Anda di halaman 1dari 5

PENURUNAN TEKANAN DALAM PIPA

ALIRAN FLUIDA III

I. TUJUAN

 Dapat menghitung harga koefisien orificemeter, venturimeter, elbowmeter dan


membandingkannya dengan literatur.
 Membuktikan apakah presure drop harganya tetap untuk laju aliran fluida yang
berbeda.

II. ALAT dan BAHAN

Peralatan yang digunakan


1. Seperangkat alat aliran fluida
2. Orificemeter
3. Venturimeter
4. Elbowmeter
5. Pipa lurus
6. Manometer

III. DASAR TEORI

Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara permanen. Bila
kita mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam fluida itu akan terbentuk
lapisan, dimana lapisan yang satu meluncur di atas yang lain, sehingga mencapai suatu
bentuk baru.
Fluida terdiri dari 2 jenis yaitu fluida cair dan fluida gas.
Ciri-ciri fluida cair,diantaranya:
- Tidak kompresibel, yaitu volume fluida akan tetap walaupun dikenai tekanan
tertentu.
- Mengisi volume tertentu.
- Mempunyai permukaan bebas.
- Daya kohesi besar, jarak antar molekul rapat.
Ciri-ciri fluida gas,diantaranya:
- Kompresibel
- Mengisi seluruh bagian wadah.
- Jarak antar molekul besar, daya kohesi dapat diabaikan.

Sifat dasar dari setiap fluida statik ialah tekanan. Tekanan dikenal sebagai gaya
permukaan yang diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana. Tekanan terdapat pada setiap
titik di dalam volume fluida. Pada ketinggian yang sama, tekanan pada fluida adalah sama.
Ada beberapa jenis alat yang untuk mengukur laju aliran suatu fluida Beberapa alat
yang biasa digunakan diantaranya:

1. Venturimeter
Meteran ini terbuat dari bagian masuk yang mempunyai flens, yang terdiri dari bagian
pendek berbentuk silinder dan kerucut terpotong. Bagian leher berflens dan bagian keluar
juga berflens yang terdiri dari kerucut terpotong yang panjang.
Dalam venturimeter, kecepatan fluida bertambah dan tekanannya berkurang di dalam
kerucut sebelah hulu. Penurunan tekanan di dalam kerucut hulu itu lalu dimanfaatkan,
untuk mengukur laju aliran melalui instrument itu. Kecepatan fluida kemudian berkurang
lagi dan sebagian besar tekanan awalnya kembali pulih didalam kerucut sebelah hilir.
Agar pemulihan lapisan batas dapat dicegah dan gesekan minimum. Oleh karena itu pada
bagian yang penampungannya mengecil tidak ada pemisahan, maka kerucut hulu dapat
dibuat lebih pendek dari pada kerucut hilir. Gesekannya pun di sini kecil juga. Dengan
demikian ruang dan bahan pun dapat dihemat. Walaupun meteran venturi dapat
digunakan untuk mengukur gas, namun alat ini biasanya digunakan juga untuk mengukur
zat cair terutama air.
Persamaan yang digunakan dalam venturimeter adalah

2  ΔP 
Vv  Cv
1  β ρ
4
2. Orificemeter
Venturimeter memiliki beberapa kekurangan pada kenyataanya. Untuk meteran tertentu
dengan sistem manometer tertentu pula, laju alir maksimum yang dapat diukur terbatas,
sehingga apabila laju alir berubah, diameter leher menjadi terlalu besar untuk
memberikan bacaan yang teliti, atau terlalu kecil untuk dapat menampung laju aliran
maksimum yang baru. Meteran orifice dapat mengatasi kekurangan-kekurangan
venturimeter, tetapi konsumsi dayanya cukup tinggi.
Prinsip meteran orifice identik dengan meteran venturi. Penurunan penampang arus
aliran melalui orifice menyebabkan tinggi tekan kecepatan menjadi meningkat tetapi
tinggi tekan akan menurun, dan penurunan antara kedua titik sadap diukur dengan
manometer. Persamaan bernoulli memberikan dasar untuk mengkolerasikan peningkatan
tinggi tekan kecepatan dengan penurunan tinggi tekanan
Persamaan yang berlaku untuk persamaan orificemeter adalah:
2 ΔP 
Vo  Co
1  β 4  ρ
Prinsip kerja alat ukur fluida adalah mengganggu aliran dengan penambahan alat tertentu
sehingga menyebabkan terjadinya pressure drop yang dapat diukur. Nilai pressure drop ini
berhubungan dengan debit dari aliran tersebut. Adanya pressure drop bias disebabkan
Karena adanya perubahan energi kinetik (karena laju alir berubah), skin friction, dan form
friction.

Dalam aliran kondisi steady state dikenal 2 rejim aliran atau pola aliran yang tergantung
kepada kecepatan rata-rata aliran (v), densitas (ρ), viskositas fluida (μ) dan diameter pipa (D)
secara keseluruhan.
Rejim aliran Laminer
Rejim aliran laminer mempunyai ciri-ciri:
- Terjadi pada kecepatan rendah.
- Fluida cenderung mengalir tanpa adanya pencampuran lateral.
- Berlapis-lapis seperti kartu.
- Tidak ada arus tegak lurus arah aliran.
- Tidak ada pusaran (arus eddy).

Rejim aliran Turbulen


Rejim aliran turbulen mempunyai ciri-ciri:
- Terbentuk arus eddy.
- Terjadi lateral mixing.
- Secara keseluruhan arah aliran tetap sama.
- Distribusi kecepatan lebih uniform atau seragam.
Rejim aliran Transisi
Rejim aliran transisi adalah rejim yang terjadi antara rejim aliran laminer dan rejim aliran
turbulen.
Penentuan rejim aliran dilakukan dengan menentukan bilangan tak berdimensi yaitu
bilangan Reynolds (Reynolds Number/NRe). Bilangan Reynolds merupakan perbandingan
antara gaya dinamis dari aliran massa terhadap tegangan geser yang disebabkan oleh
vD
viskositas cairan. NRe =

Keterangan:
 : massa jenis fluida.
v : kecepatan fluida.
 : viskositas fluida.
D : diameter pipa dalam.
Untuk pipa circular lurus;
NRe < 2100 :rejim laminar.
NRe > 4000 :rejim turbulen.
2100 < NRe > 4000 : rejim transisi.
Kecepatan kritis:
Kecepatan pada saat NRe = 2000

Gambar Pipa

Pipa Venturi

P1 P2 P3 P4

Pipa Orifice

P1 P2 P3 P4

Anda mungkin juga menyukai