Anda di halaman 1dari 14

Mengelola Budaya dan Etika

dalam Berorganisasi

Khaerudin Imawan
Dosen FISIP Universitas Swadaya Gunung Jati
PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI
Semua organisasi mempunyai budaya.
Budaya organisasi dibangun dari
kepercayaan yang dipegang teguh secara
mendalam tentang bagaimana seharusnya
dijalankan atau dioprasisionalkan.

Budaya merupakan sistem nilai organisasi


dan akan mempengaruhi cara pekerjaan
dilakukan dan cara anggota berperilaku
(Cushway dan Ledge)
Budaya dapat memberikan warna tersendiri
di dalam hubungan antar anggota-anggota
di dalam organisasi. Budaya dapat
dipandang sebagai variabel independen
yang mempengaruhi perilaku anggota guna
meningkatkan kinerja mereka dan
organisasi. Jika budaya telah melembaga di
dalam organisasi, maka pengorganisasian
dan pengendalian atas anggota-anggotanya
akan lebih mudah dikontrol.
Budaya organisasi
(organizational culture),
sebagai suatu persepsi umum
yang diterima oleh seluruh
karyawan dalam memandang
sesuatu. Ia dilihat sebagai
karakteristik yang memberikan
nilai-nilai pada organisasi.
Melalui budaya organisasi ,
organisasi memiliki identitas
yang membedakannya dengan
organisasi lain.
Schiffman dan Kanuk “ culture
is the sum total of learned belifies,
values, an customs that serve to
direct the consumer behavior of
members of particular society “
( budaya sebagai sejumlah nilai,
krepercayaan dan kebiasaaan
yang digunakan untuk
menunjukkan perilaku anggota
langsung dari organisasi atau
kelompok tertentu)
Tiga karakteristik budaya
organisasi :
-Budaya organisasi diberikan
kepada karyawan baru
melalui proses sosialisasi.
-Budaya organisasi
mempengaruhi perilaku kita
di tempat kerja
-Budaya organisasi berlaku
pada dua tempat yang
berbeda
Budaya organisasi juga dapat komitmen
bagi para karyawan untuk mencapai
organisasi. Budaya organisasi menjadi
mekanisme kontrol yang memberikan
bimbingan dan membentuk sikap dan
perilaku dari karyawan. Budaya
organisasi mendorong terjadinya
konsistensi pada sikap karyawan. Adanya
peraturan yangjelas dalam organisasi
maka dengan. Budaya organisasi telah
membentuk sikap mental karyawan untuk
tidak menyalahi aturan tersebut.
Budaya melakukan sejumlah fungsi dalam organisasi :
Memiliki peran dalam menetapkan tapal batas, budaya
memberikan perbedaan yang jelas antara satu organisasi
dengan organisasi yang lain.
Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota- anggota
organisasi.
Mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang
lebih luas daripada kepentingan individual.
Meningkatkan kemantapan sistem sosial.
Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan
kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku
para anggotannya. (Robbins)
Untuk memperkuat dan menanamkan budaya
yang telah tertanam dalam organisasi peran
pemimpin sangatlah penting . Menanamkan dan
memperkuat aspek-aspek budaya dengan 5
mekanisme :

Perhatian
Reaksi terhadap krisis.
Pemodelan peran.
Alokasi imbalan-imbalan
Kriteria menseleksi dan memberhentikan.
BUDAYA DAN SUB BUDAYA
Sub budaya pekerjaan
Sub budaya rasial
Sub budaya umur dan generasional
Sub budaya gender

BUDAYA YANG ADAPTIF


Perspektif kekuatan, memprediksi hubungan
signifikan antara kekuatan budaya organisasi
dan prestasi jangka panjang. Budaya yang kuat
akan meningkatkan prestasi organisasi
b. Perspektif kesesuaian,
mengasumsikan bahwa budaya
harus sesuai dengan konteks
strategis atau prestasi.
c. Perspektif adaptasi ,
mengasumsikan bahwa budaya
yang bersifat adaptif
meningkatkan prestasi organisasi.
PERILAKU DAN ETIKA INDIVIDU
Nilai-nilai dan keyakinan organisasi
merupakan dasar dari budaya organisasi.
Keduanya memiliki peranan yang penting di
dalam mempengaruhi etika berperilaku.
Perilaku organisasi juga diharapkan mampu
memberikan wawasan mengenai bagaimana
mengelola perilaku kerja manusia kemudian
ia mengajarkan kepada anggota menghidari
perilaku yang buruk.
Perilaku dan tindakan etis merupakan produk
kombinasi pengaruh yang kompleks. Baik itu
pengaruh :
Budaya ( keluarga, pendidikan, agama, media
masa )
Organisasi ( kode etik, budaya organisasi,
model peran, tekanan untuk mencapai hasil,
sistem penghargaan / hukuman )
Pengaruh ekonomi, politik hukum

Ketiga hal di atas, akan mempengaruhi Individu


(kepribadian ,nilai, prinsip moral, sejarah , gender )
Semua ini menggambarkan perilaku etis .
CARA MENGEMBANGKAN ETIKA DI
TEMPAT KERJA

Bertingkah laku etis


Penyaringan anggota yang potensial
Mengembangkan kode etik yang berarti
Menyediakan pelatihan etika
Membentuk posisi, unit dan mekanisme
struktural lain yang menggunakan etis.

Anda mungkin juga menyukai