Materi 6:
STRUKTUR PARAGRAF
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk
sampai kepada masalah yang akan diuraikan. Sebab itu
paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian
pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca
kepada masalah yang akan diuraikan.
Macam-macam Paragraf
2. Paragraf Penghubung
Paragraf ini bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan
suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan di dalam
paragraf pembuka. Contoh-contoh, ilustrasi, inti
permasalahan, dan uraian pembahasan adalah isi sebuah
paragraf pengembang. Paragraf pengembang dalam sebuah
karangan dapat di fungsikan untuk:
1) Mengemukakan inti persoalan
2) Memberi ilustrasi atau contoh
3) Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf
berikutnya
4) Meringkas paragraf sebelumnya
5) Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan
Macam-macam Paragraf
3.Paragraf Penutup
Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan.
Biasanya paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf
penghubung. Dapat pula paragraf penutup berisi
penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap
penting dalam paragraf penghubung.
Macam-macam Paragraf
2. Menurut Posisi Kalimat Topiknya
1. Paragraf Deduktif
Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal paragraf akan terbentuk
paragraf deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan
terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan
atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).
Contoh:
Media massa merupakan salah satu sarana penting untuk membina dan
mengembangkan bahasa Indonesia. Melalui media massa setiap hari
disebarkan informasi yang memakai bahasa sebagai sarananya. Dalam
penyebaran informasi itu sudah barang tentu media massa senantiasa
memperhatikan pemakaian bahasa Indonesia. Dalam hubungan tersebut,
media massa telah memberi sumbangan yang berharga bagi pembinaan
dan pengembangan bahasa Indonesia.
2. Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf, akan terbentuk paragraf
induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, kemudian
diakhiri dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum ).
• Contoh:
Rumah sakit dengan karyawan yang dapat bekerja secara efisien akan dapat
mengatasi persaingan yang ketat. Rumah sakit dewasa ini bukan lagi sebagai unit
pelayanan sosial semata, melainkan lebih merupakan unit pelayanan sosial-
ekonomik. Rumah sakit memerlukan manajer yang ahli menghitung pengelolaan
investasi yang ditanam, pengelolaan sumber daya manusia yang efisien, serta
mampu menghitung dengan tepat biaya pelayanan medis yang ditawarkan kepada
pasien. Kini makin dirasakan perlunya pemimpin rumah sakit yang mempunyai
latar belakang pendidikan Manajemen.
3. Paragraf Deduktif-Induktif
• Bila kalimat pokok ditempatkan pada awal dan akhir paragraf,
terbentuklah paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir
paragraf umumnya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat
pada awal paragraf.
• Contoh:
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia sangat memerlukan
rumah murah, sehat, dan kuat. Departemen PU sudah lama menyelidiki
bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Agaknya bahan perlit yang
diperoleh dari batu-batuan gunung berapi sangat menarik perhatian para
ahli. Bahan ini tahan api dan tahan air. Lagi pula bahan perlit dapa dicetak
menurut keinginan seseorang. Usaha ini menunjukkan bahwa pemerintah
berusaha membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi
keperluan rakyat.
4. Paragraf Penuh Kalimat Topik
• Seluruh kalimat yang membangun dalam paragraf sama pentingnya
sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
Kondisi demikian biasanya akibat sulit menentukan kalimat topik
karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting.
Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat
deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
• Contoh:
Pagi hari itu aku duduk di bangku panjang di belakang rumah.
Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi
menghangatkan badan. Di depan ku bermekaran bunga beraneka
warna. Ku hirup hawa pagi yang segar sepuas-puas ku”.
Macam-macam Paragraf
3. Menurut Sifat Isinya
1. Deskripsi
Deskripsi berasal dari verba to describe, yang artinya menguraikan, atau
melukiskan. Paragraf deskripsi merupakan bentuk tulisan yang berusaha
memberikan perincian dari objek yang sedang dibicarakan, penulis
memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatannya dan
perasaan kepada pembaca melalui tulisan. Dengan deskripsi yang baik
pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau
terlihat dalam peristiwa yang diuraikan penulis.
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah: