Anda di halaman 1dari 4

PEMBENTUKAN PARAGRAF

1. Pengertian Paragraf

Pembentukan paragraf merupakan salah satu syarat utama dalam karang-


mengarang dan tulis-menulis, kemampuan membentuk dan menyusun pikiran
dalam paragraph adalah suatu kemampuan tersendiri karena harus dipelajari dan
dilatih.

Paragraf adalah satuan bahasa yang disusun oleh beberapa kalimat. Paragraf
adalah suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas daripada kalimat. Ia
merupakan kumpulan dari beberapa kalimat, namun kalimat itu bukan sekedar
berkumpul, melainkan bertalian satu sama lain dalam satu rangkaian yang
membentuk sebuah isi pikiran. Isi pikiran dalam paragraf tentulah lebih luas
daripada kalimat. Melalui paragraf gagasan menjadi jelas oleh uraian-uraian
tambahan atau kalimat-kalimat penjelas.

Perhatikan contoh berikut:

Contoh:
(1) Media massa merupakan salah satu sarana yang penting untuk
membina dan mengembangkan bahasa Indonesia dalam rangka
pembangunan bangsa. (2) Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa
melalui media massa ada kelemahan dalam pemakaian bahasa
Indonesia, baik secara tertulis maupun lisan, (3) Misalnya kesalahan
pemakaian ejaan, ucapan, bentuk kata, dan kalimat. (4) Dalam
hubungan tersebut, media massa telah memberi sumbangan yang
berharga dalam pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia.

Pikiran utama paragraf di atas ada pada awal paragraf, yaitu media massa
salah satu sarana membina dan mengembangkan bahasa Indonesia dalam rangka
pembangunan bangsa. Paragraf diatas terdiri atas empat kalimat satu kalimat topik
dan tiga kalimat penjelas. Kalimat penjelas bertugas menjelaskan kalimat topik.

2. Tujuan Pembentukan Paragraf


Adapun tujuan pembentukan paragraph adalah:
1) Untuk memudahkan pengertian dengan jalan menyekat-nyekat antara ide
pokok yang satu dengan ide pokok lainnya.
2) Untuk memisahkan atau menegaskan perhentian secara wajar dan formal agar
memungkinkan pemberian perhatian yang lebih lama dan terarah untuk
berkonsentrasi penuh terhadap tema alinea.
3. Cri-ciri Paragraf
(1) Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima sampai tujuh ketukan spasi untuk
jenis karangan biasa.
(2) Menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat
topik.
(3) Menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat
pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan
pikiran utama yang ada dalam kalimat topic.
(4) Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan
dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf
bukan kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat
topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang
spesifik dan tidak mengulang kalimat penjelas lainnya.

Paragraf mempunyai arti dan fungsi sangat penting dalam karangan yang
panjang. Pengarang dapat mengekspresikan keseluruhan gagasan secara utuh,
runtut, lengkap, menyatu, dan sempurna melalui paragraf sehingga makna dapat
dipahami oleh pembaca sesuai dengan keinginan penulisnya. Selain itu, paragraf
dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga menjadi lebih hidup, dinamis,
dan enerjik. Paragraf dapat pula menjembatani gagasan penulis dan pembacanya.

4. Fungsi Paragraf

Fungsi paragraf dapat dilihat berikut ini.

(1) Mengekspresikan gagasan dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan
ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

(2) Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri atas
beberapa paragraf,

(3) Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan


pemahaman bagi pembacanya.

(4) Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit


pikiran yang lebih kecil.

Sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat utama dan beberapa kalimat
pengembang. Kalimat utama menyampaikan pikiran utama dan kalimat
pengembang menyampaikan pikiran penjelas.
5. Jenis-jenis Paragraf

Jenis-jenis paragraf terdiri dalam tiga aspek.

5.1. Berdasarkan Fungsinya dalam Karangan


Berdasarkan fungsinya dalam karangan, paragraph ini dibagi tiga jenis:
(1). Paragraf Pengantar

Paragraf pengantar atau paragraf pendahuluan berfungsi sebagai pengantar


pokok pembicaraan dalam karangan untuk sampai kepada masalah yang dibahas.
Paragraf pengantar harus mampu menarik minat dan gairah pembaca, serta
mampu menata pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi karangan.

