Anda di halaman 1dari 33

BAHASA INDONESIA

Materi 6:
STRUKTUR PARAGRAF

DOSEN: MILKA, SE.,M.KES


Pengertian Paragraf
Pengertian:
Kata paragraf diserap dari bahasa Inggris paragraph dan
terbentuk dari kata Yunani yaitu dari kata para yang berarti
“sebelum” dan grafein yang berarti “menulis; menggores”
Kata paragraf sering disebut “alinea”.
Kata “alinea” diserap dari bahasa Belanda dengan ejaan yang
sama dan berasal dari bahasa Latin a linea.
Pengertian Paragraf
Pengertian menurut ahli:
Arifin (1988): paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik.
Hasan Alwi (2001): paragraf adalah sebagai miniatur sebuah
karangan.

Kesimpulan pengertian paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang


memiliki satu pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik yang
dirangkaikan dengan kalimat pendukung atau penjelas yang runtut,
logis, jelas, dan memenuhi syarat gramatikal dalam membangun satu
kesatuan makna yang utuh (wholeness meaning).
Ciri-ciri Paragraf
a. Kalimat pertama dimulai setelah lima atau enam ketuk spasi
dari pinggir kiri kertas.
Tetapi, untuk penulisan pola lurus penuh (full block style),
penulisan paragraf baru ditandai dengan jarak yang agak
renggang dari paragraf sebelumnya.
b. Mengembangkan sebuah pikiran utama.
c. Menggunakan kalimat pengembangan yg berfungsi sebagai
pendukung gagasan utama.
d. Mengemukakan informasi yg mendukung gagasan pokok
berupa ilustasi, contoh dan detail yg digunakan secara efektif.
Fungsi Paragraf
Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk
suatu pikiran dan perasaan kedalam serangkaian kalimat yang
tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.
Menandai peralihan (penggantian) gagasan baru bagi karangan
yang terdiri dari beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti
pikiran.
Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis
memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
Syarat Paragraf
1. Kejelasan, yaitu pikiran atau ide terjalin dengan lancar, pemilihan
kata yang tepat dan penyusunan kalimat yang efektif yang ditandai
dengan pemberian penekanan pada bagian tertentu yang
menggambarkan isis paragraf.
2. Ketertarikan, yaitu topik yang menarik untuk dibaca.
3. Kesatuan, yaitu dalam setiap paragraf harus terdapat satu pikiran
yang jelas. Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika
seluruh kalimat dalam paragraf hanya membicarakan satu ide pokok,
jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari
masalah yang sedang dibicarakan, berarti dalam paragraf itu
terdapat lebih dari satu ide.
Syarat Paragraf
4. Koherensi, yaitu keterpaduan hubungan antara sebuah
kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk paragraf.
Makna koherensi “pertalian”.
5. Kelengkapan, yaitu jika berisi kalimat-kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik
atau kalimat utama.
6. Kebenaran, yaitu kebenaran informasi yang dikemukakan
dan berkaitan dengan aspek formal bahasa, seperti
kebenaran menggunakan tata bahasa dan struktur kalimat.
Macam-macam Paragraf
1. Menurut Fungsinya dalam Karangan

1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk
sampai kepada masalah yang akan diuraikan. Sebab itu
paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian
pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca
kepada masalah yang akan diuraikan.
Macam-macam Paragraf
2. Paragraf Penghubung
Paragraf ini bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan
suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan di dalam
paragraf pembuka. Contoh-contoh, ilustrasi, inti
permasalahan, dan uraian pembahasan adalah isi sebuah
paragraf pengembang. Paragraf pengembang dalam sebuah
karangan dapat di fungsikan untuk:
1) Mengemukakan inti persoalan
2) Memberi ilustrasi atau contoh
3) Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf
berikutnya
4) Meringkas paragraf sebelumnya
5) Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan
Macam-macam Paragraf
3.Paragraf Penutup
Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan.
Biasanya paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf
penghubung. Dapat pula paragraf penutup berisi
penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap
penting dalam paragraf penghubung.
Macam-macam Paragraf
2. Menurut Posisi Kalimat Topiknya
1. Paragraf Deduktif
Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal paragraf akan terbentuk
paragraf deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan
terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan
atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).
Contoh:
Media massa merupakan salah satu sarana penting untuk membina dan
mengembangkan bahasa Indonesia. Melalui media massa setiap hari
disebarkan informasi yang memakai bahasa sebagai sarananya. Dalam
penyebaran informasi itu sudah barang tentu media massa senantiasa
memperhatikan pemakaian bahasa Indonesia. Dalam hubungan tersebut,
media massa telah memberi sumbangan yang berharga bagi pembinaan
dan pengembangan bahasa Indonesia.
2. Paragraf Induktif

Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf, akan terbentuk paragraf
induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, kemudian
diakhiri dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum ).
• Contoh:
Rumah sakit dengan karyawan yang dapat bekerja secara efisien akan dapat
mengatasi persaingan yang ketat. Rumah sakit dewasa ini bukan lagi sebagai unit
pelayanan sosial semata, melainkan lebih merupakan unit pelayanan sosial-
ekonomik. Rumah sakit memerlukan manajer yang ahli menghitung pengelolaan
investasi yang ditanam, pengelolaan sumber daya manusia yang efisien, serta
mampu menghitung dengan tepat biaya pelayanan medis yang ditawarkan kepada
pasien. Kini makin dirasakan perlunya pemimpin rumah sakit yang mempunyai
latar belakang pendidikan Manajemen.
3. Paragraf Deduktif-Induktif
• Bila kalimat pokok ditempatkan pada awal dan akhir paragraf,
terbentuklah paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir
paragraf umumnya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat
pada awal paragraf.
• Contoh:
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia sangat memerlukan
rumah murah, sehat, dan kuat. Departemen PU sudah lama menyelidiki
bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Agaknya bahan perlit yang
diperoleh dari batu-batuan gunung berapi sangat menarik perhatian para
ahli. Bahan ini tahan api dan tahan air. Lagi pula bahan perlit dapa dicetak
menurut keinginan seseorang. Usaha ini menunjukkan bahwa pemerintah
berusaha membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi
keperluan rakyat.
4. Paragraf Penuh Kalimat Topik
• Seluruh kalimat yang membangun dalam paragraf sama pentingnya
sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
Kondisi demikian biasanya akibat sulit menentukan kalimat topik
karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting.
Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat
deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
• Contoh:
Pagi hari itu aku duduk di bangku panjang di belakang rumah.
Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi
menghangatkan badan. Di depan ku bermekaran bunga beraneka
warna. Ku hirup hawa pagi yang segar sepuas-puas ku”.
Macam-macam Paragraf
3. Menurut Sifat Isinya
1. Deskripsi
Deskripsi berasal dari verba to describe, yang artinya menguraikan, atau
melukiskan. Paragraf deskripsi merupakan bentuk tulisan yang berusaha
memberikan perincian dari objek yang sedang dibicarakan, penulis
memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatannya dan
perasaan kepada pembaca melalui tulisan. Dengan deskripsi yang baik
pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau
terlihat dalam peristiwa yang diuraikan penulis.
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah:

1) Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau


suasana tertentu.
2) Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indera
(pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan
perabaan).
3) Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan
sendiri objek yang dideskripsikan
4) Menjelaskan ciri-ciri objek warna, ukuran, bentuk, dan keadaan
suatu objek secara terperinci.
• Contoh paragraf deskrisi (2):

Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni


semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya.
Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang.
Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih,
dagu lancip yang menawan serta bibir berbelah, dia sungguh
tampak sempurna.
2. Paragraf Eksposisi:
Kata eksposisi diambil dari kata Ingris eksposition sebenarnya berasal dari
bahasa latin yang berarti membuka atau memulai. Eksposisi merupakan wacana
yang bertujuan untuk memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan
sesuatu.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
1) Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau
melaksanakan suatu tindakan.
2) Gaya penulisannya bersifat informatif.
3) Menginformasikan atau menceritakan suatu yang tidak bisa dicapai oleh alat
panca indera.
4) Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana,
kapan, mengapa dan bagaimana.
Contoh dari paragraf ekposisi

