Anda di halaman 1dari 15

RUANG LINGKUP, PENGERTIAN DAN LANGKAH-LANGKAH STUDI

KELAYAKAN BISNIS
Makalah diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu :
Dr. H. Shofa Robbani, Lc., MA.

Disusun Oleh :
Umi Reza Salsabella (2018.5502.04.0727/2018.4.055.0204.1.000651)
Anneke Cornelia Aluivera (2018.5502.04.0686/2018.4.055.0204.1.000622)
Sri Indah Lestari (2018.5502.04.0724/2018.4.055.0204.1.000658)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN ADAB
UNIVERSITAS NAHDHATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO
2021
ABSTRAK
Studi kelayakan bisnis yang juga sering disebut studi kelayakan proyek merupakan penelitian
mengenai dapat tidaknya suatu proyek (umumnya adalah proyek investasi) dilaksanakan
menggunakan dengan berhasil, sedangkan proyek mempunyai arti pendirian suatu bisnis baru
atau pengenalan suatu barang atau jasa baru ke dalam produk mix yang sudah ada.
Keberhasilan bagi pihak yang mementingkan profit ataupun pihak non profit bisa berbeda
Bagi pihak yang berorientasi profit mengartikan keberhasilan dari suatu proyek dalam artian
yang lebih sempit dibandingkan menggunakan pihak non profit, yaitu diukur dengan
keberhasilan pencapaian profit dari proyek tersebut, sedangkan bagi pihak non profit
keberhasilan dapat berupa besaran penyerapan tenaga kerjanya, pemanfaatan sumber daya
yang optimal di tempat tersebut, dan faktor lain yang dipertimbangkan manfaatnya terutama
bagi masyarakat luas. Jika proyek yang akan dijalankan itu besar maka pengaruh yang terjadi
semakin luas, baik pengaruh sosial ataupun ekonomi, sebaliknya jika proyek yang akan
dilaksanakan itu sederhana, maka semakin sederhana lingkup penelitian yang akan
dilaksanakan, namun baik informl juga formal seharusnya penelitian kelayakan bisnis
dilakukan sebelum proyek dilaksanakan.
Studi kelayakan bisnis merupakan analisis mengenai kelayakan sebuah bisnis. Kelayakan
sebuah bisnis akan dinilai menggunakan beberapa alat analisis yang mencakup beberapa
aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi, aspek manajemen, aspek
keuangan, aspek dampak lingkungan, aspek legalitas, aspek hukum dan politik serta aspek
sosial ekonomi. Dengan adanya studi kelayakan bisnis ini diharapakan dapat memberikan
gambaran apakah suatu bisnis yang akan dilakukan memiliki manfaat, keuntungan dan
kelayakan agar dapat dilakukan serta mampu meminimalisir resiko.

Kata kunci : bisnis, proyek, studi kelayakan bisnis.

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Studi kelayakan sudah tidak asing lagi oleh masyarakat, terutama masyarakat yang
bergerak dalam bidang dunia usaha dan bisnis. Bermacam-macam peluang dan kesempatan
yang ada dalam kegiatan dunia usaha, menuntut perlu adanya penilaian tentang seberapa
besar kegiatan ataupun kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) bila
diusahakan kepada calon pengusaha.
Studi kelayakan juga sering disebut dengan feasibility study yang merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan suatu keputusan, apakah menerima suatu gagasan usaha
atau proyek yang direncanakan atau menolaknya. Pengertian layak pada penilaian sebagai
studi kelayakan maksudnya adalah kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek yang akan
dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun
dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha atau proyek pada arti social benefit,
tidak selalu mendeskripsikan layak pada arti financial benefit dan begitu juga sebaliknya,
hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.
Proyek-proyek yang dinilai berdasarkan segi social benefit pada umumnya merupakan
proyek-proyek yang benefit-nya dihitung atau dinilai dari segi manfaat yang diberikan
proyek terhadap perkembangan perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Kegiatan
usaha atau proyek yang dinilai dari segi financial benefit adalah usaha-usaha yang dinilai
dari segi penanaman investasi atau modal yang diberikan untuk pelaksanaan usaha atau
proyek tersebut.
Walaupun telah dilakukan identifikasi, tidak menutup kemungkinan suatu usaha atau
proyek tersebut mengalami hambatan dan resiko meleset dari yang diharapkan. Terlebih
apabila tidak dilakukan identifikasi kelayakan sama sekali. Selain itu, dengan dilakukan
identifikasi, dapat memberikan pandangan kedepan serta meminimalkan kendala yang
muncul di masa yang akan datang.
Ketidakpastian dimasa yang akan datang sebagai satu hal yang perlu diperhitungkan
dalam menjalankan usaha atau proyek yang akan dijalankan. Bidang ekonomi, bidang
hukum, sosial dan politik, serta budaya dan perubahan lingkungan serta trend pada
masyarakat, selalu berubah dan tidak pasti. Dengan adanya studi kelayakan bisnis,
setidaknya terdapat pedoman dan arahan usaha atau proyek yang akan dijalankan oleh calon
pengusaha.

