Pengukuran Suhu
DISUSUN OLEH :
Alifah Rizky Hefyani
(061540411905)
(061540411586)
(061540411588)
Yuda Pratama
Kelas
(061540411591)
: 3 EGB
Kata Pengantar
Tim
Penyusun
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan pengukuran, suhu dan alat
pengukur suhu?
Apa saja alat pengukur suhu?
Apa saja satuan-satuan suhu?
Bagaimana cara kerja alat pengukur suhu?
1.3
Tujuan
Menyelesaikan tugas mata kuliah Instrumentasi dan Teknik
Pengukuran
Mengetahui pengertian temperatur
Mengetahui satuan-satuan temperature
Mengetahui alat-alat ukur temperatur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Pengukuran
2.2
Pengertian Suhu
2.3
Satuan Suhu
1.
Celcius
2.
Fahrenheit
3.
Reamur
4.
5.
Rankine
Konversi satuan temperatur, yaitu:
2.4
Pengukuran Suhu
Sebagaimana telah kita bahas sebelumnya bahwa suhu adalah
derajat panas yang dimiliki oleh benda. Untuk mengukur suhu alatnya
adalah termometer. Termometer memiliki berbagai macam jenis.
Pada awal penemuannya, alat ini terdiri dari pipa kapiler yang
menggunakan material kaca dengan kandungan Merkuri di ujung
bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa
sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan
mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk
tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah
ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia
adalah Skala Celcius dengan nilai 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk
titik didih.
Termometer
Merkuri
pertama
kali
dibuat
oleh
Daniel
G.
2.
3.
Satuan dari suhu adalah Kelvin, dan merupakan satuan yang telah
ditetapkan sebagai satuan
astronom
terkemuka.
Dia
melakukan
penelitian
dan
Jerman,
termasuk
hasil
observasi aurora
borealis,
Dia
juga
memimpin
hampir
20 penelitiannya
di
bidang
astronomi.
Celcius menulis buku berjudul Artihmetics for the Swedish
Youth pada 1741. dia meniggal dunia pada 25 April 1744 karena
menderita TBC. Waktu itu usianya 42 tahun. Jenazahnya dimakamkan
didekat kakeknya di wilayah Gereja Gamala Uppsala di Swedia.
2. Skala Reamur
dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan hasil bilangan bulat (40, 20, 10, 5),
sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil bilangan bulat
(50, 25). Skala Reamur digunakan secara luas di Eropa, terutama di
Perancis dan Jerman, tapi kemudian digantikan oleh Celsius. Saat ini
skala Reamur jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.
3. Skala Fahrenheit
12
(Skala
temperatur
termometer
negatif
dalam
warga
Polandia)
penggunaan
sering
menunjukkan
sehari-hari.
Fahrenheit,
pada
serial
televisi
fisika
popular The
Mechanical
13
menggunakan
rumus
sederhana.
Perubahan
ini
juga
14
sering
digunakan
untuk
keperluan
ilmiah.
Skala
Kelvin
termometer ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya
panas dan meter yang artinya mengukur (to measure).
(a) (b)
Gambar 2.2. (a) thermometer alcohol, (b) termometer raksa
17
Jenis
Keuntungan
Kerugian
termomet
er
Air Raksa
karena mengkilap
Volume raksa berubah
secara teratur ketika
terjadi perubahan suhu.
Raksa tidak membasahi
kaca ketika memuai atau
menyusut.
18
Raksa mahal
Raksa tidak dapat digunakan
rendah.
dan tepat.
Alkohol lebih murah
dibandingkan raksa.
Alkohol teliti karena
ketika mendidih)
Pengukuran tekanan
Volume
V
-----------------------------
20
P2 / T2
Dimana :
P1 , T1
P2 , T2
Temperatur
kritis C
Panas
spesifik
pada
tekanan
konstan
Viscositas
(satuan
cgs)
Koefisien
ekspansi
pada
tekanan
konstan
X 10-6
Air
-140
0,273
170
0,0037
Karbondioksi
da
31,1
0,203
139
0,0037
Helium
-267
1,25
195
0,0037
Hydrogen
-235
3,40
97
0,0037
Nitrogen
-146
0,24
163
0,0037
Oksigen
-118
0,216
212
0,0037
22
24
Termometer bimetal
adalah sebuah termometer yang
terbuat dari dau buah kepingan logam yang memiliki koefisien
muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal
sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal
berarti logam, sehingga bimetal berarti "dua logam".
