Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Nama Usahanya : ES TEH

Owner/Pemilik : Kelompok 3

Alamat Usaha : Sukamahi, Cikarang Pusat

Akun Sosial Media : @estehnusantara

No. Mobile phone : 085781324147

Laporan Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir

pada Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Disusun Oleh:

Kelompok “3”

Nama : Laila Afinka NIM : 112010313


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. karena atas rahmat-Nya,
kami dapat menyelesaikan proposal Studi Kelayakan Bisnis ini dengan baik dan
tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas akhir pada mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.

Dalam proses penyusunan proposal usaha ini, kami mendapat dukungan


dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada
semua yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Kami juga
mengharapkan saran dan kritik karena proposal usaha ini tak lepas dari
kekurangan. Semoga proposal lapporan ini dapat bermanfaat bagi siapa pun.

Bekasi, .... Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................6
1.1 Latar Belakang.................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................7
2.1 Landasan Teori.................................................................................................7
2.2 Studi Kelayakan Bisnis....................................................................................8
2.3 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis..............................................................9
2.3.1 Aspek Non Finansial...............................................................................11
2.3.2 Aspek Finansial.......................................................................................12
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................14
3.1 Profil Usaha....................................................................................................14
3.2 Hasil Aspek Non Finansial.............................................................................16
3.2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran.................................................................16
3.2.2 Aspek Teknis/operasi dan Teknologi....................................................17
3.2.3 Aspek Organisasi Manajemen...............................................................17
3.2.4 Aspek Hukum dan Legalitas..................................................................18
3.3 Hasil Aspek Finansial.....................................................................................18
3.3.1 Biaya Investasi........................................................................................19
3.3.2 Biaya Operasional..................................................................................19
3.3.3 Net Present Value (NPV)........................................................................20
3.3.4 Internal Rate Return (IRR)...................................................................20
3.3.5 Payback Period (PP)...............................................................................21
3.3.6 Profitability Index (PI)...........................................................................21
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA........................................23
4.1 Prediksi Penjualan Teh..................................................................................23
4.2 Biaya Tenaga Kerja........................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman globalisasi dan teknologi informasi saat ini, dunia usaha
semakin kompetitif. Situasi ini memberikan peluang bagi pemilik usaha untuk
mengidentifikasi dan mengembangkan ide bisnis yang inovatif dan berpotensi
menguntungkan. Oleh karena itu, mempelajari manajemen bisnis menjadi
langkah awal yang penting dalam meningkatkan potensi dan memajukan suatu
bisnis. Salah satu bentuk usaha yang masih bertahan ditengah persaingan usaha
dagang yakni usaha dalam penjualan minuman khususnya Es Teh . Walaupun
dalam kelangsungan usahanya sering naik dan turun omset penjualannya.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam konteks ini perlu dilakukan penelitian perencanaan bisnis guna
mengevaluasi ide bisnis yang telah diajukan. Diantara pertanyaan yang
menjadi fokus penelitian adalah:

 Benarkah ide bisnis ini mempunyai potensi pasar yang besar?


 Apa saja potensi manfaat dan risiko yang mungkin timbul?
 Infrastruktur dan operasional sehari-hari seperti apa yang diperlukan?
 Bagaimana sistem keuangan bekerja sepanjang waktu?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan
bisnis Es Teh dengan penndekatan aspek Finansial
BAB II
LANDASAN TEORI

