DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................... 3
LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................ 4
A. Pengertian Studi Kelayakan Usaha ......................................................................................... 4
B. Tujuan Studi Kelayakan Usaha ....................................................................................... 4-5
C. Pihak-pihak yang Berkepentingan .................................................................................. 5-6
D. Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha ............................................................................ 6-11
E. Contoh Usaha Ice Cream .............................................................................................. 12-24
BAB III PENUTUP .......................................................................................................................... 25
Simpulan ............................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari pemahaman manajemen
ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait disana seperti aspek ekonomi, teknologi,
politik-hukum dan sosial-budaya. Dimana kesemua aspek ini saling memiliki keterkaitan satu
sama lainnya untuk mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat dari segi mikro dan makro.
Aspek-aspek ini didalam manajemen dilihat sebagai bagian yang mampu mempengaruhi
keputusan bisnis, terutama sebagaimana dikatakan oleh Iman Soeharto (1999: 76) bahwa
pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek
atau investasi dikenal sebagai studi kelayakan. Sedangkan Yakob Ibrahim (1996: 92)
mendefinisikan studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan,
sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek.
BAB II
PEMBAHASAN
2) Aspek Teknis
Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, sperti penentuan kapasitas produk,
jenis teknologi yang digunakan, penggunaan peralatan, dan mesin serta lokasi usaha yang paling
menguntungkan.
Setiap gagasan kewirausahaan- baik produksi barang maupun penyediaan jasa- mempunyai
aspek teknis yang hatus dianalisis seblum usaha implementasi gagasan dilaksanakan. Ada dua
langkah penting dalam proses ini, yaitu:
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Evaluasi gagasan ventura baru hendaknya dimulai dengan identifikasi persyaratan teknis yang
kritis terhadapa pasar sehingga mampu memenuhi harapan dari pelanggan potensial. Persyaratan
teknis yang paling penting adalah:
1. Desain fungsional produk dan daya tarik penampilannya
2. Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi cirri luar dari produk untuk memenuhi
permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan.
3. Daya tahan bahan baku produk dapat diandalkan, kinerja produk seperti yang diharapkan
pada kondisi operasi normal
4. Keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasional daya guna yang bisa
diterima
5. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
6. Standariasasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
7. Kemudahan untuk diproduksi dan diproses dan kemudian untuk ditangani
b. Pengembangan dan uji coba produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi
bahan baku alternative, serta fabrikasi model dan prototype untuk uji lapangan. Untuk setiap
tahap pengujian, hasil negative dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang
perlu.
3) Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih dahulu harus melakukan
penelitian pemasaran dengan menggunakan sistem informasi pemasaran yang memadai
berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan memiliki
peluang pasar yang memadai atau tidak. Dalam analisis pasar, biasanya terdapat beberapa
komponen yang harus dianalisis dan dicermati, di antaranya:
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen, jika kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi,
berarti peluang pasar bisnis kita terbuka dan layak bila dilihat dari kebutuhan/keinginan
konsumen.
b. Segmentasi pasar, pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya berdasarkan
geografi, demografi, dan sosial budaya.
c. Target, terget pasar menyangkut banyaknya konsumen yan g dapat diraih.
d. Nilai tambah, wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap rantai
pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga konsumen akhir.
e. Masa hidup produk, harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau
tidak.
f. Struktur pasar, harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan termasuk pasar
persaingan tidak sempurna atau sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing, harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau
rendah, jika persaingan tinggi berarti peluang pasar rendah.
h. Ukuran pasar, ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan.
i. Pertumbuhan pasar, pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan.
j. Laba kotor, apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah.
k. Pangsa pasar, pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang diminta
dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.
4) Aspek Produksi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
a. Lokasi operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan efisien, baik
bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
b. Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan,
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
c. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa
kini dan yang akan datang.
d. Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan harus
cukup tersedia.
e. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam kerja
dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
f. Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat dan prosesnya
praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.
5) Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa unsur yang harus dianalisis,
seperti:
a. Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan hendaknya dipilih yang tidak berisiko terlalu
tinggi dan menguntungkan.
b. Organisasi, bentuk organisasi perusahaan harus tepat dan efisien.
c. Tim manajemen, bila bisnis merupakan skala besar, maka sebaiknya dibentuk tim manajemen
yang solid.
d. Karyawan, karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan kualifikasi yang diperlukan.
6) Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan.
b. Sumber dana, yaitu sumber dana internal dan modal eksternal.
c. Proyeksi neraca, sangat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan.
d. Proyeksi laba rugi, proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba atua
rugi di masa yang akan datang.
e. Proyeksi arus kas, dari arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban keuangannya.
7) Aspek Kemanfaatan
Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini adalah bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut
nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat dan juga telah turut membantu
menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan. Aspek ini dimaksudkan untuk
meyakini apakah secara yuridis rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu
rencana bisnis yang tidak layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko besar akan dihentikan oleh
pihak yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam aspek ini menyangkut siapa pelaksana bisnis,
bisnis apa yang dilaksanakan, waktu pelaksanaan bisnis, dimana bisnis dilaksanakan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9) Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan lingkungan dan dampak
yang ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan seperti pencemaran dan kerusakan
lingkungan yang ditimbulkannya. Keseimbangan ekosistem lingkungan harus selalu dijaga pada
saat kerusakan lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan kembali kepada keseimbangan
semula adalah sangat sulit karena proses stabilitas lingkungan itu adalah memakan waktu yang
sangat lama.
2. Aspek Hukum
Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini masih tergolong usaha kecil sehingga izin
dari pemerintah tidak perlu dilakukan. Izin yang kami peroleh adalah izin dari pemilik toko
setempat untuk membuka stand di depan toko mereka dengan perjanjian pembayaran uang
sewa dan pembayaran uang listrik.
3. Aspek Teknis
3.1.Penentuan lokasi usaha
Lokasi yang dipilih adalah Jl. Hayam Wuruk no. 206 karena daerah ini
sangat strategis dan belum terdapat usaha bisnis serupa. Penentuan letak usaha ini
mempertimbangkan faktor dekatnya lokasi dengan pasar atau konsumen karena di
sepanjang jalan Hayam Wuruk terdapat berbagai tempat les, sekolah dan kampus.
Sehingga banyaknya kegiatan anak-anak dan mahasiswa (pelajar) berlangsung di
daerah tersebut dan merupakan area yang ramai dikunjungi. Hal ini merupakan
potensi peluang pasar yang sangat besar untuk dimanfaatkan.
3.2.Sarana dan prasarana
Sarana yang kami gunakan untuk menunjang usaha kami adalah dengan
memanfaatkan : chest freezer ukuran tipe AB-108-T-X (ukuran 57cm x 49cm x
88cm) dengan kapasitas 105 liter, scoop dengan berbagai ukuran, dan sendok ice
cream.
Setelah semua perlengkapan dan peralatan siap maka etalase dapat segera dibuka.
Kemudian pembeli akan datang ke etalase dan memesan ice cream sesuai dengan
selera, penjaga stand men-scoop ice cream sesuai dengan pesanan dan
ditempatkan pada sebuah waffle bowl beserta dengan sendoknya. Penjaga stand
berkewajiban melayani pembeli hingga pembeli selesai melakukan pembayaran.
3.5.Proses penjualan
Karyawan yang bekerja sebanyak 2 orang. Karyawan pada shift pertama mulai
bekerja dari pukul 12 siang sampai pukul 4 sore. Dimana karyawan ketika baru
sampai di tempat kerja mulai membersihkan lingkungan sekitar stand dan
menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk penjualan. Ketika customer
tiba, karyawan melayani customer dengan mengucapkan salam terlebih dahulu
yaitu menyebut “siang/sore/malam” lalu mulai menanyakan mereka, mau memilih
ice cream dengan pilihan rasa yang mana. Setelah itu karyawan menyediakan dan
memberikan kepada customer lalu menerima uang pembayarannya dan
mengucapkan “terima kasih, selamat datang kembali”. Karyawan shift kedua
masuk pukul 4 sore sampai pukul 8 malam. Mendekati pukul 8 malam kira-kira
15 menit sebelum jam 8 malam, karyawan mulai merapikan peralatan dan
membersihkan peralatan/perlengkapan serta daerah sekitar stand.
4. Aspek Pemasaran
4.1. Potensi Permintaan
Perkembangan permintaan akan produk ice cream akan terus meningkat.
