Anda di halaman 1dari 21

Langkah –Langkah Studi Kelayakan Bisnis

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Studi Kelayakan Bisnis

Oleh:
1. Prianisa Saputri (2020510106)
2. Nanda Aulia (2020510113)
3. Rizqi Alfi Amalia (2020510132)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Langkah – Langkah Studi Kelayakan Bisnis” dengan lancar dan tepat waktu.
Tidak lupa sholawat serta salam kami limpahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW. Pembuatan makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas
mata kuliah Auransi Syariah di bawah bimbingan ibu Sri Noor Mustaqimatul
Hidayah, S.Sos., M.E.

Jika ada kesalahan dalam makalah kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya karena sumber yang kami dapat sangatlah minim. Penyusun menyadari
bahwa makalah ini bukanlah sebuah proses akhir dari segalanya melainkan
langkah awal yang masih memerlukan banyak koreksi. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini memberikan banyak manfaat bagi pembacanya.

Kudus, 13 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Studi Kelayakan Bisnis .................................................................... 3

2.2 Tahap – Tahap Studi Kelayakan ...................................................... 5

2.3 Langkah - Langkah Studi Kelayakan Bisnis .................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 17

3.2 Saran ................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia sudah banyak orang yang membuat bisnis sebagai
penyaluran hobinya, selain itu pada saat pandemi banyak yang menganggur.
Untuk itu dalam menambah keuangan orang – orang beralih membuat usaha
dalam bentuk UMKM. Sebelum itu tentunya harus memperhatikan beberapa
hal. Salah satunya yaitu studi kelayakan bisnis yang akan dibuat.

Studi kelayakan bisnis sendiri adalah penelitian yang menyangkut


berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek
manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil
keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan tidak dijalankan.

Studi kelayakan penting dilakukan karena nantinya seseorang yang


akan membuat usaha akan tahu apa yang sedang tren di pasar dan apakah
usaha yang dibuat layak dijalankan atau tidak. Sehingga tidak terjerumus
dalam kegagalan.

Dalam studi kelayakan bisnis terdapat tahap dan langkah yang harus
dilakukan supaya runtut dan tidak salah tahap. Langkah – langkah yang
umum digunakan dalam studi kelayakan bisnis adalah mencari ide, penelitian,
mengevaluasi, mengurutkan usulan yang layak, rencana pelaksanaan, dan jika
sudah maka pada tahap pelaksanaan. Untuk lebih lanjut tentang tahap dan
langkah studi kelayakan bisnis akan dibahas pada makalah di bawah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu studi kelayakan bisnis?
1
2. Bagaimana tahap – tahap dalam studi kelayakan?
3. Apa saja langkah – langkah dari studi kelayakan bisnis?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang studi kelayakan bisnis.
2. Mahasiswa mampu mengetahui tahap – tahap dalam studi kelayakan.
3. Mahasiswa mampu mengetahui langkah – langkah dari studi kelayakan
bisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Studi Kelayakan Bisnis

A. Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis

Bangsa Indonesia seperti juga bangsa berkembang di dunia,


tengah dihadapkan pada masalah kemiskinan dan pengangguran yang
jumlahnya semakin bertambah. Sebagian dari mereka adalah kaum
terpelajar yang berusia produktif. Dampak pengangguran tidak hanya
menjadi sumber kriminalitas, tetapi berakibat pada rendahnya
produktifitas dan daya saing bangsa. Untuk menyelesaikan masalah
pengangguran dan kemiskinan tersebut, pilihan tepat adalah
menciptakan lapangan kerja dengan memaksimalkan potensi dan
keterampilan yang dimiliki oleh angkatan kerja yang menganggur.1

Penciptaan lebih banyak kesempatan kerja akan memiliki


kontribusi besar terhadap produktifitas bangsa, khususnya untuk
memberantas kemiskinan dan memecahkan masalah sosial,
keputusasaan dan frustasi. Siapa yang bisa menciptakan lapangan kerja?
Jawabnya adalah: Entrepreneur atau Wirausaha.