1.4 Landasan Teori


Dalam menjalankan bisnis jualan es teh, pemahaman mendalam tentang
pasar dan permintaan sangat penting. Teori pasar dan perilaku konsumen
dapat memberikan wawasan tentang cara mengidentifikasi target pasar,
mengevaluasi permintaan konsumen terhadap minuman es teh, dan
menganalisis tren pasar yang mungkin memengaruhi bisnis.
Konsep pemasaran dan branding menjadi landasan teori yang relevan
untuk membangun citra bisnis jualan es teh. Strategi pemasaran yang efektif,
termasuk penggunaan media sosial dan promosi, dapat meningkatkan
visibilitas bisnis. Penerapan prinsip branding dapat membantu membedakan
produk es teh dari pesaing, menciptakan identitas merek yang kuat, dan
menarik perhatian pelanggan.
Teori manajemen keuangan menjadi krusial dalam memahami aspek
keuangan bisnis jualan es teh. Ini mencakup konsep pendanaan usaha,
proyeksi pendapatan, biaya operasional, analisis titik impas, dan pengelolaan
kas. Dengan pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan, pemilik
bisnis dapat membuat keputusan keuangan yang cerdas dan strategis.
Konsep operasional dan manajemen rantai pasok berfokus pada efisiensi
operasional dan pengelolaan stok. Pemahaman tentang bagaimana
mengoptimalkan proses produksi dan distribusi es teh, serta cara mengelola
persediaan bahan baku, dapat membantu bisnis berjalan secara lancar dan
efisien.
Teori lokasi dan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) dapat membantu dalam memilih lokasi usaha yang tepat dan merinci
faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat memengaruhi bisnis. Analisis
SWOT dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
internal, serta peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal.
Teori manajemen sumber daya manusia (SDM) relevan untuk
memastikan bahwa tim manajemen dan karyawan memiliki keterampilan dan
motivasi yang diperlukan. Prinsip-prinsip ini mencakup rekrutmen, pelatihan,
dan retensi karyawan yang berkontribusi pada keberhasilan operasional dan
pertumbuhan bisnis.
Konsep inovasi dan keberlanjutan dapat membantu bisnis jualan es teh
untuk tetap relevan dan berkelanjutan. Inovasi dalam produk, layanan, atau
proses dapat memberikan keunggulan kompetitif. Pemahaman tentang praktik
bisnis berkelanjutan juga dapat meningkatkan citra bisnis di mata pelanggan
dan pemangku kepentingan. Melalui pemahaman mendalam terhadap landasan
teori ini, diharapkan studi kelayakan bisnis jualan es teh dapat dilakukan
dengan cermat dan memberikan dasar yang kokoh untuk pengembangan bisnis
yang sukses.

1.5 Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis merupakan proses sistematik yang dilakukan
untuk mengevaluasi potensi keberhasilan dan keberlanjutan suatu usaha atau
proyek. Tujuan utama dari studi ini adalah untuk memberikan gambaran
menyeluruh mengenai berbagai aspek yang terlibat dalam menjalankan bisnis.
Studi kelayakan bisnis mencakup analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor
teknis, ekonomis, finansial, organisasional, dan lingkungan yang dapat
mempengaruhi kelangsungan dan kesuksesan bisnis.
Studi kelayakan bisnis membantu mengidentifikasi potensi keuntungan,
risiko, dan kendala yang mungkin dihadapi bisnis sehingga pengusaha dapat
membuat keputusan yang lebih terinformasi dan meminimalkan risiko dalam
menjalankan usaha mereka.
1.6 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap
berbagai aspek yang dapat memengaruhi keberhasilan dan kelangsungan suatu
usaha. Berikut adalah beberapa aspek yang umumnya dianalisis dalam studi
kelayakan bisnis:
1. Aspek Teknis:
Infrastruktur: Evaluasi ketersediaan dan keandalan infrastruktur
yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
Teknologi: Penilaian terhadap teknologi yang digunakan dan
apakah teknologi tersebut sesuai dengan kebutuhan bisnis.
2. Aspek Pasar:
Potensi Pasar: Analisis tentang seberapa besar pasar potensial
untuk produk atau layanan yang ditawarkan.
Segmentasi Pasar: Identifikasi kelompok target konsumen yang
dapat menjadi pelanggan bisnis.
Pes konkuren: Evaluasi pesaing di pasar dan strategi mereka.
3. Aspek Finansial:
Proyeksi Pendapatan: Perkiraan pendapatan yang dapat dihasilkan
oleh bisnis dalam jangka waktu tertentu.
Biaya Operasional: Penghitungan biaya yang diperlukan untuk
menjalankan operasional bisnis.
Analisis Investasi: Perhitungan pengembalian investasi dan tingkat
keuntungan yang diharapkan.
4. Aspek Organisasi dan Manajemen:
Keterampilan Manajemen: Evaluasi keterampilan dan pengalaman
tim manajemen yang akan menjalankan bisnis.
Struktur Organisasi: Penilaian terhadap apakah struktur organisasi
mendukung efisiensi dan efektivitas operasional.
5. Aspek Lingkungan:
Dampak Lingkungan: Penilaian dampak bisnis terhadap
lingkungan fisik dan sosial.
Kepatuhan Regulasi: Pemahaman terhadap regulasi dan kepatuhan
bisnis terhadap aturan dan norma yang berlaku.
6. Aspek Hukum:
Perizinan dan Izin: Pemeriksaan kelengkapan perizinan dan izin
yang diperlukan untuk beroperasi.
Kepatuhan Hukum: Evaluasi apakah bisnis beroperasi sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
7. Aspek Sumber Daya Manusia:
Ketersediaan dan Kualitas Sumber Daya Manusia: Evaluasi apakah
terdapat sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas
untuk mendukung operasional bisnis.
Kebijakan SDM: Pemahaman terhadap kebijakan pengelolaan
sumber daya manusia dalam mendukung pertumbuhan bisnis.
8. Aspek Keamanan dan Risiko:
Analisis Risiko: Identifikasi dan penilaian potensi risiko yang
mungkin dihadapi bisnis.
Pengelolaan Risiko: Rencana untuk mengurangi atau mengelola
risiko yang diidentifikasi.
9. Aspek Etika dan Tanggung Jawab Sosial:
Etika Bisnis: Pemahaman dan penerapan nilai-nilai etika dalam
operasional bisnis.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR): Langkah-langkah yang
diambil untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan.
10. Aspek Politik dan Ekonomi:
Kondisi Politik: Pemahaman tentang kondisi politik yang dapat
mempengaruhi bisnis.
Kondisi Ekonomi: Evaluasi kondisi ekonomi saat ini dan potensi
dampaknya terhadap bisnis.
11. Aspek Kultural:
Ketahanan Terhadap Perubahan Budaya: Evaluasi sejauh mana
bisnis dapat beradaptasi dengan perubahan budaya.
Melibatkan semua aspek ini dalam studi kelayakan bisnis dapat
membantu pengusaha mengidentifikasi peluang, mengatasi
tantangan, dan membuat keputusan yang lebih baik sebelum
melibatkan diri secara penuh dalam operasional bisnis.

1.6.1 Aspek Non Finansial

1. Analisis SWOT:
Definisi: Menilai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses),
peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang dihadapi
bisnis.
Peran: Memberikan pandangan menyeluruh tentang posisi bisnis di
pasar.
2. Analisis PESTEL:
Definisi: Mengevaluasi faktor-faktor politik, ekonomi, sosial,
teknologi, lingkungan, dan hukum yang dapat mempengaruhi
bisnis.
Peran: Memahami faktor-faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi kinerja bisnis.
3. Analisis Risiko:
Definisi: Identifikasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi
bisnis dan pengembangan strategi untuk mengelolanya.
Peran: Membantu merencanakan upaya mitigasi risiko.
4. Kelayakan Teknis:
Definisi: Menilai apakah teknologi dan infrastruktur yang
diperlukan untuk bisnis tersedia dan dapat diimplementasikan.
Peran: Memastikan keberlanjutan operasional dari segi teknis.
5. Analisis Pasar:
Definisi: Menganalisis ukuran pasar, permintaan konsumen, dan
perilaku pesaing.
Peran: Memastikan bahwa ada pasar yang cukup besar untuk
mendukung keberhasilan bisnis.
6. Analisis Organisasi dan Manajemen:
Definisi: Menilai keterampilan dan pengalaman tim manajemen
serta struktur organisasi.
Peran: Menentukan apakah ada kemampuan untuk menjalankan
bisnis dengan efektif.
7. Kelayakan Lingkungan dan Sosial:
Definisi: Menilai dampak bisnis terhadap lingkungan dan tanggung
jawab sosial perusahaan.
Peran: Memastikan bahwa bisnis beroperasi secara berkelanjutan
dan sesuai dengan norma sosial.

