Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari pemahaman
manajemen ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait disana
seperti aspek ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial-budaya. Dimana
kesemua aspek ini saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya untuk
mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat dari segi mikro dan makro.

Aspek-aspek ini didalam manajemen dilihat sebagai bagian yang mampu


mempengaruhi keputusan bisnis, terutama sebagaimana dikatakan oleh Iman
Soeharto (1999: 76) bahwa pengkajian yang bersifat menyeluruh dan
mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek atau investasi dikenal
sebagai studi kelayakan. Sedangkan Yakob Ibrahim (1996: 92)
mendefinisikan studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha
yang direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang
tersedia dari berbagai aspek.

Kinerja Perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store menjadikannya


salah satu KFC franchise market terbaik di Asia dengan pertumbuhan dan
akan terus mempertahankan posisi ini. Pengembangan merek yang berlanjut
melalui strategi pemasaran yang inovatif, keunggulan operasional, dan
pertumbuhan dua digit yang konsisten dalam penjualan dan pengembangan
restoran, telah menganugrahi Perseroan berbagai penghargaan dari Asia
Franchise Business Unit dari Yum! Restaurants International.

Perseroan berkomitmen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan


dalam industri restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’
di wajah konsumen. Dukungan dari para pemegang saham, keahlian
manajemen yang terbina baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang

1
terpenting adalah kontinuitas kunjungan konsumen, memastikan Perseroan
dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan menciptakan dan
mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat dimana setiap karyawan
memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and Sales Mania’ di
restoran-restoran KFC, memberikan perbedaan merek KFC yang sangat
kompetitif, menjalin kesinambungan proses dan hubungan antar karyawan,
dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara pasti membangun KFC
bukan saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga KFC
sebagai sebuah perusahaan yang hebat.

Berdasarkan data dan uraian di atas, kelompok kami menyusun makalah


tentang Studi Kelayakan Bisnis Perusahaan Dagang PT. Fastfood Indonesia
tbk (KFC).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang uraian di atas kelompok kami merumuskan


masalah yaitu:
1. Bagaimana PT Fastfood Indonesia bisa mempertahankan dan
meningkatkan pendapatanya.
2. Apa aspek-aspek yang digunakanya
3. Apa wewenang dan tanggung jawabnya

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui cara PT fastfood Indonesia mempetahankan dan


meningkatkan pendapatanya tiap tahunya.
2. Dapat mengetahui aspek-aspek apa aja yang digunakanya.
3. Dapat mengetahui wewenang dan tanggung jawab perushaanya.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Studi Kelayakan Usaha


Menurut Kasmir dan Jakfar (2003: 10) Studi kelayakan bisnis atau usaha adalah
kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak tidaknya usaha tersebut dijalankan.Studi
kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian
tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan
secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar
yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar
mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi
ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan
dasar implementasi kegiatan usaha.

Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang
tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran
produk baru.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:
1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain
sebagainya.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menembah
kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti
peralatan/mesin, menambah mesin baru, memperluas cakupn usaha,
dan lain sebagainya.

3
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling
menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha
barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, proyek A atau proyek B,
dan lain sebagainya.

2.2 Tujuan Studi Kelayakan Usaha


Ketika ingin mengetahui kelayakan usaha kita, tentunya kita harus mengetahui
tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20) mengatakan “paling
tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu
dilakukan studi kelayakan”, yaitu:
1. Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada
masa yang akan datang harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini
ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa dapat
diramalkan. Fungsi studi kelayakan adalah meminimalkan resiko yang
tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak
dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan
terjadi pada masa yang akan datang, kita dapat melakukan perencanaan
dan hal-hal yang perlu direncakan
3. Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun
akan memudahkan pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara
sistematis, menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan
sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
4. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan
rencana yang sudah disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan
pengawasan terhadapa jalanya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan
agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan
pengawasan, jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga
dapat di lakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan

4
pengendalian adalah mengendalikan agar tidak melenceng dari rel yang
sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

2.3 Pihak-pihak yang Berkepentingan


Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan
usaha di antaranya:
1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)
Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada sudah
barang tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu
dihadapkan pada ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan
usaha sangat penting dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami
kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu. Studi kelayakan
berfungsi sebagai laporan, pedoman, dan bahan pertimbangan untuk
merintis dan mengembangkan usaha atau melakukan investasi baru,
sehingga bisnis yang akan dilakukan meyakinkan wirausaha itu sendiri
maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
2. Investor dan Penyandang Dana
Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha sangat penting
untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai
jaminan atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi
yang dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi yang
memadai atau tidak. Oleh investor, studi kelayakan sering digunakan
sebagai bahan pertimbangan layak atau tidaknya investasi dilakukan.
3. Masyarakat dan Pemerintah
Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai
bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat
bagi masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan, seperti
bagaimana dampak lingkungan, apakah positif atau negatif. Bagi
pemerintah, studi kelayakan sangat penting untuk mempertimbangkan
izin usaha atau penyediaan fasilitas lainnya.[6]

5
2.4 Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha
Secara umum suatu pengerjaan proyek/ usaha yang akan dilakukan
dianggap feasible (layak) adalah apabila memenuhi kriteria dibawah ini:
1. Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut mampu memberikan manfaat
yang berarti kepada publik (masyarakat).
2. Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah dianggap mampu
berkembang (expand) dan yang terpenting memiliki kondisi kontinuitas
usaha yang tinggi.
3. Proyek/usaha yang akan dikerjakan itu nantinya diperkirakan akan
mampu tahan terhadap berbagai goncangan ekonomi (economic
fluctuation) baik karena faktor domestik maupun global.
4. Proyek/usaha yang dikerjakan tahan terhadap berbagai masalah
termasuk jika timbulnya krisis kepercayaan.
5. Proyek/usaha tersebut diharapkan akan bisa menampung lapangan
pekerjaan atau secara tidak langsung telah mencoba mengurangi angka
pengangguran (unemployment).
6. Proyek/usaha yang akan dilaksanakan tersebut diharapkan mampu
memberikan suatu keuntungan yang wajar dengan juga mampu untuk
mengembalikan cicilan bunga beserta pokoknya secara tepat waktu.
7. Proyek/ usaha yang sedang dilaksanakan adalah searah dengan konsep
rencana pembangunan pemerintah baik pemda dan pusat.
8. Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha tersebut adalah
orang yang memiliki pengalaman dan pendidikan yang cukup.
9. Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/usaha tersebut adalah
memiliki performance yang dapat dipertanggungjawabkan secara konsep
manajemen modern, seperti kedisiplinan, loyalitas, kejujuran dan
keinginan untuk terus memperbaiki kesalahan.
10. Diharapkan proyek/usaha tersebut berkeinginan dalam jangka
panjanguntuk menerapkan penggunaan teknologi modern guna
mengantisipasi perkembangan teknologi yang dinamis juga untuk
mengantisipasi akan munculnya para pesaing.