Sejak zaman dahulu nenek moyang kita telah mengenal


tanaman lidah buaya beserta manfaatnya bagi manusia. Manfaat
lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut, tapi juga
bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa buah ini memiliki ciri
fisik sebagai berikut: daun berbentuk panjang dengan duri kedua sisi
daunnya, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat
bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu dikenal
memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa
tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan.
Menariknya, komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan
penyubur rambut, tapi juga sebagai minuman yang menyehatkan
seperti teh lidah buaya yang terbuat dari daun lidah buaya yang
dikeringkan dan kuliner seperti: kerupuk dan jelly lidah buaya.
3. Paragraf Narasi
Paragraf narasi berasal dari kata narration (bercerita), adalah suatu
bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan,
merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah
peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu
kesatuan waktu.

Contoh paragraf narasi (1)


Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda
sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah
ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening, tersenyum
dan kembali menulis. Asyik sekali, seakan di ruang perpustakaan
hanya ada dia.
Contoh paragraf narasi (2):

Marco polo adalah salah satu penjelajah paling terkenal di


dunia. Petualangan bersejarah Marco Polo dimulai pada tahun
1272 dari kota kelahirannya yaitu Venesia menuju ke daerah
selatan Irak dan tinggal selama satu tahun di sana. Ia kemudian
melanjutkan perjalanan ke Teluk Persia menuju Khurasan lalu
tinggal di Afghanistan selama satu tahun. Selama tinggal di
Afghanistan ia juga mengunjungi beberapa tempat seperti
Pakistan dan Khasmir. Setelah meninggalkan Afghanistan Marco
Polo sempat singgah ke Nusantara melalui Sri Lanka, Marco Polo
akhirnya kembali lagi ke Venesia melalui jalur sutera sepanjang
Cina sampai Turki.
4. Paragraf Argumentasi
 Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/
bukti.
 Istilah argumentasi diturunkan dari verba to argue yang
artinya membuktikan atau menyampaikan alasan. Paragraf
argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat,
konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk
meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu benar,
penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan
yang sulit untuk dibantah
• Contoh Paragraf Argumentasi
Secara umum perkembangan kinerja keuangan perbankan
syariah di Indonesia dapat diringkas pada Tabel 2 berikut. Data-
data yang ada menunjukan bahwa perbankan syariah mampu terus
bertumbuh baik dalam sisi asset, perolehan laba maupun
pengumpulan dana pihak ketiga. Sepanjang 2002 hingga
September 2009, asset perbankan syariah tumbuh dari Rp 4.045
Miliyar menjadi Rp 58.034 Miliyar. Jumlah ini menunjukkan
pertumbuhan positif setiap tahunnya yang bahkan mencapai 90%
lebih pada 2003 dan 2004. Sedangkan untuk tahun selanjutnya
pertumbuhan berkisar di antara 17% hingga 36% per tahun. (Yuli
Ardiyansyah, Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia dan
Kontribusinya bagi Pembangunan Nasional)
5. Paragraf Persuasi
 Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
 Paragraf persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan dari paragraf
argumentasi. Persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti,
atau contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan,
bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca.
Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:
1) Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2) Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya
3) Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4) Persuasi sebisa mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang
dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5) Persuasi memerlukan fakta dan data.
Contoh Paragraf Persuasi (2):

