PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003: 10) Studi kelayakan bisnis atau usaha
adalah kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak tidaknya usaha tersebut dijalankan.
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan
proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang
waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena
akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.
Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana bisnis
yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga
saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran
produk baru.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain
untuk:
1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun
pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain
sebagainya.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk
menembah kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti
peralatan/mesin, menambah mesin baru, memperluas cakupn usaha,
dan lain sebagainya.
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling
menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang
atau jasa, pabrikasi atau perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain
sebagainya.
2.2 Tujuan Studi Kelayakan Usaha
Ketika ingin mengetahui kelayakan usaha kita, tentunya kita harus
mengetahui tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20) mengatakan
3
“paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek
dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan”, yaitu:
4
1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)
Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada sudah barang
tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada
ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat penting
dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi
keuntungan sepanjang waktu. Studi kelayakan berfungsi sebagai laporan,
pedoman, dan bahan pertimbangan untuk merintis dan mengembangkan usaha
atau melakukan investasi baru, sehingga bisnis yang akan dilakukan meyakinkan
wirausaha itu sendiri maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
2. Investor dan Penyandang Dana
Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha sangat penting
untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan
atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang
dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi yang memadai atau
tidak. Oleh investor, studi kelayakan sering digunakan sebagai bahan
pertimbangan layak atau tidaknya investasi dilakukan.
3. Masyarakat dan Pemerintah
Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai bahan
kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan, seperti bagaimana
dampak lingkungan, apakah positif atau negatif. Bagi pemerintah, studi kelayakan
sangat penting untuk mempertimbangkan izin usaha atau penyediaan fasilitas
lainnya.
2.4 Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha
Secara umum suatu pengerjaan proyek/ usaha yang akan dilakukan
dianggap feasible (layak) adalah apabila memenuhi kriteria dibawah ini:
5
3. Proyek/usaha yang akan dikerjakan itu nantinya diperkirakan akan
mampu tahan terhadap berbagai goncangan ekonomi (economic
fluctuation) baik karena faktor domestik maupun global.
4. Proyek/usaha yang dikerjakan tahan terhadap berbagai masalah
termasuk jika timbulnya krisis kepercayaan.
5. Proyek/usaha tersebut diharapkan akan bisa menampung lapangan
pekerjaan atau secara tidak langsung telah mencoba mengurangi
angka pengangguran (unemployment).
6. Proyek/usaha yang akan dilaksanakan tersebut diharapkan mampu
memberikan suatu keuntungan yang wajar dengan juga mampu untuk
mengembalikan cicilan bunga beserta pokoknya secara tepat waktu.
7. Proyek/ usaha yang sedang dilaksanakan adalah searah dengan
konsep rencana pembangunan pemerintah baik pemda dan pusat.
8. Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha tersebut adalah
orang yang memiliki pengalaman dan pendidikan yang cukup.
9. Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/usaha tersebut
adalah memiliki performance yang dapat dipertanggungjawabkan
secara konsep manajemen modern, seperti kedisiplinan, loyalitas,
kejujuran dan keinginan untuk terus memperbaiki kesalahan.
10. Diharapkan proyek/usaha tersebut berkeinginan dalam jangka
panjanguntuk menerapkan penggunaan teknologi modern guna
mengantisipasi perkembangan teknologi yang dinamis juga untuk
mengantisipasi akan munculnya para pesaing.
Beberapa aspek yang tidak bisa dihilangkan dalam kajian kelayakan yaitu:
1) Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam hal membangun proyek bisnis, ketersediaan SDM-nya, yaitu manajer
proyek dan staf proyek hendaknya dikaji secara cermat. Kesuksesan suatu
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek bisnis sangat
tergantung pada SDM yang solid, yaitu manajer dan timnya. Membangun sebuat
tim yang efektif merupakan suatu kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan.
Dalam membangun sebuah tim yang efektif, pertimbangan harus diadakan bukan
6
hanya pada keahlian teknis para manajer atau anggota tim semata, tetapi juga pada
peranan penting mereka dan keselarasan mereka dalam bekerja.
2) Aspek Teknis
Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, sperti
penentuan kapasitas produk, jenis teknologi yang digunakan, penggunaan
peralatan, dan mesin serta lokasi usaha yang paling menguntungkan.
