Anda di halaman 1dari 35

SUHU DAN KALOR

Disusun Oleh :
SAHRUDIN 2011100022
ROSLINDA 2011100043
SARAH RAHMADHANI 2011100023
OETARI NURKAMILA 2011100020
Dosen Pembimbing :
RAHMANI,M.Pd

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SERAMBI MEKAH

BANDA ACEH

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul SUHU DAN KALOR ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah IPA FISIKA SD . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang suhu dan kalor bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Rahmani, S.Pd.M.Pd selaku


dosen mata kuliah IPA FISIKA SD telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

[Batoh, 09 Maret 2021]

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................i

Daftar Isi .......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..……………………………………………..1

1.Suhu ………………………………………………………1
2.Kalor………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………...2
1.1 Tujuan…………………………………………………….....2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Suhu……………………………………………..3


2.2 Pengertian Kalor...................................................................16

1.Konduksi............................................................................18
2.Konveksi............................................................................18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................28
3.2 Saran.....................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................29

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.    Suhu
Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnyaenergi kinetik translasi rata-
rata molekul dalam sistem gas ; suhu diukurdengan menggunakan termometer (kamus kimia :
balai putaka : 2002).
Suhu menunjukkan derajatpanasbenda. Mudahnya, semakin tinggisuhu suatu benda, semakin
panas benda tersebut. Secara mikroskopis,suhu menunjukkanenergiyang dimiliki oleh suatu
benda. Setiapatom  dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentukperpindahan maupun gerakan di tempat berupagetaran. Makin tingginyaenergi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panasdinginnya suatu benda atau
sistem. Benda yang panas memiliki suhu yangtinggi, sedangkan benda yang dingin memiliki
suhu yang rendah. Padahakikatnya, suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki
olehmolekul-molekul sebuah benda.
Sebagai contoh :
ketika kita memanaskan sebuah besi ataualumanium maka akan terjadi proses pemuaian pada
besi tersebut. Ketikakita mendinginkan air sampai pada suhu dibawah nol derajat maka
airtersebut akan membeku. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibatadanya perubahan suhu
disebut sifat termometrik.

2.    Kalor
Kalor adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke bendalain secara
konduksi,perolakan dan penyinaran. (kamus kimia ; 2002).

Sampai pada pertengahan abad 18, orang masih menyamakanpengertian suhu dan kalor.
Baru pada tahun 1760, joseph blackmembedakan kedua pengertian ini. Suhu adalah sesuatu yang
diukur padatermometer, dan kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda yangpanas ke benda
yang dingin untuk mencapai keadaan termal.

1
Pada tahun 1798, seorang ilmuwan amerika, benjamin thompson menyasingkan definisi
kalor sebagai fluida kalorik. Ia yang merupakan seorang anggota militer mengamati bahwa
ketika meriam menembakkan peluru, ada kalor yang dihasilkan pada meriam. Berdasarkan
pengamatannya, thompson menyimpulkan bahwa kalor bukanlah fluida, tetapi kalor dihasilkan
oleh usaha yang dilakukan oleh kerja mekanismisalkan gesekan. Satu kalori didefinisikan
sebagai banyaknya kalor yangdiperlukan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 C.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan suhu ?
 Apa yang dimkasud dengan skala termometer ?
 Apa yang dimaksud dengan kalor ?
 Bagaimana perubahan wujud kalor ?
 Apa yang dimaksud dengan pemuaian ?

1.2 Tujuan
 Menambah wawasan dibidang fisika khusus nya tentang Suhu dan Kalor
 Mengerti pemaham atau pengertian dari Suhu dan Kalor itu sendiri
 Mengetahui perbedaan Suhu dan Kalor
 Memahami perubahan suhu dan kalor pada pengaplikasian dalam kehiduipan sehari-hari

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Suhu

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini
memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744) sehingga pada tahun 1742 dia
memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama
sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya
akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol
mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907)
menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air
membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C.
Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku
pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka
pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
Suhu memperlihatkan suatu drajat panas pada benda. Atau mudahnya, semakin tinggi
suhu benda, maka semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukan energi
yang dipunya oleh suatu benda. Pada setiap atom dalam benda masing-masing bergerak, baik itu
dalam bentuk perpindahan ataupun gerak di lokasi getaran. Makin tinggi energi atom-atom
penyusun benda, maka semakin tinggi suhu benda tersebut. Suhu juga dapat disebut sebagai
temperatur yang diukur dengan alat bernama termometer. Ada empat jenis termometer yang
paling dikenal, yaitu Celcius, Fahrenheit, Reaumur serta Kelvin. Perbandingan antara satu
macam termometer dengan yang lainnya mengikuti:

C:R:(F-32) = 5:4:9
K = C + 273.(derajat)

Sebab dari Kelvin ke derajat Celcius, Kelvin memulai dari 273 derajat, tidak dari-273
derajat. Serta derajat Celcius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingannya terhadap
derajat Celcius yaitu 5:5, maka untuk mengubah suhu itu ke suhu yang lainnya, lebih baik
memakai atau mengubahnya ke derajat Cecius terlebih dahulu, sebab bila kita memakai Kelvin
akan lebih rumit untuk mengubahnya ke suhu yang lainnya.