1.6.2 Aspek Finansial

1. Proyeksi Pendapatan:
Definisi: Perkiraan pendapatan yang dihasilkan dari penjualan
produk atau layanan.
Peran: Memberikan gambaran mengenai potensi penerimaan
bisnis.
2. Biaya Operasional:
Definisi: Rincian tentang semua biaya yang terkait dengan
operasional bisnis, termasuk biaya produksi, distribusi, dan
administratif.
Peran: Menentukan total pengeluaran yang diperlukan untuk
menjalankan bisnis.
3. Investasi Awal:
Definisi: Total modal yang diperlukan untuk memulai bisnis,
termasuk pembelian peralatan, persediaan awal, dan biaya
pengaturan.
Peran: Menentukan besarnya modal yang diperlukan sebelum
bisnis dapat beroperasi.
4. Analisis Break-Even:
Definisi: Penilaian titik di mana pendapatan bisnis setara dengan
biaya total, sehingga bisnis tidak mengalami kerugian atau
keuntungan.
Peran: Menentukan seberapa cepat bisnis dapat mencapai titik
impas dan mulai menghasilkan keuntungan.
5. Pengembalian Investasi (ROI):
Definisi: Perhitungan tingkat pengembalian dari investasi yang
dilakukan dalam bisnis.
Peran: Menilai seberapa efektif modal yang diinvestasikan dalam
menciptakan keuntungan.
6. Cash Flow:
Definisi: Arus kas masuk dan keluar selama periode waktu
tertentu.
Peran: Menilai likuiditas dan kemampuan bisnis untuk memenuhi
kewajiban keuangan.
BAB III
PEMBAHASAN

1.7 Profil Usaha

Nama usaha: Teh Gembira


Tagline: "Segarnya Kesejukan dalam Setiap Minuman"

Deskripsi Singkat Usaha:


Teh Gembira adalah usaha jualan es teh yang menghadirkan pilihan
minuman segar dengan rasa autentik dan bahan berkualitas. Kami
menawarkan variasi es teh dengan sentuhan inovatif untuk memuaskan
selera pelanggan.

Produk dan Layanan:

Es Teh Original: Teh berkualitas tinggi dengan es batu segar.


Varian Rasa: Es teh dengan varian rasa seperti taro, melon, dan lychee.
Minuman Khas: Menu khusus dengan inovasi minuman teh yang unik.
Layanan Antaran: Pemesanan dan pengiriman untuk pelanggan setia.

Nilai Unggul:

Kualitas Bahan Baku: Menggunakan teh berkualitas tinggi dan bahan segar
untuk menjamin rasa terbaik.
Inovasi Rasa: Menawarkan kombinasi rasa yang unik dan inovatif untuk
memberikan pengalaman baru kepada pelanggan.
Pelayanan Cepat dan Ramah: Tim pelayanan yang ramah dan cepat dalam
melayani pelanggan.
Kebersihan dan Kesehatan: Menjamin kebersihan dan kesehatan dalam
setiap proses pembuatan minuman.
Target Pasar:
Penggemar Minuman Teh: Individu yang menyukai minuman teh dalam
berbagai variasi. Mahasiswa dan Pekerja Kantor: Pelanggan yang mencari
alternatif minuman penyegar. Masyarakat Umum: Menawarkan minuman
yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.

Lokasi Usaha:

Outlet Tetap: Terletak di pusat perbelanjaan atau area perkantoran dengan


lalu lintas pelanggan tinggi.
Layanan Antaran: Melalui platform aplikasi berbasis pemesanan online
untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan.

Strategi Pemasaran:
Media Sosial: Aktif di platform media sosial untuk mempromosikan produk
dan menjangkau target pasar.
Program Loyalty: Menawarkan program loyalitas untuk memberikan
insentif kepada pelanggan setia.
Diskon dan Promosi: Menyelenggarakan promosi dan diskon berkala untuk
menarik pelanggan baru.

Keuangan dan Harga:


Harga Bersaing: Menetapkan harga yang bersaing dengan penawaran
sejenis di pasar.
Pengelolaan Keuangan: Melakukan manajemen keuangan yang cermat
untuk memastikan keseimbangan pendapatan dan pengeluaran.

Tren Bisnis:
Menyesuaikan Diri dengan Tren Minuman: Mengikuti tren terkini dalam
dunia minuman dan memperkenalkan inovasi sesuai permintaan pasar.
Ramah Lingkungan: Mengusahakan penggunaan kemasan ramah
lingkungan dan praktik bisnis berkelanjutan.
Visi dan Misi:
Visi: Menjadi destinasi utama bagi pecinta minuman teh dengan kualitas
terbaik.

