Anda di halaman 1dari 19

Langkah-Langkah Studi Kelayakan Bisnis

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Sri Noor Mustaqimatul Hidayah, S.Sos., M.E.

Disusun Oleh :

1. Yunianti Nur Andriyani (2020510069)


2. Firda Aftina Khilmayanti (2020510071)
3. Siti Nur Halisah (2020510102)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang sudah


memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang berjudul
“Langkah-Langkah Studi Kelayakan Bisnis”. Kami juga berterimakasih kepada Ibu
Sri Noor Mustaqimatul Hidayah, S.Sos., M.E. selaku dosen pengampu mata kuliah
Studi Kelayakan Bisnis yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
saran dan masukan serta kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kudus, 04 Maret 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN ...........................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................................5

C. Tujuan ....................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................7

A. Elemen Studi Kelayakan Bisnis.............................................................................7

B. Bidang Ilmu Yang Ada Dalam Studi Kelayakan Bisnis....................................11

C. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis........................................................................13

BAB III PENUTUP....................................................................................................18

A. Kesimpulan ...........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sebuah pemenuhan kebutuhan hidup adakalanya jika terdapat


sebuah usaha baik kecil maupun besar. Ada yang secara formal dan bersih
mendapatkan sebuah pendapatan dan juga ada yang berusaha menciptakan
sebuah usaha produk dengan menjalankan bisnis yang nantinya akan
memenuhi kebutuhan. Dalam keberhasilan usaha atau pengembangan usaha
bisnis pastinya akan berpengaruh pada sebuah pendapatan laba yang akan
didapat. Dalam faktor pentingnya yang merupakan finansial dalam kehidupan
dapat berupa suatu proyek bisnis dengan segala perkiraan aliran kas yang
tepat guna dapat bersaing dilingkungan luas untuk berkembang. Dalam
menganalisa sebuah kelayakan bisnis yang dapat berupa aspek finansial yang
tepat akan menghasilkan manfaat bagi sebuah manajemen dalam usahanya
menjalankan bisnis tersebut, atau juga dalam lingkup investasi akan
memberikan sebuah keuntungan yang maksimal.

Setiap perusahaan di dalam menjalankan sebuah usahanya juga tidak


terlepas dari segala risiko yang ada. Baik itu dari dalam proses manajemen
proses produksi maupun pemasaran personalia. Selain permasalahan yang ada
tersebut, perusahaan juga harus menghadapi segala persaingan yang ada
supaya perusahaan dapat mengambil kebijakan sendiri yang tepat sehingga
mampu memanfaatkan segala peluang secara jeli. Hal tersebut berguna dalam
usaha mempertahankan bisnisnya. Dalam sebuah bangunan bisnis juga
membutuhkan pengaturan awal yang mendasar. Dengan menata dan juga
mengelola berbagai sarana yang akan diambil untuk memulai, sebagai halnya

4
pendanaan, proses pra-penciptaan suatu produk, pembuatan, hingga
pengiriman barang, adakalanya juga penayangan dengan spekulasi berbagai
kalangan. Semua hal yang terdapat dalam bisnis tersebut tentunya dapat
dirangkup dan dan dapat diprediksi dengan kita melakukan sebuah studi
kelayakan usaha atau studi kelayakan bisnis. Yang merupakan sebuah analisis
proyek bisnis dengan melakukan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu
bisnis .

Keberhasilan suatu proyek bisnis akan dipengaruhi oleh ketajaman


analisis aspek finansial studi kelayakan. Perkiraan aliran kas yang terlalu
tinggi akan berpengaruh terhadap dana yang diinvestasikan berlebihan
sehingga bisnis yang bersangkutan kurang efesien. Studi kelayakan usaha atau
disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian tentang layak atau
tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-
menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang
berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu
memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini,
pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar
implementasi kegiatan usaha. Studi kelayakan usaha juga merupakan
penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau
tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam
rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak
ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru. Oleh karena itu kita
perlu mempelajari langkah langkah maupun sistematis dalam menganalisis
dan studi kelayakan bisnis yang akan kita mulai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Elemen Studi Kelayakan Bisnis?
2. Apa Saja Bidang Ilmu Yang Ada Dalam Studi Kelayakan Bisnis?
3. Bagaimana Tahapan Studi Kelayakan Bisnis?

5
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Elemen Yang Ada Dalam Studi Kelayakan Bisnis.
2. Untuk Mengetahui Bidang Ilmu Yang Ada Dalam Studi Kelayakan
Bisnis.
3. Untuk Mengetahui Tahapan Studi Kelayakan Bisnis.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Elemen Studi Kelayakan Bisnis

Saat memulai sebuah usaha sangat sedikit orang yang menyadari


pentingnya studi kelayakan bisnis. Ini terjadi ketika seseorang mendirikan
bisnis tapi masih belum memahami beberapa bagian seperti halnya modal,
persiapan bahan alami, rencana pemasaran, dan yang paling dikaitkan adanya
keuntungan yang kabur. Jika suatu organisasi perusahaan memiliki metode
yang tepat, tidak akan perlu khawatir lagi mengenai hal tersebut karena apa
yang dirasa telah mampu dilakukan oleh banyak orang yang percaya bahwa
kehidupan harus berkerja. Oleh karena jika suatu usaha dapat berjalan dengan
baik, alangkah baiknya jika kita memahami komponen komponen maupun
elemen dari sebuah studi kelayakan bisnis. Yang selanjutnya akan di lakukan
beberapa langkah sistematis untuk menciptakan sebuah bisnis yang baik.
Elemen tersebut dapat berupa beberapa hal seperti di bawah ini1:

1. Elemen Hukum
Elemen hukum terbentuk adanya komponen yang saling berkaitan
dengan segala sesuatu mengenai keabsahan suatu bisnis. Untuk keadaan
yang menggambarkan adanya pembuatan akta pendirian, NPWP, surat
pernyataan organisasi dan lain sebagainya. Dimana legalitas yang banyak
ini harus dimiliki dan wajib karena merupakan pembuktian bahwa anda
memiliki organisasi yang sah. Ini juga diharapkan jika ada pihak yang
terkait dengan organisasi Anda dan membutuhkan pemenuhan laporan
resmi.

1
Samsurijal Hasan, dkk., Studi Kelayakan Bisnis (Purwokerto: Penerbit Pena Persada, 2022),
Hlm. 22

7
2. Elemen Ekonomi dan Budaya
Untuk halnya bidang ekonomi sebuah penggambaran yang berbeda
akan dilakukan sehubungan dengan pemikiran apakah bisnis yang
dijalankan akan memperluas gaji per-kapita atau malah sebaliknya. Lain
halnya dengan budaya, yang melakukan perenungan bahwa suatu bisnis
akan berdampak baik pada tradisi di sekitar fondasi bisnis atau sebaliknya.
Dengan komponen-komponen tersebut, cenderung terlihat apakah bisnis
Anda sudah pasti benar dan pas. Juga, itu tidak mempengaruhi kedua hal
ini.
3. Elemen Pasar dan Pemasaran

Elemen pasar akan lebih mengacu pada sebuah sektor bisnis yang
memiliki pintu terbuka yang luar biasa, misalnya potensi pasar, jumlah
pembeli yang mungkin, daya beli individu, pembagian pasar, mentalitas
perilaku pemenuhan keuangan, dan yang paling penting persaingan.
Dengan mengetahui komponen-komponen ini, kemudian, pada saat itu,
Anda dapat memahami apa yang harus Anda lakukan di masa depan untuk
membuat produk Anda diakui dalam pengamatan dan keterampilan untuk
meningkatkan marketing.

4. Elemen Teknologi
Elemen teknologi yang terdiri dari keputusan filosofi produksi,
pengaturan kualitas hal, jaminan pengembangan, dan sebagainya yang
berkaitan dengan kemajuan dan metodologi yang akan digunakan dalam
suatu asosiasi. Kemajuan yang digunakan untuk situasi saat ini harus
seperti metode Anda, seperti menggunakan waktu otomatis, internet, dan
sebagainya.

8
Dalam variabelnya juga dalam memilih lokasi bisnis tentunya
mengetahui terdiri dari apa saja, seperti halnya2:

a) Ketersediaan bahan mentah


b) Letak pasar yang dituju
c) Ketersediaan sumber energi, air dan sarana komunikasi
d) Ketersediaan tenaga kerja
e) Ketersediaan fasilitas transportasi

Selain itu ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada


pemilihan mesin dan peralatan yaitu :

a. Kesesuaian dengan teknologi


b. Harga perolehan mesin, peralatan dan teknologi harus sesuai
dengan besarnya biaya investasi yang dianggarkan
c. Kemampuan mesin peralatan yang akan digunakan harus sesuai
dengan luas produksi yang direncanakan.
d. Tersedianya pemasok
e. Tersedianya suku cadang
f. Kualitas mesin
g. Umur ekonomis

Selain manfaat ekonomi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan


dalam pemilihan teknologi yaitu :
a. Kemampuan tenaga kerja dalam menggunakan teknologi
b. Kesesuaian teknologi dengan bahan baku yang digunakan
c. Kemungkinan untuk mengembangkan teknologi dimasa yang akan
dating

2
Raden Ilham Yulidar, Skripsi: “Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pabrik Pengolahan Buah
(Studi Kasus PT. Pangan Nusantara Sehat)” (Yogyakarta: UII, 2021), Hal. 29.g

9
d. Keberhasilan pemakaian teknologi ditempat lain
5. Elemen Manajemen
Elemen manajemen memiliki hal yang sangat luas. Namun, secara
keseluruhan, tidak ada habisnya terkait dengan pergantian peristiwa dan
peningkatan fungsional suatu organisasi. Mulai dari human sumber daya
manusia hingga administrasi moneter perusahaan. Sehingga dengan
adanya SDM yang mumpuni dapat menentukan bagaimana sebuah studi
kelayakan dapat dijalankan dengan baik.
Manajemen sumber daya manusia afau yang disingkat MSDM
merupakan suatu proses pelaksanaan kegiatan pengadaan, pelatihan, dan
pengembangan, pemberian kompensasi dan beberapa hal yang berkaitan
dengan sumber daya manusia guna bertujuan menciptakan manusia yang
produktif. 3 Dalam manajemen sumber daya manusia juga ditunjang
dengan beberapa unsur yaitu pengusaha, karyawan, pemimpin.
6. Elemen Keuangan
Hal ini berkaitan dengan seberapa besar modal dan selanjutnya
sumber-sumber kekayaan yang akan diberikan dan dihubungkan dengan
kapan modal tersebut dapat dikembalikan. Ini yang akan dibedah, apakah
modal bisa menutupi semua strategi atau sebaliknya. Sehingga cenderung
dilihat berapa modal yang sesuai dengan asumsi. Oleh karena itu, sangat
mungkin ditentukan bagaimana bisnis dapat diselesaikan, karena dengan
komponen-komponen ini semuanya dapat berjalan. Sejak memulai bisnis,
tentu ada beberapa komponen penting dalam studi kelayakan untuk
menjamin peningkatan barang yang dijual mulai sekarang.

3
Anika Amelia, dkk., “Peranan Manajemem Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi”,
Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan Dan Agama Islam. Vol. 21 No. 2, (2022), hal. 137.

10
B. Bidang Ilmu Studi Kelayakan Bisnis

Melihat masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, maka


diperlukannya pertimbangan yang matang untuk memulai suatu bisnis, di
mana pertimbangan tersebut didasarkan pada studi terhadap berbagai aspek
yang mempengaruhi kelayakan bisnis yang akan dijalankan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa dalam penyelesaian studi kelayakan bisnis dengan
persoalan yang kompleks melibatkan banyak ahli ilmu dari latar belakang
yang berbeda seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lain sebagainya agar tercipta dasar pengambilan keputusan yang
tepat atau suatu solusi atau kesimpulan yang akurat. 4 Berikut merupakan
beberapa cakupan bidang ilmu yang mempunyai keterikatan dalam
penyusunan studi kelayakan bisnis:

a. Hukum bisnis
Dalam hal ini pengetahuan mengenai hukum bisnis berperan
penting dalam melakukan analisis kelayakan aspek bisnis yaitu aspek
hukum. Di dalam hukum bisnis dijelaskan mengenai ketentuan hukum
dalam bisnis, termasuk mengenai Memorandum of Understanding (MoU)
atau perjanjian kerja sama yang ada kaitannya dengan bisnis.5
b. Sosiologi dan lingkungan
Pemahaman mengenai ilmu sosiologi berperan penting untuk
melakukan analisis kelayakan aspek sosial. Dalam ilmu sosiologi yang
dipelajarai yaitu tingkah laku seseorang dalam kehidupannya
bermasyarakat. Sedangkan dalam ilmu lingkungan memiliki peranan

4
Lilis Sulastri, Studi Kelayakan Bisnis untuk Wirausaha ( LGM-LaGood’s Publishing, 2016):
7.
5
Rochmat Aldy Purnomo, dkk., Studi Kelayakan Bisnis (Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press,
2017): 60.

11
dalam menganalisis dampak bisnis yang ditimbulkan terhadap
6
lingkungan.
c. Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran ini berperan penting dalam hal analisis
kelayakan bisnis pada aspek pemasaran. Dalam manajemen pemasaran ini
yang akan dijelaskan yaitu mengenai perhitungan potensi dari pasar,
metode yang digunakan dalam penentuan harga, pemilihan saluran
distribusi yang akan digunakan, saluran promosi, produk yang akan
dipasarkan, dan analisis pesaing.
d. Manajemen operasional dan operasional research
Bidang ilmu manajemen operasional dan operasional research
berperan dalam menganalisis studi kelayakan bisnis dalam aspek teknis.
Dalam manajemen operasional dan operasional research ini menjelaskan
mengenai penyelesaian proyek, pemilihan lokasi, persediaan barang, dan
menentukan pola produksi.7
e. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pemahaman tentang ilmu ini memiliki peranan penting dalam
menganalisis kondisi dari sumber daya manusia yaitu pada aspek
manajemen dan SDM. Pembahasan dalam manajemen sumber daya
manusia meliputi perencanaan pekerja, rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan
pemberhentian pekerja.8
f. Manajemen keuangan dan akuntansi
Manajemen keuangan dan akuntansi berperan dalam menganalisis
kelayakan bisnis pada aspek keuangan.dalam manajemen keuangan
menjelaskan cara mendapatkan dana dan menggunakannya secara efektif
6
Rochmat Aldy Purnomo, dkk., Studi Kelayakan Bisnis (Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press,
2017): 100-129.
7
Rochmat Aldy Purnomo, dkk., Studi Kelayakan Bisnis (Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press,
2017): 176.
8
Rochmat Aldy Purnomo, dkk., Studi Kelayakan Bisnis (Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press,
2017): 177.

12
dan efisien, sedangkan dalam akuntansi menjelaskan laporan keuangan
perusahaan.9
g. Metode penelitian, statistika, dan computer
Hal ini diperlukan untuk menunjang proses penelitian di semua
aspek studi kelayakan bisnis. Metode penelitian memberikan pemahaman
mengenai proses melakukan penelitian yang baik dan benar. Dalam
pengetahuan statistika berperan dalam melakukan analisis data, sedangkan
pengetahuan computer berperan dalam membantu analisa data dan
penyajiannya.
C. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan binis merupakan metode ilmiah.
Salah satu syarat metode ilmiah adalah sistematis. Penyusunan studi
kelayakan bisnis sebagai salah satu metode ilmiah pada umumnya meliputi
beberapa langkah kegiatan, yaitu :
a. Penemuan ide bisnis
b. Melakukan studi pendahuluan
c. Membuat desain studi kelayakan
d. Pengumpulan data
e. Analisis & interpretasi data
f. Menarik kesimpulan
g. Membuat rekomendasi h.
h. Penyusunan laporan Studi Kelayakan Bisnis
i. Pelaksanaan Bisnis
1. Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak produk
laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang

9
Rochmat Aldy Purnomo, dkk., Studi Kelayakan Bisnis (Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press,
2017): 192.

13
terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai.
Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan:
a. ide proyek sesuai dengan kata hatinya
b. pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang
sifatnya teknis
c. keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam
dengan metode ilmiah:
a) mengumpulkan data
b) mengolah data
c) menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
d) menyimpulkan hasil
e) membuat laporan hasil
3. Tahap Evaluasi
Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar
atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam
evaluasi:
a. mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
b. mengevaluasi proyek yang akan dibangun
c. mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos
yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang
akan diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap
layak, perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor
tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah
ditentukan.

14
5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan
pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan
kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta
kesiapan manajemen.
6. Tahap Pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek.
Setelah proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan
operasional bisnis secara rutin. Agar selalu bekerja secaa efektif dan
efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional
perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan,
pemasaran, produksi dan operasi. Rencana bisnis (business plan) adalah
dokumen tertulis yang mendeskripsikan masa depan bisnis yang akan
dimulai. Rencana ini meliputi apa, bagaimana, kapan, siapa dan mengapa
sebuah bisnis dijalankan. Rencana bisnis pada umumnya terdiri dari :
1. Tujuan bisnis
2. Strategi yang digunakan untuk mencapainya
3. Masalah potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya
4. Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab)
5. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
6. Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana
mempertahankannya untuk mencapai break even point (BEP).

Tabel 1.
Perbedaan antara Studi Kelayakan Bisnis dan Rencana Bisnis
No. Faktor Pembeda Studi Kelayakan Rencana Bisnis
Bisnis
1. Jenis Data Data Estimasi Data Empiris

15
2. Sumber Data Data Eksternal Data Internal
3. Penyusun Pihak Eksternal, Pihak internal, lebih
Agar lebih mengetahui kondisi
Independen perusahaan
4. Tujuan Menilai Kelayakan Membuat rencana
sebuah ide bisnis yang akan datang
5. Waktu Memakan waktu Memakan waktu yang
relatif lama relatif pendek
6. Biaya Relatif besar Relatif tidak terlalu
besar