Setiap gagasan kewirausahaan- baik produksi barang maupun penyediaan
jasa- mempunyai aspek teknis yang hatus dianalisis seblum usaha implementasi
gagasan dilaksanakan. Ada dua langkah penting dalam proses ini, yaitu:
7
untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian, hasil negative dan positif harus
ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
3) Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih dahulu
harus melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan sistem informasi
pemasaran yang memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis yang
akan dirintis atau dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai atau
tidak. Dalam analisis pasar, biasanya terdapat beberapa komponen yang harus
dianalisis dan dicermati, di antaranya:
8
k. Pangsa pasar, pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang
dan jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.
4) Aspek Produksi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
5) Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa unsur yang
harus dianalisis, seperti:
a. Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan hendaknya dipilih
yang tidak berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
b. Organisasi, bentuk organisasi perusahaan harus tepat dan efisien.
c. Tim manajemen, bila bisnis merupakan skala besar, maka sebaiknya
dibentuk tim manajemen yang solid.
9
d. Karyawan, karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan
kualifikasi yang diperlukan.
6) Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
7) Aspek Kemanfaatan
Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini adalah bahwa proyek/usaha yang
dikerjakan tersebut nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat dan
juga telah turut membantu menyukseskan program pemerintah dalam
pembangunan. Aspek ini dimaksudkan untuk meyakini apakah secara yuridis
rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu rencana bisnis yang
tidak layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko besar akan dihentikan oleh pihak
yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam aspek ini menyangkut siapa
pelaksana bisnis, bisnis apa yang dilaksanakan, waktu pelaksanaan bisnis, dimana
bisnis dilaksanakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10
pengangguran. Misalnya pada usaha yang sifatnya padat karya, jelas untuk usaha
seperti ini penyerapan jumlah tenaga kerja akan terasa sangat signifikan terjadi.
9) Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan
lingkungan dan dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan
seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Keseimbangan ekosistem lingkungan harus selalu dijaga pada saat kerusakan
lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan kembali kepada keseimbangan
semula adalah sangat sulit karena proses stabilitas lingkungan itu adalah memakan
waktu yang sangat lama.
11
Investasi merupakan suatu tindakan melepas dana saat sekarang dengan
harapan untuk dapat menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang
lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial
investment).
12
Present Value dari keseluruhan dengan Present Value dari pengeluaran modal
(Capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang (Net Present Value).
Misal jika suku bunga diasumsikan sama tiap tahunnya sebesar 12% dan arus kas
masuk bersih pun sama yaitu sebesar Rp. 5.700.000,- serta nilai invvestasi awal
sebesar Rp.18.000.000,- maka dengan perhitungan sederhana nilai NPV didapat
sebesar Rp. 2.547.110,49-.
Kesulitan penggunan NVP adalah investor atau manajer keuangan harus medapat
tingkat diskonto yang representatif untuk setiap proyek investsi. Untuk investor
perusahaan, tingkat diskonto ini adalah rata-rata tertimbang dari biaya dana atau
rata-rata tertimbang dari struktur modal perusahaan itu. Untuk investor individu,
tingkat diskonto yang relevan adalah biaya bunga pinjaman atau biaya modal
sendiri.
13
b. Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
c. Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
Kelemahan dari NPV, sebagai berikut:
a. Memerlukan perhitungan Cost Of Capital sebagai Discount Rate
b. Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period
Contoh:
Hitunglah IRR dari sebuah investasi yang dapat memberikan arus kas bersih Rp
5.000.000 secara terus-menerus jika investasi awal yang diperlukan Rp
400.000.000
Jawab: IRR = 5.000.000/400.000.000
= 1,25 % per bulan
= 15 % p.a
14
Adapun Kelebihan dari IRR, sebagai berikut:
a. Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
b. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
c. Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan
Kelemahan dari IRR, sebagai berikut :
Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai
yang mungkin dicapai.
15
Contoh:
Suatu proyek investasi bernilai Rp. 15.000.000,-. Proceed tiap tahunnya adalah
sama, yaitu sebesar Rp. 4.000.000,-, maka periode pengembalian investasi
tersebut adalah :
Ini berarti proyek investasi sistem informasi akan tertutup dalam waktu 3 tahun 9
bulan.
Bila proceed tiap tahun tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu persatu.
Misalnya nilai proyek adalah Rp. 15.000.000,- umur ekonomis proyek adalah 4
tahun dan proceed tiap tahunnya adalah :
Proceed tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000,-
Proceed tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000,-
Proceed tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000,-
Proceed tahun 4 sebesar Rp. 6.000.000,-
Maka Payback Period dapat dihitung sebagai berikut :
Sisa investasi tahun 4 tertutup oleh proceed tahun ke 4, sebagian dari sebesar
Rp.6.000.000,- yaitu Rp.1.500.000,-/Rp.6.000.000,- =1/3 bagian. Jadi payback
period investasi ini adalah 3 tahun 3 bulan.
16
Adapun Kelebihan dari PP, sebagai berikut:
a. Mudah dipahami (metode yang paling sederhana)
b. Selaras dengan ketidakpastian arus kas di masa mendatang (makin kecil arus
kas yang diperoleh maka semakin lama kembali modalnya)
c. Menggunakan arus kas (bukan laba pembukuan).
Kelemahan dari PP, sebagai berikut :
a. Mengabaikan nilai waktu uang
b. Mengabaikan proceeds setelah PP dicapai
c. Mengabaikan nilai sisa
d. Untuk mengatasi metode PP beberapa perusahaan memodifikasi dengan
pendekatan DPP (Discounted Payback periode ) yaitu lamanya waktu yang
diperlukan agar present value dari arus kas bersih proyek dapat menegembalikan
investasi awal.
Contoh:
Sebuah proyek investasi membuka kafe baru membutuhkan investasi awal
Rp400.000.000 dan mampu menghasilkan arus kas bersih Rp500.00.000 per
bulan, berapakah indeks profitabilitasnya?
IP = 500.000,00/400.000,00
= 1,25
17
Adapun Kelebihan dari metode PI, sebagai berikut :
a. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
b. Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
c. Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan
pemegang saham.
Contoh :
Proyek butuh dana 280.000.000, umur 3 tahun, nilai sisa 40.000.000.
Laba setelah pajak 3 tahun berturut-turut. Tahun ke-1 40.000.000, tahun ke-2
50.000.000 dan tahun ke-3 30.000.000
Jawab:
(40.000.000+ 50.000.000 + 30.000.000 ) : 3
ARR = ____________________________________ x 100%
( 280.000.000 + 40.000.000 ) / 2
18
= 40.000.000/ 160.000.000
= 0,25
ARR = 25%
19
Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan “W”, yaitu karakteristik
yang berkaitan dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek
dibandingkan dengan yang lainnya.
Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan “O”, yaitu Peluang yang
dapat dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat
berkembang di kemudian hari.
Threats (Ancaman) atau disingkat dengan “T”, yaitu Ancaman yang akan
dihadapi oleh organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat
perkembangannya.
Weakness (Kelemahan)
Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ?
Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?
Faktorapa yang menyebabkan kehilangan penjualan ?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu
kelemahan organisasi kita ?
Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik
dari organisasi kita ?
20
Opportunities (Peluang)
Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?
Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ?
Threats (Ancaman)
Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?
Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?
Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi
organisasi ?
Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam
perkembangan organisasi ?
21
Threat (Ancaman)
Peraturan pemerintah bisa saja sesekali merugikan perusahaan
Kompetitor yang terus berkembang dengan inovasi-inovasinya
Membuat Strategi/Solusi
Perkembangan pada bidang Customer service
Peningkatan pada desain aplikasi Gojek, khususnya dalam metode
pemesanan.
Peningkatan pada layanan Go-food
Penambahan sistem pembayaran melalui kartu kredit
Perlu pemerataan Jumlah driver Gojek di setiap daerah layanan
Fokus dalam perbaikan pada waktu morning commute dimana pada waktu
ini angka bookingsangat tinggi
Harus memiliki tim marketing khusus untuk kostumer korporasi mau
bergabung ke layanan Gojek
Bekerja dengan beberapa penjual untuk menawarkan harga spesial pada
layanan Go-food
Peningkatan dalam segala pada layanan kurir atau Go-send, karena
layanan ini merupakan salah satu aset penting.
Menambah layanan di semua kota di Indonesia agar menjadi semakin
dekat dengan masyarakat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Studi kelayakan usaha merupakan cara untuk mengetahui hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam memulai usaha
banyak yang harus diperhatikan, mulai dari lokasi, barang yang akan di gunakan
untuk usaha, sasaran atau objek yang akan menerima barang, dana yang yang
22
dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut. Sehingga perlunya studi kelayakan
usaha.
Didalam melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang yang
penting, antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan seperti
pemilik perusahaan, invester atau pemberi dana, masyarakat dan pemerintah, serta
perlunya mengetahui aspek-aspek mengenai kelayakan usaha, yaitu : Aspek
Sumber daya manusia, produksi, pemasaran, teknis, keuangan, kemanfaatan
barang, kesempatan kerja, manajamen, lingkungan, social, ekonomi, dan politik.
Agar nantinya dalam berwirausaha berjalan lancer dan sesuai dengan target atau
tujuan yang kita inginkan sehingga menjadi wirausaha yang sukses.
23