Studi kelayakan investasi dilakukan untuk menilai kelayakan dari investasi yang akan
dilakukan sebelum terjadinya keputusan investasi tersebut. Investasi sendiri merupakan
suatu kegiatan dalam menempatkan dana, uang atau aset pada suatu perusahaan,
organisasi atau kelompok dengan perjanjian tertulis. Tujuan diadakannya investasi ini
adalah mendapatkan sejumlah keuntungan dari dana atau modal yang ditanam
sebelumnya.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi. Diantaranya adalah
penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau
penambahan devisa dan lain sebagainya. Jika kegiatan investasi meningkat, maka
kegiatan ekonomi pun ikut terpacu pula.
Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang
kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa
diperoleh hasil laporan studi kelayakan bisnis ini dapat digunakan sebagai
pedoman/alat untuk mengetahui sampai sejauh mana kegiatan investasi telah dilakukan
apakah layak atau tidak.
Beberapa manfaat dari mempersiapkan studi kelayakan bisnis untuk memulai usaha
diantaranya adalah :
1. Memahami peluang
Dengan melakukan penelitan dalam menentukan bisnis yang akan dijalankan
maka kita dapat mengetahui bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan
keuntungan. Tentunya ini akan membuat kita tidak akan membuang waktu dan
uang dengan percuma untuk usaha yang tidak menghasilkan laba.
2. Menguji konsep bisnis
Studi kelayakan bisnis dapat membantu untuk menguji konsep bisnis anda serta
mencari tahu bagaimana mengatasi permasalahan yang akan dihadapi. Tentunya
ini akan bermanfaat dalam mempersiapkan perencanaan yang matang seperti
biaya-biaya yang tidak terduga.
3. Menambah kepercayaan diri
Sebuah penelitian yang detail dan akurat dapat memberikan kepercayaan diri
untuk mengembangkan bisnis seseorang. Hal ini dikarenakan telah
memperhitungkan kelayakan bisnis yang akan dijalankan. Tentunya ini akan
memudahkan untuk merealisikan setiap rencana pengembangan usaha. Selain itu
studi kelayakan bisnis juga dapat membantu pebisnis dalam mengevaluasi semua
kegiatan usaha yang dilakukan.
4. Keuangan atau permodalan
Studi kelayakan bisnis memungkinkan untuk menentukan berapa modal yang
dibutuhkan untuk memulai bisnis. Hal penting yang harus diingat adalah bahwa
salah satu faktor kegagalan dalam bisnis adalah permodalan yang tidak memadai.
Misalnya dalam beberapa ide proyek yang lolos setelah pemilihannya yaitu adalah
sebuah ide yang telah menjalankan studi kelayakan bisnis.
2. Tahap Penelitian
Setelah menghasilkan ide proyek, maka hal selanjutnya yang dilakukan yaitu
penelitian yang lebih mendalam menggunakan metode ilmiah sebagai berikut:
Mengumpulkan data
Mengolah data
Menganalisis dan menginterprestasikan hasil pengolahan data
Menyimpulkan hasil
Membuat laporan hasil penelitian
3. Tahap Evaluasi
Dalam tahap ini studi kelayakan dapat membandingkan sesuatu dengan sesuatu lain
yang lebih standar maupun dengan standar kriteria yang bersifat kuantitatif atau
kualitatif.
Adapun hal-hal yang dibandingkan dalam evaluasi bisnis yaitu seluruh ongkos atau
biaya yang akan ditimbulkan oleh sebuah usulan bisnis serta manfaat/benefit yang
telah diperkirakan oleh sebuah pendapatan.
Berikut ada 3 macam tahap evaluasi:
Tahap mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
Tahap mengevaluasi proyek yang akan dibangun
Tahap mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin.
6. Tahap Pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek maka dibutuhkanya manajemen proyek. Setelah
proyek selesai dikerjakan maka tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional
bisnis secara rutin.
Dan agar proyek selalu bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan
laba perusahaan dalam operasinal maka perlu kajian-kajian dalam mengevaluasi
bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.
Lalu hasil evaluasi dapat untuk dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk
mengkaji ulang proses bisnis secara terus-menerus.
Hasil dari studi kelayakan bisnis adalah laporan tertulis. Isi laporan studi kelayakan
bisnis menyatakan bahwa suatu rencana bisnis layak direalisasikan. Namun bisa saja
terjadi ada pihak-pihak tertentu yang memerlukan laporan tadi sebagai bahan masukan
utama dalam rangka mengkaji ulang untuk turut serta menyetujui atau sebaliknya
menolak kelayakan laporan tadi sesuai dengan kepentingannya. Mungkin saja terjadi
bahwa hasil studi kelayakan bisnis yang telah dinyatakan layak ternyata pada akhirnya
tidak dilaksanakan. Di bawah ini akan dijelaskan pihak-pihak yang membutuhkan laporan
studi kelayakan bisnis (Husein Umar, 2005) :
1. Pihak Investor
Jika hasil studi Kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan,
pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan
mencari investor atau pemilik modal yang mau turut serta menanamkan modalnya
pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor ini akan
mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon
investor mempunyai kepentingan langsung perlu tentang keuntungan yang akan
diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkannya.
2. Pihak Kreditor/Bank
Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum
memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi
kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain,
misalnya bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan.
3. Pihak Manajemen Perusahaan
Studi Kelayakan Bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun
pihak internal perusahaan (sendiri). Terlepas dari siapa yang membuat,
pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide
proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk
meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah
tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam
hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan
dari investor dan dari kreditor.
4. Pihak Pemerintah
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah dapat,
secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi kebijakan perusahaan.
Penghematan devisa negara, penggalakan ekspor nonmigas dan pemakaian tenaga
kerja massal merupakan contoh-contoh kebijakan pemerintah di sektor ekonomi.
Proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintah inilah yang
diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsidi dan keringanan lain.
https://www.pahlevi.net/pengertian-studi-kelayakan-bisnis/
http://afrila_pradita.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/59233/M1-SKB.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/195512041981031-
BACHTIAR_HASAN/STUDI_KELAYAKAN_PROYEK_pak_bahtiar.pdf