Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH 

Brainstorming dan Identifikasi Masalah sebagai Project


Pancasila dan Kebangsaan
MATA KULIAH WAJIB UMUM PANCASILA

Disusun Oleh :
1. Marina Mahulae / 042011233159
2. Wahyoe Rhetno Dhewati / 042011233160
3. Naufal Israhmana / 042011233204
4. Liiza Diana Mauzillaturahmah / 042011333013
5. Hikmatiar Yusril Hanif / 042011433142

UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020

1
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Brainstorming dan Identifikasi Masalah sebagai Project
Pancasila dan Kebangsaan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
Mata Kuliah Wajib Umum Pancasila. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang tantangan manusia dalam menghadapi krisis moral
kebangsaan, krisis keteladanan, dan krisis identitas bagi para pembaca dan juga bagi
kami selaku penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maslichah Mafruchati., selaku
dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan di bidang pengetahuan agama serta rekan-rekan
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan pada makalah ini, kami
mohon maaf.

Surabaya, 28 Februari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menghadapi Era Globalisi yang terus berkembang, pastinya bangsa
Indonesia ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terkecohkan oleh kerasnya
masalah kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya perlu memiliki dasar
negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Ilmu pengetahuan dan
tekhnologi telah berkembang pesat dan membawa berbagai dampak positif
maupun negatif di masyarakat. IPTEK yang terus berkembang jika tidak
diimbangi dengan penerapan nilai-nilai Pancasila, akan menyebabkan timbulnya
permsalahan dalam konteks Pancasila dan kebangsaan.
Pancasila menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki
jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup seharihari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi.
Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pentingnya Pancasila sebagai
Ideologi yang membangun kesejahterahkan bangsa.
Nilai – nilai pancasila memiliki makna yang mendalam baik dari segi
sejarah pembentukan dan pengamalan. Pancasila adalah dasar negara yang juga
Landasan untuk menuju cita-cita bangsa dan untuk memotivasi bangsa dalam
mencapai cita-cita.
1.2. Rumusan Makalah
a. Bagaimana cara pemecahan masalah kebangsaan melalui brainstorming?
b. Bagaimana cara memberikan solusi efektif ?
c. Apa factor yang menyebabkan terjadinya permasalahan Pancasila dan
kebangsaan
1.3. Tujuan Makalah
a. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila, Brainstorming dan Identifikasi
masalah Pancasila.
b. Untuk mengetahui cara-cara mengatasi Masalah Pancasila dan Kebangsaan .
c. Digunakan sebagai alternatif untuk mengeksplorasi dan memahami
permasalahan Pancasila dan Kebangsaan.

4
1.4. Manfaat Makalah
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Pembaca dapat mengetahui pengertian dari Pancasila, Brainstorming dan
Identifikasi masalah Pancasila.
b. Pembaca dapat memperoleh informasi mengenai cara mengatasi permasalahan
Pancasila dan kebangsaan di masyarakat
c. Pembaca dapat menggunakan makalah kami sebagai sumber pemecahan
permasalahan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dijadikan
landasan dalam penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara berarti
bahwa, seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah harus mencerminkan
nilai-nilai Pancasila dan tidak boleh bertentangan. Menurut Damanhuri dkk
(2016:183) secara etimologis Pancasila berasal dari Bahasa sansekerta yang di
artinya Pancasila berarti lima dan sila berarti batu sendi, alas dan dasar. Pancasila
memiliki arti lima dasar, sedangkan sila sendiri sering diartikan sebagai kesesuaian
atau peraturan tingkah laku yang baik. Hakikat adalah sesuatu hal yang ada pada diri
seseorang atau sesuatu hal yang harus ada dalam diri sendiri.
Menurut Suraya (2015:154) Pancasila adalah dasar negara Indonesia, Pancasila
diibaratkan sebagai pondasi, jadi semakin kuat pondasi tersebut maka akan semakin
kokoh suatu negara. Pancasila juga mencerminkan kepribadian masyarakat
Indonesia karena didalamnya terdapat butir-butir yang apabila diimplementasikan
akan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
2.2. Brainstorming
Starko 2009 (dalam Alrubaie dan Esther, 2014: 45), Brainstorming adalah
metode pembelajaran yang dapat melatih siswa mengambil fleksibilitas, kefasihan,
resiko, elaboration dan keterampilan lainnya yang berhubungan dengan kreativitas.
Brainstorming adalah suatu rangsangan untuk membangkitkan ide kreatif
dengan cara mengeksplor fikiran siswa sehingga struktur kognitif atau yang disebut
pengetahuan utama yang relevan menjadi aktif, (Stroebe, Nijstad, & Rietzschel,
2010 dalam Alrubaie dan Esther, 2014: 45).
Branstorming adalah cara tradisional untuk memperoleh konsep-konsep ilmiyah
dan keyakinan siswa tentang ilmu pengetahuan dan untuk study, (Amir 2010 dalam
Mahmoud, 2013: 232)
Menurut Sutikno (2007), brainstorming adalah suatu bentuk diskusi dalam
rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari
semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat

6
ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain,
pada penggunaan metode brainstorming pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi.
2.3. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah (problem identification) ialah suatu proses dan hasil
pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Dengan kata lain, identifikasi
masalah merupakan salah satu proses penelitian yang menjadi langkah pertama dan
terpenting yang harus dilakukan oleh setiap peneliti.
Menurut Suriasumantri, Identifikasi masalah ialah tahap permulaan dari
penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali
sebagai suatu masalah.
Bagian-Bagian Identifikasi Masalah Identifikasi masalah terdiri dari:
a. Identifikasi dengan jelas akar penyebab masalah
b. Mengembangkan pernyataan masalah terperinci yang mencakup efek
masalah pada suatu fenomena.

7
BAB III

PEMBAHASAN

Sebanyak 40 persen mahasiswa tidak hafal Pancasila, kata Anggota Dewan


Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat Eni Sumarni di Jakarta, Rabu (6/4).
"Hasil penelitian kami dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa
Barat menyebutkan sebanyak 40 persen mahasiswa tidak hafal Pancasila," ujar Eni
dalam sosialisasi bidang keagamaan Kowani.
Penyebab utama dari kondisi tersebut, adalah lemahnya sosialisasi empat
konsensus dasar seluruh rakyat Indonesia hingga ke tingkat RT/RW. Keempat
konsensus tersebut adalah Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
"Kami sangat prihatin, karena hal tersebut menyebabkan rasa nasionalisme
generasi muda menjadi berkurang. Contohnya, sekarang ada artis yang melecehkan
Pancasila," terang dia.
Dia menambahkan seharusnya keempat konsensus tersebut dapat menjadi
landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, Ketua DPP Kowani Masyitoh Chusnan menyayangkan
banyaknya anak-anak yang tidak hafal dengan Pancasila. Menurut Masyitoh hal itu
terjadi karena pelajaran mengenai Pancasila itu jauh berkurang dibandingkan zaman
Orde Baru.
"Ini perhatian bagi para pendidik dan pemerintah, karena bagaimana pun
Pancasila merupakan ideologi negara. Kalau sampai generasi muda tidak hafal ideologi
negara, maka ini adalah ancaman bagi negara," cetus Masyitoh.
Menurut Masyitoh, Pancasila merupakan pemersatu elemen bangsa karena di
antara sila-sila yang ada saling terkait. Masyitoh menyarankan agar para orang tua turut
berperan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata.
Sementara itu Ketua Bidang Keagamaan Kowani, Dr Khalilah, mengatakan
sosialisasi itu merupakan bagian dari upaya Kowani untuk menyatukan penerapan
kehidupan beragama dan bernegara.
Sumber : https://republika.co.id/berita/o57gup284/40-persen-mahasiswa-tidak-hafal-
pancasila

8
Di Indonesia, Pancasila yang dibuat untuk menjadi landasan atau pedoman
dalam beperilaku sebagai warga negara yang baik. Dengan mengikutinya, maka akan
tercipta keharmonisan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa antar rakyat
Indonesia. Dari riset yang telah dilakukan, ternyata mahasiswa di Indonesia sebanyak
40% masih saja tidak membuat pancasila sebagai landasan atau pedoman dalam
berperilaku ini menandakan mahasiswa belum sepenuhnya sadar akan kepentingan
pancasila akan landasan atau pedoman dalam berperilaku, Hal ini tentu saja
menghambat mahasiswa yang ingin berkembang dengan pesat dan yang pasti hal ini
menandakan bahwa mahasiswa sendiri belum sepenuhnya bangga akan Pancasila yang
mana pancasila adalah pilar ideologis negara indonesia. Mahasiswa yang dikategorikan
tidak menerapkan sila-sila pancasila adalah Mahasiswa yang tidak mengedepankan
sikap toleransi antar umat beragama,tidak berani menyuarakan kebenaran untuk
mempertahankan keadilan, tidak melestarikan budaya indonesia seperti baju adat serta
bahasa dalam kehidupan sehari-hari dan mahasiswa yang tidak melaksanakan kewajiban
dan tidak menghormati hak orang lain.

