D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok 7
Hanna Sadzidah
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang telah menolong kami menyelesaikan tugas matakuliah ini dengan
penuh kemudahaan.tanpa pertolongannya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan
baik.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah judul “keliling bangunan datar” yang menurut kami
dapat menambah pengetahuan kita tentang pengukuran keliling bangunan datar dalam sekolah
dasar.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana
isi dari makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat menyinggung
perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan tugas ini dengan rasa terimakasih dan semoga Allah
swt memberkahi makalah ini sehingga kita dapat memberikan manfaatnya.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................................ii
Daftar isi.....................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
C . tujuan penulisan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
A.kesimpulan................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
A.latar belakang
Kurikulum SD/MI 2013 merupakan kurikulum yang masih baru diterapkan di lembaga pendidikan
jenjang SD/ MI, yang belum seluruhnya menerapkan kurikulum tersebut. Karena masih banyak para
pendidik yang belum terlalu mengerti dengan konseptualisasi terhadap kurikulum tersebut. Maka
perlu adanya pengkajian terhadap kurikulum SD/MI 2013 untuk membenahi kompetensi-
kompetensi dasar yang belum sesuai. Serta untuk melakukan penyesuaian terhadap berbagai
kebijakan-kebijakan lembaga-lembaga pendidikan sekolah dasar yang dituntut untuk menerapkan
kurikulum 2013 tersebut secara keseluruhan. Sehingga kurikulum baru tersebut bisa diterapkan
sesuai perencanaan awal dalam rangka memperbaiki kurikulum yang telah lalu.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja problematik kurikulum dalam pembelajaran materi tentang luas dan keliling bangun
datar di sekolah?
3. Bagaimana strategi pembelajaran kreatif dalam pembelajaran materi luas dan keliling bangun
datar di sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Untuk membenahi kompetensi-kompetensi dasar dalam kurikulum SD/MI 2013 yang masih sulit
dipahami. Perlu penyesuaian juga dengan kondisi para pendidik, peserta didik dan keadaan
lembaganya terutama yang berada di pedalaman, yang masih berada dalam tahap perkembangan
sedikit jauh dari kemajuan.
BAB II
Luas merupakan satuan bilangan yang diambil untuk menutupi suatu permukaan. Konsep dasar yang
termuat dalam perhitungan luas yaitu banyaknya satuan luas yang dikehendaki untuk menutup
daerah atau permukaan dengan tepat. Secara teori, satuan untuk mengukur luas dapat dengan
berbagai bentuk, misal menggunakan segiempat, segitiga,dll. Sedangkan, keliling merupakan ukuran
untuk suatu daerah yaitu panjang dari garis tepi daerah tersebut.
a. Persegi, merupakan bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah sisi (rusuk) yang
sama panjang serta memiliki empat buah sudut dimana semuanya merupakan sudut siku-siku.
Dahulu bangun datar ini disebut sebagai bujur sangkar.
L = s² atau L = a²
b. Persegi Panjang, merupakan bangun datar dua dimensi yang dibentuk dari dua pasang rusuk
yang masing – masing sama panjang serta sejajar dengan pasangannya dan juga memiliki empat
buah sudut yang semuanya merupakan sudut siku-siku.
Luas = p.l
Keliling = 2 (p+l)
c. Segitiga, merupakan sebuah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dam memiliki tiga
titik sudut. Dimana jumlah ketiga titik sudut tersebut adalah 180 derajat yang ditemukan oleh
Matematikawan Euclid. Hal ini memungkinkan untuk kita menghitung salah satu dusut jika keduanya
diketahui. Berdasarkan panjang sisinya, segitiga dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1) Segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang, maka masing-masing sudutnya
sama besar yaitu 60 derajat.
2) Segitiga sama kaki, yaitu segitiga yang dua dari tiga sisinya sama panjang, maka dua sudut dari
tiga sudutnya sama besar.
3) Segitiga sembarang, yaitu segitiga yang ketiga sisinya memiliki panjang yang berbeda, sehingga
besar setiap sudutnya berbeda.
Menurut besar sudut terbesarnya, segitiga dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang salah satu besar sudutnya 90º . Sisi yang berada
didepan sudut 90º disebut hipotenusa atau sisi miring.
2) Segitiga lancip merupakan segitiga yang besar semua sudutnya < 90º.
3) Segitiga tumpul merupakan segitiga yang besar salah satu sudutnya >90º.
L = ½.alas.tinggi
d. Jajar Genjang, merupakan bangun datar dua dimensi yang terbentuk dari dua pasang rusuk
yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya dan memiliki 2 pasang sudut
dimana sudut tersebut bukan sudut siku-siku dan masing-masing memiliki besar sudut sama dengan
sudut yang ada dihadapannya.
e. Trapesium, merupakan bangun datar dua dimensi yang terbentuk dari empat buah rusuk yang
dua diantaranya sejajar tetapi tidak sama panjang. Trapesium termasuk dalam salah satu jenis
bangun datar segi empat.
1. Trapesium sembarang merupakan trapesium yang keempat rusuknya tidak sama panjang.
Trapesium jenis ini tidak memiliki simetri lipat dan memiliki hanya satu simetri putar.
2. Trapesium sama kaki merupakan trapesium yang memiliki sepasang rusuk yang sama panjang
dan sepasang rusuk yang sejajar. Trapesium jenis ini memiliki satu buah simetri lipat dan dua buah
simetri putar.
3. Trapesium siku-siku merupakan trapesium dimana dua dari keempat sudutnya merupakan
sudut siku-siku. Rusuk-rusuk sejajar yang dimiliki trapesium ini tegak lurus dengan tinggi trapesium.