3
Karena digunakan untuk mengukur suhu ruangan, maka termometer ini dipasang di
dalam ruangan, biasanya ditempel di dinding ruangan. Skala termometer ruang adalah dari -50
°C sampai 50 °C. Skala ini dipergunakan karena suhu udara di beberapa tempat bisa mencapai
dibawah 0 oC, misalnya pada wilayah Eropa. Macam macam alat ukur suhu : Fungsi, Gambar,
Kegunaan, dan Cara Kerjanya.

Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan


kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk
mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan
yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.

Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai
dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan
pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur
modern.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan
meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

Macam-Macam Alat Ukur Suhu (Termometer)

Terdapat tiga jenis termometer yang dikenal di dunia yakni Termometer Berdasarkan
Bahan Zat Cair, Termometer Berdasarkan Bahan Zat Padat, dan Termometer Berdasarkan Bahan
Gas. Berikut ini penjelasannya:

1. Termometer Berdasarkan Bahan Zat Cair

Jenis termometer ini memanfaatkan zat cair sebagai media untuk dapat menentukan
besaran suhu yang diukur. Zat cair yang digunakan biasanya alkohol dan air raksa. Berikut ini
beberapa termometer yang menggunakan zat cair sebagai media ukurnya:

4
a. Termometer Ruang

Sementara di sisi lainnya, suhu tidak pernah melebihi 50 °C.

b. Termometer Laboratorium

Digunakan untuk mengukur suhu air yang sedang dipanaskan atau air dingin. Sebagai
medianya, termometer laboratorium memakan alkohol atau air raksa. Raksa dimasukkan pada
pipa yang sangat kecil (pipa kapiler), kemudian pipa dibungkus dengan kaca yang tipis. Hal ini
bertujuan agar panas dapat diserap dengan cepat oleh termometer.

5
c. Termometer Klinis

Alat ini digunakan untuk mengukur suhu badan. Ada termometer digital dan ada yang
manual. Termometer manual alias termometer analog biasanya terdiri atas tabung, penanda, dan
zat yang bisa bereaksi dengan suhu tubuh. Beberapa zat dalam termometer ada yang bisa
berubah warna atau mengembang naik mengisi ruang kosong di dalam tabung ketika bereaksi
dengan suhu tubuh.

Termometer ini digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu pada tubuh pasien. Dalam
keadaan sehat, suhu tubuh manusia sekitar 37 °C, tetapi ketika demam, suhu tubuh dapat
melebihi angka tersebut, bahkan bisa mencapkai angka 40 °C

Skala pada termometer jenis ini hanya dari 35 °C – 43 °C. Hal tersebut karena
disesuaikan dengan suhu tubuh manusia, suhu tubuh tidak mungkin dibawah 35 °C dan lebih dari
43 °C.

d. Termometer Six-Bellani

6
Termometer Six-Bellani adalah termometer yang dapat mengukur suhu maksimum dan
minimum yang dicapai selama periode waktu tertentu, misalnya 24 jam. Alat ini digunakan
untuk merekam suhu ekstrem di suatu lokasi, misalnya dalam meteorologi dan hortikultura.

2. Termometer Berdasarkan Bahan Zat Padat

a. Termometer Bimetal

Bimetal adalah alat yang terdiri dari dua logam yang berbeda nilai koefisien muai
panjangnya atau yang berbeda kecepatan pemuaiannya, direkatkan menjadi satu.
Misalnya bimetal terbuat dari besi dan tembaga sebelum dipanaskan bimetal itu dalam keadaan
lurus kemudian setelah dipanaskan, bimetal akan melengkung ke arah logam (besi) yang nilai
koefisien muai panjangnya kecil atau lambat memuai. Selanjutnya, apabila bimetal didinginkan
akan melengkung ke arah logam (tembaga) yang nilai koefisien muai panjangnya besar atau
cepat memuai. lat-alat teknologi yang menggunakan prinsip bimetal, antara lain termostat,
sakelar otomatis pada setrika, alat pemberitahu kebakaran, dan termometer. Termometer bimetal
terbuat dari bimetal yang melengkung. Salah satu ujungnya dijepit sehingga tidak dapat
bergerak. Ujung yang satunya lagi bebas bergerak dan dihubungkan dengan jarum penunjuk.

7
Apabila suhu naik, bimetal menjadi lebih melengkung. Jarum penunjuk bergerak ke
kanan. Sebaliknya apabila suhu turun, bimetal menjadi lebih lurus. Jarum bergerak ke kiri

b. Termometer Hambatan

Termometer hambatan terbuat dengan dasar perubahan hambatan logam, seperti


termometer hambatan platina.