6
Beberapa aspek yang tidak bisa dihilangkan dalam kajian kelayakan yaitu:
1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam hal membangun proyek bisnis, ketersediaan SDM-nya, yaitu
manajer proyek dan staf proyek hendaknya dikaji secara cermat.
Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
sebuah proyek bisnis sangat tergantung pada SDM yang solid, yaitu
manajer dan timnya. Membangun sebuat tim yang efektif merupakan
suatu kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan. Dalam
membangun sebuah tim yang efektif, pertimbangan harus diadakan
bukan hanya pada keahlian teknis para manajer atau anggota tim
semata, tetapi juga pada peranan penting mereka dan keselarasan
mereka dalam bekerja.
2. Aspek Teknis
Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, sperti
penentuan kapasitas produk, jenis teknologi yang digunakan,
penggunaan peralatan, dan mesin serta lokasi usaha yang paling
menguntungkan.
Setiap gagasan kewirausahaan- baik produksi barang maupun penyediaan
jasa- mempunyai aspek teknis yang hatus dianalisis seblum usaha
implementasi gagasan dilaksanakan. Ada dua langkah penting dalam proses
ini, yaitu:
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Evaluasi gagasan ventura baru hendaknya dimulai dengan identifikasi
persyaratan teknis yang kritis terhadapa pasar sehingga mampu
memenuhi harapan dari pelanggan potensial. Persyaratan teknis yang
paling penting adalah:
1. Desain fungsional produk dan daya tarik penampilannya
Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi cirri luar
dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau
perubahan teknologi dan persaingan

7
2. Daya tahan bahan baku produk dapat diandalkan, kinerja
produk seperti yang diharapkan pada kondisi operasi normal
3. Keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi
operasional daya guna yang bisa diterima
4. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
5. Standariasasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak
perlu
6. Kemudahan untuk diproduksi dan diproses dan kemudian
untuk ditangani
b. Pengembangan dan uji coba produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji
laboratorium, evaluasi bahan baku alternative, serta fabrikasi model dan
prototype untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian, hasil
negative dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang
perlu.

3. Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih dahulu harus
melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan sistem informasi
pemasaran yang memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis
yang akan dirintis atau dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai
atau tidak. Dalam analisis pasar, biasanya terdapat beberapa komponen yang
harus dianalisis dan dicermati, di antaranya:
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen, jika kebutuhan dan keinginan
konsumen terpenuhi, berarti peluang pasar bisnis kita terbuka dan layak
bila dilihat dari kebutuhan/keinginan konsumen.
b. Segmentasi pasar, pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya
berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya.
c. Target, terget pasar menyangkut banyaknya konsumen yan g dapat
diraih.

8
d. Nilai tambah, wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa
pada setiap rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga
konsumen akhir
e. Masa hidup produk, harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa
bertahan lama atau tidak.
f. Struktur pasar, harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan
dipasarkan termasuk pasar persaingan tidak sempurna atau sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing, harus dianalisis apakah tingkat
persaingan tinggi atau rendah, jika persaingan tinggi berarti peluang
pasar rendah.
h. Ukuran pasar, ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan.
i. Pertumbuhan pasar, pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari
pertumbuhan volume penjualan.
j. Laba kotor, apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah.
k. Pangsa pasar, pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan
jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.

4. Aspek Produksi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
a. Lokasi operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis
dan efisien, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
b. Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan
prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan
kapasitas.
c. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan
perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang.
d. Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang
diperlukan harus cukup tersedia.
e. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan
keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.

9
f. Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat
dan prosesnya praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.

5. Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa unsur yang
harus dianalisis, seperti:
a. Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan hendaknya dipilih
yang tidak berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
b. Organisasi, bentuk organisasi perusahaan harus tepat dan efisien.
c. Tim manajemen, bila bisnis merupakan skala besar, maka
sebaiknya dibentuk tim manajemen yang solid.
d. Karyawan, karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan
kualifikasi yang diperlukan.

6. Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional
perusahaan.
b. Sumber dana, yaitu sumber dana internal dan modal eksternal.
c. Proyeksi neraca, sangat penting untuk mengetahui kekayaan
perusahaan.
d. Proyeksi laba rugi, proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun
menggambarkan perkiraan laba atua rugi di masa yang akan datang.
e. Proyeksi arus kas, dari arus kas dapat dilihat kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban keuangannya.

7. Aspek Kemanfaatan
Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini adalah bahwa proyek/usaha yang
dikerjakan tersebut nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat dan
juga telah turut membantu menyukseskan program pemerintah dalam
pembangunan. Aspek ini dimaksudkan untuk meyakini apakah secara yuridis

10
rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu rencana bisnis
yang tidak layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko besar akan dihentikan oleh
pihak yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam aspek ini menyangkut siapa
pelaksana bisnis, bisnis apa yang dilaksanakan, waktu pelaksanaan bisnis,
dimana bisnis dilaksanakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Aspek Kesempatan Kerja


Disini diharapkan bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah
mampu untuk membuka lapangan pekerjaan baru kepada masyarakat yang
otomatis itu adalah membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah angka
pengangguran. Misalnya pada usaha yang sifatnya padat karya, jelas untuk usaha
seperti ini penyerapan jumlah tenaga kerja akan terasa sangat signifikan terjadi.

9. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan
lingkungan dan dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan
seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Keseimbangan ekosistem lingkungan harus selalu dijaga pada saat kerusakan
lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan kembali kepada keseimbangan
semula adalah sangat sulit karena proses stabilitas lingkungan itu adalah memakan
waktu yang sangat lama.[11]

11. Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik


a. Aspek Ekonomi, meliputi :
1. Rencana Pembangunan Nasional
2. Distribusi Nilai Tambah
3. Keuntungan Ekonomi Nasional
4. Hambatan di bidang ekonomi, dan
5. Dukungan Pemerintah

11
b. Aspek Sosial, meliputi:
1. Perusahaan sebagai lembaga sosial
2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
c. Aspek Politik, diutamakan pada good news dan bad news dari situasi
poitik bagi suasana bisnis, khususnya terhadap nilai kurs.

12
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sejarah PT KFC


PT Fastfood Indonesia Tbk. Adalah pemilik tunggal waralaba KFC di
Indonesia, didirkan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak
pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan
mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober tahun 1979 di
jalan Melawai, Jakarta. Suksesnya outlet ini kemudian diikuti dengan
pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan
hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang,
Surabaya, Medan, Makassar dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih
dalam pengembangan merek, menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat
saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.

Kinerja Perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store menjadikannya


salah satu KFC franchise market terbaik di Asia dengan pertumbuhan rata-
rata 8,5% pada tahun 2007 dan akan terus mempertahankan posisi ini.
Pengembangan merek yang berlanjut melalui strategi pemasaran yang
inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang konsisten
dalam penjualan dan pengembangan restoran, telah menganugrahi Perseroan
berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business Unit dari Yum!
Restaurants International.

Perseroan berkomitmen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan


dalam industri restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’
di wajah konsumen. Dukungan dari para pemegang saham, keahlian
manajemen yang terbina baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang
terpenting adalah kontinuitas kunjungan konsumen, memastikan Perseroan
dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan menciptakan dan
mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat dimana setiap karyawan

13
memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and Sales Mania’ di
restoran-restoran KFC, memberikan perbedaan merek KFC yang sangat
kompetitif, menjalin kesinambungan proses dan hubungan antar karyawan,
dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara pasti membangun KFC
bukan saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga KFC
sebagai sebuah perusahaan yang hebat.

3.2 Visi dan Misi


Visi

Menjadi restoran nomor satu dan selalu memimpin dalam segala bidang
pasar industri makanan cepat saji.

Misi

Menjadi restoran cepat saji modern yang memberikan suasana ramah dan
menyenangkan melalui kepuasan customer.

