Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KONSEP DASAR STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu: Dewi Sartika, S.E., M.M.

Oleh:

1. Ika Farah Fadillah (191010501693)

2. Lailatul Khoiriyah (191010501785)

3. Lisa Kartika (191010501803)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan dan menyusun makalah dengan judul

“Konsep Dasar Studi Kelayakan Bisnis“.

Kami menyadari bahwa ini masih banyak kekurangan karena terbatasnnya ilmu yang

dimiliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk lebih menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang. Kami berharap

semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih serta manfaat bagi kita semua.

Tangerang Selatan, 09 September 2022

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 3

D. Manfaat Penulisan ........................................................................................................... 4

BAB II........................................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ................................................................................. 5

B. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Para Ahli .................................................. 5

C. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis ..................................................................................... 6

D. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis ....................................................................................... 6

E. Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis ................................................................................ 8

F. Tahapan-tahapan Studi Kelayakan Bisnis ...................................................................... 9

G. Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis ........................................................................... 12

H. Jenis, Sumber Data dan Teknik analisis data Dalam SKB ........................................... 14

I. Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis ......................................................................... 15

ii
J. Hasil Studi Kelayakan Bisnis........................................................................................ 16

BAB III .................................................................................................................................... 17

STUDI KASUS ........................................................................................................................ 17

A. Perencanaan Proyek ...................................................................................................... 17

B. Penjadwalan Proyek ...................................................................................................... 17

C. Perekrutan Karyawan .................................................................................................... 17

BAB IV .................................................................................................................................... 19

PENUTUP................................................................................................................................ 19

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 19

B. Saran ............................................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyaknya masalah yang mengakibatkan suatu usaha atau bisnis ternyata tidak

menguntungkan (gagal) di kemudian hari. Kondisi ini terjadi karena adanya kesalahan

perencanaan, kesalahan menafsirkan pasar yang tersedia, kesalahan dalam memperkirakan

teknologi yang dipakai. Pada sisi lain usaha yang dilakukan telah berjalan maka studi

kelayakan tetap memberikan manfaat yang besar terhadap perkembangan usaha dengan

harapan dapat menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk

kegiatan usaha yang ternyata tidak layak atau tidak menguntungkan.

Kelayakan merupakan nilai dasar paling utama dalam sebuah penilaian usaha yang

akan diberikan dalam pembiayaan. Kelayakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

memiliki dua makna berbeda yaitu pertama kata dasar yang biasa disebut dengan layak

yang merupakan sebuah homonym karena artinya memiliki sebuah ejaan dan pelafalan

yang sama tetapi memiliki arti yang berbeda. Kemudian kedua kata layak memiliki arti

dalam makna nomina atau kata benda sehingga kelayakan dapat menyatakan nama dari

seseorang, tempat, atau sesuatu benda dengan segala yang dimaksudkan. Tujuan dalam

penilaian kelayakan tersebut adalah menganalisis bentuk usaha yang dijalankan masyarakat

tersebut sehingga layak diberikan pembiayaan dan menjadi salah satu faktor keharusan

yang dipenuhi agar masalah ekonomi masyarakat menjadi lebih baik lagi dan meningkat

dengan ukuran ataupun nilai pasar yang kian hari kian berubah dengan mengikuti arusnya

sendiri.

Studi kelayakan telah dikenal luas oleh masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak

dalam bidang dunia usaha dan bisnis. Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada

dalam kegiatan dunia usaha, menuntut perlu adanya penilaian tentang seberapa besar

1
kegiatan ataupun kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) bila diusahakan

kepada calon pengusaha.

Studi kelayakan juga sering disebut dengan feastbility studi yang merupakan bahan

pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima suatu gagasan usaha

atau proyek yang direncanakan atau menolaknya. Pengertian layak dalam penilaian sebagai

studi kelayakan maksudnya adalah kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek yang akan

dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun

dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha atau proyek dalam arti social

benefit, tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial benefit dan begitu pula

sebaliknya, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.

Proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit pada umumnya adalah proyek-

proyek yang benefit-nya dihitung atau dinilai dari segi manfaat yang diberikan proyek

terhadap perkembangan perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Kegiatan usaha

atau proyek yang dinilai dari segi penanaman investasi atau modal yang diberikan untuk

usaha atau proyek tersebut.

Walaupun sudah dilakukan identifikasi, tidak menutup kemungkinan suatu usaha atau

proyek tersebut mengalami hambatan dan resiko meleset dari yang diharapkan. Terlebih

apabila tidak dilakukan identifikasi kelayakan sama sekali. Selain itu, dengan dilakukan

identifikasi, dapat memberikan pandangan kedepan serta meminimalkan hambatan yang

timbul di masa yang akan datang.

Ketidakpastian dimasa yang akan datang menjadi satu hal yang perlu diperhitungkan

dalam menjalankan usaha atau proyek yang akan dijalankan. Bidang ekonomi, bidang

hokum, social dan politik, serta budaya dan perubahan lingkungan serta trend pada

masyarakat, selalu berubah dan tidak pasti. Dengan adanya studi kelayakan bisnis,

2
setidaknya ada pedoman dan arahan usaha atau proyek yang akan dijalakan oleh calon

pengusaha.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian studi kelayakan bisnis?

2. Apa pengertian studi kelayakan bisnis menurut para ahli?

3. Apa manfaat studi kelayakan bisnis?

4. Apa tujuan studi kelayakan bisnis

5. Bagaimana pentingnya studi kelayakan bisnis?

6. Bagaimana tahapan-tahapan studi kelayakan bisnsi?

7. Apa saja aspek-aspek studi kelayakan bisnis?

8. Apa jenis, sumber data dan teknik analisis data dalam studi kelayakan bisnis?

9. Bagaimana etika dalam studi kelayakan bisnis?

10. Bagaimana hasil studi kelayakan bisnis?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian studi kelayakan bisnis.

2. Untuk pengertian studi kelayakan bisnis menurut para ahli.

3. Untuk mengetahui manfaat studi kelayakan bisnis.

4. Untuk mengetahui tujuan studi kelayakan bisnis.

5. Untuk mengetahui pentingnya studi kelayakan bisnis.

6. Untuk mengetahui tahapan-tahapan studi kelayakan bisnis.

7. Untuk mengetahui aspek-aspek studi kelayakan bisnis.

8. Untuk mengetahui jenis, sumber data dan teknik analisis data dalam studi kelayakan

bisnis.

9. Untuk mengetahui etika dalam studi kelayakan bisnis.

10. Untuk mengetahui hasil studi kelayakan bisnis.

3
D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Penulisan makalah ini mendorong penulis untuk mempelajari, memperoleh informasi

dan menambah wawasan tentang konsep dasar studi kelayakan bisnis.

2. Bagi pihak lain

Penulisan ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan mengenai konsep

dasar studi kelayakan bisnis bagi pembaca.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Studi adalah penelitian, sehingga mempunyai unsur-unsur data, sumber data, etika,

metode dan analisis, serta adanya hasil dan pelaporan. Kelayakan adalah Mempunyai arti

kata menguntungkan atau manfaat lebih besar dari biaya. Bisnis kegiatan atau usaha untuk

menghasilkan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang dapat

meningkatkan kualitas hidup dan motivasi utamanya adalah profit. Studi Kelayakan Bisnis

merupakan penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilakukan dengan

berhasil (menguntungkan). Pengertian menguntungkan berhasil atau layak ada yang

menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian arti sempit biasanya pihak swasta

yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu investasi. Pengertian dalam arti luas

biasanya pemerintah atau lembaga non profit disamping manfaat ekonomi masih ada

manfaat lain yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

B. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Para Ahli

Menurut Umar (2005), Studi kelayakan bisnis adalah penelitian terhadap rencana bisnis

yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk

waktu yang tidak ditentukan.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang

mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam

rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.

