4
Billy Firman Manope, dkk., Analisa Kelayakan Usaha Komoditas Biji dan Fuli Pala melalui
Penilaian Aspek Finansial pada Pedagang Pengumpul, Jurnal EMBA Vol.2, No.4, 2014,h. 322. Retrieved from:
https://doi.org/10.35794/emba.v2i4.6271
Pelaksanaan usaha sesuai rencana akan memudahkan perusahaan untuk
melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu
dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disusun.
Pelaku usaha dapat sungguh-sungguh melakukan pekerjaannya karena merasa
ada yang mengawasi sehingga tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu.
5. Memudahkan pengendalian.
Adanya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat mendeteksi terjadinya
suatu penyimpangan sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan
tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan yang melenceng sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
8
Karebet Gunawan, Peran Studi Kelayakan Bisnis Dalam Peningkatan UMKM, Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam, Vol 6, No 2, 2018, h. 102. Retrieved from: http://dx.doi.org/10.21043/bisnis.v6i2.4715
Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai
bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan, seperti bagaimana
dampak lingkungan, apakah positif atau negatif. Bagi pemerintah, studi
kelayakan sangat penting untuk mempertimbangkan izin usaha atau
menyediakan fasilitas lainnya.
9
Abdul Aziz,dkk., Evaluasi Kelayakan Bisnis pada Perencanaan Usaha, Jurnal Ekonomika, Vol 5, No
1, 2017, h. 71-73. Retrieved from: https://univ45sby.ac.id/jurnal/index.php/ekonomi/article/view/172
Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih dahulu
harus melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan sistem informasi
pemasaran yang memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis yang
akan dirintis atau dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai atau
tidak.
4. Aspek Produksi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis
adalah :
a. Laba operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan
efisien, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
b. Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan
prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan
kapasitas.
c. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan
perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang.
d. Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang
diperlukan harus cukup tersedia.
e. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan
keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
f. Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat dan
prosesnya praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.
5. Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa unsur
yang harus dianalisis, seperti :
a. Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan hendaknya dipilih yang tidak
berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
b. Organisasi, bentuk organisasi perusahaan harus tepat dan efisien.
c. Tim manajemen, bila bisnis merupakan skala besar, maka sebaiknya dibentuk
tim manajemen yang solid.
d. Karyawan, karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan kualifikasi yang
diperlukan.
6. Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan meliputi kebutuhan sumber dana, proyeksi
neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas.
7. Aspek Kemanfaatan
Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini adalah bahwa proyek/ usaha
yang dikerjakan tersebut nantinya diharaapkan akan bermanfaat bagi
masyarakat dan juga telah turut membantu menyukseskan program pemerintah
dalam pembangunan. Aspek ini dimaksudkan untuk meyakini apakah secara
yuridis rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu rencana
bisnis yang tidak layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko besar akan dihentikan
oleh pihak yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam aspek ini menyangkut
iapa pelaksana bisnis, bisnis apa yang dilaksanakan, waktu pelaksanaan bisnis,
dimana bisnis dilaksanakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Aspek Kesempatan Kerja
Disini diharapkan bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah
mampu untuk membuka lapangan pekerjaan baru kepada masyarakat yang
otomatis itu adalah membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah angka
pengangguran. Misalnya pada usaha yang sifatnya paddat karya, jelas untuk
usaha seperti ini penyerapan jumlah tenaga kerja akan terasa sangat signifikan
terjadi.
9. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan
lingkungan dan dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan
seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Keseimbangan ekosistem lingkungan harus selalu dijaga pada saat kerusakan
lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan kembali kepada keseimbangan
semula adalah sangat sulit karena proses stabilitas lingkungan itu adalah
memakan waktu yang sangat lama.
10. Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik
Aspek Ekonomi, meliputi : 1) Rencana pembangunan nasional 2)
Distribusi nilai tambah 3) Keuntungan ekonomi nasional 4) Hambatan dibidang
ekonomi 5) Dukungan pemerintah. Aspek Sosial, meliputi : 1) Perusahaan
sebagai lembaga sosial 2) Perubahan kondisi sosial yang kompleks 3) Perubahan
dalam masyarakat yang pluralistik. Aspek Politik, diutamakan pada good news
dan bad news dari situasi politik bagi suasana bisnis, khususnya terhadap nilai
kurs.