Wirausaha adalah lowongan bagi siapa saja. Tidak ada syarat


khusus seperti tinggi badan dan wajah harus ganteng, juga tidak
mensyaratkan pendidikan formal tertentu. Siapa yang memiliki sikap,
semangat, dan prilaku kewirausahaan, berarti telah memilih jalur yang
tepat menuju sukses. Semakin anda lambat memilikinya, berarti

1
Agus Wibowo, Studi Kelayakan dan Perencanaan Bisnis (Feasibility Study and Business
Plan) (Semarang: Yayasan Prima Agus Teknik), 7.
3
semakin banyak anda kehilangan kemungkinan untuk sukses. Ini
menunjukkan bahwa semakin banyak dan cepat anda memiliki
karakteristik kewirausahaan, berarti semakin tinggi pula kemungkinan
berhasil dalam bisnis.

Seorang Wirausaha bukanlah penjudi yang hanya mengandalkan


spekulasi, nasib dan keberuntungan melainkan seorang yang penuh
perhitungan matang dan siap menanggung resiko moderat. Oleh karena
penting adanya studi kelayakan bisnis agar usaha yang dijalankan dapat
berjalan dengan baik.

B. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian


tentang dapat tidaknya suatu proyek dilakukan dengan berhasil
(menguntungkan). Pengertian menguntungkan berhasil atau layak, ada
yang menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian arti
sempit, biasanya pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat
ekonomi suatu investasi. Pengertian dalam arti luas, biasanya
pemerintah atau lembaga non profit disamping manfaat ekonomi masih
ada manfaat lain yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

Selanjutnya pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut Kasmir


dan Jakfar (2003) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan,
untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.

Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Setiap


aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai
tertentu, namun keputusan penilaian tak hanya dilakukan pada salah
satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus
didasarkan kepada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya.

4
Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi
aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek
teknis/operasional, aspek manajemen dan organisasi, aspek ekonomi
dan sosial, serta aspek dampak lingkungan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian studi kelayakan bisnis


adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek
hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan
keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi
kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah
suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak
dijalankan.

2.2 Tahap – Tahap Studi Kelayakan

Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, maka sebelum suatu
studi dijalankan perlu dilakukan beberapa persiapan. Kemudian hendaknya
suatu studi dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu mulai dari
tahap-tahap yang telah ditentukan. Tahap-tahap dalam studi ini hendaknya
dilakukan secara benar agar jangan sampai terjadi penyimpangan dan untuk
kesempurnaan hasil studi itu sendiri.2

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), tahapan studi kelayakan bisnis


perlu dilakukan secara benar agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Tahapan studi kelayakan adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data dan Informasi

Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap


mungkin, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan
data dan informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber-sumber yang

2
I Made Adnyana, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: LPU-UNAS, 2020), 16.

5
dapat dipercaya, misalnya dari lembaga-lembaga yang memang
berwenang untuk mengeluarkannya, seperti Biro Pusat Statistik atau
BPS, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Pengelola
Pasar modal (Bapepam), Bank Indonesia (BI), Departemen Teknis atau
lembaga-lembaga penelitian baik milik pemerintah maupun swasta.
Pengumpulan data ini dapat dari data primer maupun data sekunder
dengan berbagai metode.

2. Melakukan Pengolahan Data

Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul maka


langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi
tersebut. Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat dengan
metode-metode dan ukuran-ukuran yang telah lazim digunakan untuk
bisnis. Pengolahan ini dilakukan hendaknya secara teliti untuk masing-
masing aspek yang ada. Kemudian dalam hal perhitungan ini
hendaknya diperiksa ulang untuk memastikan kebenaran hitungan yang
telah dibuat sebelumnya.

3. Analisis Data

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam


rangka menentukan kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelayakan
bisnis ditentukan dari kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai
kriteria yang layak digunakan. Setiap jenis usaha memiliki kriteria
tersendiri untuk dikatakan layak atau tidak layak untuk dilakukan.
Kriteria kelayakan diukur dari setiap aspek untuk seluruh aspek yang
telah dilakukan.

4. Mengambil Keputusan

Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh


hasil dari pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengambil ke-
putusan terhadap hasil tersebut. Mengambil keputusan sesuai dengan

6
kriteria yang telah ditetapkan apakah layak atau tidak dengan ukuran
yang telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika
tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.

5. Memberikan Rekomendasi

Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak


pihak tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun. Dalam mem-
berikan rekomendasi diberikan juga saran-saran serta perbaikan yang
perlu, jika memang masih dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen
maupun persyaratan lainnya. Apabila suatu hasil studi kelayakan
dinyatakan layak untuk dijalankan.

Dalam rekomendasi, diberikan juga saran jika memang


dibutuhkan. Studi kelayakan akan membantu Anda mencegah peristiwa
semacam itu dengan membantu Anda menentukan apakah manfaat
berinvestasi dalam gagasan itu akan lebih besar daripada risikonya. Saat
melakukan penelitian, Anda harus menerapkan beberapa tahap,
termasuk:

a. Mengumpulkan Ide: studi kelayakan dimulai dengan perumusan


ide bisnis, yang dapat Anda peroleh melalui riset pasar, keluarga,
teman, kotak saran atau brainstorming.

b. Mencari Informasi: pencarian informasi juga harus melibatkan


pengumpulan data tentang lokasi bisnis, kondisi sosial dan
peraturan tentang produk.

c. Tahap Teknis: Ini adalah tahap penting dalam mendapatkan


informasi berharga tentang berbagai masalah bisnis Anda, seperti
mengidentifikasi pemasok, fungsionalitas, kesehatan dan
keselamatan, dan masalah hukum.

7
d. Pengajuan Laporan: setelah memastikan kelayakan ide bisnis,
ajukan laporan proyek ke pihak yang berwenang, seperti dewan
direksi atau CEO.

Pendapat lain juga dikemukakan Luenendonk (Luenendonk, 2019) langkah


untuk melakukan studi kelayakan, yaitu:
1. Melakukan analisis awal
2. Menguraikan ruang lingkup proyek dan melakukan analisis saat ini
3. Membandingkan proposal Anda dengan produk/layanan yang sudah ada
4. Meneliti kondisi pasar
5. Memahami biaya keuangan
6. Meninjau dan menganalisis data

Untuk menambah kejelasan tahap-tahap dalam penilaian studi kelayakan


bisnis dapat dilihat dalam bagan di bawah ini.

8
2.3 Langkah – Langkah Studi Kelayakan Bisnis

A. Secara Umum

Persiapan dan rasa tidak tergesa-gesa serta terencana dapat


memberi kesempatan bagi wirausahawan untuk dapat mengatur analisa
bisnisnya dengan baik. Menurut Suliyanto (2010), dalam melaksanakan
studi kelayakan bisnis ada beberapa tahapan studi yang harus
dikerjakan. Tahapan-tahapan yang dikerjakan ini bersifat umum antara
lain:

1. Penemuan Ide

Produk yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk laku


dijual dan menguntungkan. Oleh karena itu, penelitian terhadap
kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek harus dilakukan.
Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria
bahwa suatu produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
masih belum dipenuhi. Pendistribusian yang tidak merata atau tidak
sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat menimbulkan ide-ide
usaha untuk menyempurnakan produk ataupun menciptakan produk
baru. Atau untuk memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk
tersebut belum ada, dan untuk mengganti produk yang sudah ada
dengan produk lain yang mempunyai nilai lebih.

Sedangkan mengenai kebutuhan pasar, hasil penelitian yang


diharapkan adalah bahwa produk yang akan dihasilkan dapat dijual
di pasar yang cukup sehat (permintaan yang cukup baik dalam
jangka panjang). Selanjutnya, untuk menghasilkan ide proyek tadi,
perlu dilakukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta
dukungan sumber daya yang memadai.