Menurut Yacob Ibrahim (2009), studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai

sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan

usaha/proyek.

5
C. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang
kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa diperoleh
hasil laporan studi kelayakan bisnis ini bisa digunakan sebagai pedoman/alat untuk
mengetahui sampai sejauh mana kegiatan investasi telah dilakukan Pada intinya laporan
SKB ini bisa untuk alat pengawasan.

Sebuah studi kelayakan sebuah bisnis akan memiliki manfaat yang berguna bagi

beberapa pihak menurut Umar (2005), yaitu:

1. Pihak Investor

Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan,

pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai di cari, misalnya dari investor atau

pemilik modal yang mau menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu.

2. Pihak Kreditor

Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank, dimana pihak bank sebelumnya

memustuskan untuk memberikan kredit atau tidak, diperlukan kajian dari studi kelayakan

bisnis yang ada.

3. Pihak Manajemen Perusahaan

Studi kelayakan ini dapat berguna sebagai gambaran tentang potensi sebuah proyek di

masa yang akan datang dengan berbagai aspeknya.

4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Penyusunan studi kelayakan ini perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah

diterapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun, pemerintah dapat secara langsung

maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.

D. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Suatu proyek investasi pada umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan
mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang karenanya perlu diadakan suatu studi
atau penelitian dan penilaian sebelumnya. Banyak sebab yang mengakibatkan suatu proyek

6
ternyata kemudian tidak menguntungkan/gagal. Sebab itu bisa berwujud kesalahan
perencanaan, kesalahan analisa pasar, kesalahan dalam memprediksi bahan baku,
kesalahan merekrut tenaga kerja. Disamping itu juga karena kesalahan dalam analisa
lingkungan.

Untuk itulah studi tentang kelayakan minimal ekonomis menjadi sangat penting.

Dengan ringkas kita bisa mengatakan bahwa tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah

untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalubesar untuk kegiatan yang

ternyata tidak menguntungkan.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa sebelum

suatu bisnis dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu:

1. Menghindari Resiko Kerugian

Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa yang

akan datang terdapat ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan terjadi atau

memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi

kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan baik resiko yang

dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat kita kendalikan.

2. Memudahkan Perencanaan

Jika dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akandatang, maka akan

mempermudah kita dalam melakukan perencanaan. Perencanaan meliputi beberapa jumlah

dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana lokasi akan di bangun, siapa-

siapa yang melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan

yang akan diperoleh, serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.

3. Mempermudah Pelaksanaan Pekerjaan

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan

pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki

7
pedoman yang dapat dikerjakan. Sehingga pekerjaan berjalan pada tujuan yang jelas

dengan pembagian tugastugas yang telah dirancang dengan baik.

4. Mempermudah Pengawasan

Dengan telah dilaksanakan suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang sudah

disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap

jalannya usaha. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan berdasarkan hasil yang

ditimbulkan berdasarkan target dari rencana bisnis tersebut.

5. Mempermudah Pengendalian

Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang

melenceng ke arah yang sesungguhnya, berdasarkan kebijakan-kebijakan tertentu.

E. Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis

Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi proyek/ bisnis merupakan

keputusan yang sangat berisiko. Komponen dari bisnis (4C: Consumer, Company,

Competition, Change) itu sendiri mengandung unsur perubahan (change) yang merupakan

keniscayaan mempengaruhi unsur unsur lainnya, sehingga membuat ketidakpastian atau

risiko. Oleh karenanya analisis kelayakan bisnis atau investasi sangat diperlukan dalam

rangka meminimalkan risiko dan memastikan rencana bisnis termasuk rencana profit yang

akan diperoleh, sesuai dengan yang kita harapan, secara optimal. Mengingat bahwa kondisi

yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-

pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu bisnis, dimana dasar dari pertimbangan-

pertimbangan tersebut dapat diperoleh melalui suatu studi terhadap berbagai aspek

mengenai kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi

tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak

dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan

bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai

8
dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonomi, hukum, psikolog, akuntan,

perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

SKB penting untuk dilaksanakan baik pada usaha yang baru akan dijalankan maupun

kepada perluasan/pengembangan dari usaha yang telah ada. Hal ini dikarenakan dalam

melakukan suatu proyek bisnis digunakan masukan-masukan berupa sumberdaya maupun

sumber dana. Sumberdaya dan sumber dana yang digunakan ini jumlahnya terbatas. Agar

tidak terjadi pemborosan terhadap penggunaan sumberdaya dan sumber dana yang terbatas

tersebut maka perlu dilakukan penelitian apakah proyek bisnis yang akan dilaksanakan

akan menguntungkan atau tidak. Jika tidak menguntungkan sebaiknya proyek bisnis

tersebut tidak dilaksanakan. Tetapi jika menguntungkan maka dapat diteruskan/dilanjutkan

ke operasional proyek bisnis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi:

1. Besarnya dana investasi

2. Tingkat ketidakpastian bisnis /proyek

3. Kompleksitas variabel yang berpengaruh

Kendala-kendala yang mungkin dihadapi:

1. Perubahan kurs

2. Inflasi

3. Perubahan daya beli

4. Perubahan ekonomi makro

F. Tahapan-tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa tahapan studi

yang dikerjakan berdasarkan Umar (2005), yaitu:

1. Penemuan Ide Proyek

9
Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual dan

menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk atau jasa

dari usaha harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria

bahwa suatu produk atau jasa dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum

terpenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk atau jasa tersebut belum ada.

2. Tahap Penelitian

Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebih mendalam

dengan memakai metode ilmiah. Proses itu dimulai dengan mengumpulkan data, lalu

mengolah data dengan memasukkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan

menginterpretasi hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai.

3. Tahap Evaluasi Proyek

Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang akan

didirikan. Kedua, proyek yang sedang beroperasi. Dan yang Ketiga, mengevaluasi proyek

yang baru selesai dibangun. Evaluasi berarti membandingkan antara sesuatu dengan satu

atau lebih standar atau kriteria, dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatif maupun

kualitatif.

4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak dan terdapat

keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua proyek

tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan proyek yang dianggap paling penting untuk

direalisasikan. Sudah tentu, proyek yang diprioritaskan ini mempunyai skor tertinggi jika

dibandingkan dengan usulan proyek yang lain berdasarkan kriteriakriteria penilaian yang

telah ditentukan.

5. Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis

10
Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak dan terdapat

keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua proyek

tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan proyek yang dianggap paling penting untuk

direalisasikan. Sudah tentu, proyek yang diprioritaskan ini mempunyai skor tertinggi jika

dibandingkan dengan usulan proyek yang lain berdasarkan kriteriakriteria penilaian yang

telah ditentukan.

6. Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis

Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap pelaksanaan

proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari pemimpin sampai pada 13

tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

rencana yang telah diterapkan.

Menurut Kasmir dan Jakfar, tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk

mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam penilaian. Berikut

tahapan-tahapan dalam melakukan studi kelayakan menurut Kasmir dan Jakfar :

1. Pengumpulan Data dan Informasi

Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang

bersifat kualitatif maupun kuantitatif, juga dari data primer maupun data sekunder.

Pengumpulan data dan informasi dapat diperolehdari berbagai sumbersumber terpercaya,

misalnya lembaga yang berwenang seperti Biro Pusat Statistik, dan lainnya.

2. Melakukan Pengolahan Data

Setelah informasi dan data yang dibutuhkan terkumpul maka langkah selanjutnya

adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut. Pengolahan data dilakukan

secara benar dan akurat dengan metode dan ukuran yang lazim digunakan untuk bisnis.