1
2

BAB II
PEMBAHASAN
Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis
A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Bisnis dapat disebut sebuah kesatuan yang mempunyai tujuan sebagaimana
mendapatkan laba dalam jangka panjang, saling mempetaruhkan keadaan organisasi,
memenuhi semua yang dibutuhkan masyarakat baik berupa barang dan jasa serta memberi
bantuan guna mencapai aspek sosial bisnis, dengan tujuan agar tetap selaras bisnis yang
dijalani dalam jangka panjang.1
Menurut Suliyanto (2010) kata bisnis dalam bahasa inggris adalah “busy” yang
mempunyai arti sibuk. Dalam arti luas bisnis biasa diartikan semua kegiatan yang terencana
dan terstruktur dimana digerakan oleh perorangan atau sebuah kelompok dengan melalui
beberapa tahap mulai penciptaan barang, pemasaran baik barang mupun jasa dan dengan
tujuan memperoleh keuntuan.
Sebuah bisnis memiliki tujuan yang sama yakni sama – sama saling ingin
memperoleh keuntungan dan menghindari kerugian. Maka dari itu suatu bisnis memerlukan
aspek pendukung sebelum bisnis itu dijalankan, yaitu biasa disebut Studi Kelayakan Bisnis.
Selain bisnis dalam Studi Kelayakan Bisnis ada baiknya kita juga mengetahui dahulu
tentang dalam suatu bisnis, aspek investasi, usaha dan proyek tentunya saling berkaitan.
Investasi bisa dimaknai sebagai kegiatan penanaman modal biasanya bisa berupa uang
dengan tujun mendapat keuntungan, orang yang menanamkan uang atau modal dalam
kegiatan investasi disebut dengan investor.2 Investasi dapat berguna dan bermanfaat pada
waktu yang akan datang dantertentu tergantung ketepatan penempatan investasinya.
Definisi Investasi juga bisa diartikan sepagai tempat peletakan beberapa uang pada saat ini
dengan keinginan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang (Halim,2003).
Namun ternyata memang di dalam sebuah investasi terdapat sebuah pengorbanan dan
waktu (jangka periode).
Proyek merupakan sebuah usaha yang unik dilakukan guna mencapai tujuan dimana
semua ditentukan oleh waktu, biaya serta kualitas. Dikatakan unik karena sifatnya tidak
1
Muhammad Husni Mubarok, Pengantar Bisnis,( Kudus: Nora Media Enterprise,2010).
2
Marzuki Usman Singgih Riphat Syahrir Ika, Pengetahuan Dasar Pasar Modal,(Jakarta:Jurnal Keuangan dan
Moneter, 1997).
3

menyertakan tahapan yang berulang. Proyek memiliki skala waktu yang sudah ditetapkan
akan tetapi dalam sebuah proyek berbeda dengan kegiatan operasiona jika sebuah
operasional melakukan kegiatannya secara berulang – ulang. Dan sebuah proyek harus
mencapai tujuannya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Proyek dilaksanakan
dengan jumlah tenaga kerja, peralatan dan material yang telah disepakati. Melibatkan unsur
yang berisiko yang membawa pada risiko bisnis dan melakukan perubahan yang
menguntungkan. Karena pada dasarnya, tujuan dari proyek pada konsep disini adalah
menciptakansuatu bisnis yang memiliki nilai. Timbulnya suatu proyek biasanya disebabkan
oleh arus permintaan pasar.
Studi Kelayakan Bisnis biasa dikenal juga dengan feasibility study yang biasa
diartikan dengan sebuah pertimbangan mengenai pengambilan sebuah keputusan, apakah
menerima gagasan usaha atau proyek yang sudah direncanakan atau mungkin menolaknya.
Setelah memahami konsep pengertian investasi, pengertian proyek dan bisnis, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa Studi Kelayakan Bisnis adalah sebuah kegiatan
pengidentifikasian dan perancangan serta perdalaman mengenai aktivitas dan usaha untuk
memperoleh sebuah feedback dalam hal ini adalah keuntungan baik sosial maupun ekonomi
dengan menawarkan barang dan jasanya yang nantinya dibutuhkan masyarakat di pasar,
dengan hasil goal berupa keputusan penentuan layak atau tidaknya suatu usaha tersebut
dijalankan.
Proses pengidentifikasian disini mempunyai arti bahwasannya sebelum menjalankan
usaha, perlu adanya suatu hal yang dijabarkan, mulai ciri-ciri, model kebutuhan dan
keinginan pelaku bisnis yang nantinya akan terbentuk pola usaha yang sesuai keinginan.
Setalah direncanakan dan diperdalam yang maksudnya adalah menganalisis secara tersusun
dengan melibatkan sumber pendukung yang dapat diukur dan dihitung. Maka akan
diperoleh hasil yang maksimal dalam penganalisisan tersebut.
Dari analisis yang dilakukan tadi maka dapat ditarik keputusan penentuan layak atau
tidak maksudnya bertujuan untuk menentukan apakah usaha yang sudah direncanakan, siap
untuk dijalankan ataukah tidak. Apabila siapdijalankan, berarti usaha akan memberikan
benefit atau manfaat yang lebih besar setelah usahawan tersebut mengeluarkan modal dan
aset untuk menjalankan usaha tersebut. Manfaat yang dimaksud, ialah bisa berupa manfaat
finansial maupun nonfinansial sesuai dengan tujuan dibentuknya bisnis tersebut. Apabila
dikaji lebih dalam, arti layak disini juga dapat dimaknai bahwa keuntungan tidak hanya
dinikmati bagipelaku bisnis, namun juga bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat
luas tentunya.
4

B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis (SKB)


Studi Kelayakan Bisnis termasuk golongan yang sangat diperlukan bagi seseorang
(khususnya para pebisnis pemula) dalam memulai sebuah usaha. Adapun beberapa manfaat
Studi Kelayakan Bisnis, sebagaimana berikut:
1. Menghindari Resiko Kerugian
Tidak mungkin para pelaku bisnis melewatkan Studi Kelayakan Bisnis dalam perjalanan
bisnisnya, hal itu terjadi karena jika para pelaku bisnis tidak menerapkan Studi
Kelayakan Bisnis pasti akan sulit untuk mengetahui apakah bisnis yang ia jalani ini akan
mendapat keuntungan banyak atau justru sebaliknya mengalami kerugian bagi dirinya.
Maka dengan adanya Studi Kelayakan Bisnis, para pebisnis dapat menghindar dari
resiko kerugian dengan cara menunda atau bahkan membatalkan rencana bisnis jika
memperoleh sebuah penilaian tidak layak dalam Studi Kelayakan Bisnis.
2. Memudahkan Perencanaan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis terjadi jauh sebelum sebuah bisnis dibangun, hal inilah yang
dapat mempermudah pelaku bisnis dalam merancang dan memilih program perusahaan
bagaimana yang diinginkan dan mendapatkan benefit lebih bagi sebuah perusahaan.
3. Memudahkan Pelaksanaan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis bisa membantu para pelaku bisnis untuk merealisasikan progra
– program perusahaan. Disini pelaku perusahaan bisa mengevaluasi keputusan apa yang
kiranya bisa mendatangkan untuk perusahaan dan keputusan apa yang nantinya justru
bisa membuat perusahaan menimbulkan kerugian.
4. Memudahkan Pengawasan
Studi Kelayakan Bisnis mempunyai beberapa aspek yang bisa diteliti. Laporan yang
dihasilkan dari beberapa aspek inilah yang dalam Studi Kelayakan Bisnis nantinya akan
memudahkan para pelaku bisnis untuk melakukan sebuah pengawasan pada
perusahaannya.
5. Memudahkan Pengendalian
Dalam perusahan sebuah Studi Kelayakan Bisnis sangat penting karena jika sewaktu –
waktu terdapat masalah, pelaku bisnis dapat memilih keputusan aspek mana yang
menjadi pusat permasalahan. Kemudian pelaku bisnis juga bisa dengan mudah langsung
mengendalikan masalah yang ada dengan memperbaiki berdasarkan Studi Kelayakan
Bisnis yang sudah pelaku bisnis lakukan sebelumnya.
C. Tujuan diadakan Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
5