3.3 Aspek Pasar dan Pemasaran dari Kerangka Analisa


1. Supplier
Suppliers atau pemasok adalah kemitraan yang dapat menjamin kelancaran
arus barang yang merupakan salah satu bagian pada supply chain
management. Pada perusahaan yang besar seperti KFC, biasanya tidak
semua kegiatan supply dalam memenuhi kebutuhan produksi secara
mandiri tetapi mengandalkan beberapa suppliers untuk menjaga stabilitas
produksi. Suppliers disini bertindak sebagai produsen memenuhi
kebutuhan KFC secara teratur sehingga dapat mengurangi resiko
kekurangan, kelangkaan dan keterlambatan produksi serta dapat
mengurangi biaya distribusi pada KFC.

14
KFC memiliki lebih dari 15.000 outlet yang tersebar di dunia, sehingga
KFC memiliki suppliers utama dan suppliers setiap Negara. Suppliers
utama KFC yaitu di pusat KFC yang berada di Amerika sedangkan
suppliers lokal berada pada masing-masing region outlet KFC. Sebagai
contoh,di Indonesia KFC memiliki gudang pusat yang berada di Jakarta
yang menjadi gudang barang yang dipasok dari KFC Pusat Amerika serta
untuk memasok ke setiap region dan setiap region juga memiliki gudang
untuk memasok setiap outlet-outlet yang berada di region tersebut.

Adapun suppliers KFC di Indonesia diantaranya :

1. Ayam, Suppliers resmi untuk pasokan ayam yaitu PT. Charoen Pokphand
Indonesia, PT. Wonokoyo Jaya Corp dan PT. Ciomas Adisatwa yang
sudah berbentuk potongan sesuai dengan yang dipesan, misalkan khusus
dada, paha maupun sayap. Dalam hal jangka waktu supply, untuk outlet
dalam kota dilakukan tiap hari, sedangkan untuk outlet yang berada di luar
kota dilakukan setiap 2 minggu atau tiap bulan.
2. Bumbu-bumbu, upaya menjaga kualitas rasa produknya maka bumbu-
bumbunya disupply langsung dari KFC pusat yang berada di Kentucky,
USA.
3. Sayuran umum, untuk sayuran berasal dari suppliers lokal pada setiap
wilayah outlet KFC dan biasanya dibeli dari pasar daerah sekitar.
4. Sayuran khusus, dipasok oleh KFC pusat setiap Negara kemudian di
distribusi ke setiap gudang region untuk kebutuhan setiap outlet pada
region tersebut.
5. Saos, suppliers nya juga berasal dari pusat Indonesia yang berada di
Jakarta
6. Beras, sebagai makanan pokok Indonesia terdapat dua jenis yaitu organic
dan non-organic. Untuk organic disupply dari pusat (Jakarta) sedangakan
non-organic disupply dari supplier lokal.

15
2. Public
Aspek mikro yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
melayani konsumen salah satunya adalah public. Publik dapat membantu
serta mempengaruhi perusahaan dalam menyampaikan produk mereka
kepada konsumen. Public memiliki beberapa tipe yang dapat
mempengaruhi perusahaan, yaitu :

 Media

Salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh KFC dalam memasarkan
produk mereka kepada public dengan cara bekerjasama dengan media-
media komunikasi seperti iklan di televise, radio ataupun media cetak.
Selain menggunakan media elektronik dan media cetak, KFC juga
bekerjasama dengan beberapa perusahaan lain seperti WeChat yang baru
saja bekerjasama melalui penawaran gratis “Free Goceng” bagi pengguna
WeChat.

 Internal

Pada tahun 2010 tercatat jumlah karyawan yang bekerja di KFC Indonesia
sebanyak 455,000 jiwa yang terbagi di berbagai gerai KFC di seluruh
Indonesia.

 Financial

Kepemilikan tunggal waralaba KFC Indonesia dimiliki oleh PT. Fastfood


Indonesia Tbk. PT Fastfood Indonesia Tbk didirikan oleh Kelompok
Gelael pada tahun 1978 dan bergabung dengan Salim Group pada tahun
1990 yang kemudian terdaftar sebagai perusahaan public pada tahun 1994.
Perseroan terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta dengan
kepemilikan saham mayoritas sebesar 79,54% yang dimiliki oleh PT.
Gelael Pratama (43,77%) dan PT Megah Eraraharja (35,77%), dan sisa
saham lainya sebesar 20,46% adalah milik public (20,00%) dan Koperasi

16
(0,46%).Dari sisi ukuran bisnis yang dimiliki KFC perusahaan ini
termasuk besar karena memiliki ribuan gerai di seluruh dunia, mereka
memiliki strategi marketing yang baik seperti menu yang menyesuaikan
kultur dan budaya dari negara dimana franchise KFC dibuka. Di tahun
1979 KFC memiliki 600 lebih gerai di dunia, hal tersebut adalah suatu
prestasi yang baik karena dalam 27 tahun saja KFC dapat membuka 600
gerai lebih diseluruh dunia.

Sekarang KFC sudah memiliki banyak pesaing seperti contohnya adalah


MC.Donald yang menjadi pesaing terkuat dari KFC. Pesaing seperti
MC.Donald menjadi pemacu KFC untuk terus mengembangkan bisnis
mereka, karena MC.Donald sekarang sudah memiliki ribuan gerai juga
diseluruh dunia dan menggunakann sistem pengembangan bisnis yang
sama yaitu melalui franchise dan menggunakan jenis menu yang sama
yaitu fast food.

Dari cepatnya perkembangan gerai KFC di dunia dapat dilihat strategi


mereka lebih terpusat kepada pembukaan gerai secara masal di dunia
untuk memenangkan persaingan dan juga untuk memenangkan posisi KFC
di dalam benak konsumen.

3. Aspek Teknik dan Produksi


Dalam usaha memasarkan produknya di tengah-tengah pasar yang sangat
heterogen, sebuah perusahaan harus melakukan beberapa strategi agar
produknya dapat diterima dengan baik oleh pasar. Salah satu strategi yang
paling sering digunakan dan sangat membantu perusahaan adalah strategi
segmentasi, penentuan sasaran dan penempatan posisi. Strategi-strategi
tersebut diyakini dapat mendukung kelancaran pelaksanaan strategi
pemasaran perusahaan dalam memasarkan produknya. PT. Fastfood
Indonesia, Tbk. telah menetapkan segmen konsumen produk Kentucky
Fried Chicken (KFC) berdasarkan variabel geografis (berusaha
menjangkau seluruh wilayah Indonesia), demografis (usia, kelas sosial dan

17
kepadatan penduduk), psikografis (gaya hidup) dan perilaku (berdasarkan
kebiasaan memesan jenis ayam goreng KFC). Target pasar KFC terbagi
menjadi dua yaitu target pasar utama dan target pasar sekunder.
Perusahaan juga berusaha menempatkan posisi produk dalam benak
konsumen melalui brand positioning.
Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas
Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d
14 tahun.