Misi: Memberikan pengalaman minum teh yang segar, lezat, dan inovatif
kepada setiap pelanggan. Dengan kombinasi inovasi rasa, pelayanan
berkualitas, dan keberlanjutan, Teh Gembira bertujuan untuk menjadi
pilihan utama dalam industri jualan es teh.

1.8 Hasil Aspek Non Finansial


1.8.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi
ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang
diinginkan atau tidak. Atau dengan kata lain seberapa besar potensi pasar
yang ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar market share
yang dikuasai.

STP (segmenting, targeting, positioning)

 Segmenting

Segmentasi pasar dari usaha ini ialah kalangan anak-


anak, dewasa, berbagai tingkat pendidikan, pekerjaan, hingga
jumlah penghasilan konsumen tersebut. The Gembira
memiliki fokus terhadap individu yang menyukai minuman
teh dalam berbagai variasi

 Targeting

Target konsumen dari The Gembira ialah Mahasiswa


dan Pekerja Kantor: Pelanggan yang mencari alternatif
minuman penyegar. Masyarakat Umum: Menawarkan
minuman yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan
Masyarakat

 .Position

Dalam setiap varian rasa yang di sediakan oleh The


Gembira tentunya sudah terjamin kualitasnya. Bahan baku teh
segar dan proses pengolahan langsung yang membuat produk
tetap fresh dan bersih saat dijajakan kepada konsumen dan
tentunya tidak membutuhkan waktu yang lama dalam proses
pembuatan. Untuk pesaing The Gembira saat ini memang
sangat banyak, namun dari keunggulan kualitas produk
mereka yakin bahwa produknya dapat bersaing di pasaran dan
minuman es teh ini sangat diminati banyak kalangan sehingga
memberikan peluang yang besar.

1.8.2 Aspek Teknis/operasi dan Teknologi


Usaha yang bergerak pada bidang usaha dagang ini berlokasi di
Sukamahi , Cikarang Pusat. Lokasinya cukup mudah karena berada di
Komplek Perumahan tengah kota yang ramai oleh penduduk dan dekat
dengan pusat perbelanjaan sehingga mudah sekali ditemukan. Usaha ini
dijalankan di rumah pemilik yang merangkap sebagai lapak owner Es The
Gembira. Teknologi yang digunakan yaitu dengan promosi memalui
media sosial dan menyediakan layanan antaran melalui platform aplikasi
berbasis pemesanan online untuk memberikan kemudahan kepada
pelanggan.

1.8.3 Aspek Organisasi Manajemen


Usaha ini bersifat perseorangan, jadi segala modal, kepemilikan,
pembagian laba, pemasaran, manajemen hanya dikerjakan langsung oleh
pemilik. Owner bertanggung jawab penuh atas usaha yang dijalankannya
ini. Terhitung sudah sejak 2023 usaha ini berdiri, semua hal masih
dikerjakan secara mandiri oleh owner. Mulai dari pemilihan bahan baku,
trial and error, mencari referensi hingga promosi dijalankan sendiri oleh
owner, karena owner masih merasa sanggup mengerjakannya seorang diri.

1.8.4 Aspek Hukum dan Legalitas


Aspek legalitas menyangkut masalah kelengkapan dan keabsahan
dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang
dimiliki. Es The Gembira memiliki rencana kedepannya untuk mengurus
surat ijin usaha (SIU), dan karena masih terbilang muda maka mereka
akan memprioritaskan terlebih dahulu mengenai perluasan lokasi Es teh
Gembira agar lebih baik lagi. Jika suatu usaha telah memiliki legalitas dari
pemerintah setmpat maka akan memudahkan mereka untuk menjalin
kerjasama atau investasi dengan pihak luar.