Dalam termometer hambatan berisi kawat penghambat yang disentuhkan pada benda
yang akan diukur suhunya, contohnya pada pengolahan besi dan baja. Suatu tegangan atau
potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor yaitu sensor yang dibuat dari
logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan.

Termometer hambatan yaitu termometer yang paling tepat untuk dipakai dalam industri sebagai
pengukur suhu diatas 1000 °C.Termokopel

3. Termometer Berdasarkan Bahan Gas

Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas. Ada
dua macam termometer gas, yakni Pyrometer dan Thermometer Inframerah

8
A. Pyrometer

Pirometer adalah jenis termometer penginderaan jauh yang digunakan untuk mengukur
suhu suatu permukaan. Prinsip kerja pryrometer yaitu dengan mengukur intensitas radiasi yang
dipancarkan oleh benda-benda yang suhunya sangat tinggi. Pyrometer dapat digunakan untuk
mengukur suhu antara 500 °C – 3000 °C.

digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.

Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai keunggulan adalah :

 raksa penghantar panas yang baik


 pemuaiannya teratur
 titik didihnya tinggi
 warnanya mengkilap
 tidak membasahi dinding

9
Sedangkan keunggulan alkhohol adalah :

 titik bekunya rendah


 harganya murah
 pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati

Faktor Mempengaruhi Suhu

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi adalah : lama penyinaran


matahari, sudut datang sinar matahari, relief permukaan bumi, banyak sedikitnya awan, dan
perbedaan letak lintang ( Murtianto, 2008).

Suhu permukaan laut dipengaruhi oleh panas matahari, arus permukaan, keadaan awan,
upwelling, divergensi dan konvergensi terutama pada daerah muara dan sepanjang garis pantai.
Faktor-faktor meteorologi juga berperan yaitu curah hujan, penguapan,

kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas radiasi matahari. Variasi
suhu musiman pada permukaan untuk daerah tropis sangat kecil, dimana variasi rata-rata
musiman kurang dari 2oC yang terjadi di daerah khatulistiwa (Hela dan Laevastu, 1981).

Suhu yang paling tinggi berada di permukaan, sedangkan makin dalam perairan laut
maka suhu akan semakin menurun. Penurunan suhu terjadi pada zona pynocline yakni antara 200
meter sampai 1000 meter. Semakin dalam akan terjadi perubahan suhu yang nyaris konstan.
Zona dengan perubahan suhu yang besar disebut zona thermocline. Perubahan densitas pada
setiap kedalaman disebut sebagai pynocline ( Wibisono, 2011).

perubahan suhu pada kedalaman laut yang berbeda-beda

 termometer Galileo
 termometer infra merah
 termometer cairan kristal
 thermistor

10
Alat Ukur Suhu

 Termometer Laboratorium

Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas
maka air raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skalanya bertambah(semakin tinggu suhu
makan semakin naik pula skala air raksanya). Agar termometer sensitif terhadap suhu maka
ukuran pipa harus dibuat kecil dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer
dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dinding dibuat dari bahan yang konduktor
(bahan yang dapat menghantarkan energy listrik maupun energy kalor, baik berupa zat padat,
cair atau gas dengan baik

 Tipe thermometer

Beberapa tipe termometer antara lain:

 termometer alcohol
 thermometer basal
 thermometer merkuri
 termometer oral

Termometer yang biasanya dipakai sebagai berikut:

1. Termometer bulb (air raksa atau alkohol)

Memakai bulb (gelembung besar) pada ujung bawag tempat untuk penampung cairan,
serta tabung sempit (lubang kaliper) sebagai penekan perubahan volume atau tempat pemuaian
cairan.

Pada prinsipnya suatu cairan volumenya berubah sesuai dengan temperatur. Cairan yang
disisikan terkadang alkohol yang berwarna namun juga dapat cairan metalik yang disebut
merkuri, kedua-duanya dapat memuai jika dipanaskan serta menyusut jika didinginkan.

11
Ada nomor disepanjang tuba gelas yang menjadi tanda besaran temperatur.
Keutungannya yaitu tidak mudah terkontaminasi bahan kimia, tidak memerlukan alat bantu,
relatif murah, dan kelemahannya yaitu mudah pecah, mudah terkontaminasi cairan (alkohol atau
merkuri), kontaminasi gelas/kaca, dan prosedur pengukuran yang rumit (pencelupan).

2. Termometer spring

Memakai coil (plat pipih) yang terbuat dari bahan logam yang sensitif terhadap panas, di
ujung spering ada pointer.

Jika udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik, sedangkan
jika udara dingin logam mengekerut pointer bergerak turun.