11. Aspek Finansial
Adalah suatu analisis yang membandingkan apakah suatu proyek
menguntungkan selama umur proyek. Analisis finansial berkaitan dengan
sumber dana (investasi) yang akan diperoleh oleh proyeksi pengembalian
dengan tingkat biaya modal (biaya yang akan dikeluarkan) dan sumber daya
yang bersangkutan.
10
Reza Fiqhi Lazuardi, Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di Kota Bandung, Jurnal Online
Teknik Industri Itenas, Vol.1, No.3, 2013, h. 23. Retrieved from:
https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekaintegra/article/view/226
Badan hukum terdapat beberapa jenis badan hukum yang dapat didirikan
di Indonesia, yaitu Perseorangan, Firma (Fa), Perseroan Comandirter (CV),
Perseroan Terbatas (Pt). Pembentukan suatu badan hukum dibutuhkan suatu
proses legalisasi operasioanal. Secara umum suatu investasi akan bersifat legal
jika (Siregar, 1991) objek investasi tersebut tidak termasuk kedalam Daftar
Negatif Investasi, dalam pendiriannya mengikuti prosedur atau peraturan yang
berlaku di Indonesia.
4. Analisis Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema organisasi adalah kemampuannya untuk menggambarkan
hubungan antara karyawan,bagian-bagian, serta berbagai tingkatan hirarki yang
ada dalam organisasi. Didapat data job specification maka digunakan struktur
organisasi fungsional beserta deskripsi pekerjaan. Program pelatihan(training)
bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan
teknikpelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang.
5. Analisis Aspek Finansial
Kebutuhan investasi atau modal dapat dicari dari berbagai sumber dana
dan dikeluarkan menurut kebijakan perusahaan. Diperlukan perhitungan aliran
kas konstruksi berupa laporan rugi laba (income statement), dan cash flow.
Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan adalah
sebagai berikut; memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, jenis-
jenis aktiva; jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
DAFTAR PUSTAKA
Abidatul Afiyah, dkk. 2015. Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian Home Industry.
Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 23 No. 1. Retrieved from:
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/
Ananda, Rusydi dan Tien Rafida. 2016. Pengantar Kewirausahaan. Medan: Perdana
Publishing.
Aziz, Abdul, dkk. 2017. Evaluasi Kelayakan Bisnis pada Perencanaan Usaha, Jurnal
Ekonomika, Vol 5, No 1. Retrieved from:
https://univ45sby.ac.id/jurnal/index.php/ekonomi/article/view/172
Setiadi, Agung. 2014. Analisis Kelayakan Usaha. Skripsi, Jurusan Teknik Industri
Faakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surkarta, Surakarta.
Febriyan, Heriyantho Yoshua. 2018. Studi Kelayakan Proyek Pembangunan Perumahan
Bethsaida Bitung,Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7. Retrieved From:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/17121
11
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Kewirausahaan..., h.138-139.
Gunawan, Karebet. 2018. Peran Studi Kelayakan Bisnis Dalam Peningkatan UMKM, Jurnal
Bisnis dan Manajemen Islam, Vol 6, No 2. Retrieved from:
http://dx.doi.org/10.21043/bisnis.v6i2.4715
Hamal, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman Strategi Bsinis dan Kewirausahaan, Jakarta :
Kencana.
Lazuardi, Reza Fiqhi. 2013.Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di Kota Bandung,
Jurnal Online Teknik Industri Itenas, Vol.1, No.3. Retrieved from:
https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekaintegra/article/view/226
Manope, Billy Firman, dkk.,. 2014. Analisa Kelayakan Usaha Komoditas Biji dan Fuli Pala
melalui Penilaian Aspek Finansial pada Pedagang Pengumpul, Jurnal EMBA Vol.2,
No.4. Retrieved from: https://doi.org/10.35794/emba.v2i4.6271
Rinofah,Risal dan IGN Soni Kurniawan. 2016. Analisis Kelayakan Usaha Warung ”BURJO”,
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis, Vol 19, No 10. Retrieved from:
https://doi.org/10.20961/jkb.v19i10.8324
W, Marcelly Widya, dkk. 2017. Analisis Kelayakan Bisnis pada Perusahaan Industri Roti
Greyoung Bakery, Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen, Vol 6, No 2. Retrieved
from: https://doi.org/10.33024/jeram.v6i2.2155