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menghasilkan penduduk


yang berkualitas sebagai modal pembangunan. Tingkat pendidikan seseorang
akan berpengaruh bagi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat
sangat penting di abad ke-21 ini. Indonesia sebagai negara berkembang, masih
memiliki tingkat pendidikan yang bisa dibilang masih cukup rendah. Menurut
data United Nation Development Programme (UNDP), tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara yang disurvei.
Tingginya angka putus sekolah karena ketidakadaan biaya mungkin menjadi
sebab rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia ini. Oleh karena itu,
sudah menjadi tanggungjawab seluruh komponen bangsa untuk membantu
mereka yang membutuhkan agar dapat melanjutkan pendidikannya.
Pengembangan Paragraf
1. Cara Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan
ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan,
lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh:
Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan dengan mode, tetapi selau
berusaha tampil di depan umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau
keluar kota paling senang menggunakan pakaian yang praktis, ia menyenangi topi
dan scraf. Lain halnya dengan margareth thatcher. Sejak menjadi pemimpin partai
konservatife, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia hanya memakai
topi ke pernikahan, ke pemakaman, dan ke upacara resmi misalnya ke parlemen.
Pengembangan Paragraf
2. Cara Perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya
menggunakan ungkapan seperti dengan, seperti halnya, demikian
juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan
sementara itu.
Contoh:
Seruan “Kiri!” seorang penumpang angkot akan turun dari
mobil yang ditumpanginya, misalnya di Bandung, mungkin tidak lazim
di beberapa daerah lain seperti Manado, Gorontalo, dan Malaysia,
yang membuat para penumpang serempak menengok ke kiri. Seperti
halnya di Bandung, di Jakarta juga menggunakan seruan “ Kiri” untuk
menghentikan angkot. Akan tetapi, di Manado kata yang diserukan
yaitu ” Muka”. Sementara itu, seruan “ Minggir!”, lazim digunakan di
daerah Lampung.
Pengembangan Paragraf
3. Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan
dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya
pengembangan analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata
yang digunakan yaitu ibarat, seperti, dan bagaikan.
Contoh:
Dalam penanganan poso kita memang diingatkan bahwa
penangannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk
memegang telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan
pecah, tetapi terlalu longgar juga akan pecah karena akan terlepas
dari tangan.
Pengembangan Paragraf
4. Cara Contoh-Contoh
Kata seperti, misalnya, contohnya, dan lain-lain adalah ungkapan-
ungkapan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh:
Selain tipe introver, sifat manusia adalah ekstrover. Tipe
ekstrover adalah orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan
keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat. Orang yang
tergolong ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu, contohnya berhati
terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira, mudah
mempengaruhi, dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Pengembangan Paragraf
5. Cara sebab akibat
Pengembangan paragraf dengan cara ini dilakukan jika menerangkan
suatu kejadian, baik dari segi sebab maupun dari segi akibat.
Ungkapan yang digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu
dan karena.
• Contoh:
Seharusnya Indonesia sudah menerapkan Negara kesejahteraan
sejak awal kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada
1976 sehingga Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional.
Padahal, Malaysia sudah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat
krisis melanda Asia pada 1997-1998. Indonesia paling sulit untuk
bangkit lagi.
Pengembangan Paragraf
6. Cara Definisi
Kata-kata yang digunakan seperti adalah. Yaitu, ialah, merupakan. Kata
adalah biasanya digunakan bila sesuatu yang akan didefinisikan diawali
dengan kata benda, yaitu digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan
diawali dengan kata kerja atau sifat, ialah digunakan untuk menjelaskan
sinonim suatu hal, sedangkan merupakan dipakai untuk mendefinisikan
pengertian rupa atau wujud.
Contoh:
Apakah psikologi itu? R.S Woodworth berpendapat . “Psikologi ialah
ilmu jiwa”, sedangkan menurut Crow dan Crow “Psikologi adalah kejiwaan
manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya”.sementara itu,
Santian mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah
laku.
Pengembangan Paragraf
7. Cara klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui
pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata yang
lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi,
terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
• Contoh:
Penyelidikan tentang temperamen watak manusia telah
dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crates dan Galenus
mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat
golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada di dalam
tubuhnya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai