Disusun Oleh :
EKONOMI SYARIAH
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, taufik, hidayah dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam
dengan judul makalah “ Studi Kelayakan Bisnis dan Ruang Lingkup Bisnis"
Salatiga, 6 Maret
2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.................................................................................................................iii
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
C. TUJUAN MAKALAH.................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis..........................................................................3
B. Tujuan Dan Manfaat Studi Kelayakan Bisnis...........................................................4
C. Faktor –Faktor Penyebab Kegagalan Studi Bisnis...................................................6
D. Skema Apek-Aspek Dalam Penilaian......................................................................9
E. Tahap-Tahap Studi Kelayakan Bisnis....................................................................14
F. Sumber-Sumber Data Dan Informasi....................................................................15
BAB III...............................................................................................................................17
PENUTUP..........................................................................................................................17
A. KESIMPULAN........................................................................................................17
B. SARAN..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari tingkah laku manusia selalu berkaitan dengan usaha
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya yaitu dengan cara berbisnis. Karena bisnis itu sendiri
merupakan sesuatu usaha yang dilakukan perlu adanya perencanaan yang sangat
matang. Oleh karena itu diperlukan adanya sebuah studi terlebih dahulu guna
membantu dalam pembuatan perencanaan-perencanaan tersebut. Studi kelayakan
sering disebut studi kelayakan Proyek yaitu penelitian dapat tidaknya suatu
proyek (biasanya proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil. Istilah
“proyek”mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu
barangatau jasa) yang baru ke dalam suatu produk yang sudah ada selama
ini.Pengertian bagi bagi pihak yang berorientasi profit dan pihak nonkeuntungan
bisa berbeda. Bagi pihak yang berorientasi semata-mata, biasanyamengartikan
percaya diri suatu proyek dalam artian yang lebih terbatasdibandingkan dengan
pihak non profit, yaitu diukur dengan Pengertian keberhasilan bagi pihak yang
berorientasi profit dan pihak non profit bisa berbeda. Bagi pihak yang berorientasi
semata, biasanya mengartikan keberhasilan suatu proyek dalam artian yang lebih
terbatas dibandingkan dengan pihak non profit, yaitu diukur dengan keberhasilan
proyek tersebut dalam menghasilkan profit. Sedangkan bagi pihak non profit
(misalnya pemerintah dan lembaga non profit lainnya), pengertian berhasil bisa
berujud misalnya, seberapa besar penyerapan tenaga kerjanya, pemanfaatan
sumber daya yang melimpah ditempat tersebut dan faktor – faktor lain yang
dipertimbangkan terutama manfaatnya bagi masyarakat luas. Semakin besar suatu
proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi baik dampak
ekonomis maupun sosial, sebaliknya semakin sederhana proyek yang akan
dilaksanakan, semakin sederhana pula lingkup penelitian yang akan dilaksanakan.
1
Namun sesederhana apapun baik secara formal maupun informal, sebaiknya
penelitian kelayakan dilakukan sebelum proyek tersebut dilaksanakan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MAKALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan. Menurut Umar H, bahwa studi
kelayaan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak
hanya menganalisis layak atau tidaa layaknya bisnis yang dibangu, tetapi
juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rabgkan pencapaian
keuntungan yang maksimal dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
4
sistematik, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang
sudah disusun. Rencana yahg sudah disusun dijadikan acuan dalam
mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan.
d. Memudahkan Pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek
sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan
memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap
jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan pengawasan
terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar
pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah
disusun. Pelaksana pekerjaan bis sungguh-sungguh melakukan
pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi, sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak
perlu.
e. Memudahkan Pengendalian
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan
pengawasan, maka apabila terjadi sesuatu penyimpangan akan
mudah terdeteksi, sehingga akan dapat dilakukan pengendalian
adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang
melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya
tujuan perusahaan akan tercapai.
2. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
a. Bisa lebih memahami peluang
Dengan menjalankan proses studi kelayakan bisnis, Anda
bisa menemukan jawaban apakah bisnis yang akan dijalani benar-
benar prospek kedepannya atau hanya akan membuang waktu,
tenaga, pikiran dan modal saja.
b. Menguji konsep bisnis
Uji kelayakan bisnis yang dibuat sampai sejauh mana
konsep bisnis yang anda jalankan terutama saat menghadapi
5
permasalahan. Tentunya ini akan bermanfaat bagi Anda terutama
saat menghadapi permasalahan-permasalahan yang besar.
a. Ketidakmampuan Manajemen
Menurut Sisk manajemen adalah koordinasi semua sumber daya
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian supaya mencapai tujuan tertentu yang ditentukan. Dalam
berbisnis tentu perlu memerlukan manajemen yang baik disemua jenis
6
manajemen seperti manajemen operasional, manajemen keuangan dan
lain sebagainya. Semua perlu diatur, direncanakan dan dilakukan
secara maksimal. Bukan berarti bisnis yang sudah besar tidak pernah
mengalami kegagalan. Bisnis yang besar tentu berawal dari bisnis yang
kecil, kemudian seiring dengan berjalan waktu dan usaha yang optimal
kemudian bisnis menjadi bisnis yang besar. Dalam bisnis kecil,
kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan
pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan
usaha. Pemilik usaha kurang memiliki kemampuan kepemimpinan dan
pengetahuan yang diperlukan agar bisnis bisa berjalan.
b. Kurang Pengalaman
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kegagalan dapat
digunakan sebagai pengalaman yang sangat berarti, dimana kita
belajar langsung apa yang salah dari keputusan atau apapun itu yang
kita ambil. Dengan pernah mengalami kegagalan kita menjadi lebih
banyak belajar lagi dan lagi supaya kedepannya lebih mapan lagi.
Calon-calon wirausahawan harus bersiap-siap jika sewaktu-waktu
keadaan tidak berpihak padanya. Oleh karena itu, keterampilan atau
skill dapat menunjang jika usaha A belum berpihak, maka kita dapat
melakukan usaha B dan mengevaluasi apa yang terjadi mengapa usaha
A mengalami kegagalan dan jangan sampai terulang pada usaha B.
Untuk pebisnis pemula yang tidak mengalami banyak pengalaman,
disarankan supaya memiliki mentor atau seseorang yang memiliki
pengalaman yang lebih dari dirinya. Sehingga kegagalan dapat
diantisipasi.
7
dahulu. Hal ini merupakan salah satu kunci keberhasilan dari suatu
bisnis.
8
Tingkat persediaan yang tidak mencukupi kebutuhan akan
mengakibatkan kekukarangan dan kehabisan stok sehingga pelanggan
merasa kecewa dan pergi.
Sedangkan, menurut Ipan Pranshakti ada 7 penyebab kegagalan
usaha/bisnis secara umum, yaitu : kurangnya pemahaman usaha dan
tempat usaha, kurangnya pengalaman dan strategi pemasaran,
kurangnya pemahaman dalam pengadaan dan pemeliharaan bahan
baku, kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan,
kurangnya kehandalan pengelolaan modal dan kendali kredit,
kurangnya kehandalan SDM yang berwawasan wirausaha dan
kekurangan pemahaman perubahan tekhnologi.
9
(SNI) Indones
ia
(MUI)
3.
Badan
Meteor
ologi
4.
Departe
men
Perdaga
ngan
Baran 5. Software/Produ 5. Hak 5.
g tak k Seni lainnya Paten/HAKI Departe
berwu men
jud HAM
dan
Perunda
ng-
undang
an
10
manfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat. Selanjutnya halal, tujuan
sertifikasi halal adalah untuk memberikan kepastian status kehalalan.
c. Aspek Pasar
Dalam aspek ini kita harus memahami dan menentukan pasar
sasaran. Pasar sasaran adalah sekelompok pembeli yang mempunyai
sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya
sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belum berarti mereka
membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang
sama sebagai pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu
pasar sasaran.
Kemudian pada aspek pasar ada segmentasi pasar, segmentasi
pasar adalah proses di mana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang
terdiri atas orang orang dengan berbagai kebutuhan dan karakteristik
yang sama yang mengarahkan mereka untuk merespon tawaran produk
atau jasa dan program pemasaran strategis tertentu dalam
cara yang sama.
d. Aspek Pemasaran
Pemasaran mulai muncul karena adanya kebutuhan dan keinginan
kemudian terciptalah permintaan terhadap suatu barang atau jasa yang
kemudian akan membentuk suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan yang kemudian terjadilah transaksi yang saling
menguntungkan.
Pemasaran meliputi aktivitas perencanaan produk, kebijakan harga,
melakukan promosi, distribusi, penjualan, pelayanan, membuat strategi
pemasaran dan lain-lain yang terkait dengan pemasaran. Untuk
membuat strategi pemasaran yang baik maka diperlukan kombinasi dari
beberapa variabel atau yang disebut dengan marketing mix, sehingga
pemasaran dapat menarik konsumen. Marketing mix adalah perpaduan
dari variabel variabel intern yang dapat dikontrol, dimobilisasi untuk
mencapai pasar sasaran (segmen) tertentu.
Unsur unsur yang terdapat dalam marketing mix menurut Smith (1993)
dan Kotler (1997), adalah :
1. Produk/Jasa : meliputi jenis produk, kualitas, desain, features
(fasilitas dan kegunaannya), brandname, kemasan, ukuran,
pelayanan, garansi, dan penggantian jika terjadi kerusakan.
2. Harga : meliputi daftar harga, potongan, bonus, jangka waktu
pembayaran, aturan kredit. Harga biasanya digunakan oleh
konsumen/pelanggan sebagai indikator kualitas.
11
3. Promosi/Komunikasi : di dalamnya termasuk promosi penjualan,
periklanan, tenaga penjualan, hubungan masyarakat (public
relation), direct marketing, pembentukan customer data base,
dialog, dan provision of customer service;
4. Tempat : meliputi saluran distribusi, cakupan (coverage), lokasi,
pergudangan, transportasi.
5. People (Pimpinan dan Staf, Pelanggan, Pesaing): personal
characteristic
of the marketing manager and staff; ·Political Power (kekuatan
politik), seperti suara/pendapat/pernyataan para elite politik
dalam upaya menggalang kekuatan atau dalam menanggapi suatu
masalah dapat mempengaruhi antara lain: opini massa,
kondisi/sentimen pasar (melonjaknya hargaharga, melemahnya
nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, merosotnya harga
saham, menurunnya minat investor untuk menanamkan
modalnya di Indonesia, kecemasan dunia usaha), keamanan, rasa
aman, kepastian usaha, dan stabilisasi.
Untuk menghasilkan suatu strategi marketing yang baik semua unsur
unsur marketing mix ini harus diperhatikan dan dikembangkan secara
seimbang. Perlu diperhatikan pula bahwa ketika pelanggan menerima
barang atau jasa kita, mereka merasa puas karena menurut sebuah
research pelanggan yang puas akan berbagi pengalaman dengan kawan-
kawannya. Hal ini akan menambah jumlah pelanggan yang akan
membeli produk kita.
e. Aspek Keuangan
Aspek ini berupa modal atau investasi yang digunakan untuk
pembiayaan suatu usaha/bisnis. Penilaian dalam aspek ini meliputi
sumber dana yang diperoleh, estimasi biaya operasi dan pemeliharaan,
break even point (BEP) serta arus kas. Sumber dana dapat berasal dari
modal sendiri maupun modal asing berupa pinjaman. Investasi dapat
berupa pembelian aset yang diperlukan untuk proyek. Estimasi biaya
operasi dan pemeliharaan harus dihitung sedemikian rupa sehingga
tidak ada yang terlewatkan. Karena hal ini akan mempengaruhi
perhitungan analisis investasi yang digunakan sebagai indikator dalam
menentukan kemungkinan rencana yang dapat dikembangkan.
Kemudian, BEP (Break even point) yang dapat dilihat dari 3 segi yaitu
jumlah produksi, waktu dan jumlah biaya. Dan terakhir arus kas
perusahaan yang digunakan untuk menggambarkan keluar masuknya
uang baik itu yang digunakan untuk pembiayaan ataupun pendapatan
12
yang diterima. Hal ini digunakan untuk memperkirakan pemasukan dan
pengeluaran dimasa mendatang.
