Anda di halaman 1dari 10

PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN EM4

I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengolah limbah dengan kandungan mikroorganisme (EM4).
Menentukan kadar kandungan COD (Chemical Oxygen Demand) pada
sampel air limbah.
II. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
o Aerator
o Gelas kimia 250 mL
o Labu Ukur 100 mL, 250 mL,500 mL
o Pipet Tetes
o Spatula
o Pipet Ukur
o Erlenmeyer
o Gelas Ukur
o Kaca Arloji
o Bola Karet
o Biuret
o Hotplate
o Neraca Analitik
o Batang Pengaduk
Bahan yang digunakan :
o KMnO4
o H2C2O4
o H2SO4
o Glukosa
o EM4
III. DASAR TEORI

Mikroorganisme dan Jenis-Jenisnya

Dalam mata pelajaran atau mata kuliah biologi istilah mikroorganime


sudah tidak asing lagi. Namun bagi masyarakat umum, mungkin istilah
mikroorganisme masih terasa asing. Menurut Knight dan Kotschevar (2000 : 289
pengertian mikroorganisme adalah organisme hidup yang sangat kecil, yang tidak
dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop. Untuk menghindari berkembangnya
mikroorgaisme dalam lingkungan kerja, seorang karyawan harus tahu bagaimana
sebuah mikroorganisme itu hidup, tumbuh, dan berkembang menjadi banyak dan
bagaimana mikroorganisme ini bertransformasi.

Menurut Knight dan Kotschevar (2000 : 277 ) mikroorganisme dibagi


menjadi :
1. Bakteri
Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Dalam
perkembangannya bakteri membutuhkan makanan, udara yang lembab, dan pada
temperatur yang tepat. Contoh : Salmonella, Eccerecia Coli, Staphylococcus dan
Diphtheria bacilus.
2. Virus
Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus yang
tidak bisa dilihat, walaupun sudah menggunakan mikroskop. Biasanya virus ini
menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai contoh, virus hepatitis.
Sedangkan virus polio, menyebar lewat makanan atau susu
.
3. Parasit
Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di air,
minyak, buah atau sayuran dan makanan yang lain.

4. Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi. Biasanya
jamur ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan pada
makanan. Sebagai contoh, jamur yang ditemukan pada permukaan daging, bisa
dibuang bagian daging tersebut tanpa harus membuang semua daging.

5. Ragi
Sama dengan jamur, ragi juga tidak menyebabkan penyakit, tetapi
menyebabkan kerusakan pada makanan. Ragi biasanya bereaksi jika ada
karbondioksida. Ragi biasanya digunakan dalam pembuatan minuman alcohol
dan pembuatan roti.

SEJARAH FORMULA EM 4
Penemu Teknologi EM adalah seorang ilmuwan besar bernama Teruo
Higa, melalui teknologi Effective Microorganism (EM). Teruo Higa lahir pada 28
Desember 1941 di Okinawa, Jepang. Okinawa merupakan sebuah tempat yang
berada pada Kepulauan Ryukyu di bagian selatan Jepang. Higa menempuh
pendidikan pada Jurusan Pertanian di Universitas Ryukyus. Dasar-dasar
pengetahuan tentang bahan-bahan pangan organik diperoleh Higa di tempat ini.
EM4 merupakan kultur campuran dari mikroorganisme fermentasi
(peragian) dan sintetik (penggabungan) yang bekerja secara sinergis (saling
menunjang) untuk memfermentasi bahan organik. Bahan organik tersebut berupa
sampah, kotoran ternak, serasah, rumput dan daun-daunan. Melalui proses
fermentasi bahan organik diubah kedalam bentuk gula, alkohol dan asam amino
sehingga bisa diserap oleh tanaman. Saat ini Teknologi EM telah diterapkan
secara luas dalam bidang pertanian, kehutanan, pengolahan limbah dan kesehatan.
Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi
begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus
membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara
untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Salah
satu cara pembuatan EM4 yang dapat kita lakukan sebagai berikut :
PROSES PEMBUATAN FORMULA EM 4