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping
logam karena kepingan ini dapat melengkung jika terjadi
perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi,
keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien
muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping
bimetal akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya
lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan
lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok
(melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut
memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang
koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai
penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsangan berupa
suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian
panjang pada logam. Bila keeping itu dikenakan pada suhu yang
lebih tinggi dari suhu pengikatnya dan akan membengkok ke satu
arah, bila dikenakan pada suhu yang lebih rendah dari suhu
pengikatnya, ia membelok kea rah lain koefisien ekspansi termal
beberapa bahan yang lazim dipakai diberikan dalam table 2-2
25
Bahan
Koefisien
ekspansi Termal/
C
Modulus
elastisitas Psi
GN/ m2
Invar (64%
Fe,36% Ni)
1,7x10
21,4x10
147
Kuningan
kuning
2,02x10
14,0x10
96,5
Monel 400
1,35x10
26x10
179
Inconel 702
1,25x10
31,5x10
217
Baja anti-karat
jenis 316
1,6x10
28x10
193
29
3.1.6 Pirometer
Pirometer adalah sebuah termometer yang sangat akurat
yang mengukur suhu benda dengan jalan mengukur besarnya
radiasi total atau radiasi pada salah satu panjang gelombang.
Pirometer dapat mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500 oC
3000oC). Secara teori, suatu benda yang panas akan
memancarkan radiasi dan cahaya disekelilingnya, semakin tinggi
suhu benda tersebut maka makin besar radiasi dan intensitas
cahaya yang dipancarkan. Besarnya radiasi dan intensitas cahaya
ini tergantung dari suhu benda dan dari warna atau panjang
gelombang sinar yang dipancarkan. Dengan mengukur radiasi total
atau radiasi pada salah satu panjang gelombang maka
temperature benda akan dapat ditentukan tanpa menyentuh benda
tersebut, bahkan jika Anda berdiri agak jauh dari benda tersebut.
Pirometer dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Pirometer Radiasi. Prinsip
kerja pirometer ini yaitu dengan mengukur radiasi total yang
dipancarkan oleh benda yang diukur. Pengukuran radiasinya
dilakukan dengan menggunakan sensor panas seperti termokopel,
radiasi yang datang diubah menjadi panas dan akan menaikkan
temperature sensor atau sebuah sel peka cahaya mengubah
energy cahaya menjadi besaran listrik. 2. Pirometer Optik. Prinsip
kerja pirometer ini yaitu dengan mengukur radiasi pada salah satu
warna (panjang gelombang). Pirometer optic bekerja berdasarkan
pengukuran radiasi pada suatu panjang gelombang tertentu.
Radiasi ini dinyatakan oleh terang benda tersebut pada warna yang
sesuai dengan panjang gelombang. Pengukuran terang benda ini
dilakukan dengan cara membandingkan dengan suatu lampu
standard yang terangnya dapat diatur. Dengan mengatur arus yang
melalui lampu, filamen dari lampu dapat dibuat sama terang
dengan benda yang akan diukur suhunya. Bila terang filament dan
benda telah sama maka keduanya akan terlihat baur menjadi satu.
30
Bila suhu salah satu lebih tinggi maka akan terlihat berbeda.
Besarnya arus yang melalui filamen lampu dapat langsung
dikalibrasi menjadi temperature dari benda tersebut.
32
Penjelasan:
1. Thermistor positif
Pada jenis ini satuan pada inputnya temperatur derajat
celcius, sedangkan pada outputnya resistansi adalah ohm
2. Thermistor negative
Pada jenis ini input dan outputnya sama dengan
thermistor jenis positif, perbedaannya adalah jika temperatur
naik maka resistansinya akan turun dapat dilihat pada gambar
grafik dibawah ini.
33
Proses Kerjanya
Thermistor dibuat
dari
bahan
semikonduktor.
Cara
kerja Thermistor yaitu
ketika
suhu
meningkat
maka
resistansi Thermistor akan
menurun.
Hal
ini
karena Thermistor terbuat dari bahan semikonduktor yang
mempunyai
sifat
menghantarkan
elektron
ketika
suhu
naik. Thermistor yanng paling sering digunakan untuk pengukuran
suhu
adalah Thermistor dua
kawat
meskipun
banyak
jenis Thermistor.