Studi kelayakan bisnis mempunyai keterkaitan yang erat


dengan rencana bisnis. Sebuah ide bisnis setelah dilakukan studi dan
dinyatakan layak untuk dijalankan maka langkah selanjutnya adalah
membuat rencana bisnis. Jika rencana bisnis dapat dilaksanakan maka
dilakukanlah pelaksanaan bisnis. Jika ide bisnis tidak layak atau
rencana bisnis tidak dapat dilaksanakan maka kembalikan proposal
bisnis dalam ide bisnis yang mungkin ditunda atau ditolak. Setiap
bisnis memerlukan adanya studi kelayakan bisnis pada saat memulai
usahanya meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda. Intensitas
pada penyusunan studi kelayakan bisnis tergantung pada beberapa hal
berikut ini 10:
a. Besar kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan
Semakin besar dampak yang dapat ditimbulkan dari ide bisnis
yang akan dijalankan, semakin tinggi kecermatan yang diperlukan
dalam menyusun studi kelayakan bisnis. Sebaliknya semakin kecil
dampak yang dapat ditimbulkan dari ide bisnis yang akan

10
Lilis Sulastri, Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha, LaGood’s Publishing, 2016.

16
dijalankan, semakin rendah tuntutan akan kecermatan dalam
menyusun studi kelayakan.
Contoh : Studi kelayakan bisnis yang dilakukan PLTN (Nuklir) VS
PLTA
b. Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis Semakin besar tingkat
ketidakpastian suatu bisnis, semakin tinggi intensitas dalam
menyusun studi kelayakan bisnis, sebaliknya semakin kecil tingkat
ketidakpastian bisnis, semakin rendah intensitas dalam menyusun
studi kelayakan
Contoh : Studi kelayakan bisnis pada industri yang memiliki
banyak pesaing, selera pasar yang senantiasa berubah, dan
teknologi yang senantiasa berkembang (misal bisnis komputer)
memerlukan studi kelayakan yang lebih mendalam dibandingkan
dengan studi kelayakan pada bisnis dengan jumlah pesaing yang
sedikit, selera pasar tidak mengalami perubahan yang berarti, dan
teknologi yang berkembang lambat (misal bisnis kuliner).
c. Banyak-sedikitnya investasi yang diperlukan untuk melaksanakan
suatu bisnis Semakin besar nilai investasi yang ditanamkan pada
suatu bisnis.
Semakin tinggi kecermatan yang diperlukan dalam menyusun studi
kelayakan bisnis. Sebaliknya, semakin kecil investasi yang
ditanamkan, semakin sederhana studi kelayakan bisnis yang
dilakukan.
Contoh : Studi kelayakan pendirian usaha warung bakso dengan
rumah makan.
Studi kelayakan bisnis tidak hanya diperlukan oleh pemrakarsa
bisnis atau pelaku bisnis, tetapi juga diperlukan oleh beberapa
pihak lain.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Studi kelayakan usaha merupakan sebuah penelitian terhadap rencana bisnis
yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk
waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru. Oleh sebab itu
kita memerlukan berbagai perancangan sebelum memulai bisnis. Seperti halnya
mengetahui beberapa elemen yang ada, diantaranya elemen hukum, elemen ekonomi dan
budaya, elemen dan pemasaran, elemen teknologi, elemen manajemen, dan elemen
keuangan. Yang di dalamnya beberapa bidang ilm harus dimengerti sebelum beranjak
membentuk suatu bisnis. Bidang ilmu tersebut dapat berupa hukum bisnis, sosiologi dan
lingkungan, manajemen pemasaran, manajemen operasional dan operasional research,
manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan dan akuntansi, metode
penelitian, statistika, dan computer. Setelah organisasi mengetahui tahapan awal memulai
bisnis, barulah ia dapat memulai sebuah langkahnya. Penemuan ide, tahapan penelitian,
tahapan evaluasi, tahap pengurutan usulan yang layak, tahap rencana pelaksanaan, dan
juga tahapan pelaksanaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Anika. “Peranan Manajemem Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi”,


Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan Dan Agama Islam. Vol. 21 No. 2, 2022.

Hasan, Samsurijal. Studi Kelayakan Bisnis (Purwokerto: Penerbit Pena Persada,


2022)

Purnomo, Rochmat Aldy. Riawan, La Ode Sugianto. Studi Kelayakan Bisnis, 2017.

Sulastri, Lilis. Studi Kelayakan Bisnis untuk Wirausaha. LGM-LaGood’s Publishing,


2016.

Yulidar, Raden Ilham. Skripsi: “Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pabrik Pengolahan
Buah (Studi Kasus PT. Pangan Nusantara Sehat)” (Yogyakarta: UII, 2021)

19

Anda mungkin juga menyukai