Mengingat kondisi wilayah Indonesia khususnya Bali pada iklim tropis dan suhu
pada siang hari mencapai 28-34oC dan akan terus meningkat pada musim panas.
Sehingga ice cream merupakan salah satu hidangan yang mampu menyegarkan
dahaga. Ice cream dapat dinikmati oleh seluruh kalangan sehingga potensi pasar
tak terbatas terutama bagi anak-anak. Kami melihat potensi pasar ini pada lokasi
yang kami pilih yaitu daerah hayam wuruk dimana terdapat berbagai tempat les,
sekolah, dan kampus yang memungkin bagi para pelajar tersebut untuk membeli
produk kami di jam-jam istirahat (siang) dan jam pulang (sore/malam). Selain itu
banyaknya acara yang menawarkan pembukaan stand dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan penjualan dan laba di saat-saat tertentu.
4.2. Penawaran
Usaha bisnis ice cream di daerah Denpasar memang sudah menjamur. Banyak
orang merintis bisnis ini karena banyaknya permintaan dan relatif mudah untuk
dijalankan. Namun kami melihat bahwa belum terdapatnya bisnis ice cream
dengan konsep etalase di daerah yang kami pilih. Selain itu produk yang kami
tawarkan berkualitas dengan supplier ternama, hygenis dan harga yang relatif
murah karena diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar.
4.3. Segmentasi, Targeting, Positioning
4.3.1. Segmentasi
Pada dasarnya, penikmat ice cream muncul dari berbagai kalangan.
Hampir semua orang menyukai ice cream. Namun, untuk memudahkan
strategi pemasaran berdasarkan 4 (empat) komponen, atau 4P, yaitu
produk (Product), harga (Price), distribusi (Place) dan promosi
(Promotion), maka segmentasi pasar target market Rainbow Ice Cream
secara umum dikategorikan sebagai berikut:
Usia : Anak-anak 5 – 14 tahun (60 %), Remaja 15 –
18 tahun (25%), Dewasa 18+ tahun (15 %)
Status Sosial Ekonomi: Menengah ke bawah
Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Pekerja, dan Keluarga
Daerah tempat tinggal : Perkotaan
4.3.2. Target
Target market penjualan Rainbow Ice Cream adalah anak-anak, pelajar,
dan mahasiswa yang berada di sekitar daerah Hayam Wuruk. Serta
peserta/undangan pada suatu acara seperti seminar, pernikahan, ulang
tahun, dll.
4.3.3. Positioning
Kami ingin menciptakan image dan citra bisnis ice cream ini dibenak
konsumen sebagai produk ice cream yang mengedepankan cita rasa,
hygenis, dan terjangkau. Kriteria yang tepat untuk memilih motto produk
dan perusahaan pada umumnya ialah simple, mudah diingat, mudah
diucapkan, mudah dipahami, dan menarik. Maka kami memilih tagline
“Rainbow Ice Cream : Mewarnai Harimu.”
4.4. Bauran Pemasaran
4.4.1. Product
Produk yang ditawarkan berupa waffle bowl ice cream dengan berbagai
varian rasa (chocolate, strawberry, vanilla, mocca, cappucino dan
neopolitan). Varian rasa yang cukup banyak dengan tampilan warna yang
menarik akan diminati oleh anak-anak mengingat target pasar kami 60 %
adalah anak-anak usia 5 – 14 tahun. Cup yang dipilih untuk menaruh ice
cream berupa waffle bowl, karena akan menambah kenyamanan konsumen
saat memegang dan memakannya. Selain itu akan mengurangi sampah
plastik karena cup dapat langsung dimakan oleh konsumen. Kami juga
akan menyediakan sendok ice cream dan tissue pada setiap pembelian.
4.4.2. Price
Harga yang ditetapkan untuk setiap ice cream adalah Rp 3500,-. Harga
dibuat relatif murah agar terjangkau oleh kalangan ekonomi menengah ke
bawah. Serta tidak memberatkan bagi anak-anak sekolah yang ingin
membeli ice cream dengan uang jajan hariannya. Penetapan harga
berdasarkan biaya produksi (cost plus pricing). Cost plus pricing yaitu
dengan biaya operasional/produksiyang seminimal mungkin, tetapi juga
akan dinaikkan seiring dengan mutu produk. Kami memberikan patokan
harga yang murah tetapi mampu bersaing dengan kompetitor. Sehingga
harga berkisar antara Rp 3.500,- saja.