Bahan :
Pisang / kulit 0,5 kg
Nanas / kulit 0,5 kg
Pepaya / kulit 0,5 kg
Batang pisang bagian dalam 1,5 kg
Kacang panjang 0,25 kg
Kangkung air 0,25 kg
Gula pasir 1 kg
Air tuak dari nira / air kelapa 0,5 liter
Proses pembuatan :
1.Siapkan semua bahan yang diperlukan dan ditimbang sesuai dengan
takaran diatas
2. Cincang halus semua bahan (bisa juga dengan menggunakan
blender)

3. Campur semua bahan dalam satu ember


4. Tutup rapat ember dan didiamkan selama 7 (tujuh) hari

5. Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap


setiap hari hingga habis.
Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup
rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan
hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai
pupuk kompos.
Produk EM4 merupakan bakteri fermentasi bahan organik tanah
menyuburkan tanaman dan menyehatkan tanah. Terbuat dari hasil seleksi alami
mikroorganisme fermentasi dan sintetik di dalam tanah yang dikemas dalam
medium cair. EM4 dalam kemasan berada dalam kondisi istirahat (dorman).
Sewaktu diinokulasikan dengan cara menyemprotkannya ke dalam bahan organic
dan tanah atau pada batang tanaman, EM4 akan aktif dan memfermentasi bahan
organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang, dll.) yang terdapat
dalam tanah. Hasil fermentasi bahan organic tersebut adalah berupa senyawa
organic yang mudah diserap langsung oleh perakaran tanaman misalnya gula,
alkohol, asam amino, protein, karbohidrat, vitamin dan senyawa organik lainnya.
Pemberian bahan organic ke dalam tanah tanpa inokulasi EM4 akan
menyebabkan pembusukan bahan organik yang terkadang akan menghasilkan
unsur anorganik sehingga akan menghasilkan panas dan gas beracun yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman.
Selain mendekomposisi bahan organic di dalam tanah, EM4 juga
merangsang perkembangan mikroorganisme lainnya yang menguntungkan untuk
pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri pengikat nitrogen, bakteri pelarut fosfat
dan mikoriza. Mikoriza membantu tumbuhan menyerap fosfat di sekilingnya. Ion
fosfat dalam tanah yang sulit bergerak menyebabkan tanah kekurangan fosfat.
Dengan EM4 hife mikoriza dapat meluas dari misellium dan memindahkan fosfat
secara langsung kepada inang dan mikroorganisme yang bersifat antagonis
terhadap tanaman. EM4 juga melindungi tanaman dari serangan penyakit karena
sifat antagonisnya terhadap patogen yang dapat menekan jumlah patogen di
dalam tanah atau pada tubuh tanaman.
Adapun khasiat EM4 yaitu sebagai berikut:
Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat.
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.
Manfaat-manfaat tersebut didukung oleh bakteri dan mineral yang terdapat
dalam EM4 Bakteri dan mineral tersebut yaitu:
Lactobacillus sp.
Bakteri pelarut fosfat
Ragi
Actinomycetes
Bakteri fotosintetik
Kalsium (Ca)
Magnesium (Mg)
Besi (Fe)
Alumunium
(Zinc (Zn)
Tembaga (Cu)
Mangan (Mn)
Sodium
Boron (B)
Nitrogen (N)
Nikel (Ni)
Kalium (K)
Fosfor (P)
Klorin (Cl)
C organik (C)

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


1. Mengambil sampel air limbah sebanyak 800 ml dengan dua sampel berbeda
2. Membagi sampel tersebut menjadi 2 yaitu 400 ml
3. Mengukur parameter air menggunakan PCD 650
4. Menambahkan 5ml EM4 pada masing-masing sampel
5. Mengaerasi sampel selama 1 jam sedangkan sampel lainnya didiamkan
selama 1 jam
6. Mengukur kembali parameter air dengan menggunakan PCD 650
7. Mencatat data pengamatan
DAFTAR PUSTAKA

Kasie Laboratorium Pengendalian Pencemaran. 2017. Penuntun Praktikum


Pengendalian Pencemaran. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
Anonim. 2010. Aerasi di dalam Pengolahan Limbah
Cair.(online).,(http://airlimbah.com/ diakses pada tanggal 2 juli 2017)

Anda mungkin juga menyukai