KFC juga melakukan segmentasi produknya berdasarkan variabel


demografi, yaitu umur konsumen. Produk KFC terdiri dari berbagai paket,
dimulai dari paket untuk anak – anak (Chaki), paket untuk remaja
(Kombo, Goceng, dan Attack), paket untuk dewasa (Kombo, Goceng,
Attack, dan Fresh ‘n Lite). Selain itu KFC j,rga menyediakan produk non-
paket yang ditujukan untuk semua usia. Segmentasi yang dilakukan oleh
KFC terhadap produknya dan perbedaan umur konsumen ini telah sesuai
dengan apa yang diharapkan. KFC kini merupakan market leader dari
restoran fast-food di Indonesia. Salah satu kunci sukses KFC berasal dari
strategi pemasaran dimana mereka memanfaatkan elemen musik dalam
memperkuat brand di mata target pasarnya

Persaingan fastfood di Indonesia bahkan di dunia semakin ketat. Banyak


restoran fastfood bermunculan dengan segala keunikan dan diferensiasi
yang ditawarkannya. . PT Fast Food Indonesia Tbk selaku pengelola KFC,
saat ini sudah memiliki 426 gerai yang tersebar di berbagai kota di
Indonesia (Per September 2012). Potensi KFC untuk melakukan ekspansi
masih terbuka lebar meskipun persaingan bisnis fast food makin ketat
dengan kehadiran McDonalds (Merdeka.com).

18
Pengembangan merek yang kontinu melalui strategi pemasaran yang
inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang
konsisten dalam penjualan dan pengembangan restoran, telah
menganugrahi Perseroan berbagai penghargaan dari Asia Franchise
Business Unit dari Yum! Restaurants International.

Perseroan berkomitmen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan


dalam industri restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan
‘Yum!’ di wajah konsumen. Dukungan dari para pemegang saham,
keahlian manajemen yang terbina baik, dedikasi dan loyalitas karyawan,
dan yang terpenting adalah kontinuitas kunjungan konsumen, memastikan
Perseroan dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan
menciptakan dan mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat
dimana setiap karyawan memberikan perbedaan, menghidupkan
‘Customer and Sales Mania’ di restoran-restoran KFC, memberikan
perbedaan merek KFC yang sangat kompetitif, menjalin kesinambungan
proses dan hubungan antar karyawan, dan meraih hasil-hasil yang
konsisten, akan secara pasti membangun KFC bukan saja menjadi merek
yang paling digemari di Indonesia, juga KFC sebagai sebuah perusahaan
yang hebat.

Keunggulan lain yang dimiliki oleh KFC adalah saluran distribusi dan
gerai KFC yang sangat mudah ditemui. Tidak hanya di kota besar ataupun
kawasan elit, KFC berusaha untuk lebih mendekatkan diri dengan
konsumen dengan membuat gerai KFC sampai ke kabupaten atau tempat
lain selain di mall atau pusat perbelanjaan. KFC yang mudah ditemukan
ini menjadikan KFC menjadi sebuah brand yang mudah dikenal orang dan
mudah dinikmati oleh siapa saja di dunia. Berbeda dengan brand fastfood
lain yang memilih mall atau tempat perbelanjaan sebagai tempat
pemasarannya, KFC memilih untuk dapat mendekati konsumen.

19
 Government

Melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.


53/M-DAG/PER/8/2012pemerintah membuat banyak penegasan dan
pembatasan untuk mengatur industri waralaba. Dalam aturan teknis nya,
Pemerintah bakal membatasi jumlah gerai milik pemberi waralaba sendiri
atau company owned outlet maksimal 100 unit hingga 150 unit.
Selanjutnya, bila pemberi waralaba ingin menambah gerai milik sendiri,
mereka juga harus menawarkan gerai untuk waralaba sesuai dengan
penambahan gerai yang ada.

 Citizen Action

Aktivis Greenpeace melakukan sejumlah aksi demonstrasi di restoran


cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) di sejumlah wilayah di
Indonesia. KFC Dituding menggunakan kemasan dari perusahaan yang
dituding Greenpeace telah merusak lingkungan. Berdasarkan audit
internal KFC dapat dipastikan mereka tidak mendapat pasokan kertas
kemasan dari perusahaan yang dituding Greenpeace. Salah satu
penanggulangan masalah tersebut dalam situs nya KFC menambahkan
komponen mengenai KFC Green Action. Dalam situs tersebut KFC
menunjukkan perhatian nya terhadap lingkungan sekitar serta masyarakat
Indonesia.

KFC kini merupakan market leader dari restoran fast-food di Indonesia. Salah satu
kunci sukses KFC berasal dari strategi pemasaran dimana mereka memanfaatkan
elemen musik dalam memperkuat brand di mata target pasarnya. Di Indonesia
KFC melakukan berbagai strategi promosi dengan lebih mendekatkan diri pada
target pasarnya yaitu anak muda, dengan menggunakan kata-kata yang unik ala
anak gaul Indonesia yang dapat dipahami dan disukai oleh masyarakat Indonesia
secara luas.

20
Perantara yang digunakan perusahaan KFC merupakan perantara promosi yang
membuat KFC semakin dikenal dan disukai oleh masyarakat. KFC juga
berkerjasama dengan perusahaan LINE messenger sebagai perantara promosi dan
penjualannya. Dengan kerjasama ini, perusahaan KFC dapat meningkatkan
penjualan dengan memberikan voucher KFC gratis untuk pengguna LINE
messenger yang beruntung, namun dengan syarat pemenang harus makan di
restoran KFC tersebut. Dengan cara itu pemenang akan membeli makanan atau
minuman lain yang tersedia di KFC.

KFC cukup jeli dalam memahami perilaku target pasarnya, yang sebagian besar
adalah anak muda. Anak muda sekitar usia SMU biasanya sedang senang-
senangnya bermusik ataupun menikmati musik. Biasanya, mereka selalu update
terhadap perkembangan terbaru di kancah musik Indonesia maupun
dunia. Terbukti karena KFC mempunyai ragam cara dan strategi untuk memasuki
pasar dunia dengan membuka frenchise yang disesuaikan dengan budaya di suatu
Negara tersebut. Sebagai contoh, KFC membuat pemasaran sesuai target pasarnya
di Indonesia yaitu membuat pemasaran dengan berkerjasama dengan band indie.

Target pasar inilah yang berusaha dirangkul oleh KFC dengan melakukan strategi
pemasaran melalui musik. KFC membentuk KFC Music Factory dimana KFC
mengorbitkan artis atau band indie yang potensial untuk berbicara di kancah
musik Indonesia. Hingga kini, KFC sudah mengeluarkan 3 album kompilasi KFC
Music Hitlist 1-3 yang merupakan album kompilasi dari musisi-musisi jebolan
KFC Music Factory seperti antara lain BONUS, Pixel, Antique, Juliette, dan
lainnya. Bahkan, KFC Music Factory juga berhasil menelurkan album solo artis
yang direspon cukup bagus oleh pasar, antara lain Juliette, Antique, hingga
BONUS.

Strategi yang digunakan KFC dalam memasarkan artis-artis mereka adalah


dengan memasangkan lagu dan video klip musik-musik tersebut di gerai KFC.
Sehingga, selama konsumen makan di gerai KFC, maka mereka akan dihibur oleh
musik tersebut. Jika seandainya mereka menyukainya, maka mereka bisa langsung

21
memesan album tersebut di kasir. Bahkan, ketika konsumen tiba di kasir, mereka
juga sudah ditawari untuk membeli album KFC tersebut.

Strategi ini sangat tepat bagi KFC yang menyasar anak muda, karena mereka
cenderung lebih terbuka terhadap perkembangan musik terkini di tanah air. Selalu
update terhadap musik-musik terbaru menjadi suatu keharusan dalam pergaulan
mereka. Strategi ini tentunya memperkuat brand KFC, karena ketika
mendengarkan musik dari artis-artis tersebut, maka mereka langsung akan teringat
pada KFC. Begitu pula dalam event-event dimanapun, band-band jebolan KFC
juga harus membawakan pesan sponsor.