Mengukur thermistor menggunakan multitester baik digital
maupun analog pada posisi kilo ohm, jika Thermistor tidak
mempunyai tahanan artinya rusak. Nilai Tranducer harus stabil
pada suhu kamar dan menurun ketika ujung tranducer ketika
dipanaskan. Setiap penambahan derajat Thermistor mempunyai
perubahan hambatan sangat besar. Ketika Thermistor dihubungkan
ke kontroler adalah cara terbaik untuk mengukurnya. Pada mode
VDC pasang kabel multi meter dikabel Thermistor. Bila terukur
tegangan 5 volt maka artinya tidak ada hubugan atau tahanan
pada Thermistor, jika tegangan 0 volt maka Thermistor short.
Namun jika pada suhu ruangan 25 derajat maka Thermistor harus
mendapat tegangan sebesar 2,5 volt. Namun ada pula pendingin
ruangan yang controllernya menggunakan tegangan 3,3 volt ketika
34
Bentuk Thermistor
a) Butiran
Thermistor ini digunakan pada > 7000 celsius dan memiliki nilai
resistansi 100 ohm hingga 1 mega ohm.
b) Thermistor keping
Thermistor ini digunakan dengan cara direkatkan langsungn
pada benda yang diukur panasnya.
35
c) Thermistor batang
digunakan untuk menentukan perubahan panas pada peralatan
elektronik, mempunyai resistansi tinggi dan disipasi dayanya
sedang.
Pemakaian thermistor didasarkan pada 3 karakteristik dasar
a. Karakteristik R ( resistansi ) terhadap T (suhu )
b.
I ( arus )
Lebih teliti
Pengukuran lambat
37
Mudah didapat
Kurang akurat
38
menyederhanakan fenomena
seperti dibawah ini :
tersebut
kedalam
persamaan
Dimana
P = tekanan uap jenuh larutan
P = tekanan uap jenuh pelarut murni
XA = fraksi mol pelarut
Sedangkan penurunan tekanan uap jenuh diakibatkan
karena adanya fraksi zat terlarut di dalam pelarut.Sehingga
besarnya penurunan sangat tergantung pada fraksi zat ini yang
dinyatakan dalam persamaan;
Dimana :
P
P
XB
P
P
PA
3.3.5 THERMISTOR
Termistor sangat menguntungkan untuk mengukur
temperatur, karena disamping harganya yang murah, termistor
memiliki resolusi tinggi dan memiliki ukuran dan bentuk yang
fleksibel. Nilai mutlak dari hambatannya sangat tinggi jadi untuk
kabel yang panjang dan hambatan konstan bisa ditoleransi.
Tanggapan yang lambat (1 ms sampai 10s) bukan hal yang
merugikan untuk aplikasi umum.
1) Pendeteksi dan pengontrol temperaturTermistor-termistor
disediakan sangat murah dan dapat diandalkan sebagai
sensor temperaturyang memiliki rentang yang lebar.
Contoh-contoh sederhana jarak dari alarm-alarm api pada
pendeteksi tumor. Kadang-kadang termistor merupakan
bagian dari osilator dan frekwensi keluarannya menjadi
fungsi temperatur.
2) Compensasi Sebagian besar resistor dan penghubungpada
PTC. Termistor dihubungkan pararel dengan NTC yang
komponen-komponennya bisa di nonaktifkan dengan
bantuan temperatur.
3) Seperti pada relay temperatur dan saklar. Kegunaan pada
efek-efek terhadap pemanasan . Sebagai contoh,
pengkarakteristikan dengan NTC bias digunakan untuk
mengatur tegangan dan pada penundaan dan waktu
sirkuit. Pengkarakterisasian dengan PTC digunakan untuk
memproteksi gelombang.
41
4) Pengukuran yang tidak langsung pada parameterparameter lain. Ketika termistor mengalami pemanasan
atau ketika termistor berada dekat dengan sumber kalor,
termistor akan menilai perubahan yang bergantung pada
temperatur yang dilingkiupinya. Disini bisa dipakai untuk
mengatur tingkat
pencairan, aliran
gas,
tingkat
pemvakuman dan lain sebagainya.
5) Detektor gelombang yang memiliki panjang gelombang
yang lebar. Aplikasi termistor pada fhoto detektor panjang
gelombang dihasilkan pada salah satu detektor suhu yang
disebut dengan termistor balometer.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
43
44