Tujuan pelaku bisnis melakukan Studi Kelayakan Bisnis adalah untuk mengukur
apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada titik waktu
tertentu, apakah bisnis tersebut nantinya menguntungkan atau malah merugikan.
Tujuan dilakukannya Studi Kelayakan Bisnis bagi investor adalah untuk menghindari
keterlanjuran atau penyesalan atas tindakan penanaman modal yang terlalu tinggi yang
dilakukan para pihak yang sedang melakukan bisnis.
D. Pihak – Pihak yang Berkepentingan terhadap Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Selain pelaku usaha ada beberapa pihak yang memerlukan Studi Kelayakan Bisnis
guna membantu mereka mencapai keinginan masing – masing. Pihak pihak tersebut adalah,
sebagai berikut:
1. Investor
Investor merupakan seseorang yang menanamkan modalnya ke sebuah Perusahaan.
Sebuah laporan Studi Kelayakan Bisnis sangat berguna bagi para investor untuk
menentukan seberapa besar modal yang akan ia tanam disebuah perusahaan tersebut.
Para investor tentunya sudah memilih mana perusahaan yanga akan ia pilih sebagai
tempat investasinya dengan berpedoman Studi Kelayakan Bisnis untuk menentukan
prospek kedepannya dalam hal ini adalah sebuah keuntungan.
2. Kreditur / Bank
Untuk perusahaan yang mengingikan modal besar, para pelaku bisnis terkadang
mengajikan pinjaman kepada pihak Bank. Bank yang disini bertindak sebagai kreditur
akan memanfaatkan laporan Studi Kelayakan Bisnis sebagai pedoman kejelasan sebuah
keputusan apakah pelaku bisnis bisa memperoleh pinjaman atau sebaliknya. Jika hasil
Studi Kelayakan Bisnis yang sesuai atau bagus maka akan meningkatkan kepercayaan
kreditur dalam memberi pinjaman pelaku bisnis (pengusaha)
3. Pihak Manajemen Perusahaan
Laporan Studi Kelayakan Bisnis sangat berguna bagi Pihak Manajemen Perusahaan
karena digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui berapa kiranya dana yang akan
dibutuhkan selanjutnya dan berguna sebagai alat rancangan pelaksanaan pengolahan
proyek dimasa depan.
4. Pemerintah
Pemerintah disini lebih berkepentingan karena manfaat proyek tersebut bagi
perekonomian nasional. Pemerintah berhak atas memberikan keputusan izin usaha atau
proyek yang dilakukan pelaku bisnis, karena disini juga bisnis membutuhkan ijin dari
pemerintah untuk kepentingan legalitas.
6

5. Masyarakat
Suatu usaha tidak mungkin bisa lepas dari lingkungan masyarakat, Studi Kelayakan
Bisnis dapat digunakan masyarakat untuk menilai apakah perusahaan yang akan
dibangun di daerah tersebut ramah lingkungan dan tidak berdampak bagi masyarakat
sekitar serta bermanfaat untuk lingkungan baik sosial dan ekonomi masyarakat.
E. Aspek – Aspek Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Ada beberapa aspek yang berkaitan dengan Studi Kelayakan Bisnis, aspek ini
digunakan sebagai pedoman apakah bisnis ini layak atau tidak untuk dijalankan. Aspek –
aspek ini tentunya sudah dinilai, diukur dan diteliti dimana sudah sesuai dengan ketentuan
standar yang ditentukan dalam sebuah peraturan dan sudah tersepakati bersama. Berikut
beberapa aspek – aspek yang semestinya ada dalam Studi Kelayakan Bisnis:
1. Aspek Hukum atau Legalitas
Aspek Hukum berhubungan dengan kemampuan pelaku bisnis dalam menjalankan
ketetapan hukum dan perizinan yang harus dipenuhi dalam rangka menjalankan
bisnisnya didaerah tertentu. Dengan begitu kita dapat menganalisis kelayakan legalitas
usaha yang dijalankan. Terdapat beberapa ketentuan hukum yang harus dimiliki pelaku
bisnis, sebagaimana berikut:
a) Izin lokasi
b) Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan
hukum lainnya
c) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
d) Surat tanda daftar perusahaan
e) Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
f) Surat tanda rekanan dari pemda setempat
g) SIUP setempat
h) Nomor Induk Berusaha
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran tergolong dalam aspek primer atau utama. Dalam
prakteknya aspek ini menjawab pertanyaan apakah produk buatan yang dihasilkan oleh
perusahaan mendapatkan peluang besar dipasaran. Maka dari itu perlu diperhatikan
beberapa hal yaitu potensi pasar, banyaknya konsumen, daya tarik atau minat
masyarakat, segmentasi, keadaan persaingan di Industri tersebut, dll.
Aspek pasar merupakan aspek yang berkaitan dengan keadaan pasar dari bidang industri
yang dijalankan. Aspek pasar yang dikaji meliputi:
7