Sementara itu, bagi musisi yang terlibat, kerjasama ini juga menguntungkan.
Karena dengan bergabung dengan KFC, kini mereka sama saja dengan memiliki
label. Bahkan, promosinya dijamin luas karena KFC mempunyai ratusan gerai di
seluruh Indonesia. Selain itu, KFC juga sering menyelenggarakan event-event
yang biasanya diselenggarakan di sekolah menengah di seluruh Indonesia. Jadi,
promosinya semakin kuat. Misalnya, anak SMU yang menyukai lagu yang
dibawakan band ketika manggung di sekolahnya, kemudian bisa langsung
membeli album di KFC. Kepopuleran band-band jebolan KFC ini terbukti dengan
seringnya lagu mereka diputar di radio hingga banyaknya pengamen jalanan yang
kini menyanyikan lagu-lagu mereka.

Untuk memperkuat loyalitas pelanggan, KFC juga membangun sebuah komunitas,


yakni Music Hitter, yakni bagi mereka yang sudah membeli album KFC. Anggota
yang tergabung maka bisa memperoleh berbagai benefit, antara lain FREE produk
KFC Goceng, diskon CD, diskon merchandise, dan lainnya.

Model bisnis yang dilakukan oleh KFC Indonesia ini berhasil menghasilkan
kinerja yang memuaskan bagi PT Fast Food Indonesia, yang merupakan pemilik
waralaba KFC di Indonesia. Penjualan PT Fast Food Indonesia tercatat menguat
31%, sementara laba bersihnya juga menanjak 33%. Kinerja KFC ini disebut-
sebut masuk dalam lima terbaik pertumbuhan KFC di dunia. Bahkan, strategi ini

22
kabarnya juga direspon positif oleh Yum! Brands International di AS dan bakal
segera diterapkan oleh KFC Internasional lainnya.

Perantara pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan KFC sangat gencar untuk
membuat gerai KFC di seluruh dunia. KFC membuka kesempatan yang sangat
lebar untuk para investor dan para pengusaha yang ingin membuat frenchise KFC.
Seperti yang dilakukan oleh perusahaan KFC di Indonesia, perusahaan KFC yang
dibuat di luar negripun mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memasarkan
produk KFC ini. Perbedaan ini disesuaikan dengan budaya yang ada di Negara
tersebut dan nilai-nilai serta ketaatan hukum yang berlaku di Negara tersebut.

Consumer: layout

Konsumen dalam hal demografi dalam lingkungan makro suatu perusahaan,


dalam hal ini KFC sudah pasti memilih target konsumen yang ingin dicapai untuk
membuat penjualan. KFC memilih segmen keluarga kelas menengah dan anak
muda sebagai target konsumen mereka. Pada awalnya KFC lebih fokus kepada
konsumen dengan segmen keluarga di kelas menengah keatas tetapi seiring
berjalannya waktu KFC mulai merubah fokus mereka serta menambah segmen
konsumen mereka yaitu anak muda, KFC memilih anak muda dikarenakan
Indonesia sekarang mendapatkan bonus demografi atau jumlah penduduk dengan
usia muda lebih banyak dibandingkan penduduk dengan usia produktif dan tua.
Keadaan ini digunakan KFC untuk mendapatkan pasar baru untuk memasarkan
produknya, KFC ingin membangun loyalitas pada segmen ini. KFC juga sudah
melakukan riset pasar dan ternyata belum ada kompetitor sejenis yang konsisten
menggarap segmen anak muda ini. Strategi yang dilakukan KFC untuk
membentuk loyalitas pada segmen anak mudasalah satunya dengan mendesain
ulang gerai mereka sehingga tampak lebih trendi , mudah dan juga
menyenangkan. KFC membuat sofa area, dinning room, dan panggung musik.
Selain itu juga disediakan live music, wi-fi, dan internet corner untuk menarik
segmen anak muda.

23
Business :

Secara bisnis KFC termasuk kedalam industri makanan dan lebih khususnya
kedalam bisnis makanan fast food, KFC mengembangkan bisnis mereka melalui
franchise yang tersebar di berbagai negara. KFC mengembangkan bisnis di negara
lain tidak berarti tidak mengikuti kultur dan budaya di negara dimana KFC
berdiri, seperti contoh di Indonesia ada menu yang menyajikan perkedel sebagai
salah satu menunya. Di Indonesia KFC sudah membuka lebih dari 400 gerai di
Indonesia.

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC diIndonesia,


didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang
memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi

Restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan tela
h memperoleh sukses. Kesuksesan outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan
outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-
kota besar lain di Indonesia, antara lain Bandung, Semarang, Surabaya,
Medan, Makassar,dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam
pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang
dikenal luas dan dominan di Indonesia

4. Aspek Hukum

Goverment:

Sebagai perusahaan yang berasal dari luar negri sudah pasti KFC
mempertimbangkan keadaan politik di Indonesia sebagai bahan pertimbangan
usahanya. Faktor politik dapat mempresentasikan peluang suatau bisnis kaerna
faktor politik dapat menjadi pembantu ataupun penghancur dari kebijakan-

24
kebijakan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Stabilitas politik di Indonesia
yang cenderung stabil membuat KFC dengan aman untuk mengembangkan
usahanya. Pemerintah menerima investasi asing untuk memasuki pasar Indonesia.
Selain pemerintah ada juga lembaga-lembaga resmi yang dapat memberikan
pengaruh kepada KFC.

Beberapa contoh kebijakan pemerintah dan lembaga resmi di Indonesia yang


memberi dampak positif atau negatif kepada KFC Indonesia:

 Pada permendag nomor 07/M-DAG/PER/2/2013 tentang pengembangan


kemitraan dalam waralaba, jenis usaha jasa makanan dan minuman
berisikan peraturan untuk membatasi jumlah gerai sebanyak 250 unit saja
sedangkan KFC sudah memiliki 440 gerai di Indonesia. Kemudian KFC
melaporkan masalah tersebut kepada BEI selaku regulator pasar modal dan
meminta perlindungan.

 Dalam peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2010


mengenai rencana pembangunan jangka menengah nasional tahap II tahun
2010-2014 prioritas ke lima, yang dimana salah satu indikatornya adalah
mengenai ketahanan pangan dengan berswasembada daging ayam.
Kebijakan presiden tersebut mejadikan peluang bagi KFC untuk
mengamankan persediaan bahan pokok ayam. Swasembada daging ayam
akan menjamin stabilitas harga dari daging ayam.
 Selama tahun 2012 departemen QA menjadi koordinator dalam audit
sistem jaminan halal (SJH). Kemudian pada 29 maret 2012 perseroan
mendapatkan status halal dengan nilai A untuk kedua kalinya. Hal tersebut
semakin menguatkan posisi KFC dimata konsumen mereka sebagai
produk makanan fast food yang aman untuk dikonsumsi.
 Pada tahun 2012 perseroan juga melakukan proses sertifikasi sistem
manajemen Mutu ISO 9001:2008. Hasil yang didapat oleh KFC
diberitakan bahwa perseroan yang telah mengimplementasikan sistem
manajemn mutu ISO 9001:2008 dan mendapatkan sertifikasi dari badan

25
sertifikasi SGS. Akreditasi yang didapat oleh perseroan yaitu KAN,
UKAS dan ANAB. Masa berlaku sertifikasi tersebut selama 3 tahun.

