan sesuatu. Argumentasi memberi contoh,
3) Sama-sama memelukan analisis dalam grafik dll untuk membuktikan bahwa sesuatu yang
pembahasannya. dikemukakan itu benar.
3) Penutup pada akhir eksposisi menegaskan lagi yang
4) Sama-sama menggali ide dari pengalaman, telah diuraikan sebelumnya. Penutup pada akhir
pengamatan dan penelitian, sikap dan argumentasi berupa kesimpulan dari uraian sebelumnya.
keyakinan.
Terimakasih ^^

Anda mungkin juga menyukai