(2). Fungsi Paragraf Pengantar


Adapun fungsi paragraf pengantar sebagai berikut ini.
1). Mengungkap pokok persoalan yang mendasari masalah.
2). Menarik minat pembaca dengan mengungkapkan latar belakang
pentingnya masalah ditulis.
3). Mengungkap ide sentral gagasan yang akan ditulis.
4). Mengungkap pendirian (pernyataan maksud) sebagai persiapan kearah
pendirian selengkapnya sampai dengan akhir karangan.
(3). Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung adalah paragraph yang terdapat antara paragraf


pembuka dengan paragraf penutup (Rohmadi dan Nasucha, 2010:40). Paragraf
penghubung merupakan isi permasalahan yang diuraikan di dalam karangan. Oleh
karena itu, paragraf penghubung disebut pula paragraf isi. Masalah ini berisi
kesimpulan dari paragraf yang akan diuraikan terdapat dalam paragraf
penghubung. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang dikemukakan.
Oleh karena itu, secara kuantitatif paragraph inilah yang paling panjang, dan
antara paragraf dengan paragraph saling berhubungan secara logis (Nasucha,
Rohmadi dan Wahyudi.2009:34). Misalnya dalam suatu cerita, paragraf
penghubung adalah isi atau inti cerita tersebut antara paragraf pembuka dan
paragraf penutup.

(4). Paragraf Penutup

Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Paragraf ini berisi


kesimpulan dari paragraf penghubung. Paragraf penutup juga dapat berisi
penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf
penghubung (Nasucha dkk, 2009:35).
5.3 Berdasarkan Posisi Kalimat Utama
Berdasarkan posisi kalimat utama, paragraph dibagi menjadi 4 jenis:
(1) Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif ialah paragraf yang letak ide kalimat pokoknya terdapat
di awal paragraf.

Contohnya : Tidur ialah keadaan dimana makhluk hidup untuk dapat


beristirahat secara alami. Tidur adalah cara setiap makhluk hidup untuk dapat
beristirahat dan memulihkan tenaganya. Tidur sangatlah di butuhkan, hal ini
karena pada saat tidur organ dalam tubuh akan merileksasi serta dapat membuat
tubuh menjadi sehat dan bugar kembali.

Tidur merupakan gagasan utamanya dan terletak di awal yang selanjutnya


disertai dengan penjelasan.

(2) Paragraf Induktif

Paragraf induktif ialah paragraf yang letak ide kalimat pokok terdapat di
akhir paragraf.

Contohnya : Seseorang yang lelah akan tidur guna menghilangkan lelah


dan untuk membugarkan tubuhnya kembali. Tidur sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh, sebab dari aktivitas tidur tersebut tubuh merelaksasi dan
mendetoksifikasi secara alami serta dapat menyeimbangkan metabolisme dalam,
oleh karena itu setiap makhluk hidup sangat memerlukannya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa tidur ialah keadaan dimana makhluk hidup untuk dapat
beristirahat secara alami.

Alami merupakan gagasan utamanya terletak dibelakang dan diawali


dengan penjelasan ( Antonim dari paragraf deduktif ).

6. Syarat Paragraf yang Baik


Paragraf yang baik harus mempunyai syarat kesatuan, kepaduan,
ketuntasan, kerurutan, dan konsistensi penggunaan sudut pandang.
6.1. Kesatuan Paragraf ( Kesatuan Pikiran )

Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi
paragraf ialah mengembangkan topic tersebut. Oleh sebab itu, dalam
pengembangannya tidak boleh terdapat unsur–unsur yang sama sekali tidak
berhubungan dengan topik atau gagasan pokok tersebut. Penyimpangan akan
menyulitkan pembaca. Satu paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan
pokok atau topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan
pokok tersebut.

Anda mungkin juga menyukai