Kemudian dengan memperhatikan potensial konsumen


terutama needs dan wants mereka, maka dapat menimbulkan ide-
9
ide usaha baik untuk produk baru ataupun perbaikan dari produk
yang sudah ada. Sebagai contoh: seperti need konsumen peminum
kopi yang tinggi akan macam cita rasa kopi serta want mereka akan
tempat minum kopi yang memungkinkan mereka menikmati kopi
dengan santai dan beramai-ramai dengan kolega mendorong
tumbuhnya warung kopi di mal - mal atau perkantoran baik dari
luar negeri (Coffe Bean dan Starbucks) serta dari dalam negeri
(Kopi Putih Luwak, Nescafe dll).

Dengan catatan jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan
memperhatikan:3
- Ide proyek sesuai dengan kata hatinya
- Pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal
yang sifatnya teknis
- Keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.

2. Tahap Penelitian

Setelah ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian


yang lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah. Dimulai
dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data berdasarkan teori
yang relevan, menganalisis dan menginterpresentasikan hasil
pengolahan data dengan alat analisis yang sesuai, menyimpulkan
hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitian
tersebut. Melalui penelitian memungkinkan timbulnya gagasan
produk baru atau perbaikan dari produk yang sudah ada. Contohnya
adalah penelitian terhadap penyakit flu menghasilkan jenis obat flu
yang tidak membawa efek mengantuk.

3. Tahap Evaluasi

3
Lilis Sulastri, Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha (Bandung: LaGood’s Publishing,
2016), 20-24.

10
Mengevaluasi usulan usaha yang didirikan. Apakah masih
terdapat faktor-faktor yang belum dianalisa dan perlu dilakukan
penyempurnaan sebelum usaha dilakukan. Mengalami kemandegan
dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan
dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu
mengalami kemajuan usaha dari waktu ke waktu.

Kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu


hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur
beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha
kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat,
produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-
lain. Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau
paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah rencana bisnis yang
kita buat dengan baik apakah sudah cukup? Itulah pentingnya perlu
melakukan evaluasi dan monitoring sebelum dilakukan usaha.

Evaluasi dapat dilakukan dalam 3 tahap yaitu: pertama, yaitu


mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan. Kedua,
mengevaluasi proyek yang sedang dibangun dan ketiga,
mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin.4

4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Setelah melakukan evaluasi, akan muncul usulan yang secara


awal, layak dipertimbangkan untuk direalisasikan. Bisa dilanjutkan
dengan membuat prioritas dari sekian banyak rencana bisnis yang
sudah dievaluasi. Dengan membuat skala prioritas, maka kita dapat
mengatur alur pergerakan perjalanan usaha dengan lebih baik.

4
Rochmat Aldy Purnomo, dkk., Studi Kelayakan Bisnis (Ponorogo: Unmuh Ponorogo
Press, 2017), 10.

11
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang
dianggap layak dan terdapat keterbatasan-keterbatasan yang
dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua rencana bisnis
tersebut, misalnya keterbatasan dana, maka perlu dilakukan
pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling penting
direalisasikan. Sudah tentu yang diprioritaskan adalah rencana
bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibandingkan dengan
usulan yang lain berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang telah
ditentukan.

5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah tahap pengurutan. Langkah selanjutnya ialah


menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk jenis
pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan
dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen, dan kondisi
operasional dan pelaksanaan yang sekiranya perlu direncanakan.

Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara jelas


tentang pelaksanaan usaha atau bisnis dan rencana kerja
pembangunan usaha atau bisnis agar sesuai dengan tahap
pengurutan. Dengan begitu, perencanaan dapat stay on track dan
mengikuti alur yang sudah dibuat.

Setelah rencana bisnis dipilih untuk direalisasikan, perlu


dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan. Mulai dari
menentukan jenis pekerjaaan, waktu yang dibutuhkan untuk tiap
jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,
ketersediaan dana, kesiapan manajemen, dan lain-lain.