4.4.3. Place
Tempat usaha yang dipilih adalah di Jalan Hayam Wuruk. Lokasi yang
dipilih cukup strategis karena terletak diantara gedung-gedung tempat les,
sekolah dan kampus. Daerah ini pun ramai pengunjung yang berlalu-
lalang dengan berbagai kepentingan.
4.4.4. Promotion
Promosi dilakukan di berbagai tempat keramaian secara intensif dengan
sales promotion sehingga diharapkan banyak orang yang mengetahui
keberadaan usaha dan tertarik untuk membeli produk.
Kegiatan promosi tersebut dapat berbentu iklan media sosial dengan
pembuatan berbagai akun jejaring sosial (seperti twitter, instagram,
facebook, path ,dll) untuk mengedepankan efisiensi dana maka biaya
promosi tidak dianggarkan. Bagian Pemasaran harus mampu sebisa
mungkin memanfaatkan wifi dimana pun ia berada jika terdapat akses
hotspot (seperti rumah, kampus, mall, tempat makan, cafe, dll )untuk
melakukan promosi di berbagai jejaring sosial.
Selain itu karena kami menerapkan sistem pesanan berbagai event dan
pembukaan stand yang dapat dilakukan adalah secara aktif melakukan lobi
dengan event organizer ataupun panitia acara. Sehingga kita dapat
menangkap setiap peluang penjualan yang ada.
PEMILIK/PENGURUS
(Reni, Ade, Novy, Igit)
KARYAWAN
Di dalam manajemen usaha dagang ice cream ini menggunakan 2 orang pekerja.
Adapun tugas yang dilakukan karyawan ini adalah menjaga stand ice cream dan
membersihkan daerah stand serta peralatannya dan juga melayani pembeli dengan cara
mengambilkan ice cream menggunakan scoop yang sudah tersedia. Pemilik dari usaha ini
adalah 4 orang yang bertugas menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan
karyawan serta mencari peluang. Bila ada event, ikut serta untuk membuka stand ice
cream. Jam kerja karyawan shift pertama dimulai dari pukul 12 siang- 4 sore. Sedangkan
karyawan shift kedua mulai bekerja pukul 4 sore hingga 8 malam.
Maka payback period adalah 1 tahun 5 bulan . Dapat disimpulkan investasi layak
untuk dijalankan sebab tingkat pengembalian investasi tersebut adalah 1 tahun 5
bulan dimana asumsi tingkat pengembalian investasi selama 5 tahun.
Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena memiliki
nilai NPV yang positif yaitu Rp87.276.963,20
Profitability Indeks
PI = PV proceeds/ PV investasi
= Rp134.090.563,20 / Rp46.813.600,00
= 2,864350599
Jadi dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa proyek ini layak untuk di
jalankan karena nilai PI tersebut 2,9 > 1
𝑃2 − 𝑃1
𝐼𝑅𝑅 = 𝑃1 − 𝐶1 ×
𝐶2 − 𝐶1
80 − 20
𝐼𝑅𝑅 = 20 − 87.276.963,20 ×
−497.500,22 − 87.276.963,20
60
= 20 − 87.276.963,20 ×
−87.774.463,42
= 20 + 0,597
= 20, 597
Karena IRR lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan sebesar 20% maka
investasi dapat diterima.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Studi kelayakan usaha merupakan cara untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam memulai usaha banyak yang harus diperhatikan, mulai
dari lokasi, barang yang akan di gunakan untuk usaha, sasaran atau objek yang akan menerima
barang, dana yang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut. Sehingga perlunya studi
kelayakan usaha.
Didalam melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang yang penting, antara lain:
tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan, invester atau
pemberi dana, masyarakat dan pemerintah, serta perlunya mengetahui aspek-aspek mengenai
kelayakan usaha, yaitu : Aspek Sumber daya manusia, produksi, pemasaran, teknis, keuangan,
kemanfaatan barang, kesempatan kerja, manajamen, lingkungan, social, ekonomi, dan politik.
Agar nantinya dalam berwirausaha berjalan lancer dan sesuai dengan target atau tujuan yang kita
inginkan sehingga menjadi wirausaha yang sukses.
DAFTAR PUSTAKA