1.9 Hasil Aspek Finansial


Biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat memulai usaha merupakan
dana pribadi milik owner, keterbatasan dana ini membuat Owner Es Teh
Gembira memutar otak untuk tetap mencarikan bahan baku Teh terbaik
ataupun bahan-bahan lain yang memiliki kualitas bagus. Kurang lebih
selama hampir 6 bulan lamanya, owner berhasil mengembalikan modal
usaha yang di investasikannya saat awal membuka usaha karena owner
memilih untuk membuka usaha tersebut saat cuaca iklim yang panas,
sehingga penggemar es teh berbondong-bondong membeli es teh. Saat ini
Es Teh Gembira yang mulai dikenal oleh masyarakat mulai menghasilkan
laba yang cukup besar tiap bulannya karena setiap hari pembeli es teh
gembira selalu meningkat. Keuntungan yang diperoleh hingga mencapai
500-1 juta setiap harinya ataupun ketika musim panas bisa sampai 1juta -
1,5 juta, Perhitungan dibawah ini menggunakan Es Teh dengan cup
berukuran besar sebagai patokan.

Keuntungan per unit = harga jual – biaya produksi per unit

= Rp 5.000- Rp 2.500

= Rp 2.500
BEP dalam unit = biaya tetap/ (harga per unit – biaya variabel per
unit)

= Rp 500.000/ (5.000 – 2.500)

= 200 cup/hari

BEP dalam rupiah = biaya tetap/(margin keuntungan per unit/ harga


per unit)

= Rp 500.000/(Rp 2.500/ Rp 5.000)

= Rp 1.000.000

1.9.1 Biaya Investasi


Jika analisa kelayakan investasi yang telah dibuat dinyatakan layak untuk
direalisasikan, maka ada pihak-pihak tertentu yang memerlukannya
sebagai bahan masukan utama dalam rangka pengkajian ulang. Pihak-
pihak yang membutuhkan laporan analisa kelayakan investasi antara lain:

1. Pihak Investor : Calon investor mempunyai kepentingan langsung


sehubungan dengan keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan
keselamatan akan modal yang ditanamkannya.
2. Pihak Kreditor : Pendanaan proyek dapat didapatkan dari Bank.
Pihak Bank perlu mengkaji lebih dalam laporan analisa kelayakan
proyek yang telah dibuat.
3. Pihak Manajemen Perusahaan : Analisa kelayakan proyek yang
disusun perlu memperhatikan kebijakakebijakan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah secara langsung maupun tidak
langsung dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.

1.9.2 Biaya Operasional


Aspek keuangan merupakan akibat dari aspek pasar dan teknis,
karena dari kedua aspek tersebut aspek keuangan cukup menjabarkan
dalam aliran kas yang diharapkan akan diterima.
Adapun faktor kritis dalam study aspek keuangan adalah sebagai berikut:

a. Penentuan biaya investasi.


b. Penentuan biaya operasi.
c. Perkiraan aliran kas.
d. Pemenuhan kebutuhan dana.
e. Konsep penilaian.
f. Aspek ekonomi secara nasional

1.9.3 Net Present Value (NPV)


Kriteria nilai bersih sekarang (Net Present Value = NPV) untuk
menganalisis investasi proyek industri yang memiliki umur ekonomis t (t =
1,2,3,…n) tahun dilakukan berdasarkan formula berikut:

NPV(i) = [∑{Bt / (1+i)t}] – [Co + ∑ {Ct/(1+i)t}]

NPV(i) = Nilai bersih sekarang pada tingkat interest rate i / tahun

Dalam bentuk lain :

NPV(i) = {∑PFt (Bt)} - {∑PFt (Ct)}.

1.9.4 Internal Rate Return (IRR)


IRR dapat didefinisikan sebagai suatu interest rate i yang membuat
nilai sekarang dari aliran kas proyek industri menuju nol dengan demikian
IRR merupakan suatu interset rate yang membuat nilai NPV = 0. Dalam
analisis investasi, nilai IRR dapat dijadikan sebagai suatu kriteria untuk
menunjukkan sejauh mana nilai IRR dari proyek industri itu berbeda
dengan MARR yang diharapkan oleh investor. Suatu proyek industri
dianggap memenuhi kelayakan ekonomi, dalam arti mampu memberikan
keuntungan ekonomis, apabila nilai IRR lebih besar dari MARR yang
diharapkan oleh investor. Perhitungan nilai IRR dari suatu proyek industri
dilakukan secara coba-coba (trial and error) melalui suatu proses bertahap,
bukan secara langsung sebagaimana perhitungan NPV dan BCR. Hal ini
disebabkan karena kita tidak mengetahui secara pasti interest rate yang
membuat nilai NPV = 0 sehingga perhitungan harus dilakukan secara
bertahap melalui perubahan nilai interest rate sampai memperoleh nilai
NPV = 0.