a) Permintaan pasar mengenai barang yang akan dijual


b) Cara mengunggulkan produk yang dihasilkan
c) Tingkatan persaingan dan strategi pesaing dalam memasarkan produknya
Aspek pemasaran diperlukan untuk seluruh kegiatan berbisnis baik dalam sekala bisnis
kecil maupun besar. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini:
a) Segmentasi pasar
b) Analisa pasar dan meramal permintaan pasar
c) Analisa Pesaing bisnis
d) Promosi
Promosi sangat penting karena disinilah hasil produk, merek atau layanan bisnis dari
perusahaan diperkenalkan kepada seluruh masyarakat. Hal ini memiliki tujuan untuk
membuat orang – orang tertarik akan apa yang dihasilkan perusahaan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh para pelaku bisnis salah satunya
dengan memberikan diskon harga, membuatkan iklan yang menarik baik melalui
brosur atau baliho, menjalankan Google Ads. Bahkan ada beberapa cara yang bisa
dilakukan pelaku bisnis di era sekarang dengan memanfaatkan digital marketing
sebagaimana seperti Search Engine Marketing (SEM), Search Engine Optimization
(SEO),Social Media Marketing (SMM), Influencer Marketing, dan lain-lain.
3. Aspek Manajemen
Aspek manajemen berkaitan erat dengan operasional perusahaan baik itu
pembangunan maupun pengembangan.Manajemen mempunyai fungsi untuk melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Banyak terjadi, bahwa
proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun dioperasionalkan bukan disebabkan
karena aspek lain, tetapi karena lemahnya manajemen. Didalam pembangunan proyek
bisnis, telah manajemennya antara lain menyusun rencana kerja, siapa saja yang terlibat,
bagaimana mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan proyek dengan sebaik-
baiknya.
4. Sumber Daya Manusia
Aspek sumber daya manusia menganalisis tahap-tahap pelaksanaan bisnis dan
kesiapan tenaga kerja, baik tenaga kerja kasar maupun tenaga kerja terampil yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis. Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan sebuah proyek bisnis sangat tergantung pada SDM yang solid, yaitu
manajer dan timnya. Membangun sebuah tim yang efektif merupakan suatu kombinasi
seni dan ilmu pengetahuan. Membangun sebuah tim yang efektif memerlukan
8

