Chapter
11
Studi Kelayakan
Bisnis
Business Feasibility Study
Chapter 11
Studi Kelayakan Bisnis
Daftar Isi
Halaman 1 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
Chapter 11
Studi Kelayakan Bisnis
Bab 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Motivasi di balik keputusan untuk membuka usaha baru.
Dalam keputusan untuk membuka usaha baru, terdapat
motivasi yang melibatkan sejumlah pertimbangan yang
mendalam. Seorang calon pengusaha biasanya
terdorong oleh beberapa faktor bersifat pribadi,
lingkungan, dan peluang pasar yang muncul. Konteks ini
membentuk dasar yang kuat untuk langkah-langkah
yang akan diambil dalam merintis usaha baru.
Konteks Keputusan: dimulai dari perubahan
lingkungan bisnis atas tanggapan terhadap perubahan
teknologi, tren konsumen, atau kondisi ekonomi. Adanya
ketidakpuasan terhadap situasi pekerjaan saat ini atau
aspirasi untuk mencapai kemandirian finansial juga
dapat menjadi faktor pendorong. Selain itu, lingkungan
sosial-budaya juga memainkan peran penting, di mana
dukungan dari keluarga, teman, atau masyarakat sekitar
dapat memberikan dorongan positif.
Motivasi di Balik Keputusan: Motivasi untuk membuka usaha baru dapat sangat beragam.
Salah satu motivasi utama adalah keinginan mengaktualisasikan ide bisnis yang unik atau
solusi yang inovatif untuk suatu masalah tertentu, juga keinginan untuk menjadi pemimpin di
industri tertentu, memanfaatkan peluang pasar yang belum tergarap, atau memberikan
dampak positif terhadap masyarakat.
Aspek finansial juga menjadi motif. Keinginan mencapai kebebasan finansial, mengelola risiko
secara mandiri, atau menghasilkan pendapatan lebih besar.
Juga faktor pengembangan diri dan keinginan untuk terus belajar dan berkembang
memotivasi seseorang untuk membuka usaha baru. Ini melibatkan peluang untuk memperluas
Halaman 2 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
Halaman 3 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
9. Mengelola Risiko dan Belajar dari Tantangan: sebagai peluang untuk belajar dan
tumbuh. Bertujuan mengatasi hambatan dan kesulitan dengan cara yang produktif,
menguatkan bisnis, dan meningkatkan keberlanjutan.
10. Mencapai Pencapaian Pribadi dan Profesional: dengan membuka usaha baru. Ini bisa
mencakup pengakuan dalam industri, prestise, atau pencapaian-pencapaian lain yang
dianggap penting oleh pengusaha.
Setiap tujuan tersebut mencerminkan keinginan pengusaha untuk mencapai keberhasilan dan
memberikan dampak positif, baik pada diri sendiri maupun pada lingkungan sekitar.
Dengan memiliki tujuan yang jelas, pengusaha dapat merancang strategi bisnis yang tepat
untuk mencapai visi mereka.
Halaman 4 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
Dengan memahami dan melibatkan diri dalam SKB, calon pengusaha dapat membuat
keputusan yang lebih informasional dan terukur sebelum membuka usaha baru.
SKB membantu mengurangi risiko kegagalan dan meningkatkan peluang kesuksesan bisnis
baru.
Halaman 5 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
Identifikasi Kesenjangan Pasar: Cari kekosongan atau kebutuhan yang belum terpenuhi
di pasar yang dapat diisi oleh ide bisnis baru.
4. Inovasi dan Perbaikan
Ide dan cara untuk meningkatkan produk atau layanan yang sudah ada di pasaran.
Inovasi atau perbaikan dapat menjadi landasan ide bisnis.
5. Kebutuhan Pasar Masa Depan
Antisipasi Perubahan: Pertimbangkan tren masa depan dan bagaimana ide bisnis dapat
mengantisipasi atau memanfaatkannya.
6. Riset dan Diskusi
Diskusikan ide dengan kelompok teman, mentor, atau profesional di industri terkait.
Dapatkan pandangan ahli di industri relevan untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut.
Halaman 6 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
Halaman 7 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
merupakan langkah kunci dalam merancang strategi pemasaran dan mengembangkan produk
atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang spesifik.
Langkah-langkah melakukan analisis segmen pasar:
1. Pasar Utama: atau industri di mana bisnis akan beroperasi. Misalnya, apakah itu pasar
konsumen atau bisnis, dan di sektor apa?
2. Demografis: Analisis berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin,
pendapatan, pendidikan, dan status perkawinan. Membantu memahami siapa target pasar
potensial.
3. Geografis: berdasarkan lokasi geografis seperti negara, wilayah, kota, atau lingkungan. Ini
penting terutama jika bisnis memiliki aspek lokal atau regional yang kuat.
4. Psikografis: seperti gaya hidup, nilai-nilai, minat, dan kepribadian. Ini membantu memahami
motivasi dan preferensi pelanggan.
5. Berdasarkan Perilaku Konsumen: seperti kebiasaan belanja, preferensi merek, sikap
terhadap produk, dan faktor-faktor pembelian lainnya.
6. Berdasarkan Kebutuhan dan Manfaat: yang dicari pelanggan. Apa masalah atau
keinginan yang ingin dipecahkan?
7. Berdasarkan Siklus Hidup: Pisahkan pelanggan berdasarkan siklus hidup, seperti
pelanggan baru, pelanggan setia, atau pelanggan yang kembali. Ini membantu dalam
penyesuaian strategi pemasaran.
8. Pertimbangkan Faktor Eksternal: Evaluasi faktor eksternal seperti tren industri, perubahan
ekonomi, dan inovasi teknologi yang dapat memengaruhi perilaku pelanggan.
9. Riset Pasar: untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif. Wawancara, survei, dan
analisis data dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang preferensi pelanggan
10. Keunggulan Bersaing: yang dimiliki dan bagaimana itu dapat memenuhi kebutuhan
segmen pasar yang dipilih.
11. Segmen pasar paling relevan dan dapat dijangkau oleh bisnis. Fokus pada segmen yang
memiliki potensi pertumbuhan dan keuntungan yang baik.
12. Profil Pelanggan Ideal: Buat profil pelanggan ideal untuk setiap segmen yang dipilih. Ini
membantu dalam merancang kampanye pemasaran yang lebih terarah.
Melakukan analisis segmen pasar dengan cermat membantu fokus upaya pemasaran,
mengoptimalkan alokasi sumber daya, dan meningkatkan kesuksesan bisnis dengan
memahami secara mendalam kebutuhan dan karakteristik pelanggan potensial.
Halaman 8 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
B. Analisis Pesaing
Menilai pesaing di pasar dan mengidentifikasi keunggulan bersaing diperlukan dalam
merancang strategi bisnis yang efektif. Langkah-langkahnya:
1. Identifikasi Pesaing Utama. di industri atau sektor bisnis yang sama. Pesaing mencakup
perusahaan-perusahaan besar dan kecil.
2. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing. Faktor-faktor seperti pangsa pasar,
kapabilitas produk atau layanan, kekuatan merek, dan strategi pemasaran.
3. Analisis Keunggulan dan Kekurangan Produk atau Layanan Pesaing. Tinjau produk
atau layanan yang ditawarkan oleh pesaing. Apa keunggulan unik yang mereka tawarkan,
dan di mana mereka mungkin memiliki kekurangan
4. Tinjau strategi pemasaran, distribusi, harga, dan promosi pesaing. Apa yang berhasil
dan tidak berhasil bagi mereka? Apakah ada peluang yang belum mereka manfaatkan?
Apakah mereka bersaing di harga rendah, atau menargetkan segmen pasar premium?
5. Identifikasi Segmen Pasar yang Ditarget Pesaing. Apakah mereka berfokus pada
segmen yang sama atau berbeda dengan yang ditargetkan?
6. Analisis sejauh mana pesaing mengadopsi teknologi dan inovasi baru. Apakah ada
peluang untuk menjadi pemimpin industri dalam penggunaan teknologi?
7. Survei Pelanggan dan Umpan Balik Pasar terkait pesaing. Apa yang pelanggan hargai
dari produk atau layanan mereka? Apakah ada kekurangan yang dapat diatasi?
8. Identifikasi Peluang Pasar yang Belum Terpenuhi terpenuhi oleh pesaing. Identifikasi
kebutuhan atau permintaan pelanggan yang belum diakomodasi secara memadai.
9. Pengembangan Proposisi Nilai yang Unik. Berdasarkan analisis pesaing, periksa
apakah dapat mengembangkan proposisi nilai yang unik. Bagaimana produk dapat
menonjol dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan?
10. Pelajari Kesalahan dan Keberhasilan Pesaing. Belajar dari pengalaman pesaing, baik
kesalahan maupun keberhasilan. Apa yang dapat diambil sebagai pelajaran?
11. Pemantauan dan Pembaruan Terus-Menerus. Karena pesaing dan pasar yang terus
berubah. Bagaimana strategi pesaing dan respons pasar untuk mempertahankan
keunggulan bersaing.
Halaman 9 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
Halaman 10 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
11. Perencanaan Tata Ruang dan Desain Interior: yang efisien dan menarik. Penataan
toko atau kantor yang baik dapat memengaruhi pengalaman pelanggan dan
produktivitas karyawan.
12. Ketersediaan Tenaga Kerja: Periksa ketersediaan tenaga kerja di area tersebut.
Pastikan dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
13. Fasilitas Pendukung tersedia, seperti bank, pusat perbelanjaan, dan layanan umum
lainnya yang dapat mendukung keberlanjutan operasional bisnis.
14. Teknologi dan Infrastruktur Komunikasi, tersedia dan memadai. Ini penting untuk
mendukung operasional sehari-hari dan hubungan dengan pelanggan
15. Pertimbangkan Dampak Lingkungan: Pertimbangkan praktik ramah lingkungan dan
tanggung jawab sosial yang dapat membantu mendukung reputasi bisnis.
Pemilihan lokasi yang tepat dan persiapan fisik yang baik dapat memberikan landasan yang
kokoh untuk kesuksesan suatu bisnis. Juga dapat melibatkan konsultan profesional jika
diperlukan untuk memastikan bahwa semua aspek telah diperhitungkan dengan baik.
Halaman 11 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
6. Analisis Biaya Variabel dan Tetap: Biaya variabel berkaitan langsung dengan volume
penjualan (misalnya, bahan baku), biaya tetap konstan terlepas dari tingkat penjualan.
7. Hitung margin keuntungan kotor dengan mengurangkan biaya variabel dari pendapatan
total. Ini memberikan gambaran tentang efisiensi biaya produksi.
8. Pertimbangkan Pajak dan Biaya Finansial: Sertakan pajak yang harus dibayarkan dan
biaya finansial, seperti bunga pinjaman, dalam proyeksi biaya
9. Proyeksikan Pendapatan Bersih dan Laba Bersih: Dengan mempertimbangkan semua
pendapatan dan biaya, proyeksikan pendapatan bersih dan laba bersih. Ini memberikan
gambaran tentang profitabilitas bisnis Anda.
10. Lakukan analisis sensitivitas untuk mengidentifikasi bagian dari proyeksi yang paling
rentan terhadap perubahan. Misalnya, bagaimana perubahan harga atau biaya dapat
memengaruhi profitabilitas?
11. Perhitungan Break-Even Point: Tentukan titik impas (break-even point), yaitu tingkat
penjualan di mana pendapatan sama dengan biaya. Ini memberikan gambaran tentang
seberapa cepat bisnis dapat mencapai titik impas.
12. Perbandingan proyeksi pendapatan dan biaya dengan anggaran dan tujuan keuangan
yang telah ditetapkan. Menilai sejauh mana bisnis dapat mencapai tujuannya.
13. Identifikasi faktor risiko yang memengaruhi proyeksi pendapatan dan biaya.
Pertimbangkan skenario yang mungkin terjadi dan dampaknya terhadap kesehatan
finansial bisnis
14. Lakukan Pembaruan Teratur untuk Proyeksi pendapatan dan biaya dengan memasukkan
data aktual saat bisnis berjalan. Ini membantu mengidentifikasi deviasi dari rencana dan
mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.
Membuat proyeksi pendapatan dan biaya yang cermat adalah kunci untuk menilai kelayakan
finansial bisnis dan membuat keputusan yang terinformasi.
Halaman 12 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
1. Identifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel: Pisahkan biaya-biaya bisnis menjadi biaya
tetap dan biaya variabel. Biaya tetap tidak berubah dengan volume penjualan, sementara
biaya variabel berubah seiring dengan peningkatan atau penurunan penjualan.
2. Hitung Kontribusi Margin Kontribusi Margin=Harga Jual per Unit−Biaya Variabel per Unit
3. Hitung Tingkat Penjualan Bulanan: Tentukan berapa banyak unit atau nilai penjualan yang
perlu dicapai setiap bulan untuk mencapai titik impas. Rumusnya:
4. Hitung Tingkat Penjualan Harian atau Tahunan (Opsional): Jika ingin mendapatkan
tingkat penjualan harian, bagi tingkat penjualan bulanan dengan jumlah hari kerja dalam satu
bulan. Jika ingin tingkat penjualan tahunan, kalikan tingkat penjualan bulanan dengan 12.
5. Interpretasi Hasil: Hasil dari perhitungan akan memberikan gambaran tentang seberapa
banyak bisnis harus menjual produk atau layanan untuk menutupi semua biaya dan
mencapai titik impas. Jika bisnis dapat mencapai atau melebihi tingkat penjualan ini, maka
akan menghasilkan keuntungan.
6. Analisis Risiko dan Skenario: Pertimbangkan untuk melakukan analisis risiko dengan
mengidentifikasi variabel kritis seperti harga jual, biaya variabel, atau biaya tetap. Lakukan
skenario untuk melihat bagaimana perubahan dalam variabel ini mempengaruhi titik impas.
7. Perbaharui dan Evaluasi Teratur: Titik impas tidak tetap seiring waktu. Perbarui
perhitungan secara teratur dengan data aktual untuk memastikan bahwa bisnis tetap berada
dalam jalur menuju profitabilitas.
8. Gunakan Software atau Alat Keuangan: menggunakan perangkat lunak atau alat
keuangan untuk mempermudah perhitungan titik impas, terutama jika bisnis memiliki banyak
variabel atau skenario yang kompleks.
Menghitung titik impas membantu mengidentifikasi tingkat penjualan minimum yang diperlukan
agar bisnis dapat tetap beroperasi tanpa mengalami kerugian. Ini memberikan pandangan yang
jelas tentang kinerja finansial dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis terkait
harga, biaya, dan volume penjualan.
Halaman 13 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
Halaman 14 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
Mengidentifikasi potensi risiko ini membantu dalam perencanaan mitigasi risiko, yaitu langkah-
langkah yang diambil untuk mengurangi dampak atau frekuensi risiko.
Analisis risiko yang baik dapat meningkatkan kemampuan bisnis untuk merespon dan
beradaptasi dengan perubahan yang mungkin terjadi selama perjalanan bisnisnya.
Halaman 15 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
12. Pasar Internasional dan Risiko Mata Uang: Pelajari pasar internasional dan risiko yang
terkait. Pertimbangkan strategi lindung nilai untuk risiko mata uang.
13. Kepemimpinan dan Manajemen Risiko: Latih kepemimpinan dalam manajemen risiko.
Siapkan rencana darurat dan tanggapan cepat.
14. Kesehatan dan Keselamatan Karyawan: Terapkan prosedur keselamatan kerja yang
ketat. Latih karyawan tentang keamanan dan kesehatan.
15. Pemantauan dan Evaluasi Terus-Menerus: Pasang sistem pemantauan risiko yang
terus-menerus. Evaluasi strategi mitigasi secara berkala dan sesuaikan jika diperlukan.
Mengelola risiko saat membuka usaha baru memerlukan komitmen yang berkelanjutan dan
keterlibatan seluruh tim manajemen. Kombinasi tindakan preventif dan responsif membantu
memitigasi risiko dan menjaga keberlanjutan operasional bisnis.
Halaman 16 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
6. Risiko dan Mitigasi: Risiko-risiko potensial diidentifikasi, dan strategi mitigasi telah
diimplementasikan untuk mengurangi dampaknya. Analisis sensitivitas dilakukan untuk
mengukur ketahanan proyeksi keuangan terhadap perubahan kondisi pasar dan ekonomi.
7. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis kelayakan bisnis yang mendalam, dapat
disimpulkan bahwa usaha memiliki potensi yang baik untuk kesuksesan dan keberlanjutan.
Beberapa faktor kunci yang mendukung kesuksesan termasuk permintaan pasar yang kuat,
tim manajemen yang berkualitas, dan proyeksi keuangan yang positif.
8. Rekomendasi: Berdasarkan kesimpulan positif, direkomendasikan untuk melanjutkan
dengan pelaksanaan usaha. Periode pemantauan dan evaluasi rutin diusulkan untuk
memastikan bahwa strategi mitigasi risiko terus efektif dan dapat disesuaikan dengan
perubahan kondisi bisnis.
Studi kelayakan bisnis ini memberikan pandangan yang komprehensif dan terinci tentang
potensi keberhasilan usaha. Dengan pelaksanaan yang baik dan manajemen yang efektif,
diharapkan usaha ini dapat mencapai tujuan keuangan dan operasional yang telah ditetapkan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil Studi Kelayakan Bisnis yang telah dilakukan, diberikan rekomendasi
mengenai kelanjutan atau penolakan ide bisnis:
Rekomendasi untuk Kelanjutan Ide Bisnis:
1. Potensi Pasar yang Menjanjikan: Ide bisnis memiliki dukungan kuat dari analisis pasar,
menunjukkan adanya permintaan yang tinggi dan berkelanjutan untuk produk atau layanan
yang ditawarkan.
2. Kelayakan Keuangan yang Positif: Proyeksi keuangan menunjukkan bahwa bisnis
memiliki potensi menghasilkan pendapatan yang memadai dan mencapai titik impas dalam
jangka waktu yang layak. Margin keuntungan yang sehat juga merupakan indikator positif.
3. Keterlibatan dan Keterampilan Tim Manajemen. Tim manajemen yang telah dibentuk
memiliki pengalaman dan keterampilan yang relevan untuk mengelola usaha ini. Struktur
organisasi dan tanggung jawab manajerial sudah baik dirancang.
4. Risiko dan Strategi Mitigasi: Risiko-risiko potensial telah diidentifikasi dengan baik, dan
strategi mitigasi telah diimplementasikan dengan baik untuk mengurangi dampaknya.
Analisis sensitivitas telah dilakukan untuk mengukur ketahanan terhadap perubahan
kondisi pasar dan ekonomi.
Halaman 17 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
5. Kesesuaian dengan Peraturan dan Hukum: Studi Kelayakan Bisnis telah memastikan
bahwa usaha ini akan beroperasi dalam batas-batas hukum yang berlaku dan telah
memperoleh izin dan perijinan yang diperlukan.
