Sebuah tulisan atau karangan biasanya terdapat bagian yang agak menjorok ke
dalam. Bagian yang secara fisik sudah tampak dengan nyata karena adanyatanda
menjorok itu disebut paragraf. Syarat-syarat sebuah karangan ada pada paragraf.
Membuat suatu paragraf berarti membuat suatu miniatur karangan dalam ukuran yang
umum. Hal ini dapat diartikan bahwa paragraf merupakan dasar utama bagi sebuah
karangan. Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan dan
didukung oleh himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk sebuah
gagasan, Paragraf mempunyai gagasan utama yang dimuat dalam kalimat topik.
Ide pokok sendiri menjadi pengendali untuk kalimat penjelas agar tidak keluar darit
opik pembahasan, bagi penulis. Di sisi lain, ide pokok menjadi penuntun dalam
memahami isi suatu karangan. Dalam sebuah paragraf terdapat beberapa kalimat,satu
diantara beberapa kalimat tersebut merupakan kalimat utama atau ide pokokyang
berfungsi sebagai pengendali informasi yang diungkap melalui sejumlah kalimat,
sedangkan kalimat yang lain merupakan kalimat penjelas. Pembahasan dalam sebuah
paragraf terpusat pada ide pokok. Ide pokok inilah yang
menjadi pokok persoalan atau gagasan pokok. Gagasan pokok tersebut dikemas dalam
sebuah kalimat topik.
1. STRUKTUR PARAGRAF
Kalimat penjelas pada paragraf terbagi menjadi dua, yaitu
kalimat pengembang langsung (pengembang mayor) dan kalimat pengembang tak
langsung (pengembang minor). Kalimat pengembang langsung adalah kalimatyang
langsung menjelaskan kalimat topiknya, sedangkan kalimat pengembang tak langsung
adalah kalimat yang secara tidak langsung menjelaskan kalimat topik.Kalimat
pengembang tak langsung menjelaskan kalimat topik melalui
kalimat pengembang langsung.
Banyaknya kalimat pengembang langsung dan pengembang tak langsung sangat be
rgantung pada luas dan sempitnya cakupan informasi yang terdapat pada kalimat
topiknya. Membuat paragraf harus diperhatikan hierarki (tingkatan). Kalimat utama
sebaiknya selalu diikuti olehkalimat pengembang langsung, namun jika ada
pengenmbang tak langsung letaknya harus setelah pengembang langsung.
4. Ketuntasan (Kelengkapan)
Paragraph itu harus menyajikan informasi secara lengkap sehingga pembaca
tidak dibuat bertanya – tanya tentang selanjutnya. Sebagai contoh, kalau dalam
perincian atau penjelasan digunakan kata pertama, berarti sekurang kuangnya harus
ada kedua dan bisa juga ketiga.
6. Keruntutan (Kelogisan)
Informasi disajikan secara runtun dalam pola urutan yang mudah diikuti
pembaca. Ada beberapa model urutan penyajian informasi paragraf, dan setiap
model memiliki kelebihan, model tersebut antara lain:
Model urutan waktu
Model urutan tempat
Model urutan umum-khusus maupun sebaliknya
Model urutan pertanyaan dan jawaban
Model urutan sebab-akibat.