perimbangan bukan hanya mengenai keahlian teknis para manajer atau anggota tim
semata, melainkan juga mengenai peranan penting dalam keserlarasan manajemen
dalam bekerja.
5. Aspek Teknisi dan Teknologi
Aspek ini terdiri dari penentuan strategi produksi, pemilihan dan perancangan produk
maksudnya pemilihan produk mana yang kiranya menjadi prioritas untuk diproduksi
nantinya, perencanaan kualitas artinya kualitas produk merupakan syarat utama
konsumen membeli produk yang dihasilkan pelaku bisnis., pemilihan teknologi, rencana
kapasitas produksi jadi suatu perusahaan harus mampu menerapkan sistem berapa unit
produksi yang harus dihasilkan untuk sekali berproduksi dalam waktu tertentu hal itu
bisa dilihat dari sisi masukan (input) atau sisi keluaran (output), perencanaan letak
pabrik sebagai tempat produksi.Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya
dengan aspek teknis dan teknologi ialah penentuan lokasi bisnis, tata letak (layout)
bisnis, pemilihan peralatan dan teknologi.
6. Aspek Ekonomi dan Sosial
Aspek ekonomi bisa dilihat dari apakah sebuah perusahaan mampu meningkatkan
pendapatan per kapita rata – rata atau tidaK diwilayah tempat perusahaan didirikan,
perubahan ekonomi itulah yang nantinya bisa dijadikan sebagai pedoman studi
kelayakan bisnis.
Jika dilihat dari aspek sosial maka yang ditinjau adalah tujuan utama perusahaan.
Sebuah perusahaan memeiliki tujuan utama untuk mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya maka perusahaan tidak dapat bertahan lama. Perusahaan hidup bersama-sama
dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang prulalitas dan kompleks
walau hendaknya berada dalam satu keseimbangan. Salah satu komponen yang
dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi hendaknya
perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
7. Aspek Keuangan
Modal menjadi hal utama yang harus dimiliki sebelum membangun sebuah bisnis.
Dengan itu aspek keuangan merupakan kunci penentu bisnis ini dikatan lancar atau
tidak kedepannya nanti. Mengenai aspek keuangan ini menjelaskan apabila laporan
posisi keuangan atau neraca keadaan dari perusahaan yang dibangun oleh pengusaha
tersebut, disinilah terkadang para pihak bank selaku tempat peminjaman pelaku bisnis
mempertimbangkan dengan melihat laporan arus kasnya (cash flow), sumber dananya
9

yang didapat dari mana saja, perkiraan kebutuhan dananya berapa, serta proyeksi laba
rugi perusahaan tersebut.
8. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan dari usaha yang
dirintis, seperti pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan akibat adanya
perusahaan tersebut. Perlu diperhatikan beberpa hal megenai aspek Lingkungan ini yaitu
pentingnya AMDAL, perlunya mengikuti peraturan dan perundangan AMDAL serta
komponen AMDAL.
F. Langkah – langkah Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan studi kelayakan bisnis
berdasarkan meode ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Penemuan ide
Hal utama yang dapat dilakukan agar memperoleh ide proyek yang bisa
menghasilkan sebuah produk bisa laku untuk dipasarkan atau dijual dan dapat
memperoleh keuntungan diperlukan sebuah penelitian yang terstruktur dengan baik
serta terdorong dengan sumber daya yang memadai. Apabila sebuah ide muncul
lebih dari satu, maka dapat memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
a) Ide proyek baiknya mengikuti apa kata hati
b) Sebuah keputusan yang diambil arus melibatkan diri baik hal – hal yang sifatnya
teknis
c) Harus yakin dengan sebuah proyek yang dipilih bisa menghasilkna laba
2. Tahap Penelitian
Jika ide proyek sudah terpilih, dapat dilakukan tahap selanjutnya yaitu penelitian
yang lebih mendalam dengan metode ilmiah:
a) Mengumpulkan data
b) Mengolah data berdasarkan teori yang relevan
c) Menganalisis dan menginterprestasikan hasil pengolahan data dengan alat analisis
yang sesuai
d) Menyimpulkan hasil penelitian
e) Membuat laporan hasil penelitian
Melalui sebuah penelitian memunculkan gagasan proyek yang akan dirancang
nantinya.
3. Tahap Evaluasi
10

Pengertian evaluasi adalah membandingkan antara satu hal dengan yang lain atau
lebih standarnya lebih bersifat pada kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam
evaluasi:
a) Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
b) Menguvaluasi prpyek yang akan dibangun
c) Mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin
Dalam sebuah evaluasi bisnis yang termasuk dalam kriteria perbandiangannya
adalah kondisi proyeknya, biaya yang akan ditimbulkan oleh pendirian proyeknya
sertaprakiraan manfaat atau keuntungan dan kerugian yang nantinya diperoleh
4. Tahap Pengurutan
Dalam suatu penyususnan rencana proyek akan ada beberapa usulan rencana bisnis
yang mana akan dianggap layak dan dipertimbangkan, maka ada kalanya skala
prioritas guna mengatur alur pergerakan perjalanan usaha dengan baik.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan pembangunan proyek ada guna memberikan suatu gambaran
secara jelas mengenai pelaksannan suatu bisnis serta agar sejalur dengan tahap
pengurutan. Rencana tersebut bisa saja meliputi: penentuan jenis pekerjaan, jumlah
serta kualifikasi tenaga perencana, jumlah dana yang tersedia, kesiapan manajemen,
serta kondisi operasional yang kiranya perlu dipersiapkan nantinya.
6. Tahap Pelaksanaan Bisnis
Setelah semua dipersiapkan dengan rinci dan tersusun rapi, tahap selanjutnya adalah
merealisasikan pembangunan proyek bisnis tersebut, dengan tetap memperhatikan
prospek kedepan proyek ini dijalan serta keuntungannya. Dengan berdasarkan
pedoman diatas meliputi pengumpulan ide, dilanjutkan penelitian, evaluasi dll.
Maka disini pastinya seseorang sudah memiliki gambaran dapat membuat dan
memulai usaha dan bisnisnya.
11

