Anda di halaman 1dari 3

Camille Beauty Omzet Miliaran

Produk lokal Camille Beauty menjadi brand skincare dengan penjualan masker
wajah tertinggi di Shopee dan Tokopedia pada periode Agustus-September 2021 ."Merupakan
pencapaian tersendiri melihat posisi Camille Beauty saat ini. Kami telah sukses meluncurkan
6 varian masker organik, Little Pop Face Mist, dan Strawberry Yoghurt Body Scrub," ujar
Nadya Shavira, pendiri dan CEO Camille Beauty dalam keterangan yang diterima NOVA,
Rabu (08/12). Camille Beauty merupakan brand skincare asal Indonesia yang didirikan oleh
Nadya Shavira. Brand ini pertama kali didirikan pada 2018 lalu saat Nadya baru berusia 18
tahun.

Awal muncul produknya pun saya dan teman saya pernah membeli langsung produk
masker organiknya melalui sistem cash on delivery (cod) dengan nadya sendiri. Melihat iklan
dan reviewnya yang bagus melalui instagram produknya yang saat itu masih bernama “Mask
Your Needs” tetapi pada tahun 2020 berganti nama menjadi “Camille Beauty” dikarenakan
nama “Mask Your Needs” sudah menjadi hak milik dan masuk ke badan POM oleh orang lain.
Dan saat bertemu langsung dengan nadya kesannya adalah orang yang ramah dan terlihat
sangat bersemangat untuk mempromosikan produknya. Besarnya minat remaja yang sangat
meningkat akan produk perawatan wajah, terutama masker adalah alasan nadya mencoba untuk
membuat sendiri formula masker yang cocok dengan kondisi kulit yang rentan berjerawat
seperti umumnya kulit-kulit para remaja.

Dibantu oleh ibunya yang merupakan seorang apoteker, modal awal yang diperlukan
hanya sebesar 10 juta rupiah untuk mereka meramu masker menggunakan bahan-bahan seperti
hyaluronic acids dan allantoin yang terkenal ampuh menghidrasi kulit, menenangkan jerawat
yang meradang, dan mengurangi kemerahan pada wajah. Menyasar pembeli berusia remaja
mulai dari 13 tahun, masker organik Camille Beauty memiliki berbagai macam manfaat
tersendiri sehingga customer dapat menyesuaikan dengan tipe dan kondisi kulit mereka. Saat
ini, Camille Beauty memiliki enam varian, yakni strawberry, lemon, green tea, coklat, milk,
dan coffee.
"Saya mendirikan Camille Beauty di pertengahan Juli tahun 2018. Awalnya saya
menjadi reseller sebuah merk masker organik untuk mencari penghasilan tambahan. Setelah
itu saya melihat peluang bisnis yang menjanjikan. Dan memutuskan untuk membuat sendiri
masker organik dengan bahan-bahan yang disesuaikan dengan kulit remaja dan
permasalahannya," ungkap Nadya kepada Wolipop melalui email baru-baru ini. Wanita
kelahiran Jakarta, 20 Maret 2000 itu mengungkapkan alasan memilih nama Camille Beauty
untuk brandnya. Nama Camille diambilnya dari bahasa Prancis . "Nama Camille berasal dari
bahasa Prancis yang berarti kuat, mandiri, selalu diberkati, dan penuh semangat. Nama tersebut
juga sudah mendapatkan lisensi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)," kata Nadya.

"Camille Beauty per bulan bisa melayani hingga 300.000 pembeli. Omzet kami per
bulan mencapai miliaran rupiah," jelasnya. "Selama merintis usaha, tentu saya banyak
mengalami kesulitan, seperti naik turunnya penjualan, usaha membangun branding, dan lain-
lain. Namun, saya sangat menyukai pekerjaan dan brand saya ini, dan ingin terus maju
membangun Camille Beauty," tuturnya. "Bagi saya, bagian paling menyenangkan dan
rewarding dalam menjalankan bisnis ini adalah bisa membantu orang-orang di sekitar. Dan
berhasil membuka lapangan pekerjaan. Kesulitannya adalah seperti lazimnya berbisnis, ada
banyak sekali tantangannya, seperti pendapatan yang naik turun, dan lain-lain," terangnya lagi.

"Saya mengutamakan pendekatan yang akrab dengan para pembeli. Saya ingin mereka
merasa membeli produk dari temannya sendiri, selain untuk membangun kepercayaan, juga
untuk menginspirasi mereka agar rajin merawat diri dan mengutamakan self-love," tuturnya
panjang lebar. "Itulah kenapa saya banyak membuat konten di media sosial, termasuk berbagi
tentang perjalanan saya sejak awal mendirikan Camille Beauty dan juga lika-liku berbisnis,
terutama untuk anak muda," tambahnya.
Sukses membangun bisnis, nadya kini sudah mempunyai 60 karyawan. Selain itu,
Nadya yang dulunya seorang reseller dari brand lain, kini memiliki distributor untuk produknya
sendiri di lebih dari 40 cabang. Kesuksesan Nadya Shavira juga didukung oleh jejaring sosial
TikTok melalui engagement nadya dengan para followers-nya. Konten yang diunggah oleh
nadya tidak hanya tentang produk, namun juga suka duka nadya dalam membangun bisnisnya,
sehingga menjadi inspirasi tersendiri bagi para pengikutnya yang kebanyakan masih duduk di
bangku sekolah dan kuliah. Strategi pemanfaatan jejaring sosial tersebut akhirnya secara tidak
langsung berhasil membuahkan engagement tinggi yang berkontribusi pada kesuksesan brand-
nya.

Diakui Nadya, ia sempat kewalahan menghadapi tingginya permintaan pasar akan


maskernya yang selalu sold-out dalam hitungan hari hingga sempat viral di TikTok. Tak heran,
saat ini, Camille Beauty memiliki lebih dari 60 karyawan dengan penjualan hingga jutaan unit
per bulannya. "Saya berharap produk skincare terbaru Camille Beauty tidak hanya akan
memberikan jawaban bagi pelanggan Camille Beauty atas permasalahan kulit mereka, namun
juga mendorong industri skincare Indonesia, khususnya brand lokal serta memperkuat
perekonomian Indonesia. Sebab, kami memiliki puluhan reseller (agent) yang tersebar di
seluruh Indonesia dan lebih dari 8.500 customer kami yang tersebar di beberapa negara seperti
Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Vietnam," ungkap Nadya. Selain itu, lanjutnya, Camille
Beauty juga memiliki 41 agen atau distributor yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk
Bali, Padang, Medan, Palembang, dan tersedia di berbagai platform media sosial, termasuk
TikTok, Instagram, dan Facebook.

Sukses mendirikan bisnis kecantikan di usia muda, Nadya memberikan tips bagi
generasi milenial lainnya yang ingin mengikuti jejaknya. "Tips dari saya adalah harus berani
memulai, semangat terus melanjutkan yang sudah dimulai, selalu mencoba berinovasi
sekaligus mendengarkan kebutuhan pelanggan, dan jangan berhenti belajar," ucapnya. "Selain
itu, saya berharap lebih banyak lagi anak muda terjun membuat bisnis, karena saya yakin ide-
ide segar yang dibawa akan sangat berpengaruh dalam memajukan perekonomian Indonesia,
sekaligus membuka lebih banyak lagi lapangan pekerjaan untuk orang-orang di sekitar kita,"
tutup Nadya.

Anda mungkin juga menyukai