Terdapat riset yang menyatakan bahwa 40% mahasiswa tidak hafal Pancasila.
Pancasila yang mana adalah sebuah landasan Negara Indonesia tetapi masih banyak
orang yang tidak hafal terutama mahasiswa yang seharusnya lebih mengerti. Hal ini
tentu sangat memprihatinkan, jika tidak segera diatasi dapat merusak moral bangsa
Indonesia.

Terdapat beberapa cara agar mahasiswa dapat mewarisi nilai Pancasila.


Memberikan pelajaran mata kuliah wajib Pancasila adalah salah satu cara menerapkan
kembali nilai Pancasila kepada mahasiswa. Jika tidak ada mata kuliah tersebut akan
memungkinkan para generasi muda melupakan falsafah negara, sejarah, dan budaya
Indonesia seperti apa yang sudah terjadi di dalam realita masyarakat Indonesia. Menurut
salah satu Guru Besar Universitas Padjadjaran yaitu Prof. Arry Bainus menyatakan
bahwa pemerintah bisa memanfaatkan sejumlah tokoh pemengaruh (influencer) di
media sosial sebagai media untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila, berbagai nilai
Pancasila bisa disampaikan dengan metode yang tidak menggurui dan sesuai dengan
selera generasi milenial.

9
Menghapus dan memblokir segala situs-situs yang berdampak buruk terhadap
generasi penerus khususnya mahasiswa dapat menjadi solusi. Hal ini tentunya
memerlukan dukungan dari pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan
memperbanyak situs-situs web dan video mengenai pendidikan yang dibuat semenarik
mungkin dapat menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui media sosial. Hal
tersebut dapat dilakukan mengingat generasi milenial merupakan generasi yang sangat
dekat dengan teknologi sehingga semuanya memiliki peran sangat penting dalam
membimbing dan mendidik pemuda pemudi Indonesia untuk menggunakan teknologi
dengan sebaik-baiknya, dan juga menciptakan hal-hal yang baru, guna mencapai
kemajuan Indonesia.

10
BAB IV

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Di Indonesia, Pancasila yang dibuat untuk menjadi landasan atau pedoman


dalam beperilaku sebagai warga negara yang baik. Dengan mengikutinya, maka akan
tercipta keharmonisan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa antar rakyat
Indonesia. Pancasila yang mana adalah sebuah landasan Negara Indonesia tetapi masih
banyak orang yang tidak hafal terutama mahasiswa yang seharusnya lebih mengerti.
Menurut salah satu Guru Besar Universitas Padjadjaran yaitu Prof. Arry Bainus
menyatakan bahwa pemerintah bisa memanfaatkan sejumlah tokoh pemengaruh di
media sosial sebagai media untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila, berbagai nilai
Pancasila bisa disampaikan dengan metode yang tidak menggurui dan sesuai dengan
selera generasi milenial.

3.2. Saran

11
DAFTAR PUSTAKA
 Manggala, Yudha. 2016. 40 Persen Mahasiswa tidak Hafal Pancasila.
https://republika.co.id/berita/o57gup284/40-persen-mahasiswa-tidak-hafal-
pancasila (diakses pada 28 Februari 2021)
 Fauzan, Tri. 2020. Pengertian Pancasila, Ketahui Tujuan dan Makna Masing-
Masing Lambangnya. https://www.bola.com/ragam/read/4422173/pengertian-
pancasila-ketahui-tujuan-dan-makna-masing-masing-
lambangnya#:~:text=Menurut%20Muhammad%20Yamin,laku%20yang
%20penting%20dan%20baik. (diakses pada 28 Februari 2021)
 Riadi, Muchlisin. 2019. Metode Brainstorming dalam Pembelajaran.
https://www.kajianpustaka.com/2019/07/metode-
brainstorming.html#:~:text=Menurut%20Minter%20dan%20Reid
%20(2007,pikiran%20yang%20baru%20dan%20segar. (diakses pada 28
Februari 2021)
 Hayati, Rina. 2019. Pengertian Identifikasi Masalah, Bagian, dan Cara
Membuatnya. https://penelitianilmiah.com/identifikasi-
masalah/#:~:text=Identifikasi%20masalah%20(problem%20identification)
%20ialah,harus%20dilakukan%20oleh%20setiap%20peneliti. (diakses pada 28
Februari 2021)
 Nurwardani, Paristiyanti, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta : DIKTI

12

Anda mungkin juga menyukai