Catatan Penting
1. Pemantauan dan Evaluasi Berkala. Meskipun rekomendasi kelanjutan diberikan, sangat
penting untuk melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap kinerja bisnis. Hal ini
akan memungkinkan identifikasi cepat terhadap perubahan kondisi pasar atau risiko yang
mungkin muncul.
2. Responsif terhadap Perubahan. Tim manajemen harus siap untuk merespons perubahan
lingkungan bisnis dan melakukan penyesuaian strategis sesuai kebutuhan.
3. Pembaruan Terhadap Rencana Bisnis. Rencana bisnis perlu diperbarui secara teratur
untuk mencerminkan perkembangan bisnis dan mengakomodasi perubahan kondisi pasar
atau regulasi.
4. Kesiapan Terhadap Risiko. Meskipun strategi mitigasi telah diidentifikasi, usaha harus
tetap siap menghadapi risiko dan memiliki rencana darurat jika diperlukan.
5. Konsultasi Profesional Lanjutan. Disarankan untuk terus berkonsultasi dengan profesional
keuangan atau bisnis untuk mendapatkan pandangan eksternal dan saran yang berharga.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan usaha ini dapat berhasil dan berkembang sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Studi Kelayakan Bisnis.
Halaman 18 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
A. Ringkasan Eksekutif
1) Latar Belakang: Pendirian cafe "Santai Sajah" bertujuan untuk menjadi destinasi utama bagi
pecinta kopi dan penggemar suasana santai dan rileks di pusat kota.
2) Tujuan Bisnis: Menawarkan pengalaman unik dengan kopi berkualitas tinggi, menu variasi, dan
suasana yang nyaman.
B. Analisis Pasar
1) Permintaan Pasar: Analisis pasar menunjukkan adanya permintaan yang tinggi untuk kopi
kualitas tinggi dan tempat santai di pusat kota.
2) Pesatnya Pertumbuhan Industri: Tren konsumen menunjukkan peningkatan minat pada kopi
berkualitas dan pengalaman bersantai.
C. Analisis Teknis dan Produksi
1) Lokasi dan Infrastruktur: Lokasi strategis di pusat kota dengan akses yang baik. Infrastruktur
termasuk peralatan kopi mutakhir dan desain interior yang menarik.
2) Pemasok dan Bahan Baku: Pemasok kopi terkemuka telah dipilih untuk memastikan kualitas
bahan baku yang konsisten.
D. Analisis Keuangan
1) Proyeksi Pendapatan: Proyeksi pendapatan didasarkan pada analisis pasar dan estimasi
jumlah pelanggan potensial.
2) Biaya Operasional: Biaya operasional termasuk sewa, gaji karyawan, bahan baku, dan promosi.
E. Analisis Manajemen
1) Tim Manajemen: Tim manajemen terdiri dari individu dengan pengalaman di industri kuliner
dan manajemen restoran dan tim barista.
2) Struktur Organisasi: Struktur organisasi yang jelas dengan tanggung jawab yang terdefinisi.
F. Analisis Hukum dan Perizinan
1) Perizinan: Seluruh izin dan perijinan yang diperlukan telah diidentifikasi dan akan diperoleh
sebelum operasional dimulai.
2) Kepatuhan Hukum: Diperhatikan kepatuhan terhadap regulasi kesehatan dan keamanan
makanan.
G. Risiko dan Mitigasi
1) Risiko Pasar: Strategi pemasaran yang agresif dan kerja sama dengan komunitas lokal untuk
mengurangi risiko kurangnya pelanggan.
2) Risiko Operasional: Pelatihan karyawan yang baik dan pemeliharaan rutin peralatan untuk
mengurangi risiko gangguan operasional.
Halaman 19 dari 20
Modul Perkuliahan, Mata Kuliah: Entrepreneur 2
Dosen : Rangga Dalu Aji Toana, S.Sos, MA.
Chapter 11 – Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis ini harus diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perubahan kondisi
pasar dan bisnis serta untuk menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan.
Halaman 20 dari 20