6. Tahap Pelaksanaan

Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai


dipersiapkan, tahap berikutnya adalah merealisasikan
12
pembangunan proyek tersebut. Dengan pedoman yang sudah
dibuat sebelumnya, yang dimulai dari pengumpulan ide,
dilanjutkan analisa dan penelitian, kemudian dievaluasi dan
diurutkan. Setelah itu dibuat perencanaan, maka ditahap ini kita
sudah memiliki gambaran yang dapat membuat kita lebih percaya
diri dalam memulai usaha dan bisnis.

Kegiatan ini membutuhkan manajemen proyek. Jika proyek


selesai dikerjakan, tahap berikutnya adalah melaksanakan
operasional bisnis itu secara rutin. Dalam operasional ini, perlu
kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis, yaitu dari fungsional
keuangan, pemasaran, produksi/ operasi, SDM dan manajemennya
agar selalu bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka
meningkatkan laba perusahaan. Hasil evaluasi dapat disajikan
feedback bagi perusahaan untuk selalu mengkaji ulang proses studi
kelayakan ini secara terus menerus.

B. Menurut Metode Ilmiah

Studi kelayakan binis merupakan metode ilmiah. Salah satu syarat


metode ilmiah adalah sistematis. Suliyanto (2010:7) mengatakan bahwa
penyusunan studi kelayakan bisnis sebagai salah satu metode ilmiah
pada umumnya meliputi beberapa langkah kegiatan antara lain:5

1. Penemuan Ide Bisnis

Merupakan tahap seseorang menemukan sebuah ide


bisnis.Ide bisnis muncul karena peluang bisnis yang dipandang
memiliki prospek yang baik terlihat, dapat bersumber dari bacaan,
hasil pengamatan informasi dari orang lain, media massa, maupun
berdasarkan pengalaman.

5
Salwa Zahirah Salsabillah, “Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada Inovasi Pengembangan
Produk Gantungan Baju Plastik Multifungsi,” Jurnal Ekombis 7, no. 1 (2021): 120.

13
2. Melakukan Studi Pendahuluan

Sebuah studi pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan


gambaran umum tentang peluang bisnis dari ide bisnis yang akan
dilakukan, termasuk prospek dan kendala yang mungkin timbul
dari bisnis. Jika berdasarkan studi pendahuluan suatu ide bisnis
diharapkan memiliki hambatan besar dan kurangnya prospek maka
tidak perlu untuk membuat studi kualifikasi yang lebih dalam.
Sebaliknya, jika berdasarkan studi pendahuluan sebuah ide bisnis
memiliki prospek yang baik dan pemilik bisnis memiliki
kepercayaan diri untuk mengantisipasi segala hambatan yang
mungkin timbul, maka proses akan berlanjut ke tahap berikutnya.

3. Membuat Desain Studi Kelayakan

Setelah gambaran utama tentang peluang bisnis dari ide


bisnis yang akan dijalankan diperoleh, langkah selanjutnya adalah
membuat desain studi kelayakan yang meliputi penentuan aspek-
aspek yang akan diteliti, responden, teknik pengumpulan data,
penyusunan kuesioner, penyusunan anggaran untuk melakukan
studi kelayakan sampai dengan penentuan desain laporan akhir.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan


observasi, wawancara, maupun kuesioner, sedangkan sumber data
dapat berupa data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data
seringkali merupakan tugas yang paling memakan waktu dan mahal
untuk mengatur studi kelayakan bisnis sehingga proses
pengumpulan data harus dirancang sebaik mungkin.

5. Analisis dan Interpretasi Data

14
Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan jika data
yang dikumpulkan berupa data kualitatif (judgement), sedangkan
analisis kuantitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan berupa
data kuantitatif.

6. Menarik Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan didasarkan pada hasil analisis data untuk


memutuskan suatu ide bisnis layak atau tidak layak berdasarkan
setiap aspek-aspek yang diteliti. Sedangkan rekomendasi
memberikan arahan petunjuk tentang tidak lanjut ide bisnis yang
akan dijalankan serta memberikan catatan-catatan jika ide bisnis
tersebut akan dilaksanakan.

7. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Bisnis

Format maupun desain laporan akhir harus disesuaikan


dengan pihak-pihak yang akan menggunakan studi kelayakan
bisnis. Juga, ukuran anggaran untuk menyiapkan studi kelayakan
bisnis juga harus dipertimbangkan.Kegiatan penyusunan studi
kelayakan bisnis tidak hanya dilakukan pada saat ada ide untuk
merintis bisnis yang benar-benar baru, tetapi studi kelayakan bisnis
juga diperlukan ketika pelaku bisnis akan melakukan hal-hal
berikut:6

a. Merintis usaha baru: ketika seorang pelaku bisnis akan


merintis usaha baru, studi kelayakan bisnis dilakukan untuk
mengetahui apakah usaha yang akan dirintis layak atau tidak
untuk dijalankan.

6
T. Syahril Daoed dan Muhammad Amri Nasution, Studi Kelayakan Bisnis (Teori dan
Aplikasi Keuangan Dalam Bisnis) (Medan: Undhar Press, 2021), 25-8.
15
b. Mengembangkan usaha yang sudah ada: ketika seorang pelaku
bisnis akan mengembangkan usaha, studi kelayakan bisnis
dilakukan untuk mengetahui apakah ide pegembangan bisnis
layak atau tidak untuk dijalankan.

c. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling


menguntungkan: seringkali investor dan pelaku bisnis
dihdapkan pada masalah untuk menentukan pilihan jenis bisnis
atau investasi/proyek karena terbatas biaya atau investasi. Agar
pilihan investasi dapat optimal maka diperlukan adanya studi
kelayakan bisnis untuk menentukan pilihan dari berbagai
alternatif investasi yang ada.

Setelah berbagai langkah-langkah dalam memulai studi


kelayakan bisnis sampai membuat laporan, diharapkan proses
tersebut dapat berjalan sesuai yang dinginkan oleh sipemilik,
sehingga eksekusi selanjutnya dalam bisnis plan dapat berjalan
dengan baik.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Setiap
aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai tertentu,
namun keputusan penilaian tak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja.
Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan kepada seluruh
aspek yang akan dinilai nantinya.

Selain aspek yang perlu diperhatikan yaitu langkah – langkah dalam


membuat studi kelayakan bisnis. Langkah yang digunakan harus runtut dari
pertama sampai terakhir dan tidak boleh terbalik. Pada umumnya langkah dan
tahapanan studi kelayakan bisnis sudah banyak digunakan dalam membuat
suatu inovasi usaha. Pada tahap studi kelayakan bisnis dimulai dari mencari
data dan informasi sampai membuat rekomendasi. Sedangkan untuk langkah
– langkah studi kelayakan bisnis yang umum digunakan yaitu dari mencari
ide sampai tahap pelaksanaan.

3.2 Saran

Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca untuk


mengetahui tentang apa itu Studi Kelayakan Bisnis, Tahap – Tahap Studi
Kelayakan sampai Langkah – Langkah Studi Kelayakan Bisnis serta apa saja
yang ada di dalamnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan agar kedepannya dapat menyusun makalah dengan baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I Made. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: LPU-UNAS, 2020.

Daoed, T. Syahril, dan Muhammad Amri Nasution. Studi Kelayakan Bisnis (Teori
dan Aplikasi Keuangan Dalam Bisnis). Medan: Undhar Press, 2021.

Purnomo, Rochmat Aldy, Riawan, dan La Ode Sugianto. Studi Kelayakan Bisnis.
Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press, 2017.

Salsabillah, Salwa Zahirah. “Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada Inovasi


Pengembangan Produk Gantungan Baju Plastik Multifungsi.” Jurnal
Ekombis 7, no. 1 (2021): 118-127.

Sulastri, Lilis. Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha. Bandung: LaGood’s


Publishing, 2016.

Wibowo, Agus. Studi Kelayakan dan Perencanaan Bisnis (Feasibility Study and
Business Plan). Semarang: Yayasan Prima Agus Teknik, 2022.

18

Anda mungkin juga menyukai