Pemakaian termometer spring haruslah selalu lelindungi pipa kapiler serta ujung sensor
(probe) terhadap gesekan atau benturan.

3. Termometer nonkontak

Termometer inframerah dapat mendeteksi temperatur dengan optik selama objek diamati,
radiasi energi sinar inframerah diukur, serta diberikan sebagai suhu, dengan mengerahui jumlah
energi inframerah yang dipancarkan objek serta emisinya, temperatur objek bisa kita bedakan.

4. Termometer elektronik

Dua jenis yang dipakai dipengolahan, yaitu thermocouple dan resistance thermometer.
Biasanya, industri memakai nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga disebut sebagai sensor
Pt-100. Pt merupakan simbol untuk platinum, sensivitas standar sensor 100 ohm merupakan
nominal 0.385 ohm/0 °C, RTDs dengan sensivitas 0.375 serta 0.392 ohm/0 °C juga ada.

Empat jenis termometer berdasarkan skalanya adalah:

 Termometer Skala Celcius.

12
 Termometer Skala Reamur.
 Termometer Skala Fahrenheit.
 Termometer Skala Kelvin.

Satuan Suhu

 Satuan

Rumus dari Celcius ke Kelvin = Celcius + 273°= ? Mengacu pada SI, satuan suhu adalah
Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celsius, Fahrenheit, dan Reamur.

 Daftar rumus skala suhu

Ada kesalahan dalam peletakan rumus atau rumus yang bisa dipakai pada perubahan celcius
ke fahrenheit adalah C x 1,8 + 32 dan dari fahrenheit ke celcius (F – 32)/1,8

 Perubahan Akibat Suhu

Apa yang terjadi pada benda jika suhunya berubah? Salah satu perubahan yang terjadi pada
benda adalah ukuran benda itu berubah. Jika suhu benda naik, secara umum ukuran benda
bertambah. Peristwa ini disebut pemuaian.

13
Pemuaian Zat Padat

Zat padat dapat mengalami pemuaian. Gejala ini memang sulit untuk diamati secara
langsung, tetapi seringkali kamu dapat melihat pengaruhnya. misalnya, saat kamu menuangkan
air panas ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas ini karena terjadinya pemuaian
yang tidak merata pada gelas itu. Kamu akan pelajari lebih dalam tentang pemuaian pada zat
padat.

1. Pemuaian Panjang Zat Padat

Pada umumnya, benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika dipanaskan
dan menyusut jika didinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi pada semua bagian benda,
yaitu panjang, lebar, dan tebal benda tersebut. Jika benda padat dipanaskan, suhunya akan naik.
Pada suhu yang tinggi, atom dan molekul penyusun logam tersebut akan bergetar lebih cepat dari
biasanya sehingga logam tersebut akan memuai ke segala arah. Para perancang bangunan,
jembatan, dan jalan raya harus memperhatikan sifat pemuaian dan penyusutan bahan karena
perubahan suhu. Jembatan umumnya dibuat dari besi baja yang saling disambungkan satu
dengan lainnya. Untuk itu, agar sambungan besi baja tidak melengkung karena memuai akibat
terik panas matahari atau menyusut di malam hari, sambungan-sambungan besi baja tidak boleh
dipasang saling rapat satu dengan lainnya. Harus ada rongga yang cukup di antara sambungan-
sambungan itu.

Pemuaian Panjang Zat Padat

Bimetal dibuat berdasarkan sifat pemuaian zat padat. Bimetal antara lain dimanfaatkan
pada termostat. Prinsip kerja termostat sebagai berikut. Jika udara di ruangan dingin, keping
bimetal akan menyusut, membengkok ke kiri, dan menyentuh logam biasa sehingga kedua
ujungnya saling bersentuhan. Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan rangkaian

14
tertutup dan menyalakan pemanas sehingga ruangan menjadi hangat. Jika untuk mengontrol
ruangan berpendingin, cara kerjanya serupa. Saat ruangan mulai panas, termostat bengkok dan
menghubungkan rangkaian listrik sehingga pendingin kembali bekerja.

Pemuaian Panjang Zat Padat 1

Hasil percobaanmu menunjukkan jika panjang logam mula-mula sama, untuk logam yang
berbeda ternyata pertambahan panjang karena pemuaiannya juga berbeda. Besaran yang
menentukan pemuaian panjang zat padat adalah koefisien muai panjang.

Koefisien muai panjang suatu zat padat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan
panjang tiap satu satuan panjang zat itu jika suhunya dinaikkan 1oC .

Pemuaian Panjang Zat Padat 2

2. Pemuaian Luas dan Volume Zat Padat

Jika suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan, pemuaian terjadi pada kedua arah
sisi-sisinya. Pemuaian semacam ini disebut pemuaian luas. Pemasangan pelat-pelat logam selalu
memperhatikan terjadinya pemuaian luas. Pemuaian luas memiliki koefisien muai sebesar dua
kali koefisien muai panjang. Bagaimanakah pemuaian yang dialami oleh kelereng dan balok besi
jika kedua benda tersebut dipanaskan? Benda-benda yang berdimensi tiga (memiliki panjang,
lebar, dan tinggi) akan mengalami muai ruang jika dipanaskan. Pemuaian ruang memiliki
koefisien muai tiga kali koefisien muai panjang. Balok baja jika dipanaskan akan memuai
dengan koefisien muai sebesar 0,000033/o Pernahkah kamu menjumpai daun pintu tidak dapat
ditutupkan pada bingkai pintunya? Kaca jendela tidak dapat masuk ke dalam bingkainya? Hal itu
terjadi karena pemasangan daun pintu dan kaca jendela terlalu rapat dengan bingkainya sehingga
ketika terjadi pemuaian atau penyusutan tidak tersedia lagi rongga yang cukup.

Pemuaian Luas dan Volume Zat Padat

Pemuaian Zat Cair dan Gas

15
Sebagaimana zat padat, zat cair juga memuai jika dipanaskan. Bahkan, pemuaian zat cair
relatif lebih mudah atau lebih cepat teramati dibandingkan dengan pemuaian zat padat. Gas juga
memuai jika dipanaskan. Sifat pemuaian gas harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya ketika memompa ban sepeda jangan terlalu keras, seharusnya sesuai ukuran.

2.2 Pengertian kalor

Kalor adalah suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali dilepaskan sehingga dapat
mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik atau turun. Kalor juga bisa berpindah dari satu
zat ke zat yang lain melalui medium atau perantara. Misalkan, dua buah zat yang memiliki
temperatur berbeda dicampurkan pada sebuah wadah. Maka temperatur kedua benda tersebut
akan menjadi sama.

Asas Black adalah sebuah dalil fisika mengenai kalor yang di kemukakan oleh ilmuwan
Skotlandia. Nama hukum ini diambil dari nama seorang ilmuwan Inggris sebagai penghargaan
atas jasa-jasanya, yakni Joseph Black. Kalor jenis adalah sifat zat yang menunjukan banyaknya
kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat bermassa 1 kg sebesar 1°C atau 1 K. Kalor
merupakan suatu bentuk energi. Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat dari kertas,
plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi dan baja. Ada benda
yang bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator.

Misalkan, dua buah zat yang memiliki temperatur berbeda dicampurkan pada sebuah wadah.
Maka temperatur kedua benda tersebut akan menjadi sama. Besarnya temperatur akhir berada di
antara temperatur awal kedua zat tersebut. Pada gejala ini, kalor berpindah dari temperatur tinggi
ke temperatur yang lebih rendah hingga mencapai temperatur setimbangnya.

16
Pada 1850, untuk pertama kalinya Joule menggunakan sebuah alat yang di dalamnya terdapat
beban-beban yang jatuh dan merotasikan sekumpulan pengaduk di dalam sebuah wadah air yang
tertutup. Dalam satu siklus, beban-beban yang jatuh tersebut melakukan sejumlah kerja pada air
tersebut dengan massa air adalah m dan air tersebut mengalami kenaikan temperature sebesar
Dt . Percobaan ini menerangkan tentang adanya energi yang menyebabkan timbulnya kalor
dalam siklus tersebut.

Kalor dapat didefinisikan sebagai proses transfer energi dari suatu zat ke zat lainnya dengan
diikuti perubahan temperatur.

Berikut adalah beberapa teori dasar kalor:

Asas Black adalah teori yang digunakan dalam ilmu termodinamika, teori ini
diperkenalkan oleh Joseph Black. Bunyi asas black adalah sebagai berikut : Ketika dua zat
dicampur, banyak kalor yang dilepas oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan jumlah
kalor yang diterima oleh zat yang suhunya lebih rendah.

Kalor dapat terjadi karena adanya suatu gesekan antar benda. Teori ini diperkenalkan
oleh ilmuwan dari Amerika Serikat yang bernama Benyamin Thompson. Bukti sederhana dari
teori ini adalah ketika anda menggesekkan kedua telapak tangan anda untuk beberapa waktu,
maka anda akan merasakan hangat karena adanya energi kalor dari proses tersebut.

Teori oleh Robert Mayer di mana kalor merupakan salah satu bentuk energi. Energi
disini adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi atau bentuk kekuatan yang dimiliki benda
untuk melakukan sebuah usaha tertentu. Energi ini dapat berpindah dan diubah bentuknya tetapi
tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan.

Teori oleh James Prescott di mana kesetaran antara satuan kalor dengan satuan energi
disebut kalor mekanik. Maksudnya, karena kalor merupakan salah satu bentuk energi, maka
satuan kalor sama dengan satuan energi yaitu Joule (J) atau Kalori (Kal). Kalor dapat menaikkan
suhu suatu zat dan dapat mengubah wujudnya. Benda yang menerima kalor suhunya akan naik,
sedangkan benda yang melepaskan kalor suhunya akan turun.

17
Kalor dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

Kalor jenis adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg massa benda
sebesar derajat tertentu (misalnya 1 derajat Kelvin). Satuan Internasional (SI) untuk kalor jenis
adalah Joule/kg.K. Simbol yang sering digunakan untuk melambangkan kalor jenis adalah c
(huruf kecil).

Di samping itu, kalor juga dapat dihitung menggunakan data kapasitas kalor. Kapasitas
kalor merupakan jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat tersebut sebanyak
derajat tertentu (misalnya 1 derajat Kelvin). Satuan Internasional (SI) dari kapasitas k. adalah C
(huruf kapital). Berikut adalah persamaan, rumus dan satuan Kalor Jenis serta Kapasitas Kalor.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kalor merupakan bentuk energi yang dapat
berpindah dari satu benda ke benda lainnya. Perpindahan kalor ini umumnya dapat terjadi
melalui 3 cara, yaitu :

1.Konduksi

Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai perpindahan
partikel partikel dari zat penghantar tersebut. Zat penghantar pada perpindahan kalor secara
konduksi biasanya merupakan benda padat. Contoh dari perpindahan panas secara konduksi
adalah pemanasan pada sebuah logam. Setelah dipanaskan, logam tersebut kemudian
ditempelkan. dengan logam lainnya, maka logam yang lain itu akan ikut panas tetapi tidak ada
bagian logam pertama yang kemudian menyatu dengan bagian logam kedua. Hal ini terjadi
karena adanya proses konduksi, yaitu pemindahan kalor oleh logam yang satu ke logam lainnya
tanpa adanya pemindahan partikel keduanya secara permanen. Tidak semua benda merupakan
penghantar kalor yang baik. Benda-benda yang dapat menghantarkan kalor dengan baik disebut
konduktor, contohnya adalah logam, besi, emas, dll. Sedangkan benda kurang baik dalam
menghantarkan panas disebut isolator, contohnya adalah kayu, plastik, karet, dll.

18
2.Konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor atau panas dari suatu zat dengan disertai perpindahan
partikel-partikel penyusun zat tersebut. Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi melalui
perantara zat yang mengalir oleh karena itu biasanya terjadi pada zat cair atau zat gas. Secara
umum terdapat dua jenis Perpindahan kalor secara konveksi, yaitu:

Konveksi alamiah terjadi tanpa ada pengaruh dari faktor luar. Konveksi alamiah terjadi
karena adanya perbedaan massa jenis benda yang dipanaskan.

Konveksi buatan adalah konveksi yang terjadi karena adanya pengaruh faktor luar
(contohnya tekanan) pada saat proses perpindahan kalor terjadi.

3.Radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak menggunakan zat perantara tertentu.
Berbeda dengan konduksi dan konveksi, pada radiasi, kedua benda tidak harus bersentuhan
untuk melakukan penerimaan atau pelepasan kalor satu sama lain. Hal ini dapat terjadi karena
kalor dipancarkan ke seluruh arah oleh sumber kalor sehingga benda yang ada disekelilingnya
menerima kalor yang ada. Contoh dari perpindahan panas secara radiasi adalah ketika duduk di
dekat api unggun, panas dari api disebarkan ke segala arah dan kita tidak harus menyentuh api
untuk merasakan kehangatan..

Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur tinggi ke
benda yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga pengukuran kalor selalu berhubungan
dengan perpindahan energi. Energi adalah kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih
tinggi akan melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki temperatur lebih rendah
akan menerima energi sebesar QT dengan besar yang sama.

Secara matematis, Pengukuran kalor sering dilakukan untuk menentukan kalor jenis suatu
zat. Jika kalor jenis suatu zat diketahui, kalor yang diserap atau dilepaskan dapat ditentukan
dengan mengukur perubahan temperatur zat tersebut. Ketika menggunakan persamaan ini, perlu

19
diingat bahwa temperatur naik berarti zat menerima kalor, dan temperatur turun berarti zat
melepaskan kalor.

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Salah satu bentuk
kalorimeter, Kalorimeter ini terdiri atas sebuah bejana logam dengan kalor jenisnya telah
diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan di dalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua
bejana dipisahkan oleh bahan penyekat, misalnya gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah
sebagai pelindung agar pertukaran kalor dengan lingkungan di sekitar kalorimeter dapat
dikurangi.

Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu zat dicampurkan di
dalam kalorimeter, air di dalam kalorimeter perlu diaduk agar diperoleh temperatur merata dari
percampuran dua zat yang suhunya berbeda. Batang pengaduk ini biasanya terbuat dan bahan
yang sama seperti bahan bejana kalorimeter

Zat yang diketahui kalor jenisnya dipanaskan sampai temperatur tertentu. Kemudian, zat
tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi air dengan temperatur dan massanya yang
telah diketahui. Selanjutnya, kalorimeter diaduk sampai suhunya tetap.

Kalor Jenis

Kalor jenis adalah sifat zat yang menunjukan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu zat bermassa 1 kg sebesar 1°C atau 1 K. temperatur yang sama, ternyata setiap
benda akan menyerap energi kalor dengan besar yang berbeda. Misalnya, terdapat empat buah
bola masing-masing terbuat dari aliminium, besi, kuningan, dan timah. Keempat bola ini
memiliki massa sama dan ditempatkan di dalam suatu tempat yang berisi air mendidih.

Setelah 30 menit, keempat bola akan mencapai kesetimbangan termal dengan air dan
akan memiliki temperatur yang sama dengan temperatur air. Kemudian, keempat bola diangkat
dan ditempatkan di atas kepingan parafin. Bola aluminium dapat melelehkan parafin dan jatuh
menembus parafin. Beberapa sekon kemudian, bola besi mengalami kejadian yang sama.

20
Bola kuningan hanya dapat melelehkan parafin sebagian, sedangkan bola timah hampir
tidak dapat melelehkan parafin. Keempat bola tersebut menyerap kalor dari air mendidih,
kemudian memindahkan kalor tersebut pada parafin sehingga parafin meleleh.

Oleh karena setiap benda memiliki kemampuan berbeda untuk melelehkan parafin, setiap
bola akan memindahkan kalor dari air ke parafin dengan besar yang berbeda. Kemampuan yang
dimiliki setiap benda ini berhubungan dengan kalor jenis benda tersebut. Kalor jenis suatu benda
dapat didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 kg
suatu zat sebesar 1K.

Kalor jenis menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menyerap kalor. Semakin besar
kalor jenis suatu benda, semakin besar pula kemampuan benda tersebut untuk menyerap kalor.

1. Satuan kalor

Satuan kalor adalah joule (J) yang diambil dari nama seorang ilmuwan yang telah berjasa
dalam bidang ilmu Fisika, yaitu James Joule. Satuan kalor lainnya adalah kalori. Hubungan
satuan joule dan kalori, yakni 1 kalori = 4,184 joule.

2. Kalor Uap

Kalor uap adalah banyaknya kalor per satuan massa yang diberikan pada zat di titik
didihnya agar wujud zat cair berubah menjadi wujud gas seluruhnya pada titik didih tersebut.

Penguapan

Penguapan adalah peristiwa berubahnya zat dari zat cair menjadi zat gas. Penguapan pada
zat cair terjadi karena terdapat kalor yang diterima. Contohnya itu kayak, air yang di panaskan
terus-menerus akan menguap berubah menjadi uap air yang termasuk wujud gas. Berikut ini
adalah Beberapa cara untuk mempercepat dalam proses penguapan adalah:

 menaikkan suhu (pemanasan) zat cair,


 memperluas permukaan zat cair,

21
 mengalirkan udara di atas permukaan zat cair,
 mengurangi tekanan di atas permukaan zat cair.
 Perubahan Suhu

Perubahan suhu adalah perbedaan suhu akhir dengan suhu awal suatu zat yang harus
dihitung setelah beberapa waktu. Perubahan suhu terjadi karena kalor yang dilepaskan atau
diserap dari atau ke lingkungan di sekitar zat tersebut berada.

Perpindahan Kalor

Seperti yang sudah kami jelaskan di awal bahwa perpindahan kalor terjadi dari benda
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Ada tiga jenis perpindahan kalor yang dapat
terjadi, yaitu sebagai berikut :

1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Perpindahan Kalor secara konduksi yaitu suatu perpindahan kalor melalui suatu zat
perantara (logam) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut secara permanen.
Contohnya yaitu ketika kita memanaskan salah satu ujung logam, maka ujung logam lainnya
akan ikut panas karena terjadi hantaran kalor dari suhu tinggi ke suhu rendah.

Ketika memanaskan salah satu ujung logam, maka partikel yang terdapat pada ujung
logam tersebut akan bergetar dan membuat sebuah getaran terjadi pada partikel lain yang
terhubung dengannya. Sehingga seluruh partikel logam tersebut akan bergetar meskipun hanya
satu ujung logam yang dipanaskan, nah hal ini lah yang akan merangsang terjadinya perpindahan
kalor.

Contoh:

22
 Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda
dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar.

 Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.

 Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.

 Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.

2. Perpindahan Kalor Secara konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi yaitu suatu perpindahan kalor melalui suatu zat yang
disertai dengan perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Konveksi bisa terjadi pada zat cair atau
gas. Ada dua jenis perpindahan kalor secara konveksi, yaitu sebagai berikut :

 Konveksi Alamiah yaitu salah satu jenis konveksi yang dipengaruhi gaya apung tanpa
faktor luar, dan dikarenakan oleh karena adanya perbedaan massa jenis benda. Contohnya
yaitu pada pemanasan air, massa jenis partikel air yang sudah panas akan naik menjauh
dari api dan digantikan dengan partikel air lain yang suhunya lebih rendah. Proses ini
membuat seluruh partikel zat cair tersebut akan panas sempurna.
 Konveksi Paksa yaitu salah satu jenis konveksi yang terjadi karena adanya pengaruh
faktor luar (contoh tekanan), dan perpindahan kalor dilakukan dengan
sengaja/dipaksakan. Artinya aliran panas kalor dipaksa menuju ke tempat yang ingin
dituju dengan bantuan faktor luar seperti tekanan. Contohnya yaitu pada kipas angin yang

23
akan membawa udara dingin ke tempat yang panas, dan radiator mobil yang mempunyai
sistem pendingin mesin.

Contoh:

 Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.

 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.

 Terjadinya angin darat dan angin laut.

 Gerakan balon udara.

 Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi

Perpindahan kalor secara Radiasi yaitu suatu proses perpindahan kalor yang tidak
memakai zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi berbeda dengan konduksi dan konveksi.
Pada Radiasi, supaya terjadinya perpindahan kalor, kedua benda tidak harus bersentuhan karena
kalor bisa berpindah tanpa zat perantara. Artinya kalor tersebut akan di pancarkan ke segala arah
oleh sumber panas, dan akan mengalir ke segala arah. Contohnya yaitu saat kita dekat dengan api
unggun dari sudut manapun, maka kita tetap akan merasakan kehangatan dari sumber api,

24
Contoh radiasi:

 Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.

 Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.

 Menetaskan telur unggas dengan lampu.

 Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.

4. Pencegahan perpindahan kalor

Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi bisa dicegah dengan
mengisolasi ruangan tersebut. Contohnya yaitu sederhana penerapan cara ini yaitu pada termos.
Termos dipakai untuk menjaga suhu air tetap panas dengan mencegah perpindahan kalornya.

Kapasitas Kalor

Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa bila kalor diberikan pada dua benda yang
berbeda, maka akan menghasilkan suhu yang berbeda pula, Contohnya ketika minyak dan air
dipanaskan dengan suhu yang sama maka minyak akan mempunyai perubahan suhu 2 kali lebih
besar dibandingkan air. Hal Ini dikarenakan oleh perbedaan kalor jenis yang dipunyai suatu
benda

25
Kalor Jenis Benda yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu dari 1
kg massa benda tersebut menjadi 1 derjat celcius. Satuan dari Kalor Jenis yaitu Kalori /
GramoCelcius atau dalam Sistem Internasional ditetapkan dengan Joule / KilogramoCelcius.
Kalor Jenis dapat dituliskan dalam persamaan berikut :

rumus-kalor-jenis

Keterangan :

Q = Kalor (J)

m : Massa Benda (kg)

c = Kalor Jenis (J Kg oC)

ΔT = Perubahan Suhu (oC)

Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yaitu: C = m.

Keterangan:

C = kapasitas kalor (J/K)

m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)

c = kalor jenis zat (J/kg.K)

26
Sedangkan kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
zat tersebut sebanyak 1 derajat Celcius. Jika kalor Q menghasilkan suhu sebesar t maka kapasitas
kalor dapat dirumuskan :

27
28
BAB III

PENUTUP

3.1. kesimpulan

Berdasarkan materi di atas Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin
suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba.
Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur
suhu dengan valid.

Kalor adalah adalah suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali dilepaskan
sehingga dapat mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik atau turun

Besar kalor yang di berikan pada sebuah benda yang digunakan menaikkan suhu tergantung pada

 massa benda
 kalor jenis benda
 perbdaan suhu kedua benda

perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

 konduksi
 konveksi
 radiasi

3. 2.    Saran
Marilah kita lebih meningkatkan pola belajar kita untuk menambah wawasan bagi kita
semua, karena belajar dapat membawa kita menjadi manusia yang berilmu. Kurang dan lebihnya
dari makalah ini, kami ucapkan terima kasih.

28
Daftar pustaka
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk0338_cE9ZpDxPdmHMl48rK3P-tX2w
%3A1615271756521&lei=TBdHYM2xH9Gl9QOr5buIBA&q=kesimpulan%20tentang
%20suhu%20dan
%20kalor&ved=2ahUKEwjNh42azKLvAhXRUn0KHavyDkEQsKwBKAB6BAgcEAE&bi
w=1366&bih=657

https://www.gurupendidikan.co.id/rumus-kalor/

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-suhu/

https://blogpenemu.blogspot.com/2019/09/macam-macam-alat-ukur-suhu-fungsi-gambar-
kegunaan-dan-cara-kerjanya.html

https://www.gurupendidikan.co.id/rumus-kalor/

29
30

Anda mungkin juga menyukai