 Setiap tahun Indonesia mengalami inflasi. Berdasarkan data dariwebsite


Badan Pusat Statistik, inflasi tahun 2010, 2011, dan 2012 adalah 6,96%;
3,79%; dan 4,3%. Kenaikan harga bahan-bahan produksi ini merupakan
ancaman terhadap KFC karena akan mempengaruhi besarnya biaya
produksi yang akan menentukan besarnya laba. Solusi yang diambil KFC
adalah dengan menaikkan harga produknya. Namun rentang waktu
kenaikan harga diatur sedemikian rupa sehingga tidak menjadikan
perubahan harga itu menjadi pengganggu image KFC dalam persaingan
harga dengan kompetitor
 PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di
Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak
pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan
mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan
Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan
pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan
hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung,
Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang
terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis
waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.
 Melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.
53/M-DAG/PER/8/2012 pemerintah membuat banyak penegasan dan
pembatasan untuk mengatur industri waralaba. Dalam aturan teknis nya,
Pemerintah bakal membatasi jumlah gerai milik pemberi waralaba sendiri
atau company owned outlet maksimal 100 unit hingga 150 unit.
Selanjutnya, bila pemberi waralaba ingin menambah gerai milik sendiri,
mereka juga harus menawarkan gerai untuk waralaba sesuai dengan
penambahan gerai yang ada.

26
5. Aspek ekonomi dan sosial

Bank Dunia menilai pertumbuhan kelas menengah di Indonesia sangatcepat.


Setiap tahun kelas menengah tumbuh 7 juta. Pertumbuhan tersebutmenyebabkan
melonjaknya konsumsi. Potensi dari kalangan menengah ini kemudian mendorong
KFC untuk mengembangkan usahanya dengan membuka cabangnya tidak hanya
di
pusat pusat keramaian, maun juga di area lain seperti di rumah sakit atau pinggir j
alan utama kota. Penjualan dari usaha di area-area tersebut terbukti meningkat
tajam. KFC dapat melihat peluang pasar di setiap ada perubahan dari sisi
demografi di Indonesia.

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi sehingga dan petumbuhan


per kapita Indonesia juga terus meningkat dan menandakan bahwa Indonesia
adalah negara dengan potensi cukup besar untuk industri makanan olahan
termasuk fast food.

Tren konsumsi ayam juga meningkat terus di indonesia. Banyak paket-paket baru
yang di tawarkan kfc kepada konsumen mereka dan ternyata berhasil. Catatan dari
badan pusat statistik menunjukaan bahwa konsumsi daging mentah dari bahan
daging mentah lebih banyak dikonsumsi.

KFC memiliki satu program yang lebih mendukung untuk mengembalokan pola
konsumsi masyarakat Indonesia atas komoditi hasil-hasil pertanian yang tidak
menggunakan pupuk buatan dan pestisida sehingga memiliki kualitas kesehatan
yang lebih bagus yaitu “Go Organic”. Program ini meningkatkan produksi dan
pemasaran produk pertanian organik Indonesia. Haal tersebut membuat penduduk
Indonesia lebih memilih produk organik untuk konsumsi sehari-hari dibandingkan
produk non-organik. Dengan program ini kualitas kehidupan petani lokal juga
meningkat karena permintaan yang meningkat pula.

Kentucky Fried Chiken (KFC) salah satu restoran cepat saji yang hak eksklusif
waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC merupakan pemimpin

27
global dalam bisnis kategori fast food dengan menggunakan menu andalan daging
ayam goreng. Selain menawarkan produk ayam goreng, KFC juga memenuhi
selera konsumen dengan menu pilihan lain seperti nasi, perkedel, kentang goreng,
spaghetti, cream soup, twister, dan burger serta menawarkan produk-produk baru
seperti combo double, colonel yakiniku dan yang lainnya juga. KFC
menspesialisasikan perusahaannya pada menu ayam goreng dan memposisikan
dirinya sebagai “jagonya ayam” dengan target pasar keluarga segala usia dan
segmentasi pasar yang dibidik adalah anak-anak usia 6-15 tahun, dan remaja 16-
25 tahun. Berikut beberapa hal yang menjadi kelebihan KFC sebagai perushaan
makanan siap saji dalam menjaring konsumennya dari berbagai kalangan :

A. Harga Produk KFC :

Ø Harga yang cukup terjangkau,

Ø Produk yang memiliki keunggulan dengan rasa jago nya ayam,

Ø Jumlah porsi dan banyaknya makanan dan minuman dalam satu porsi,

Ø Variasi dan banyak nya menu yang ditawarkan oleh KFC kepada konsumen,

Ø Daftar menu adalah nam jenis-jenis produk yang disediakan berdasarkan harga
nya.

Ø Promosi dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk yang ditawarkan


kepada konsumen.

Ø Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh pihak KFC kepada
konsumen

Ø Aroma diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera


pencium pada ayam goreng KFC

28
Ø Rasa diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera pengecap
pada ayam goreng KFC

B. Pendapatan :

Ø Pendapatan merupakan faktor bagi masyarakat karena pendapatan juga yang


menjadi pilihan bagi konsumen untuk membeli atau tidak, dengan harga yang
bervariasi dan terjangkau memungkinkan konsumen untuk membeli dengan harga
yang sesuai pendapatan tiap individu.

3. Pelayanan dan Fasilitas yang diberikan KFC:

Ø Adanya koneksi WIFI

Ø Ruangan khusus para perokok

Ø Tempat parkir untuk menyimpan kendaraan para pengunjung KFC

Ø Keramahaan pelayan merupakan sikap yang ditampilkan oelh pelayan kepada


konsumen selama proses pembelian

Ø Penampilan pelayanan adalah pakaian yang dikenakan karyawan berupa


seragam yang bersih dan sopan

Ø Kecepatan penyajian adalah waktu yang diperlukan untuk menyajikan


makanan dan minuman sampai ke tangan konsumen

Ø Kecepatan transaksi adalah kecepatan kasir dalam melayani pembayaran


konsumen

Ø kebersihan restoran meliputi kebersihan ruangan tempat makan, toilet dan


wastafel.

Ø dekorasi ruangan adalah hiasan dinding atau hiasan gantung yang berada di
ruangan tempat makan.

29
Ø temperatur ruangan diartikan sebagai suhu ruangan yang memberikan
kenyamanan bagi konsumen.

Ø keharuman ruangan adalah keharuman yang tercium di sekitar ruangan makan.

Ø musik adalah alunan musik yang dapat didengar oleh konsumen pada saat
berada di KFC

Ø kemasan bawa pulang adalah bungkus yang digunakan apabila konsumen


membeli produk di KFC untuk dibawa pulang.

C. Pengaruh Lingkungan

Pengaruh lingkungan memiliki peranan yang cukup besar terhadap perilaku


konsumen. Informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor lingkunganyang
mempengaruhi perilaku konsumen memberikan masukan yang sangat berarti
terhadap strategi pemasaran sebuah perusahaan. Faktor lingkungan ini terdiri dari
budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.

Ø Budaya

Dalam studi perilaku konsumen, budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan
simbol-simbol lain yang bermakna membantu individu untuk berkomunikasi,
melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Engel, Blackwell
dan Miniard, 1994). Budaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam tiga faktor
yaitu:

(a) budaya mempengaruhi struktur konsumsi,

(b) budaya mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan

(c) budaya adalahvariabel utama dalam penciptaan dan komunikasi makna dari
sebuah produk.