1.9.5 Payback Period (PP)


Payback Period (Periode Payback) merupakan metode yang
digunakan untuk menghitung lama periode yang diperlukan untuk
mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari aliran kas masuk
(Proceeds) taunan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut. Apabila
proceeds setiap tahunnya jumlahnya sama maka Payback Period (PP) dari
suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi
(outlays) dengan proceeds tahunan. (Umar 2007: 197), Payback Period
adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi (Initial Cash Investment) dengan menggunakan aliran kas
( manfaat dan biaya setelah proyek beroperasi).

Rumus yang digunakan untuk menghitung Payback Period (PP)


adalah sebagai berikut. (Umar 2007:197):

Payback Period= Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih × 1 tahun


Kriteria penilaiannya adalah jika payback period lebih pendek dari
maksimum payback period-nya maka usulan investasi diterima.

1.9.6 Profitability Index (PI)


Profitability index (PI) merupakan resiko aktivitas dari jumlah nilai
sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi
selama umur investasi (Kasmir dan Jakfar 2007:105). Metode ini
menyarankan apabila angka PI lebih besar dari satu, maka rencana investasi
proyek yang bersangkutan cukup sehat. Jika dibandingkan dengan NPV, PI
mengukur kenaikan kekayaan pemilik perusahaan secara relatif. Sedangkan
NPV mengukur kenaikan kekayaan pemilik perusahaan secara absolut Rumus
dari Profitability index (PI) yaitu: (Ross et al. 2010).
Dimana:

∑ = Simbol untuk penjumlahan

N = Jumlah periode

CFt = Aliran kas pertahun pada periode t

Io = Investasi awal pada tahun 0

K = Suku bunga berasal dari suku bank


BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

1.10 Prediksi Penjualan Teh


Data prediksi penjualan teh diambil dari hasil penjualan perhari
kemudian dibuat rata-rata dan hasilnya digunakan sebagai data prediksi
penjualan teh. Data yang diambil menggunakan satuan karton, dimana satu
karton terdiri dari 24 cup. Data yang dipakai nanti dalam satuan cup (gelas).
Berikut adalah data penjualan yang digunakan sebagai input data selama
tiga tahun terakhir.

1.11 Biaya Tenaga Kerja


Pada saat ini usaha Teh Gembira memiliki 12 karyawan yang terdiri
dari 10 putra dan 2 putri. Dimana pekerja tersebut menempati berbagai
departemen, diantaranya produksi, bahan baku, finishing, dan distribusi.
Masing-masing pekerja digaji dengan sistem upah harian Rp 20.000,00
dengan asumsi Rp 15.000,00 gaji pokok dan Rp 5.000,00 uang konsumsi.
Jadi total masing-masing pekerja mendapat upah per bulan sebesar Rp
520.000,00. 38 Dalam rangka pengembangan bisnis teh kemasan gelas
(cup), perusahaan berencana menambah 8 orang pekerja baru yang terdiri
dari 5 putra dan 3 putri. Pekerja tersebut menempati berbagai departemen
yang telah ditentukan perusahaan dan memperoleh gaji per bulan sebesar Rp
520.000,00 dengan asumsi sama dengan pekerja sebelumnya.
4.1. Kesimpulan
4.2. Potensi Usaha

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Penjualan

Tabel 4.2 Data Aset

Tabel 4.3 Data Modal Kerja

Tabel 4.4 Data Perhitungan Depresiasi Aset

Tabel 4.5 Biaya Operasional Tahun 2022 s.d 2026

Tabel 4.6 Aliran Kas Periode 2022-2026

Tabel 4.7 Total Perhitungan NPV

Tabel 4.8 Perhitungan IRR

Tabel 4.9 Perhitungan PP

Tabel 4.10 Perhitungan Profitability Index


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi

Anda mungkin juga menyukai