Pengolahan ini dilakukan secara teliti untuk masing-masing aspek yang ada, kemudian

memastikan atau memeriksa kembali kebenaran hitungan yang telah dibuat sebelumnya.

11
3. Analisis Data

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menentukan kriteria

kelayakan dari seluruh aspek. Kelauuakan bisnis ditentukan dari kriteria yang telah

memenuhi syarat sesuai kriteria yang layak digunakan. Kriteria kelayakan diukur dari

setiap aspek untuk seluruh aspek yang telah dilakukan.

4. Mengambil Keputusan

Apabila telah diperoleh hasil dari pengukuran dengan kriteria tertentu tersebut, maka

langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut. Keputusan

diambil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (apakah layak atau tidak) berdasarkan

hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan

alasannya.

5. Memberikan Rekomendasi

Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu

terhadap laporan studi yang telah disusun, juga dapat disertakan saran serta perbaikan bila

perlu. Kesimpulan yang dapat diambil, bila dilihat dari beberapa sumber diatas mengenai

tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis adalah:

a) Tahap Penemuan Ide

b) Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

c) Tahap Evaluasi.

d) Tahap Mengambil Keputusan

e) Tahap Rencana Pelaksanaan.

f) Tahap Pelaksanaan.

G. Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

Ada beberapa aspek menurut Umar (2005, p24-29) yang akan diteliti dalam studi

kelayakan bisnis ini yaitu:

12
1. Aspek Pasar, yaitu meneliti tentang permintaan suatu produk atau jasa, berapa luas

pasar, pertumbuhan permintaan dan market-share dari produk yang bersangkutan.

2. Aspek Pemasaran, yang meneliti segmen, target, posisi produk, kepuasan konsumen

dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan urusan marketing.

3. Aspek Teknik dan Teknologi, yang meneliti kebutuhan apa yang diperlukan dan

bagaimana secara teknis, proses produksi akan dilaksanakan.

4. Aspek Sumber Daya Manusia, yang meneliti tentang peran SDM dalam pembangunan

proyek bisnis dan juga peran SDM dalam operasional rutin bisnis setelah proyek selesai

dibangun.

5. Manajemen, meneliti tentang manajemen pada saat pembangunan proyek bisnis dan

juga manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin.

6. Aspek Keuangan, meneliti tentang perhitungan jumlah dana yang diperlukan untuk

keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.

7. Aspek sosial, politik dan ekonomi, yang menganalisis kondisi-kondisi ekstrenal di luar

perusahaan yang dinamis dan tidak bisa dikendalikan, sercara politik, perekonomian

negara dan juga sosial.

8. Aspek lingkungan Industri, yang meneliti tentang persaingan dan kondisi lainnya yang

mempengaruhi perjalan suatu bisnis.

9. Aspek Yuridis, yang meneliti tentang hal-hal yang menyangkut badan hukum

perusahaan, izin operasional dan lainnya.

10. Aspek Lingkungan hidup, di mana analisis dilakukan untuk meneliti pengaruh

operasional bisnis terhadap lingkungan sekitarnya, seperti kesehatan, polusi,

pencemaran dan lainnya.

Menurut Kasmir dan Jakfar, terdapat beberapa aspek yang diperlukan studi untuk

menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi

13
saling berkaitan. Urutan penilain aspek mana yang harus didahului tergantung dari kesiapan

penilai dan kelengkapan data yang ada.

Secara umum, prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan sebagai berikut:

1. Aspek hukum, membahas tentang masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen

perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha, sampai izin-izin yang dimiliki.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran, menilai besarnya peluang pasar yang diinginkan

berdasarkan segi pasar dan pemasaran.

3. Aspek Keuangan, menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa

besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian meneliti seberapa besar

pendapatan yang akan diterima, seberapa lama investasi yang ditanamkan akan

kembali, sumber pembiayaan bisnis, dan tingkat bunga yang berlaku.