30
Ø Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-
individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak
ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi merupakan kombinasi
dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya. Kelas
sosial memperlihatkan preferensi dan pemilihan merek yang berbeda-beda dalam
berbagai kategori produk tertentu, seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan
waktu luang dan kendaraan.

Ø Pengaruh Pribadi

Pengaruh pribadi kerap memainkan peranan penting dalam pengambilan


keputusan konsumen, khususnya bila ada tingkat keterlibatan yang tinggi dan
resiko yang dirasakan dari produk atau jasa memiliki visibilitas publik. Hal ini
diekspresikan baik melalui kelompok acuan maupun melalui komunikasi lisan.
Pemasar dapat memanfaatkan pengaruh pribadi dengan memonitor komunikasi
lisan dan berusaha mengendalikannya bila komunikasi itu bersifat negatif. Strategi
lain mencakup menciptakan pemberi pengaruh yang baru, menstimulasi pencarian
informasi melalui sumber ini, mengandalkan sepenuhnya pada pengaruh antar
pribadi untuk mempromosikan produk dan memerangi komunikasi lisan yang
negatif.

Ø Keluarga

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994), keluarga adalah kelompok yang
terdiri atas dua orang atau lebih yang dihubungkan melalui darah, perkawinan
atau adopsi dan yang tinggal bersama. Keluarga memainkan peranan terbesar dan
terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia. Oleh karena itu
manajemen pemasaran berkepentingan mempelajari perilaku anggota keluarga,
terutama dalam melakukan pembelian barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhannya.

31
Ø Situasi

Situasi dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam perilaku konsumen.


Pengaruh situasi ini dapat timbul dari lingkungan fisik (sifat nyata
yangmerupakan situasi konsumen), lingkungan sosial (ada tidaknya orang lain
dalam situasi bersangkutan), waktu (sifat sementara dari situasi), tugas (tujuan
atau sasaran tertentu yang dimiliki konsumen dalam situasi) dan keadaan
anteseden (suasana hati dan kondisi sementara konsumen).

32
6. Aspek manajemen
Struktur organisasi PT. KFC

33
A. Wewenang dan Tanggung Jawab

34
Setiap bagian pada organisasi di PT Fastfood Indonesia Tbk. mempunyai tugas,
fungsi, dan tanggungjawabnya masing-masing. Uraian tugas dari masing-masing
bagian pada organisasi akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Board Of Director
a. Memimpin perusahaan dan membina jajaran agar berdaya guna dan
berhasil guna
b. Menyusun rencana perusahaan jangka pendek, maupun jangka panjang
serta visi, misi dan strategi dalam mencapai tujuan perusahaan.
c. Mengkoordinir dan mengawasi para manejer dalam melaksanakan
tugasnya

2. Chief Operator Operation


a. Merencakan operasional perusahaan
b. Mengawasi kinerja perusahaan secara simultan
c. Memberikan informasi perkembagan terkini keseluruh aspek perusahaan

3. General Manager Operations


a. Merencanakan dan menempatkan target penjualan perusahaan
b. Mengembangkan SDM, sistem, prosedur dan sebagainya
c. Mengontrol seluruh biaya operasional
d. Merencanakan visi, misi, serta strategi untuk mencapai tujuan perusahaan
e. Mengontrol jalannya operasional seluruh restoran
f. Mengawasi dan mengontrol departemen-departemen yang dibawahnya
g. Melakukan pengorganisasian wewenang atas perencanaan yang telah
dibuat selama tahun berjalan
h. Menetapkan anggaran setiap departemen

35
4. General Manager Business and Development
a. Merancanakan bussiness plan perusahaan
b. Merencanakan pengembangan restoran
c. Mengembangkan SDM, produk marketing dan sebagaianya
d. Merencanakan visi, misi, serta strategi untuk mencapai tujuan perusahaan
e. Mengontrol anggaran setiap departemen
f. Mengawasi dan mengontrol biaya setiap departemen
g. Mengawasi dan megontrol dapartemen-departemen yang membawahinya

5. General Finance and Administration


a. Menyusun rencana kerja dan anggaran pendapatan pengeluaran
perusahaan
b. Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan
c. Menyusun laporan keuangan konsolidasi atas transaksi yang terjadi
disetiap
restoran
d. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan administrasi perusahaan
e. Mengkoordinir setiap departemen yang ada dibawahnya
f. Mengendalikan pendapatan dan pengeluaran perusahaan
g. Mengawasi dan mengontrol departemen–departemen yang dibawahnya

6. Catering and Delivery Manager


a. Mengelola order dalam jumlah besar
b. Mengelola pelaksanaan setiap perayaan ulang tahun yang diadakan
direstoran
maupun diluar restoran
c. Mengawasi dan mengontrol kegiatan pelayanan pesan antar kepada
pemesan
d. Mengontrol seluruh biaya operasional
e. Mengembangkan perluasan daerah yang potensial untuk pesan antar

36
f. Mengembangkan paket ulang tahun
g. Membuat anggaran perusahaan

7. Regional Operation Manager


a. Bertanggungjawab terhadap restoran yang ada didalam regionalnya
b. Merencanakan dan menetapkan target penjualan perusahaan
c. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan kerja ditingkat area
d. Mengontrol biaya operasional
e. Merencanakan pengembangan disegala bidang
f. Melakukan evaluasi dalam penilaian kinerja setiap restoran
g. Membuat anggaran perusahaan

8. Area Manager
a. Bertanggungjawab terhadap restoran yang ada didalam areanya
b. Mengawasi dan mengontrol jalannya kegiatan setiap restoran
c. Melakukan evaluasi dalam penilaian kinerja setiap restoran
d. Melaksanakan target penjualan perusahaan
e. Memberikan lokakarya kepada Restoran Manejer bila diperlukan
f. Membuat anggaran perusahaan

9. Restaurant Manager
a. Melaksanakan pencapaian target penjualan
b. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan kerja restoran
c. Memberikan pelatihan kepada karyawan
d. Menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan
e. Bertanggungjawab terhadap jalannya operasi restoran

10. Assistant Restaurant Manager


a. Membantu pelaksanaan pencapaian target penjualan
b. Membantu mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan kerja restoran

37
c. Membantu pelatihan kepada karyawan
d. Membantu menjaga, memelihara, meningkatkan citra perusahaan
e. Bertanggungjawab terhadapa jalannya operasi perusahaan

11. Bagian Cashier


a. Mengawasi pelaksanaan setiap kegiatan kerja bagian penjualan
b. Membantu jalannya operasional restoran
c. Mendata setiap menu makanan yang dijual
d. Melakukan penyetoran uang pendapatan restoran kepada bank
e. Melayani tamu yang memesan menu makanan
f. Melaksanankan penawaran produk makanan
g. Menghitung dan menyetor uang dari hasil transaksi
h. Menjaga dan membersihkan sekitarnya

12. Bagian Backup


a. Membantu Cashier dalam persiapan produk setiap pesanan dari tamu
b. Melaksanakan pemasakan produk makanan
c. Menghidupkan mematikan dan membersihkan peralatan masak, pendingin
d. Menjaga dan membersihkan sekitarnya

13. Bagian Dining


a. Membersihkan meja makan tamu setelah selesai makan
b. Menjaga dan memelihara kebersihan seluruh area restoran serta
perlengkapan
lainnya
c. Membantu tamu membawakan produk makanan ke meja, bila dibutuhkan
d. Membantu tamu membawakan pesanan produk makanan yang jumlah
besar
menuju kendaraan