Untuk menghitung luas dan keliling trapesium kita gunakan rumus sebagai berikut.
f. Belah ketupat, merupakan bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat rusuk yang
sama panjang serta dua pasang sudut bukan siku-siku yang masing-masing sama besar dengan sudut
yang berada dihadapannya. Belah ketupat juga dapat dibangun dari dua buah segitiga sama kaki
yang identik dan simetri pada alas-alasnya. Gambar belah ketupat memang hampir mirip dengan
layang-layang, perbedaannya terletak pada sisi. Jika pada belah ketupat keempat sisinya sama
panjang, sedangkan pada layang-layang dari empat sisinya 2pasang setiap sisinya sama panjang.
Untuk menghitung luas dan keliling belah ketupat kita gunakan rumus :
Luas = ½.d1.d2
Keterangan: π = / 3,14
r = jari-jari lingkaran
No
Nama
Bentuk
No
Nama
Bentuk
Persegi empat
Lingkaran
2
Persegi panjang
Jajar genjang
Segitiga
Trapesium
Belah ketupat
BAB III
TEMUAN KAJIAN DAN PEMBAHASAN MATERI
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
Kompetensi inti Kompetensi dasar
Kelas 6
Permasalahan Usulan
3.8 Menemukan rumus keliling dan luas Dalam KD ini, maksud intinya sama
lingkaran melalui suatu percobaan. sehingga akan lebih efektif jika dijadikan
satu KD dan lebih tepat cukup
4.4 Melakukan percobaan dan melaporkan
menggunakan KD 4.4.
hasilnya untuk menemukan keliling dan luas
lingkaran serta menemukan rumus keliling
dan luas lingkaran.
4.14. Membuat dan menggambar berbagai Dalam KD ini, perlu adanya bimbingan
bangun datar dengan keliling atau luas yang dari guru kepada siswa dalam membuat
telah ditentukan. dan menggambar bangun-bangun datar
tersebut.
Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami dan memaknai matematika sudah dianggap
sebagai masalah yang cukup serius dalam pembelajaran matematika di sekolah.Salah satu penyebab
rendahnya kualitas pemahaman siswa dalam matematika adalah dalam pembelajaran matematika
guru terlalu berkonsentrasi pada hal-hal yang prosedural dan mekanistik seperti pembelajaran
berpusat pada guru, konsep matematika sering disampaikan secara informatif, dan siswa dilatih
menyelesaikan banyak soal tanpa pemahaman yang mendalam. Akibatnya, kemampuan berpikir
kreatif dan kompetensi strategis siswa tidak berkembang sebagaimana mestinya. Mencermati
berbagai permasalahan tersebut, penerapan pembelajaran Pohon Matematika untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa penting untuk dilakukan.
Pembelajaran dengan Pohon Matematika yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
siswa adalah pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Menyajikan materi. Guru hanya memberikan strategi agar siswa mampu menemukan sendiri
rumus luas dan keliling bangun datar
(2) Memberikan masalah dan menyelesaikan bersama. Guru memperkenalkan soal-soal dengan
pendekatan open ended dan problem posing dengan memberikan informasi atau masalah dan
menyelesaikannya bersama agar siswa lebih terbiasa mengerjakan soal-soal berbentuk open ended
atau problem posing dalam pembelajaran dengan Pohon Matematika
(3) Memberikan media pohon matematika. Pohon Matematika terdiri dari pohon dan dahan. Pohon
berisi pokok bahasan dan dahan berisi jawaban/informasi atau masalah,
(4) Membangun masalah yang diketahui jawabnya atau menentukan penyelesaian masalah open
ended. Siswa menumbuhkan daun pada dahan Pohon matematika dengan membuat soal dari
soal/informasi yang diberikan atau menyelesaikan soal yang penyelesaiannya terbuka
(5) Mengoreksi dan menilai masalah atau jawaban yang disusun. Jawaban atau soal yang dibuat
saling ditukarkan antar kelompok untuk diperiksa kebenaran jawaban dan menjawab soal yang
dibuat oleh kelompok lain.
(6) Mendiskusikan masalah yang sulit. Jika ada soal/masalah yang dianggap sulit oleh siswa, maka
soal tersebut akan didiskusikan oleh guru bersama siswa.
Dalam pembelajaran materi bangun datar agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
siswa, para guru diharapkan mampu mengalokasikan waktu secara cermat dalam merancang
perangkat pembelajaran dan mengelola pembelajaran. Selain menggunakan metode pohon
matematika, guru juga bisa menerapkan suatu pembelajaran mudah untuk menghafal rumus-rumus
luas dan keliling bangun datar, dengan menjadikannya lirik dalam sebuah lagu yang disukai para
peserta didik.
BAB IV
PENUTUP
A.kesimpulan
Trapesium K= AB + BC + CD +DA
Lingkaran L= π x r x r K=2xπxr
Permasalahan Usulan
3.8 Menemukan rumus keliling dan luas Dalam KD ini, maksud intinya sama
lingkaran melalui suatu percobaan. sehingga akan lebih efektif jika dijadikan
satu KD dan lebih tepat cukup
4.4 Melakukan percobaan dan melaporkan
menggunakan KD 4.4.
hasilnya untuk menemukan keliling dan luas
lingkaran serta menemukan rumus keliling
dan luas lingkaran.
4.14. Membuat dan menggambar berbagai Dalam KD ini, perlu adanya bimbingan
bangun datar dengan keliling atau luas yang dari guru kepada siswa dalam membuat
telah ditentukan. dan menggambar bangun-bangun datar
tersebut.
a) Menyajikan materi.
d) Membangun masalah yang diketahui jawabnya atau menentukan penyelesaian masalah open
ended.
DAFTAR PUSTAKA
Notodiputro, Khairil Anwar, 2013, Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar SD/MI, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.