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bisnis dapat disebut sebuah kesatuan yang mempunyai tujuan sebagaimana


mendapatkan laba dalam jangka panjang, saling mempetaruhkan keadaan organisasi,
memenuhi semua yang dibutuhkan masyarakat baik berupa barang dan jasa serta memberi
bantuan guna mencapai aspek sosial bisnis, dengan tujuan agar tetap selaras bisnis yang
dijalani dalam jangka panjang.

Studi Kelayakan Bisnis biasa dikenal juga dengan feasibility study yang biasa diartikan
dengan sebuah pertimbangan mengenai pengambilan sebuah keputusan, apakah menerima
gagasan usaha atau proyek yang sudah direncanakan atau mungkin menolaknya. Setelah
memahami konsep pengertian investasi, pengertian proyek dan bisnis, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Studi Kelayakan Bisnis adalah sebuah kegiatan pengidentifikasian dan
perancangan serta perdalaman mengenai aktivitas dan usaha untuk memperoleh sebuah
feedback dalam hal ini adalah keuntungan baik sosial maupun ekonomi dengan menawarkan
barang dan jasanya yang nantinya dibutuhkan masyarakat di pasar, dengan hasil goal berupa
keputusan penentuan layak atau tidaknya suatu usaha tersebut dijalankan.

Studi Kelayakan Bisnis termasuk golongan yang sangat diperlukan bagi seseorang
(khususnya para pebisnis pemula) dalam memulai sebuah usaha. Adapun beberapa manfaat
Studi Kelayakan Bisnis, yaitu menghindari resiko kerugian, memudahkan perencanaan
bisnis, memudahkan pelaksanaan bisnis, memudahkan pengawasan, memudahkan
pengendalian.
Tujuan pelaku bisnis melakukan Studi Kelayakan Bisnis adalah untuk mengukur
apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada titik waktu
tertentu, apakah bisnis tersebut nantinya menguntungkan atau malah merugikan.
Selain pelaku usaha ada beberapa pihak yang memerlukan Studi Kelayakan Bisnis
guna membantu mereka mencapai keinginan masing – masing. Pihak pihak tersebut adalah,
investor, kreditur / bank, pihak manajemen perusahaan, pemerintah, masyarakat.
Ada beberapa aspek yang berkaitan dengan Studi Kelayakan Bisnis, aspek ini
digunakan sebagai pedoman apakah bisnis ini layak atau tidak untuk dijalankan yaitu aspek
12

hukum atau legalitas, aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen, sumber daya manusia,
aspek teknisi dan teknologi, aspek ekonomi dan sosial, aspek keuangan, aspek lingkungan
Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan studi kelayakan bisnis
berdasarkan meode ilmiah yaitu penemuan ide, tahap penelitian, tahap evaluasi, tahap
pengurutan, tahap rencana pelaksanaan, tahap pelaksanaan bisnis.
13

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Nurul, Evaluasi Proyek-Proyek Pembangunan Pemerintah.Purwokerto: UPT


Percetakan dan Penerbitan Unsoed,2011.

Arikunto Suharsimi, Proseur Penelitian dalam Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT Rineka


Cipta,2013.

Ibrahim Yacob, Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta: Rineka Cipta, 2003.


I Made Sudana, Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Erlangga,2015
Kasmir Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media, 2003.
Marzuki Usman Singgih Riphat, Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Jakarta: Jurnal Keuangan
dan Moneter, 1997.
Muhammad Husni Mubarok, Pegantar Bisnis. Kudus: Nora Media Enterprise, 2010.
Umar Husein, Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Gramedia, 1997.

Anda mungkin juga menyukai