38
14. Bagian Cook
a. Melaksanakan penggorengan dan pemasakan produk makanan
b. Mencatat setiap pemasakan, penggorengan produk makanan dan
penerimaan
bahan baku
c. Menghidupkan dan membersihkan peralatan masak
d. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya

15. Kitchen
a. Membantu pekerjaan bagian cook
b. Melaksanakan membersihkan peralatan masak dan peralatan makan tamu
c. Mempersiapkan bahan baku untuk dimasak
d. Menjaga dan memelihara kebersihan di sekitarnya

16. Marketing Manager


a. Merencanakan pemasaran produk baru
b. Membuat anggaran perusahaan
c. Merencanakan, meningkatkan membangun dan memelihara citra
perusahaan
dalam masyarakat
d. Merencanakan pengembangan promosi tingkat lokal maupun nasional

17. Store Development Departement Manager


a. Merencanakan pengembangan bangunan beserta tata letak mesin serta
peralatan
restoran lainnya
b. Merancang desain interior restoran
c. Menyeleksi setiap kontraktor yang mengajukan proposal
d. Bekerjasama dengan departemen yang terkait di dalam menetapkan desain
Interior dan tata letak mesin serta peralatan lainnya

39
e. Mengadakan negoisasi dengan kontraktor untuk meminta perestujuan
manajemen
f. Mengatur dan mengawasi kegiatan kerja karyawan yang
dibawahinya

18. Purchasing Manager


a. Melaksanakan pembelian seluruh bahan baku yang dibutuhkan
b. Menjalin rekanan dengan para pemasok
c. Memonitor persediaan seluruh bahan baku dan bekerjasama dengan bagian
Warehousing and Distributon
d. Mengatur dan mengawasi kegiatan kerja karyawan yang dibawahinya

19. Warehousing and Distribution Manager


a. Mengatur sistem distribusi seluruh bahan baku ke seluruh restoran
b. Mengontrol biaya operasional
c. Mengontrol dan mengorder bahan baku yang dibutuhkan
d. Mengatur dan mengawasi kegiatan kerja karyawan yang dibawahinya

20. Finance and Accounting Manager


a. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran pendapatan pengeluaran
perusahaan
b. Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan
c. Menyusun laporan keuangan konsolidasi atas transaksi yang terjadi di
setiap restoran
d. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan administrasi perusahaan
e. Mengendalikan pendapatan dan pengeluaran perusahaan

21. Financial and Planning Control Manager


a. Mengontrol pemakaian anggaran setiap departemen yang telah ditetapkan
perusahaan

40
b. Mencatat setiap anggaran yang ditetapkan perusahaan
c. Malaporkan kepada atasannya bila terdapat anggaran yang menyimpang

22. Information Technology Manager


a. Merencanakan dan menyajikan sistem informasi kepada departemen yang
membutuhkannya
b. Mengembangkan sistem informasi perusahaan dalam menghadapi
kemajuan
teknologi
c. Menyediakan perlengkapan yang berbasis komputer kepada departemen

23. Regional Administration Manager


a. Melaksanakan dan mengembangkan sistem pelaporan keuangan dengan
kebijakan dari kantor pusat perusahaan
b. Melaksanakan kontrol seluruh sistem terutama sistem keuangan
c. Bekerjasama dalam kegiatan pelaksanaan kerja di perusahaan

24. Internal Audit Manager


a. Melaksanakan audit keuangan ke kantor pusat maupun seluruh restoran
b. Melaporkan kepada manajemen apabila ada penyimpangan dalam aktual di
setiap sistem maupun prosedur

25. Brand Manager


a. Melakukan promosi produk baru secara nasional
b. Melaksanakan perubahan harga menu makanan setelah disetujui
manajemen
c. Mengevaluasi kegiatan promosi dalam pembukaan restoran baru
Bekerjasama dengan bagian operasi dalam meningkatkan penjualan di
restoran
26. Kids and LSM Manager
a. Melaksanakan promosi paket kids secara nasional

41
b. Bekerjasama dengan bagian operasi dalam meningkatkan penjualan di
restoran
c. Mengadakan kegiatan chaki club serta merekrut anggota baru
d. Bekerjasama dengan bagian birthday party dan merchandising
e. Merencanakan paket promosi pesan antar, kids dan birthday party

27. Compensations and Benefit Manager


a. Melaksanakan pembayaran gaji, insentif, bonus THR karyawan
b. Menghitung gaji, lembur dan insentif karyawan
c. Memeriksa rekening atau kwitansi pengobatan
d. Menghitung dan membayar pemutusan hubungan kerja

42
Analisis Swot KFC

Strength:

1. Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji


2. Memiliki cabang di seluruh indonesia ,sehingga daerah
pemasaranny cukup luas
3. Memiliki manajemen produksi yang cukup baik
4. Memiliki brand resmi yang terkenal di seluruh indonesia
5. Pelayanan yang cepat dan ramah
6. Disukai oleh banyak kalangan masyarakat
7. Rasa yang khas dan lezat
8. Dibuat dari ayam kualitas terbaik

Weakness :
1. Harga yang kurang terjangkau bagi kalangan masyarakat bawah
2. Kurang memperhatikan nilai gizi
3. KFC kurang berinovasi dalam membuat produk-produk

Opportunity :
1. Mengembangkan jenis varian yang lain,antara lain dalam bentuk
penyajian dan rasa yang baru
2. Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari
menjual brand dan sistem manajemennya
3. Masyarakat sekarang lebih sadar kesehatan sehingga KFC harus
fokus pada segmen pasar seperti itu
4. Lebih memperluas pangsa untuk meningkatkan penjualan

Threat :
1. Banyak pesaing lain yang menciptakan jenis makanan cepat saji
yang lain seperti burger,pizza,dan lain-lain
2. Kelangkaan bahan baku ayam berkualitas

43
3. Bersaing dengan restoran-restoran lokal yang ada di masing-
masing daerah
4. Meningkatnya jumlah masyarakat yang sadar kesehatan
5. Pesaing-pesaing lain memunculkan menu-menu baru yang lain dari
spesialisasinya

44
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan latar belakang uraian di atas kelompok kami merumuskan
masalah yaitu PT Fastfood Indonesia bisa mempertahankan dan
meningkatkan pendapatanya yaitu banyak alternatif dalam cara
berpartisipasi di pasar internasional. KFC yang telah mengembangkan
strategi pemasaran yang memadai dan membuat keputusan mengenai
penggunaan aliansi
2. Keberhasilan pengembangan strategi pemasaran yang dilakukan menjadikan
KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di
Indonesia.
3. Keuntungan aliansi strategis antara lain:Memungkinkan partner untuk
konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan kapabilitasnya,
Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin
untuk memperluas akses pasar, Memperoleh kecukupan sumber daya dan
kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup

4.2 Saran
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,
maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi
kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya
sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah
sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan
akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau
aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lain sebagainya.

45
DAFTAR PUSTAKA

Husnan, S. Muhammad, S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UUP

..............STIM YKPN

Noor, H. Faizal. 2009. Investasi, Pengelolaan Keungan Bisnis dan

............ Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Jakarta : PT. Malta Pritindo.

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009.Studi Kelayakan Bisnis.

...........Bogor: Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut

Pertanian Bogor.

Umar, Husein. 2001. Study Kelayakan Bisnis Edisi 3 Revisi. Jakarta:

..........Gramedia Pustaka Utama

46

Anda mungkin juga menyukai