4. Aspek Teknis/operasi, meneliti mengenai lokasi usaha,baik kantor pusat, cabang,

pabrik, atau gudang.

5. Aspek Manajemen/organisasi, penilaian pengelola usaha dan struktur organisasi yang

ada.

6. Aspek ekonomi sosial, melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek

ini dijalankan, pengaruh ini terutama ekonomi secara luas serta dampak sosialnya

terhadap masyarakat secara keseluruhan.

7. Aspek dampak lingkungan, analisis dampak yang ditimbulkan oleh proyek bisnis

tersebut terhadap lingkungan disekitarnya, baik air, darat dan udara.

H. Jenis, Sumber Data dan Teknik analisis data Dalam SKB

Dalam rangka untuk melakukan SKB perlu didesain terlebih dahulu mengenai jenis,

sumber dan cara memperoleh data, sangat bergantung pada tujuan investasi yang telah

ditetapkan.

1. Jenis Data

14
Jenis data diperlukan dalam SKB secara umum dikualifikasikan ke dalam 2 golongan

yaitu kuantitatif (berupa angka misal jml produksi, jml anggaran, dll) dan kualitatif (berupa

pernyataan, misal sejarah perusahaan).

2. Sumber Data

Sumber data untuk memperoleh data dlm SKB yaitu dari sumber primer dan sekunder.

Data primer : data yangg diperoleh pada saat survei.

Data sekunder: data yang tidak diperoleh secara langsung, atau data yang diperoleh dari

sumber lain (BPS, Media, Pemerintah, Kadin, dll)

3. Cara Memperoleh Data

Untuk memperoleh data memerlukan waktu, dana, dan tenaga tergantung banyaknya

data yang kita peroleh.

4. Alat Analisis Data

Alat analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yaitu analisis kuantitatif dan

analisis kualitatif.

Analisis kualitatif : teknik analisis yang digunakan seperti adjustment yang didasarkan

kepada pengalaman empirik.

Analisis kuantitatif : menggunakan model2 statistik seperti analisis regresi, least square dan

model2 perhitungan laporan keuangan.

SKB dapat dibuat oleh pihak eksternal maupun internal perusahaan. Ilmu lain yang terkait

dalam SKB, diantaranya adalah: Manajemen, Ekonomi, Riset operasi, Statistika , Hukum

Bisnis.

I. Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis

Aspek moral serta etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan bisnis menjadi

hal yang sangat penting. Perilaku etis mengacu kepada norma-norma atau standar-standar

15
moral pribadi dalam hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin keharmonisan dan

tidak ada seorang pun yang akan dirugikan.

1. Etika Peneliti pada Responden

Dalam pengumpulan data dari para responden , diperlukan serta diingat hak atas

kebebasan pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun

secara mental.

2. Etika Peneliti pada Klien

Dalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimabangan etis terhadap klien

sangat perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas penelitian yang dilakukan

secara etis.

3. Etika peneliti pada asisten

Peneliti biasanya selalu memilki asisten peneliti , tidak etis jika menugaskan seorang

asisten melakukan suatu wawancara yang bisa membahayakan.

4. Etika klien

Terjadinya penelitian kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk mengubah data,

mengartikan data dari segi yang menguntungkan ataupun menghilangkan bagian-bagian

dari hasil analisis yang dianggap dapat merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan

tersebut maka bisa jadi profesi peneliti akan hancur.

J. Hasil Studi Kelayakan Bisnis

SKB dapat dibuat oleh pihak eksternal maupun internal perusahaan. Hasil Studi

Kelayakan Bisnis adalah laporan tertulis (dokumen). Isi laporan SKB menyatakan bahwa

suatu rencana bisnis memiliki nilai-nilai positip bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga

layak direalisasikan. Atau justru sebaliknya.