g. Aspek Manajemen
Secara umum manajemen diartikan sebagai pengaturan atau
mengatur. Setiap perusahaan memiliki keperluan manajemen yang
berbeda-beda tergantung jenis perusahaannya. Aspek manajemen
menjadi sangat penting karena bisa saja kegagalan terjadi karena
manajemen yang kurang baik. Menurut Griffin manajemen adalah
sebuah proses perencanaan pengorganisasian, pengkoordinasian dan
pengawasan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efisien. Pertama perencanaan, dilakukan sebelum menjalankan usaha
dan diaplikasikan ketika perencanaan sudah direncanakan secara
matang. Kedua pengorganisasian, setelah melaksanakan perencanaan,
kemudian tahap pembagian kerja sesuai keahlian ke dalam unit-unit
tertentu agar lebih jelas dan teratur. Ketiga pelaksanaan, dimana seluruh
karyawan atau seseorang melaksanakan pekerjaan mereka sesuai yang
telah direncanakan, melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai yang
telah ditetapkan perusahaan dan tidak enggan untuk berkomunikasi dan
kolaborasi dengan setiap unit dalam menyelesaikan tugas atau
pekerjaannya. Terakhir pengawasan, setelah melaksanakan pekerjaan
atau tugas maka perlu evaluasi, digunakan untuk menilai dan mengukur
apakah pekerjaan dikerjakan secara maksimal atau ada penyimpangan.
13
G. Tahap-Tahap Studi Kelayakan Bisnis
14
memenuhi syarat dan sesuai dengan kriteria yang layak digunaka.
Katena dari setiap jenis usaha memiliki kriteria tersendiri untuk
dikatakan layak atau tidak layaknya suatu usaha tersebut. Kriteria
kelayakan ini dapat diukur dari setiap aspek untuk seluruh aspek yang
telah dilakukan
d. Mengambil Keputusan
Langkah berikutnya setelah analisis data yaitu mengambil
keputusa. Mengambil keputusan ini harus sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapka, apakah layak atau tidak dengan ukuran yang telah
ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya jika tidak layak
sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan alasannya dan sebaliknya
jika layak disetujui.
e. Memberikan Rekomendasi
Memberikan rekomendasi merupakan langkah terakhir dalam
tahap-tahap penyusunan studi kelayakan bisnism. Dalam memberikan
rekomendasi harus diperlukan juga saran-saran serta perbaikan-
perbaikan yang perlu jika memang masih dibutuhkan, baik dari
kelengkapan dokumen maupun persyaratan-persyaratan lainnya.
Apabila suatu hasil studi kelayakan dinyatakan layak untuk dijalankan
oleh karena itu untuk menambah kejelasan tahap-tahap di dalam
penilaian studi kelayakan bisnis dapat dilihat dalam diagram di bawah
ini.
15
a. Data dan informasi yang bersumber dari publikasi ekonomi dan bisnis baik
dari koran maupun majalah
b. Data dan informasi yang bersumber dari publikasi bank Indonesia
Perbanas maupun oleh lembaga keuangan lainnya seperti data dan
informasi yang bersumber dari Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM), Badan Pengelola Pasar Modal (Bapepam)
c. Data dan informasi yang bersumber dari Biro Pusat Statistik (BPS )
d. Data dan informasi yang bersumber dari asosiasi industri dan dagang yang
membawahi jenis usaha yang sejenis
e. Data dan informasi yang bersumber dari lembaga-lembaga penelitian baik
yang dilakukan oleh pemerintah seperti Lipi maupun swasta.
f. Departemen Teknis dimana biasanya data-data dan informasi yang
dikeluarkan dari Departemen Teknik ini terkumpul dari tahun ke tahun
misalnya jika usaha pertanian maka perlu dicari dari Departemen Pertanian
dan contoh lainnya.
g. Data dan informasi yang bersumber dari Universitas atau perguruan tinggi
lainnya yang sah dan jelas.
h. Sumber sumber data lain yang sah
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
I. SARAN
17
dan bermanfaat bagi pembaca. Kami mohon maaf apabila banyak
kekurangan, kesalahan dalam penulisan kalimat yang kurang jelas.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima dihati dan kami
ucapkan terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, S. (2018). Studi Kelayakan Bisnis. Universitas Negeri Sumatera Utara: FEBI
UIN-SU Press.
Muza. (2019, Juni 30). CALONMANAJER.com. Retrieved Maret 5, 2021, from Studi
Kelayakan Bisnis: https://www.calonmanejer.com/2019/06/aspek--penilaian-
skb.html?m=1
Setiawan, P. (2021, Februari 28). Guru Pendidikan. Retrieved Maret 5, 2021, from Studi
Kelayakan Bisnis: https://www.gurupendidikan.co.id/studi-kelayakan-bisnis/
Jakfar dan Kasmir. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama
18