16
BAB III

STUDI KASUS

A. Perencanaan Proyek

Pembangunan proyek pabrik tekstil handuk PT.Indah Jaya ini di dirikan untuk

memenuhi permintaan konsumen akan kebutuhan handuk, yang mana segmen pasarnya

yaitu pusat perbenlanjaan dan hotel. Hal ini dikarenakan medan,sumatera utara merupakan

salah satu destinasi wisata yang cukup menarik bagi pihak turis domestic maupun

mancanegara. Medan melatarbelakangi julukan sebagai kota durian dan destinasi wisatanya

yang mulai tergali lagi semakin banyak alternative wisata layaknya dufan dan wisata alam

seperti pendakian,pemandian alam dan sebagainya.

B. Penjadwalan Proyek

Penjadwalan akan didirikannya proyek ini perlu dilakukan untuk memastikan kapan

waktu yang tepat untuk rencana proyek ini dilakukan. Pendekatan penjadwalan yang paling

popular adalah bagan gantt.

Maka dari riset yang dilakukan pendirian proyek PT.Indah Jaya textile ini dapat di

dirikan dalam waktu 1 tahun dari proses pembangunan pabrik, bangunan gudang dan

bangunan kantor.

C. Perekrutan Karyawan

Karyawan pabrik di PT. Indah Jaya sekitar 1.000 jiwa yang terdiri dari berbagai macam

jenjang pendidikan yang terdiri dari :

1. Direktur utama

2. Manajer di departemennya masing-masing

3. Karyawan lulusan S1 di bidang staff ahli

4. Karyawan lulusan S1 di bidang keuangan dan staff departemen

5. Satpam pengaman

17
6. Sisanya karywan pabrik lulusan SMA/sederajat.

18
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah

suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan yang meliputi identifikasi masalah,

peluang, menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai

berbagai manfaat yang dihasilkan. Studi kelayakan bisnis ini digunakan untuk membantu

pengusaha mengambil sebuah keputusan yang tepat. Studi ini penting dilakukan karena

dapat menghindarkan pebisnis dari kerugian.

B. Saran

1. Potensi usaha handuk PT. Indah Jaya adalah merupakan salah satu icon penting bagi

kemajuan dan perkembangan nlai-nilai budaya lokal saat ini sangat penting untuk

mengembangkan ekonomi kerakyatan, dan cukup fleksibel dalam perkembangan

usahanya selama ini, untuk progress kedepan masih harus disuport dari aspek teknis

dan non teknis keusahawanan, melalui kerjasama dengan lembaga pemerintah sektoral

dan swasta terkait.

2. Perlu lebih mengembangkan aspek kemampuan produksi dengan menambahkan tenaga

kerja terampil, terdidik, penambahan peralatan produksi serta mengembangkan jalur

pemasaran lokal di Semarang melalui pembentukan outlet-outlet baru.

3. Perlu lebih sering melaksanakan pameran-pameran atau promosi-promosi sehingga

produk yang dihasilkan mudah dikenal.

4. Untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan sehingga pelanggan tidak lari, serta untuk

meningkatkan citra perusahaan perlu ditambahkan dengan model, corak, desain batik

dan pakaian jadi yang mengikuti trend serta peralatan yang lebih modern.

19
5. Bersama perkumpulan karyawan membentuk tim independen pengawas harga,

sehingga bisnis handuk di wilayah kota PT. Indah Jaya dan sekitarnya tumbuh dengan

sehat.

20
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, S. E. (2022). Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Widina.

Ichsan, R. N. (2019). Business Feasibility Study. CV. Sentosa Deli Mandiri.

Kasmir, S. (2015). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi). Prenada Media.

Nurmalina, R. S. (2018). Studi Kelayakan Bisnis . PT Penerbit IPB Press.

Sulasih, S. M. (2021). Studi Kelayakan Bisnis. Yayasan Kita Menulis.

Wijoyo, H. (2021). Studi Kelayakan Bisnis. Insan Cendekia Mandiri.

21

Anda mungkin juga menyukai